Disusun oleh:
Hormat Kami,
Kelompok Penulis
DFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa makna nilai dasar dalam Pancasila?
2. Bagaimanakah implementasi Pancasila sebagai dasar etika kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia?
3. Mengapa nilai-nilai Pancasila sebagai nilai fundamental terhadap sistem
negera Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1
Budi Juliardi, ‘Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan
Kewarganegaraan’, Jurnal BHINNEKA TUNGGAL IKA, 2.2 (2015), 119
<https://core.ac.uk/download/pdf/267824621.pdf>.
2
E H Sukoco, MTDIAM Sri, and S P Widiastuti, ‘Prinsip Dasar Etika, Profesi, Dan
Profesionalisme Bidang Teknologi Informasi’, Pustaka.Ut.Ac.Id, 2018, 1–37.
1. Agar dapat diketahui makna nilai dasar dalam Pancasila secara deskriptif.
2. Agar diketahui implementasi Pancasila sebagai dasar etika kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
3. Agar diketahui secara dekriptif, Pancasila sebagai nilai fundamental
terhadap sistem negera Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Makna nilai dasar Pancasila tidak akan lepas dari perspektif filosofis,
karena Pancasila adalah filsafat hidup berbangsa dan bernegara di Negara
Republik Indonesia, sehingga harus dimaknai secara sistematis dan merupakan
satu kesatuan utuh dan tidak terpisah.3 Penyisteman Pancasila itu sendiri
didasarkan untuk mengatur kehidupan masyarakat dengan makna-makna filosofis
yang terkandung dalam sila-silanya;
3
Sri Rahayu Amri, ‘Pancasila Sebagai Sistem Etika’, Voice of Midwifery, 8.01 (2018), 760–68
<https://doi.org/10.35906/vom.v8i01.43>.
4
CYNTHIA HADITA, PANCASILA PERSPEKTIF KETATANEGARAAN &
PARADIGMA ISLAM (Medan: Enam Media, 2021) <https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=UsQWEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Sehingga,
+untuk+menjaga+stabilitas+kehidupan+berbangsa+dan+bernegara+baik+secara+rohani+dan+jas
mani,+dihadirkan+lah+dasar+Falsafah+NKRI,
+Pancasila+untuk+menuntun+kehidupan+masyarakat+yang+damai.&ots=yOTTgwDV2w&sig=E
ddjjWOzeH7-V0FQDCpiIp3JGns&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false>.
Pada prinsipnya bangsa Indonesia waji untuk menyembah Tuhannya dan
beribadah menurut agana dan kepercayaannya masing-masing secara leluasa,
berkeadaban, dan berkeadilan.
3. Persatuan Indonesia
Arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang jumlahnya hanya
satu. Namun, jika kita coba membahas dari bahasa lain, misalnya bahasa
Sanskerta. Kata “Maha” dapat berarti mulia. Sedangkan kata “Esa” yang berarti
keberadaan yang mutlak. Negara Indonesia memberikan kebebasan beribadah
sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut oleh setiap individu.
5
M.Pd. Prof. Dr. Buchory M.S, ‘Pendidik Dan Sumber Daya, Serta Pembudayaan Dan
Pelembagaan Nilai-Nilai Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan Pada Generasi Muda’,
PROSIDING, 2008, 282.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan yang adil ini memiliki makna bahwa sebagai makhluk sosial
yang hakikatnya tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain
maka kita tidak boleh mementingkan diri sendiri dan harus bersikap adil, baik
terhadap diri sendiri, orang lain, bangsa, negara, serta adil terhadap lingkungan
sekitar dan adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Persatuan Indonesia
Sila keempat ini berbunyi tentang kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
dalam permusyawaratan dan perwakilan yang berarti bahwa negara Indonesia
menganut demokrasi. Demokrasi yang dianut dapat berupa demokrasi langsung
maupun tidak langsung.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memiliki arti bahwa setiap
orang berhak mendapatkan perlakuan yang adil, baik dalam bidang politik,
hukum, ekonomi, sosial maupun kebudayaan.6
Kesimpulan dari prinsip serta nilai Pancasila yang telah dijabarkan di atas
adalah bahwa Pancasila memiliki hasil spiritual, material Pancasila yang berarti
akibat sesuatu dari benda seperti manusia, dan material Pancasila yang berarti
sesuatu yang berguna bagi manusia untuk aktivitas kegiatannya.
