Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Disusun Oleh:

1. Doni Mulyana - 022120030


2. Fitri Bagyawati - 022120010
3. Muhammad Restu Ash Shobri - 022120042
4. Puspita Genta Salsha Argian - 022120003
5. Puteri Permadani Arsat - 022120022
6. Putri Komariah - 022120008
7. Ramadita Nur Alviyanti - 022120013
8. Serlia Dara Puspitasari - 022117205

PROGRAM STUDI AKUNTASI

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITASPAKUAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan paper ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
paper berjudul Pancasila Sebagai Ideologi Nasional tepat waktu.
Paper Pancasila Sebagai Ideologi Nasional disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Pendidikan Kewaraganegaraan di Universitas Pakuan. Selain itu, kami juga berharap agar
paper ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Pancasila.

kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni. kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor,..

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................................2
Daftar isi..........................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3

C. Tujuan Makalah....................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara ................................................................ 5

B. Perumusan-Perumusan Pancasila ............................................................................ 6

C. Pengertian Ideologi ................................................................................................. 7

D. Pengertian Ideologi Pancasila ................................................................................. 8

E. Peranan Ideologi Pancasila Membangun Kesejahteraan Bangsa ............................ 9

BAB III ........................................................................................................................... 12


PENUTUP....................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12

B. Saran ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi Era Globalisasi yang semakin maju ini pastinya bangsa dan negara Indonesia
yang ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan oleh kerasnya masalah kehidupan
berbangsa dan bernegara, tentunya perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang
kokoh dan kuat. Tanpa itu, bangsa dan negara akan di hadapi dengan makin maraknya
budaya asing yang masuk ke dalam negara Indonesia, makin banyaknya terorisme,
komunisme, dan fundalisme yang makin membahayakan bagi negeri ini.

Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang
memiliki jati diri dan harus di wujudkan dalam pergaulan hidup sehari – hari untuk
menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai ideologi yang membangun
kesejahteraan bangsa.

Oleh sebab itu kita warga negara Indonesia jangan pernah lupa untuk mengaplikasikan nilai –
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari.

B. Rumusan Masalah
1. Dasar Pancasila ?
2. Pengertian Pancasila dan Ideologi Negara ?
3. Hubungan Pancasila dengan Ideologi Negara ?
4. Makna dari Pancasila sebagai Ideologi ?

C.Tujuan

Disusun agar pembaca bisa mengetahui tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi dalam
membangun kesejahteraan bangsa dan negara. Dengan ini dapat di harapkan kepada para
pembaca untuk mengaplikasikannya ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik,
menjadikan pengetahuan yang umum bagi kita sebagai warga negara bangsa Indonesia dan
sebagai satu syarat untuk mendapatkan nilai Tugas Pendidikan Pancasila.

D.Abstrak

Pancasila adalah warisan luhur yang dilahirkan dari renungan para foundingfather dalam
perumusan dasar Negara Indonesia merdeka. Pancasila diangkat dari nilai-nilai asli masyarakat
Indonesia yang terdapat adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang terkandung pada pandangan
hidup bangsa. Pancasila sering digolongkan sebagai ideologi tengah di antara dua ideologi besar
dunia yang sangat berpengaruh terhadap negara. Pancasila bukan berpaham komunis/marxis dan
juga bukan berpaham liberalis/kapitalis. Kesepakatan bangsa Indonesia untuk menjadikan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (way of life) dewasa ini semakin memprihatinkan
karena era globalisasi. Pancasila sebagai weltanschaung (pandangan hidup) berarti nilai-nilai
Pancasila merupakn etika kehidupan bersama bangsa Indonesia yang sudah mengakar sejak dulu.
aktualisasi Pancasila merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma
serta merealisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. . Pancasila sebagai pengatur
sikap/moral dan tingkah laku rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa (sila-I), dengan sesama manusia (sila-II), dengan bangsa yang satu kesatuan (sila-III),
dengan kekuasaan dan pemerintah negara (sila-IV), dan dengan keadialan bersama (sila-V).
Pancasila yang dijadikan simbol-simbol saja dalam acara resmi. Ide untuk menggali kembali
Pancasila hanyalah omong kosong. Kita seakan lupa bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa
yang harus di junjung dan dibela.
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Kajian Teori


