Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN

“FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA”

Di susun oleh:
Kelompok 3
Risma Lauren Clarisa Simbolon (2223141011)
Ermawati Bancin (2221141008)
Sani Tanjung (2222441002)
Masmi (2222441009)
Nurul Deswika Al Fitri (2223141003)

Fakultas Bahasa dan Seni


Pendidikan Seni Tari
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Filsafat
Pendidikan Pancasila”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Karya tulis ini diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Tidak ada gading yang tak retak, penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan
dari makalah ini.

Medan,09 October 2022

Kelompok 3
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………… 2

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………….. 3

B.Panadangan filsafat Pancasila Tentang Manusia,Masyarakat,Pendidikan dan


Nilai……………………………………….. 4

1. Pandangan filsafat tentang manusia ………………………………………………………………………………4


2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat ……………………………………………………..5
3.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan…………………………………………………….6
4.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai…………………………………6

C. Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasila Terhadap Sistem Pendidikan Nasional………….7


Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..8
Saran……………………………………………………………………………………………..8
B.Panadangan filsafat Pancasila Tentang Manusia,Masyarakat,Pendidikan dan
Nilai
1. Pandangan filsafat tentang manusia
Filsafat Pancasila sebagai olah berpikir yang dalam pengertian ini, kita melibatkan
diridalam berpikir secara logik, sistematik, dan persistem, mengenai subyek yang kita
pelajari.Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 adalah dalam
kualifikasinya sebagai ideologi. Yang dimaksud dengan “ideologi” adalah “seperangkat
nilai intrinsik yang diyakinikebenarannya, dijadikan dasar menata masyarakat dalam
menegara” Ideologi itu bersumber padafilsafat tertentu. Ideologi Liberalisme bersumber
pada Filsafat Individualisme. IdeologiKomunisme bersumber pada Filsafat Materialisme.
Pancasila sebagai ideologi bersumber padaFilsafat yang juga dinamakan Filsafat
Pancasila.Hubungan hirarkhik antara ideologi dan filsafat ialah Ideologi adalah jabaran
langsungsatu tingkat lebih rendah (next lower level) dari filsafat. Ideologi Pancasila
tersusun oleh lima buah sila yang rumusannya pendek padat. Untuk memahami isi
kandungan dari tiap sila, kita perlu berwidyawisata ke Filsafat Pancasila. Dengan
mengacu pada pengertian filsafat sepertiyang telah disebut di muka, kita menjadi tahu
bahwa sila-sila dari ideologi Pancasila itu masing-masing adalah jawaban hakiki dari
pertanyaan mendasar tertentu. Dengan mengetahui jawabanhakikinya yang berupa sila-
sila dari ideologi Pancasila, dan proses penalaran metafisik kita dapatmengindentifikasi
pertayaan mendasarnya.
Pandangan filsafat Pancasila mengenai “siapa manusia itu” terkandung didalam sila
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. “Adil” itu menunjukkan pada manusia sebagai
maklukindividu, dan “beradab” menunjukan pada manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam sila inilah pandangan Pancasila tentang manusia terungkap secara khas dan jelas,
yakni : manusia adalahmakhluk individu sekaligus makhluk sosial, yang di dalamnya
terkandung pengakuan adanyarelasi saling-tergantung antar manusia.Kehidupan
bersama antar manusia yang saling tergantung itu bisa terselenggara dan bisa
lestariterselenggara, hanya apabila antaraksi antar manusia itu bersifat saling-
memberi.Refleksi lanjutan dari antaraksi saling-memberi ialah bahwa tugas hidup
manusia adalah apriorimemberi kepada lingkungan, termasuk manusia lain. Untuk
hidup, tiap fenomena termasukmanusia, dari dalam dirinya sendiri merasa wajib
memberi. Tujuan dari memberi ialah demiterpeliharanya eksistensi yang diberi, lebih
persis lagi : demi obyek yang diberi, agar ia padagilirannya selaku subyek mampu
memberi sesuatu kepada obyek yang lain lagi. Memberi demikepentingan diri
hakekatnya adalah meminta.Saling memberi antar banyak subyek menghasilkan suatu
seluruhan yang nilainya lebih besardari pada penjumlahan tiap berian dari tiap subyek.
Dengan demikian, memberi sesuatu itu tidakkehilangan sesuatu, karena tiap subyek
berkat perbuatannya memberi, dengan sendirinya mendapatkan berikan kembali dari
seluruhan lainnya lebih tinggi dari pada yang iya berikan.Dua atau banyak subjek yang
saling tergantung terpelihara ekstensinya oleh seluruh yang di bangun sendiri oleh para
individu subyek melalui antaraksi saling memberi.

2. Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat


Nilai yang terkandung dalam pancasila, nilai nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat – bangsa dan negara indonesiia. Rakyat indonesia adalah keseluruhan jumlah
semua orang, warga dalam lingkungan negara indonesia. Hakikat rakyat indonesia
adalah pilar negara dan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan hak dalam
hubungan hidup kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara dengan warga
negara, hubungan negara dan hubungan antar sesama warga negara yang dinamakan
adil(surajiyi, 2008).