6
Ratna Sari and Fatma Ulfatun Najicha, ‘Memahami Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dalam Kehidupan Masyarakat’, Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS Dan PKN, 7.1
(2022), 53–58 <https://doi.org/10.15294/harmony.v7i1.56445>.
B. Implementasi Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara di Indonesia
7
Ario Putra, ‘Interpretasi Hak Asasi Manusia Dalam Ideologi Pancasila Dan
Implikasinya Terhadap Persatuan Dan Kesatuan Di Indonesia’, Jurnal HAM, 13.1 (2022), 1
<https://doi.org/10.30641/ham.2022.13.1-14>.
8
Nurassyifa Qurotul Aini and Dinie Anggraeni Dewi, ‘Sistem Etika Pancasila Dalam
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara’, 6 (2022), 11120–25.
9
Perbedaan Dan and Keberagaman Perspektif, ‘Pancasila Sebagai “ Iman Kebangsaan’
Yang Menyatukan Perbedaan Dan Keberagaman Perspektif Ekonomi’, 1965, 23–34.
untuk memastikan pemahaman dan penghormatan terhadap
Pancasila.10
4. Pengaturan Hukum: Berbagai undang-undang dan peraturan
pemerintah diterapkan untuk mendorong implementasi Pancasila.
Misalnya, ada undang-undang yang mengatur tentang keragaman
agama dan budaya, hak asasi manusia, dan kewajiban warga negara.
5. Pemerintah dan Kebijakan Publik: Pemerintah Indonesia berusaha
untuk mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan publiknya.
Ini mencakup upaya mempromosikan persatuan, keadilan, dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6. Partisipasi Masyarakat: Masyarakat Indonesia juga memiliki peran
dalam implementasi Pancasila. Melalui organisasi sosial, kegiatan
keagamaan, dan partisipasi dalam proses demokratis, masyarakat turut
aktif dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai Pancasila.
7. Hubungan Internasional: Pancasila juga mencerminkan kebijakan luar
negeri Indonesia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip perdamaian,
kerjasama internasional, dan ketidakcampuran dalam urusan dalam
negeri negara lain.
8. Penegakan Hukum dan Keadilan Sosial: Implementasi Pancasila juga
mencakup upaya pemberantasan korupsi, perlindungan hak asasi
manusia, dan distribusi yang lebih adil dari sumber daya ekonomi.11
Pancasila tidak hanya dianggap sebagai panduan etika, tetapi juga sebagai
dasar dari sistem pemerintahan dan peraturan di Indonesia. Implementasi yang
efektif memerlukan kerja sama dan kesadaran bersama dari pemerintah,
masyarakat, dan lembaga-lembaga lainnya untuk menjaga dan mempromosikan
nilai-nilai Pancasila dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
10
Pendidikan Pancasila and others, ‘Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Kelas
Pada Mata Pembelajaran’, 6.3 (2023), 1325–34 <https://doi.org/10.31949/jee.v6i3.6050>.
11
Julianti Ratnasari Ningsih and others, ‘Pancasila Sebagai Dasar Hukum Dalam
Mewujudkan Keadilan Sosial’, Advances In Social Humanities Research, 1.4 (2023), 462–70.
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia dan merupakan
seperangkat nilai-nilai fundamental yang membentuk dasar bagi sistem negara
Indonesia.12 Ada beberapa alasan mengapa nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai
nilai-nilai fundamental terhadap sistem negara Indonesia:
12
Albert H Wounde, Dominikus Rato, and Fendi Setyawan, ‘Implementasi Nilai-Nilai
Filsafat Hukum Dalam Pembentukan Hukum Di Indonesia’, SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik
Dan Hukum, 2.3 (2023), 300–304 <https://doi.org/10.55681/seikat.v2i3.569>.