1.1.1 Kajian Tentang Pancasila
1.1.1.1 Hakikat Pancasila
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan intelektual
kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha-usaha keilmuan dapat terbangun ke dalam
sistem yang kredibel. Menurut Abdulgani (dalam Ruyadi, 2003), Pancasila merupakan filsafat
negara yang lahir sebagai collective ideologie (cita-cita bersama) dari seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang dalam, yang kemudian dituangkan dalam suatu
“sistem” yang tepat. Sedangkan Notonagoro (dalam Ruyadi, 2003) menyatakan bahwa Filsafat
Pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat dari Pancasila.
Dasar Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis dan
dasar aksiologis tersendiri yang membedakannya dengan sistem filsafat lain. Kenyataan
pancasila yang demikian disebut sebagai kenyataan yang objektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada
pada pancasila itu sendiri terlepas dari suatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang.
kenyataan objektif yang ada dan terlekat pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu sistem
bersifat khas dan berbeda dengan sistem-sistem falsafah yang lain. hal ini secara ilmiah disebut
sebagai filsafah secara objektif ( Notonegoro, 1975: 14)

1.1.1.2 Dasar Pancasila Secara ontologis


kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar dari sila-sila Pancasila. Notonagoro (dalam Ganeswara, 2007) menyatakan bahwa hakikat
dasar ontologis Pancasila adalah manusia, sebab manusia merupakan subjek hukum pokok dari
Pancasila. Selanjutnya, hakikat manusia itu adalah semua kompleksitas makhluk hidup, baik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.
Jika kita pahami dari segi filsafat negara bahwa pancasila sebagai dasar filsafat negara,
adapun pendukung pokok negara adalah rakyat, dan unsur rakyat adalah manusia itu sendiri,
sehingga tepatlah jika dalam filsafat pancasila bahwa hakekat dasar antropologis sila-sila
pancasila adalah manusia. Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara antologis
memiliki hal-hal mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani,
sifat kondrat manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, serta kedudukan kodrat
manusia sebagai pribadi berdiri sendiri dan sebagai mahluk tuhan yang maha esa. oleh karena itu
kedudukan kodrat manusia sebagai pribadi berdiri sendiri dan sebagai mahluk tuhan inilah maka
secara hirarkis sila pertama Ketuhanan yang maha Esa mendasari dan menjiwai keempat sila-sila
pancasila lainya (Notonegoro 1975:53)

1.1.1.3 Dasar Pancasila Secara Epistemologis


Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Dasar epistemologis Pancasila pada
hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis
Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Dalam
kehidupan sehari-hari pancasila merupakan pedoman atau dasar bagi bangsa Indonesia dalam
memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara tentang makna
hidup serta sebagai dasar manusia dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam hidup dan
kehidupan. Pancasila dalam pengertian yang demikian ini telah menjadi suatiu sistem cita-cita
atau keyakinan- 17 keyakinan yang telah menyangkut praksis karena dijaidka landasn hidup
manusia atau suatu kelompok masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Hal ini
beraryi filsafat telah menjelma menjadi ideologi (Abdul Gani. 1998).

Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki 3 unsur pokok agar dapat menarik
loyalitas dari pendukungnya yang pertama adalah Logos yaitu rasionalitas atau penalaran, Pathos
yaitu penghayatanya dan ethos yaitu kesusilaannya (Wibisono, 1996:3) Sebagai suatu sitem
filsafat atau ideologi maka pancasila harus memiliki unsur rasional terutama dalam
kedudukannya sebgai suatu sistem pengetahuan. Terdapat tiga persoalan dalam etimalogi
diantaranya, tentang sumber pengetahuan manusia, tentang teori kebenaran pengetahuan
manusia, dan watak pengetahuan manusia (Titus. 1984:3). Berikutnya tentang susunan pancasila
sebagai suatu sistem pengetahuan yang bersifat formal logis baik dalam arti susunan pancasila
maupun isi arti sila-sila pancasila. Susunan kesatuan sila-sila pancasila adalah bersifat hirarkis
dan berbentuk piramidal.

