Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila sebagai Filsafat Indonesia dalam Menyaring Arus Globalisasi

Disusun oleh:
Muhammad Hanif Ahsani Taqwim
(M0821049)

Dosen Pengampu:
Erna Yuliandari, S.H., M.A.

Program Studi Ilmu Lingkungan


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret Surakarta

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam juga senantiasa kita
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa umat
manusia ke jalan yang terang benderang yaitu ajaran agama Islam. Semoga kita termasuk umat
beliau yang kelak mendapatkan syafa’atnya di yaumul akhir nanti. Amin amin yarobbal’alamin.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Makalah yang berjudul “Pancasila sebagai Filsafat Indonesia dalam
Menyaring Arus Globalisasi” ini dalam penulisannya, kami menyadari bahwa makalah ini masih
belum cukup sempurna. Namun, kami telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat
menyelesaikannya.

Adapun penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta arahan. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya. Kami berharap dari makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembaca serta penulis. Demikianlah makalah ini kami susun, kritik serta saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk melengkapi makalah ini. Kami ucapkan
terimakasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 Rumusan Masalah...............................................................................................................5

1.2 Tujuan................................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

3
BAB I PENDAHULUAN

Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama)
seluruh bangsa Indonesia. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian
dituangkan dalam suatu sistem yang tepat. Jika ditilik dari soal tempat, Filsafat Pancasila
merupakan bagian dari Filsafat Timur dan juga bagian dari Filsafat Barat. Nilai Ketimuran yang
termuat dalam Pancasila seperti, soal pengakuan akan adanya Tuhan (yang tercantum dalam sila
pertama), kerakyatan (dalam sila keempat), keadilan yang diidentikkan dengan paham mengenai
“ratu adil” (yang termuat dalam sila kelima), dan sebagainya. Sedangkan paham Barat yang
termuat dalam Pancasila seperti, kemanusiaan (tercantum dalam sila kedua), demokrasi (sama
seperti “mufakat” dalam usulan Soekarno sebagai sila ketiga), dan seterusnya. Pancasila sebagai
filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek
kehidupan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan harus didasarkan pada nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, karena itu semua merupakan dasar
dari negara Indonesia yang tercantum dalam lima sila Pancasila.

Arus globalisasi yang semakin gencar melanda masyarakat indonesia sangat dirasakan
dan dapat dilihat dengan mata kepala tiap manusia. Arus globalisasi yang mengalir deras ini
semakin menjadi dengan fasilitas teknologi yang berkembang dan mudah diakses oleh siapapun.
Dengan kemudahan akses dan teknologi yang berkembang, globalisasi diharapkan mampu
membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya baik dibidang ekonomi,
pendidikan, maupun kesehatan. Namun sayang, kemudahan akses informasi ini diiringi juga
dengan informasi yang pengaruhnya dapat merusak moral masyarakat. Mulai dari kalangan
anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Globalisasi yang menimbulkan efek kepada seluruh negara hingga rasanya tak memiliki
sekat antar negara. Semua negara dapat saling berkomunikasi dengan cepat. Tentu saja
meningkatnya intensitas interaksi ini menimbulkan efek positif dan negatif bagi masyarakat
indonesia. Dengan meningkatnya interaksi dengan masyarakat luar negeri, masyarakat indonesia

4
akan mudah terpapar kehidupan masyarakal luar negeri yang tidak sesuai dengan nilai sosial dan
budaya kita. Mulai dari cara berpakaian, cara berkomunikasi, hingga gaya hidup. Hal semacam
inilah yang mengancam nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat indonesia yang sudah tertanam
sejak lahir.

Dari paragraf diatas, dapat dikatakan bahwa pancasila membawa memiliki nilai-nilai
yang harus diamalkan bagi seluruh masyarakat indonesia. Pancasila menjadi ideologi pada setiap
warga. Peran ideologi pancasila yang merupakan falsafah bangsa yang mengandung nilai-nilai
luhur kebangsaan harus dapat mempertahankan nilai moral masyarakatnya. Globalisasi yang
arusnya membawa pengaruh ideologi lain tidak dapat dicegah sehingga harus difilter dengan
pancasila agar dapat mengambil nilai positif globalisasi dan membuang nilai negatifnya. Hal ini
dapat dilakukan apabila masyarakat telah berprinsip pancasila.

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Pancasila?


2. Apa definisi filsafat pancasila?
3. Apa contoh Filsafat Pancasila
4. Bagaimana arus globalisasi yang mempengaruhi prinsip berbangsa dan bernegara?
5. Bagaimana peran Pancasila sebagai prinsip pemuda dalam berbangsa dan bernegara?

1.2 Tujuan

1. Mengetahui peran selektif pancasila terhadap arus globalisasi


2. Mengetahui peran pancasila sebagai prinsip pemuda indonesia dalam berbangsa dan
bernegara

5
BAB II PEMBAHASAN

Pancasila memiliki dua pokok pengertian yakni Pandangan Hidup Bangsa Indonesia dan
Dasar Negara Republik Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa indonesia, pancasila
mengandung nilai-nilai positif yang menjadi dasar kehidupan bernegara. Pancasila juga menjadi
landasan utama pendidikan yang membentuk karakter bangsa. Masyarakat yang berkarakter
pancasila, dapat diartikan sebagai manusia yang memiliki watak religius, nasionalis, humanis,
demokratis, dan mengutamakan kesejahteraan dan keadilan rakyat. Nilai-nilai fundamental
tersebutlah yang menjadi acuan dan sumber nilai luhur dalam pengembangan karakter bangsa.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki landasan historis dan yuridis yang berarti kedudukan
pokok pancasila bagi republik Indonesia sebagai dasar negara. Hal ini juga tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 alinea IV yang kemudian ditegaskan lagi dengan dikeluarkannya TAP
MPR No.XVIII/MPR/1998 tentang P4. Penetapan pancasila sebagai dasar negara ini juga
memberikan pengertian bahwa negara indonesia merupakan negara pancasila.
Pancasila disebut sebagai sistem filsafat karena merupakan hasil perenungan yang
mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia (Seperti dalam sidang BPUPKI hingga
pengesahan PPKI). Dari hasil perenungan tersebut memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan,
diantaranya bersifat koheren, menyeluruh, mendasar, spekulatif. Pancasila sebagai dasar filsafat
negara merupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mendasari
seluruh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Artinya, nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan,dan keadilan harus mendasari seluruh peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Selain itu, fungsi utama Pancasila menjadi dasar negara dan dapat disebut dasar filsafat
adalah dasar filsafat hidup kenegaraan atau ideologi negara. Yang dimana Pancasila harus
menjadi operasional dalam penentuan kebijakan-kebijakan dalam bidang apapun dan dalam
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara. 

Contoh dari Pancasila disebut sistem filsafat adalah Undang-Undang No. 44 tahun 2008
tentang Pornografi. Pasal 3 ayat (a) berbunyi”Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan
masyarakat yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan”. Undang-undang tersebut

6
memuat sila pertama dan sila kedua yang mendasari semangat pelaksanaan untuk menolak segala
bentuk pornografi yang tidak sesuai dengan nlai-nilai agama dan martabat kemanusiaan. Contoh
penerapan filsafat dalam kehidupan sehari-hari yaitu seperti menjaga toleransi, menjaga
kerukunan umat bergama, penyelenggara Negara sesuai dengan Nilai Ketuhanan, menaati dan
mematuhi peraturan yang berlaku, memihak dan membela negara, tidak membuat perpecahan
antar kelompok, mengakui persamaan derajat, menegakkan keadilan, menegakkan demokrasi.

Globalisasi merupakan suatu proses dan pertahapan pada tatanan masyarakat yang terjadi
di seluruh belahan bumi tanpa mengenal batas wilayah. Globalisasi ini terjadi pada semua bidang
kehidupan seperti komunikasi, ideologi, kesehatan ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan,
teknologi informasi, pendidikan, hingga pertahanan keamanan. Fenomena globalisasi terjadi
dimana batas-batas negara seakan-akan memudar sehingga ideologi dari luar negeri dengan
mudahnya masuk ke Republik Indonesia. Beberapa pengaruh globalisasi terhadap masyarakat
indonesia diantaranya pada bidang politik, ideologi pancasila semakin tergeser dan digantikan
oleh ideologi liberalisme karena seolah-olah liberalisme membawa ke kemajuan. Selain bidang
politik, bidang sosial budaya juga ikut terpengaruh oleh globalisasi, terlihat pada zaman sekarang
lebih banyak pemuda indonesia yang sangat menggemari k-pop yang berasal dari korea dan
anime yang berasal dari jepang dibandingkan menciptakan sendiri karya lokal.
Derasnya alur globalisasi mengharuskan masyarakat memnyaring hal-hal positif yang
dapat diambil dan dimanfaatkan. Dengan menanamkan pancasila sebagai kehidupan dan prinsip
dalam keseharian, maka seseorang harus dapat menyaring nilai yang didapat dari globalisasi
yang selaras dengan nilai dan prinsip kehidupan berpancasila. Tidak sembarang asal mengambil
dan menyebarkan nilai tertentu, karena pastinya setiap tindakan nilai dalam globalisasi akan
berpengaruh kepada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Maka dari itu dengan bertindak dalam
hal-hal baik, diri sendiri dan lingkungan sekitar pula akan mendapat hal positif.

BAB III PENUTUP

Dengan perpaduan nilai antara nilai ketimuran dan nilai kebaratan yang terkandung
dalam pancasila membuat pancasila berperan sebagai penyaring arus globalisasi yang selektif
7
memilih dan memilah nilai-nilai yang selaras dengan pancasila sehingga dapat dikembangkan
dan diamalkan ke diri sendiri dan lingkungan sekitar. Selain memilih nilai yang selaras dengan
pancasila, pancasila juga selektif dalam menyeleksi nilai yang negatif, sehingga dapat dibuang
dan tidak mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka dari itulah, prinsip
berpancasila harus ditekankan dalam pembentukan karekter masyarakat terutama pada pemuda.
Pancasila yang berperan sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara menjadi acuan dan
sumber dalam pembentukan karakter bangsa. Semakin kuat karakter berbangsa dan bernegara
dalam ideologi pancasila, maka akan semakin kuat pula bangsa tersebut karena dapat menyaring
hal postif dari globalisasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, F. D., Pratiwi, M. F. A. C. N., Nehru, N. A., & Ramadani, R. Pancasila Sebagai
Identitas Dasar Negara Republik Indonesia. Academia. edu.[PDF].
Budiwibowo, S. (2016) ‘Revitalisasi Pancasila Dan Bela Negara Dalam Menghadapi Tantangan Global
Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural’, Citizenship Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, 4(2), p. 565. doi: 10.25273/citizenship.v4i2.1083.

Anda mungkin juga menyukai