Untuk menghindari masalah etnonasionalisme yang dapat berakibat distegrasi


bangsa, Hamdi Huruk( dalam H.A.R. Tilaar.2002: 76) mengemukakan program sebagai
berikut:

1. Didalam menyikapi dorongan etno-nasionalisme yang negatif maka dihindarkan cara


cara pemecahan koersif(militeristik), tetapi dengan menggunakan motode persuasif dan
dialogis, serta mengikut sertakan masyarakat setempat.
2. Perlu diakui identitas etnis didalam arti kultural bukan dalam arti politik.
3. Menyadarkan kelompok kelompok yang berkeinginan kepada separatisme, bahwa
berpisah dengan negara dan bangsa indonesia akan merugi.
4. Menghindari berbagai ham dan menghormati ham

Oleh karena itu budaya etnis masing masing suku harus diberi kesempatan yang
seluas luasnya untuk diperkembangkan sebagai model dasar mengembangkan demokrasi
atau sikap demokratis, saling menghargai dan menghormati bagi setiap warga negara.
Itulah yang menjadi nilai nilai dasar pancasila terhadap masyarakat indonesia.
3.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan

Pancasila sebagai sistem pendidikan ditinjau dari filsafat pendidikan, bahwa Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa yang menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena
itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari, dan
mencerminkan identitas Pancasila.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk membuat suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional).
Tujuan pendidikan berdasarkan pandangan pancasila tentang hakikat realitas
manusia, pengetahuan dan hakikat nilai nilai mengimplikasikan bahwa pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan mejadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam pasal 3 UU RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
4.Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai
Pembangunan nasional adalah upaya bangsa indonesia untuk mencapai tujuan
nasional sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan Undang – Undang 1945.
Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, dan sumber nilai bagi bangsa
indonesia. Menurut Kaelan, 2000,(dalam surajiyo, 2008, 161) menjelaskan bahwa
pancasila merupakan satu kesatuan dari sila silanya harus merupakan sumber nilai,
kerangka berfikir serta asas moralitas bagi pembangun ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu sila sila dalam pancasila menunjukan sistem etika dalam pembangunan
iptek seperti berikut ini :

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini menempatkan manusia dialam semesta bukan sebagai pusatnya, melainkan
sebagai bagian yang sistematik dari alam yang diolahnya Pengolahan bukan berarti
mengeksploitasi alam sesuai dengan kebutuhan, akan tetapi harus diimbangin dengan
pelestarian alam.
2. Sila Kemanusian Yang Adil Dan Beradap
Sila ini menekankan bahwa pembangunan dan pelaksanaan pendidik harus menjaga
keseimbangan antar daerah, keberadaan masyarakat dan warga negara letak dan jarak
atau geografis sehingga dapat tercapai berdiri sama tinggi duduk sama rendah dan bahu
membahu membangun bangsa ini.

3. Sila Persatuan Indonesia


Sila ini mewariskan kesadaran bagi bangsa indonesia bahwa rasa nasionalisme
adalah modal dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai kesatuan dan persatuan
mewajibkan bangsa indonesia dalam membangun persatuan yang ada seperti semboyan
bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan
Mendasari bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan untuk mengembangkan
dirinya sesuai dengan potensinya, masing masing warga negara menghormati kebebasann
berkarya demi kemajuan dan perkembangan bangsa yang berdasarkan pancasila.

5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila ini mengandung bahwa manusia indonesia harus menjaga keseimbangan
keadilan dalam hubungannya dengan diri sendiri, manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa serta manusia dengan alam
lingkungannya.

C. Pandangan Filsafat Pendidikan Pancasila Terhadap Sistem Pendidikan


Nasional

Tata cara bernegara di Indonesia di atur dalam UUD 1945 yang selama ini belum
pernah mengalami amandemen kecuali setelah berukir revormasi tahun 1998.Dengan
tidak adanya perubahan terhadap pembukaan UUD 1945, menunjukan bahwa bangsa
Indonesia tetap memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan upaya sebagai langkah
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mengangkat harkat dan martabat bangsa
indonesia di mata dunia internasional.Acuan penyelenggaran sistem penidikan
nasional,UUD 1945 Pasal 31 hasil amandemen2002 yaitu:
1. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
2. pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yangmeningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskankehidupan bangsa.yang diatur dengan undang-undang.
3. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya duapuluh
persen darianggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran.
pendapatan dan belanja daerahuntuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional.
PENUTUP

1.Kesimpulan

Pancasila sebagai filsafat negara maka patut menjadi jiwa bangsa indonesia, menjadi
semangat dalam berkarya pada segala bidang pancasila harus dipahami dengan menggunakan
penalaran rasional akal budi manusia. Pancasila juga harus dipahami dengan pendekatan kritis,
yakni tidak mudah percaya dengan klaim klaim luhur ataupun praktek praktek naif yang
mengatas namakan pancasila. Tafsiran atas nilai nilai pancasila pun harus jelas dan taat asas,
sesuai dengan maksud dan tujuan adanya pancasila itu sendiri. Seperti segala sesuatu dibawah
langit, pancasila dan tafsiran atasnya, pun harus kontesktual, yakni sesuai dengan perkembangan
jaman. Maka nilai fleksibilitas, dalam tegangandengan keteguhan prinsip – prindip dasar harus
digunakan.

2.Saran

Saran yang dapat saya sampaikan dari materi ini adalah agar pembaca mengetahui arti
seberapa penting filsafat pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila yang terkandung di
dalamnya dengan sebaik baiknya.

Anda mungkin juga menyukai