1.1.1.4 Dasar Pancasila Aksiologis


Selanjutnya, sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem juga memiliki satu kesatuan dasar
aksiologinya, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan
suatu kesatuan. Pancasila secara aksiologi memiliki 3 dimensinilai,yaitu nilai dasar Pancasila
(nilai yang tidak bisa dibantahkan), nilai instrumental (Nilai berbentuk norma sosial dan hukum),
dan nilai praksi (Nilai yang dilaksanakan dalam kenyataan). Pancasila sebagai dasar negara
memiliki lima sila. Pancasila sebagai filsafat menunjukan hakikat atau subtansi yang sifatnya
abstrak (ada dalam pikiran manusia sejak dulu), pribadi (bersangkutan dengan kehidupan
pribadi), dan konkret (direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari), umum atau universal, mutlak,
tetap, tidak berubah-ubah, terlepas dari situasi, tempat dan waktu.
Banyak pandangan tentang nilai terutama dalam menggolongkan nilai dan penggolongan
tersebut beraneka ragam tergantung pada sudut paandangnya masing-masing. Misalnya kalangan
Materialis memandang bahwa hakekat nilai yang tertinggi adalah nilai material, kalangan
hedonis, berpandangan nilai yang tertinggi adalah nilai kenikmatan, namun dari berbagai macam
pandangan tentang nilai kita dapat kelompokan menjadi dua macam sudut pandang, Yaitu :
bahwa sesuatu itu bernilai karena berkaitan dengan subjek pemberi nilai, yaitu manusia. Hal ini
bersifat subjektif , namun juga terdapat pandangan bahwa pada hakekatnya sesuatu itu memang
ada pada dirinya sendiri, memang bernilai hal ini merupakan pandangan dari faham objektifisme.
Max Scheler mengemukakan bahwa pada hakekatnya nilai itu berjenjang, jadi tidak sama
tingginya dan tidak sam luhurnya. Notonagoro merinci nilai disamping berting juga berdsarkan
jenisnya, ada yang bersifat material dan non material. Dengan demikian nilai-nilai pancasila
tergolong nilai kerohanian yang juga mengandung nilai-nilai lain yang lengkap dan harmonis,
yaitu nilai material, nilai fital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau estetis, nilai kebaikan atau
nilai moral maupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik-hirarkis, diamana
sila pertama sebagai basisnya dengan sila kelima sebagai tujuannya (Darmo Diharjo, 1978)

1.1.1.5 Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun Pancasila dapat
bersifat dinamis, reformatif, dan terbuka. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2016:322)
ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan
logos yang berarti ilmu. Secara harafiah ideologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang pengertian
dasar atau ide. Ideologi dalam kehidupan sehari-hari dapat diartikan dengan cita-cita. Cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap dan harus dicapai, cita-cita tersebut juga
dijadikan sebagai dasar/pandangan hidup. Menurut Drs. Meordiono, yang mengemukakan bahwa
ideologi adalah system of ideas, akan mensistematisasikan seluruh pemikiran mengenai
kehidupan ini dan melengkapinya dengan sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan
menyesuaikan keadaan nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi
induknya. Makna “Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi citacita normatif penyelenggaraan bernegara” (Imron, 2017:13). Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan gambaran bagaimana
kehidupan bernegara harus dijalankan.
Pancasila dapat berperan sebagai pemersatu bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan,
serta dapat mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
“Pancasila dapat memberi gambaran cita-cita dan dapat dijadikan motivasi dan tekad untuk
mencapai cita-cita bangsa Indonesia” (Sulasmono, 2015:13). Ideologi Pancasila juga dapat
memberikan tekad untuk menjaga identitas bangsa. Pancasila dapat dijadikan gambaran identitas
bangsa, sehingga dengan Pancasila masyarakat dapat mengembangkan karakter dan identitas
bangsa Indonesia sendiri.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara
Indonesia sangat penting dalam menjaga keutuhan bangsa dan dapat menjadikan ciri khas bangsa
Indonesia yang berbeda dengan bangsa lain. Pancasila memuat gagasan tentang bagaimana cara
mengelola kehidupan bernegara. Rumusan-rumusan dalam Pancasila tidak langsung operasional
maka dari itu harus dilakukan penafsiran ulang terhadap pancasila sesuai perkembangan zaman,
dan didalam Pancasila juga terkandung unsur-unsur nilai.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian pancasila dan ideologi Negara