7. Kesejahteraan Rakyat: Pancasila mengutamakan kesejahteraan rakyat
sebagai tujuan negara. Hal ini mencakup upaya untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, memerangi kemiskinan, dan memastikan
akses semua warga negara terhadap pendidikan, kesehatan, dan
fasilitas dasar lainnya.
8. Keutuhan NKRI: Pancasila mendorong kesatuan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai tujuan utama negara,
menghindari pemecahan wilayah, dan menegaskan nasionalisme
Indonesia.13
13
et al Fara Amalia Lutfi, Implementasi Nilai Pancasila Dalam Bhinneka Tunggal Ika
Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Di Era Generasi Milenial (Unisri Press, 2023)
<https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=y66zEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=Pancasila+mendorong+kesatuan+dan+k
eutuhan+Negara+Kesatuan+Republik+Indonesia+(NKRI)+sebagai+tujuan+utama+negara,
+menghindari+pemecahan+wilayah,
+dan+menegaskan+nasionalisme+Indonesia.&ots=3rNYqaoe7G&sig=CUNDfw4vgZwd3Vme1E
5hLL5cgdY>.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari prinsip serta nilai Pancasila yang telah dijabarkan adalah
bahwa Pancasila memiliki hasil spiritual, material Pancasila yang berarti akibat
sesuatu dari benda seperti manusia, dan material Pancasila yang berarti sesuatu
yang berguna bagi manusia untuk aktivitas kegiatannya. Sedangkan implementasi
Pancasila sebagai dasar beretikan untuk berbangsa dan bernegara antara lain;
Pemahaman Pancasila; Ketentuan Konstitusi; Pendidikan Pancasila; Pengaturan
Hukum; Pemerintah dan Kebijakan Publik; Masyarakat; Hubungan Internasional;
Penegakan Hukum dan Keadilan Sosial.
B. Saran
Kami menyadari jika makalah ini masi banyak sekali memilki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan dan penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nurassyifa Qurotul, and Dinie Anggraeni Dewi, ‘Sistem Etika Pancasila
Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara’, 6 (2022), 11120–25
Amri, Sri Rahayu, ‘Pancasila Sebagai Sistem Etika’, Voice of Midwifery, 8.01
(2018), 760–68 <https://doi.org/10.35906/vom.v8i01.43>
Fara Amalia Lutfi, et al, Implementasi Nilai Pancasila Dalam Bhinneka Tunggal
Ika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Di Era Generasi Milenial (Unisri Press,
2023) <https://books.google.com/books?
hl=id&lr=&id=y66zEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR1&dq=Pancasila+mendor
ong+kesatuan+dan+keutuhan+Negara+Kesatuan+Republik+Indonesia+
(NKRI)+sebagai+tujuan+utama+negara,+menghindari+pemecahan+wilayah,
+dan+menegaskan+nasionalisme+Indonesia.&ots=3rNYqaoe7G&sig=CUN
Dfw4vgZwd3Vme1E5hLL5cgdY>
Ningsih, Julianti Ratnasari, Fayla Lakmi Dara, Siti Mouidhatul Hasanah, and
Widya Ananda Minda Putri, ‘Pancasila Sebagai Dasar Hukum Dalam
Mewujudkan Keadilan Sosial’, Advances In Social Humanities Research, 1.4
(2023), 462–70
Pancasila, Pendidikan, Kelas Iv, Di Sekolah, Diah Pebriyanti, and Irwan Badillah,
‘Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Di Kelas Pada Mata
Pembelajaran’, 6.3 (2023), 1325–34
<https://doi.org/10.31949/jee.v6i3.6050>
Prof. Dr. Buchory M.S, M.Pd., ‘Pendidik Dan Sumber Daya, Serta Pembudayaan
Dan Pelembagaan Nilai-Nilai Pancasila Dan Wawasan Kebangsaan Pada
Generasi Muda’, PROSIDING, 2008, 282
Putra, Ario, ‘Interpretasi Hak Asasi Manusia Dalam Ideologi Pancasila Dan
Implikasinya Terhadap Persatuan Dan Kesatuan Di Indonesia’, Jurnal HAM,
13.1 (2022), 1 <https://doi.org/10.30641/ham.2022.13.1-14>