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar dan pedoman yang
kuat untuk mencapai tujuan negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta
yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sil'a yang berarti prinsip atau asas.
Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
https://www.bola.com/ragam/read/4422173/pengertian-pancasila-ketahui-tujuan-dan-makna-
masing-masing-lambangnya

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang
bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir dalam
mewujudkan keinginan atau cita-cita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep
bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Ideologi cara berpikir seseorang atau golongan tertentung. ideologi juga
paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/200000269/ideologi--arti-sejarah-dan-
macamnya?page=all

b. Pengertian pancasila sebagai ideologi negara

Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila
sebagai dasar sistem kenegaraan.

Nilai-nilai yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar dalam
melangsungkan kehidupan bernegara.
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan pancasila sebagai cita-
cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk pemerintah dan seluruh warga negara.

Pengertian ini juga ada di dalam Ketetapan MPR No.XVIII Tahun 1998 Pasal 1, yang bunyinya:

Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah


dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten
dalam kehidupan bernegara.

https://bobo.grid.id/read/082413123/pancasila-sebagai-ideologi-negara-inilah-pengertian-dan-
fungsinya-bagi-masyarakat-indonesia?page=all

c. Hubungan Pancasila dengan ideologi negara

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta:
paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat
dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir dalam mewujudkan
keinginan atau cita-cita.

Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.

https://www.kompasiana.com/resta25706/5fab9af38ede486cdb056b92/hubungan-pancasila-
dengan-ideologi-negara

D. Makna dari Pancasila sebagai ideologi

Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita yang
berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.

Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita terwujudnya kehidupan
bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan, yaitu:

1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam
UUD 1945.
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.

Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus menciptakan bangsa
yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh persatuan, adil serta sejahtera.

https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/#:~:text=Pancasila
%20sebagai%20ideologi%20negara%20berarti,asasi%20manusia%2C%20dan%20bekerja
%20sama.

E.Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi

Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara menurut
pandangan mereka.

1.Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa Pancasila
adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok masyarakat di Indonesia ini bersatu
dan menerima asas tersebut.

2.Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa telah terjadi
perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan sebagai filsafat atau buah piker
yang mendalam, Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai sarana demokrasi bagi seluruh
warga negara Indonesia. Dalam perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya
dimiliki oleh Indonesia, dan berbeda dari ideologi yang lainnya.

3.Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat. Pancasila adalah ideologi


yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut menggambarkan bahwa Pancasila itu
bersifat massif dan bisa diinterpretasikan dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde
baru, bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.

F.Fungsi Pancasila sebagai Ideologi

1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini
sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali
terancam perpecahan.

2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi gambaran cita-
cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-
cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa. Pancasila


memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi dorongan bagi nation and
character building berdasarkan Pancasila.

4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang terkandung
dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa
dan Negara.
G.Nilai Pancasila sebagai Ideologi

1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya terkandung cita-
cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah nilai yang mendasar yang relatif tetap
dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.

2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan dinamis
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan catatan, nilainilai penjabarannya
tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila.

3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan
seharihari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, maupun bernegara. Dalam perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya
saling menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia. Pancasila juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara
Republik Indonesia yang real. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan
Pancasila sebagai tujuan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan
kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap
kepribadian warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara
meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

B. Saran

Sebagai warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang
adadalam pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa
dan bernegara karena pancasila adalah pedoman hidup,jangan mudah terpengaruh
oleh budaya asing yang masuk ke negara kita. Kita harus menyeleksi dan tidak
menerima begitu saja pengaruh yang masuk kedalam negara kita karena tidak
semuanya sesuai dengan kepribadian bangsa kita yaitu PANCASILA.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai