Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PANCASILA
KONSEP PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN, TUJUAN, PEMBAHASAN ILMIAH DAN PENGERTIAN

COVER

Oleh:

1.ANISAUL KHOMSAH (22308404111006)

2.MUHAMMAD ARROZIQIN (22308404111003)

Dosen Pengampu:

IHSANUL WINDASARI, S. Pd, M. Akun

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QOLAM
MALANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan petunjuk Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang jauh dari kata sempurna ini. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing
manusia ke jalan yang benar.
Makalah ini disusun supaya pembaca dapat mengetahui tentang Perkembangan kreativitas
peserta didik yang disusun dan disajikan berdasarkan sumber yang ada di internet maupun buku.
Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan,namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Alloh SWT akhirnya karangan ilmiah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari semua itu,penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar- lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran
dan kritik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan sehingga dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Malang, 07 Oktober 2023

Penulis

ii
Daftar isi

COVER ……………………………………………………..………………………………………..........i

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……………………………...ii

Daftar isi……………………………………………………..…………………………………………...iii

BAB I……………………………………………………..……………………………………………….1

PENDAHULUAN……………………………………………………..………………………………….1

A. Latar Belakang………………………………………...……..…………………………………...1

B. Rumusan Masalah…………………………………………..…………………………………….2

C. Tujuan……………………………………………………..……………………………………...2

D. Manfaat……………………………………………………..…………………………………….2

BAB II…………………….………………………..……………………………………………….….….3

DASAR TEORI…………………………….……………..………………………………………………3

BAB III…………………………………………………..………………………………………………..4

PEMBAHASAN……………………………………………………..……………………………………4

A. Konsep Dasar Pendidikan Pancasila……………………………………………………..……….4

B. Landasan Pendidikan Pancasila………………..………………….……………………………...5

C. Tujuan Pendidikan Pancasila……………………………………………………..………………7

D. Pembahasan Ilmiah……………………………………………………..………………………...8

E. Pengertian Pancasila……………………………………………………………………...………9

BAB IV……………………………………………………..…………………………..………..………12

PENUTUP……………………………………………………..…………………………………………12

A. Kesimpulan……………………………………………………..……………………………….12

B. Saran……………………………………………………..……………………………………...13

Daftar Pustaka…………...…………………………………………………..…………...………………14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Pancasila merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di


Indonesia.

Dalam makalah ini, kita akan menjelaskan konsep dasar dari pendidikan Pancasila,
termasuk landasannya, tujuannya, serta pembahasan ilmiah yang relevan.

Dimana pendidikan Pancasila adalah suatu upaya pembelajaran yang bertujuan


untuk mengenalkan, memahami, dan menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip
dasar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki lima sila yang mencerminkan
nilai-nilai moral, etika, dan filosofi kehidupan yang menjadi landasan bagi
berbangsa dan bernegara. Dalam pendidikan Pancasila, penting untuk memahami
makna dan relevansi setiap sila, yaitu:

1.)Ketuhanan Yang Maha Esa

2.)Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3.)Persatuan Indonesia

4.)Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan


atau Perwakilan

5.)Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter,


kepribadian, dan sikap warga negara yang mencintai perdamaian, keadilan, dan
persatuan dalam keragaman budaya di Indonesia.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan Pancasila dapat dijelaskan dan dipahami?

2. Apa landasan tujuan dari pendidikan Pancasila dalam pembangunan karakter


dan moral individu?

3. Bagaimana kontribusi pendidikan Pancasila terhadap pembangunan


masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian dari konsep pendidikan pancasila.

2. Menganalisis konsep pendidikan Pancasila sebagai landasan dalam sistem


pendidikan Indonesia.

3. Menjelaskan nilai-nilai Pancasila dan bagaimana ia tercermin di pendidikan

D. Manfaat

1. Peningkatan Pemahaman: Makalah ini dapat membantu pembaca untuk lebih

memahami konsep dasar Pancasila sebagai landasan pendidikan di Indonesia.

2. Pengembangan Kesadaran Kebangsaan: Melalui makalah ini, pembaca dapat

lebih memahami nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara dan

mengembangkan rasa cinta dan kesadaran terhadap kebangsaan.

3. Panduan Bagi Pendidik: Makalah ini dapat menjadi panduan bagi para pendidik

dalam merancang kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila

2
BAB II

LANDASAN TEORI

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia, terdiri dari
lima sila (keadilan sosial, persatuan Indonesia, kemanusiaan, demokrasi, dan ketuhanan yang
maha esa). Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam
masyarakat.

Menciptakan Warga Negara yang Bertanggung Jawab: Pendidikan Pancasila bertujuan untuk
menciptakan warga negara yang memiliki kesadaran moral, etika, dan tanggung jawab sosial
yang tinggi terhadap negara dan masyarakat.

Membangun Kesatuan dan Persatuan Bangsa: Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk
memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dengan mengajarkan nilai-nilai
persatuan, toleransi, dan keragaman.

Menanamkan Semangat Kebangsaan: Pendidikan Pancasila berusaha untuk menanamkan


semangat cinta tanah air dan kebangsaan dalam diri setiap warga negara.

Dikutip dari buku “Pancasila dalam sistem hukum” Bahwa:

“Hukum hadir bukan untuk hukum itu sendiri, melainkan untuk manusia. Begitu pula pancasila
hadir bukan untuk dijadikan jargon kebangsaan belaka, namun sebagai dasar dan tujuan bagi
masyarakat. Bangsa dan negara Indonesia. Ini pulalah alasan paling logis pancasila dikatakan
sebagai falsafah atau pandangan hidup masyarakat, bangsa dann negara Indonesia. Melalui
hukum sebaagai instrumen pemenuhan kebutuhan manusia, maka sudahh sepatutnya pancasila
yang disebut falsafah itu nyata dalam keseharian hidup berhukum. Dengan demikian, pancasila
tidak lagi sekedar mengawang pada langit-langit segala bentuk dan jenis peraturan tetapi nyata
dalam realitas berhukum “

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pendidikan Pancasila

Konsep Pancasila
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa
dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan
yang akan dicapai tanpa pandangan hidup.
Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.

Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik Indonesia,
baik ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.
Pengertian Pancasila dibagi menjadi tiga, yaitu:
Secara Etimologis, Historis dan Terminologis.

Secara Etimologis:
Istilah ‘pancasila’ berasal dari sansekerta dari india (bahasa kasta brahmana).Menurut
muhammad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan ‘pancasila’ memiliki dua macam
arti secara leksikal yaitu: “panca” artinya lima”syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”
alas atau “dasar” “syiila” vokal I panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik,
yang penting atau yang senonoh”.

Secara Historis:
Pengertian Pancasila secara historis berarti perumusan Pancasila sebagai dasar negara
tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan.
Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidan BPUPKI pertama dr.Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang
tersebut.

Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu

4
Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang
tersebut Ir.Soerkarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar
negara Indonesia. Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut
Soekarno memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian


keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang Dasar 1945
termasuk Pembukaan UUD 1945 dimana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip
atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah
perkataan Pancasila telah menjadi bahasa Indonesia dan merupakan istilah umum.

Secara Terminologis:
Secara terminologi Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pasca
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang
sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka.
Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia,
yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945.

Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI, naskah
Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945
Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang
secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI.

B. Landasan Pendidikan Pancasila

Pendidikan pancasila mengemukakan empat landasan historis, landasan kultural,


landasan yuridis dan landasan filsofis.

• Landasan Historis adalah landasan-landasan fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi
pengembangan pendidikan pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan, pengembangan
materinya, rancangan modal pembelajaranya, dan evaluasinya.Formasi pendidikan
pancasila tentu saja tidak hanya memiliki prespektif waktu kebelakang yang berisi alasan-

5
alasan historis perlunya perilaku tertentu bagi generasi muda. Pada dasarnya, tujuan
pendidikan pancasila memformulasikan apa yang penting dari masa lampau, masalah
yangdihadapi pada sekarang, dan cita-cita tentang kehidupan ideal dimasa lampau.
• Landasan Kultural adalah pengembangan pendidikan pancasila didasarkan atas nilai-nilai
yang diagungkan dan karenanya disepakati dalam kehidupan nasional. Pendidikan
pancasila hendaknya memelihara dan mengembangkan nilai-nilai yang telah dan terus
disepakati tersebut.

Menurut kami landasan kultural adalah asas kultural yang telah ada danmelekat pada diri
rakyat Indonesia. Seperti halnya pancasila bukanlah ciptaan dari pemikiran sekelompok
orang, tapi merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri yang didalamnya terkandung
nilai-nilai kultural bangsa Indonesia.Oleh karena itu para generasi penerus bangsa
terutama dalam kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami secara
dinamis dalamdiri pengembangannya sesuai dengan tuntunan zaman. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia adalah jati diri dan kepribadian bangsa yang
merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam
budayamasyarakat Indonesia sendiri dengan memiliki sifat keterbukaan sehingga
dapatmengadaptasikan dirinya dengan dan terhadap perkembangan zaman di samping
memiliki dinamika internal secara selektif dalam proses adaptasi
yangdilakukannya.Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat memperkayanilai-
nilai Pancasila sesuai dengan tingkat perkembangan dan tantangan zamanyang
dihadapinya terutama dalam meraih keunggulan IPTEK tanpa kehilangan jati dirinya

• Landasan yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan


pendidikan pancasila. Landasan yuridis dapat ditelusuri dari UUD 1945, ketetapan
MPR,undang-undang, peraturan pemerinrah, keputusan menteri, keputusan direktur
jendral, dan lain-lain.Pembukaan UUD 1945 menyatkan pentingnya pertubuhan nilai
kebangsaan hingga terwujudkemerdekaan naional.Ketetpan MPR yang terkait dengan
pelaksanaan pendidikan pancasila adalah GBHN.Ketetapan MPR nomor IV 1999 tentang
GBHN menyatakan misi pembangunan adalah pengamalan pancasila secara konsisten
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arah kebijakan di bidang
pendidikan antara lain membangun manusia indonesia berkualitas tinggi dengan
peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti, pemberdayaanlembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan nilai, dan untuk itu perlu menyusun kurikulumnasional dan

6
kurikulum lokal.Undang-undang sisitem pendidikan nasional tahun 1989 pasal 39
menyatkan bahwa isikurikulum setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan adalah
pendidikan pancasila, pendidikaagama dan pendidikan kewarnegaraan.Oleh karenaitu
pendidikan pancasila perguruan tinggi harus terus menerus ditingkatkankualitas
materinya dan efektivitas metodenya sehingga lulusan perguruan tinggi mampu
menjadiwarga negara yang berperan aktif.Peraturan pemerintah Nomor 60 tahun 1999
pasal 13 membawa implikasi bagikeputusan mentri pendidikan nasional tentang pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi.
• Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsapat pancasila untuk
mengembangkan pendidikan pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilihat dari dua
segi.Pertama, digunakan sebagai pandangan hidup. Kedua sebagai sistem filsafat yang
memenuhi persyaratan-persyaratan akademis.

C. Tujuan Pendidikan Pancasila

Tujuan Mempelajari Pancasila adalah mengatahui pancasila yang benar, yakni yang
dapat dipertangung jawabkan baik secara yuridis. Secara Yuridis-konstusional
karena pancasila adalah dasar negara yang dipergunakan sebagai dasar pengatur atau
menyelenggerakan pemerintahan negara.Secara objektif ilmiah karena pancasila
adalah suatu paham filsafat, yang uraiannya harus logisdan dapat diterima oleh akal
sehat.
Selanjutnya pancasila yang benar itu diamalkan sesuai dengan fungsinya dan
kemudian pancasila yang benar kita amalkan agar jiwa dan semangat, perumusan,
sistematiknya sudah tepat dan benar.

Tujuan pendidikan pancasila dapat dilacak keterkaitannya dengan tujuan nasional


dan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan pancasila adalah agar subjek didik memiliki moral yang sesuai
dengan nilai pancasila moralitas itu mampu itu terwujud dalam kehidupan sehari-
hari (UU No.2 Tahun1989).
Perilaku moral adalah perilaku keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha
esadalam masyarakat yang terdiri dari berbagai agama, perilau kemanusian yang adil

7
dan beradap, perilaku yang mendukung persatuan bangsa indonesia.Adapun tujuan
pendidikan pancasila dilihat dari segi mahasiswa adalah:

a) Dapat memahami dan mampu melaksanakan jika pancasila dan UUD


1945 dalam kehidupan sebagai warga negara indonesia.
b) Menguasai pengatahuan tentang beragam masalah dasar berkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan
penerapan pemikiran yang berlandasan pancasila dan UUD 1945.
c) Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma
pancasila, sehingga mampu menanggapi perubahan yang terjadi dalam
rangka keterpaduan iptek dan pembangunan.
d) Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir,
memecahkan masalah dan mengambil keputusan dengan menerapkan
strategi heuristik terhadap nilai-nilai pancasila.

Tujuan itu sebenarnya bertitik tolak pada salah satu manusia yakitu sifat atau
Hasrat “ingin tahu”.Mengingat pancasila adalah dasar negara maka mengamalkan dan
mengamankan pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa
artinya setiap warga negara indonesia harus tunduk dan taat kepadanya.

D. Pembahasan Ilmiah
Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang memiliki lima asas atau nilai
dasar. Secara ilmiah, Pancasila bisa dijelaskan sebagai berikut:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa (Belief in the One and Only God):
Pancasila mengakui keberadaan Tuhan sebagai landasan moral dan spiritual
dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip ini menekankan pentingnya
keyakinan kepada Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan.

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Humanity):


Nilai ini menggarisbawahi pentingnya menghormati hak asasi manusia,
kesetaraan, dan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan. Manusia
dianggap sebagai makhluk yang memiliki martabat dan beradab.

8
3.Persatuan Indonesia (National Unity):
Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
meskipun bangsa ini memiliki keberagaman budaya, agama, dan suku.
Prinsip ini menciptakan landasan untuk menjaga keutuhan negara.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan atau Perwakilan (Democracy):
Nilai ini mendorong partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan
dan pemerintahan, baik melalui pemilihan umum maupun mekanisme
perwakilan. Hikmat kebijaksanaan diperlukan dalam mengambil keputusan
yang terbaik untuk masyarakat.

5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Social Justice):


Pancasila menekankan perlunya distribusi kekayaan dan kesempatan secara
adil, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan
hak-hak dasar mereka.

Dengan lima asas ini, Pancasila menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara Indonesia dan
mengarahkan prinsip-prinsip moral, sosial, dan politik yang harus dijunjung tinggi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

E. Pengertian Pancasila
Definisi Pancasila berdasarkan etimologi:

• Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menggambarkan nilai-nilai
dasar yang membentuk karakter dan identitas bangsa Indonesia.

• Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta, di mana “Panca” berarti lima, dan “Sila”

9
berarti prinsip atau asas. Jadi, secara etimologi, Pancasila adalah gabungan dari dua kata,
yang artinya adalah “Lima Prinsip” atau “Lima Asas.” Ini mengacu pada lima prinsip
dasar yang menjadi dasar filsafat negara Indonesia.

• Dalam konteks Pancasila, terdapat beberapa ilmuan dan pemikir yang memiliki pengaruh
besar dalam membentuk pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila. Beberapa di
antaranya adalah:

Ir. Soekarno: Sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama,


Soekarno memainkan peran penting dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar
negara. Ia memadukan prinsip-prinsip nasionalisme, internasionalisme, demokrasi,
keadilan sosial, dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam Pancasila.

Dr. Mohammad Hatta: Mohammad Hatta, wakil presiden pertama Indonesia, juga
berkontribusi besar dalam merumuskan Pancasila. Bersama Soekarno, ia berperan
dalam menyusun teks awal Pancasila dan memastikan bahwa prinsip-prinsipnya
mencerminkan aspirasi rakyat Indonesia.

Prof. Dr. Ki Hajar Dewantara: Ki Hajar Dewantara adalah seorang pendidik dan
tokoh pergerakan nasional yang mempromosikan pendidikan sebagai sarana untuk
mewujudkan nilai-nilai Pancasila. Ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga
pendidikan yang berupaya mengembangkan karakter siswa sesuai dengan prinsip-
prinsip Pancasila.

Bung Karno: Pandangan-pandangan tokoh sastra Indonesia, seperti Chairil Anwar,


Pramoedya Ananta Toer, dan R.M. Soetomo, juga memiliki pengaruh dalam
pemahaman dan penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
menyampaikan gagasan-gagasan melalui karya sastra dan tulisan-tulisan mereka.

Penting untuk diingat bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah produk
dari banyak pemikiran dan kontribusi berbagai ilmuan, pemikir, dan pemimpin
Indonesia. Pemahaman dan aplikasinya terus berkembang seiring waktu dan
perubahan dalam sejarah Indonesia.
Bahkan menurut Prof. Kaelan, suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung

10
menyajikan norma yang merupakan pedoman dalam bertindak dalam suatu aspek
praksis melainkan suatu nilai yang bersifat mendasar.

Bila hendak dijabarkan dalam tindakan maka nilai-nilai tersebut ke dijabarkan dalam
norma-norma yang jelas sehingga menjadi suatu pedoman yang konkrit dan
operasional.
Dikatakan lagi, bahwa Sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah merupakan
suatu pedoman yang bersifat normatif atau praksis melainkan suatu sistem nilai etika
yang merupakan sumber norma moral dan hukum.

Muhammad Yamin berpendapat mengenai pandangan pancasila


Menurutnya, Pancasila adalah rumusan yang menggambarkan cita-cita dan tujuan
Perjuangan bangsa Indonesia. Ia menekankan bahwa Pancasila memiliki arti
Mendalam, yaitu menjunjung tinggi hak asasi manusia, keadilan sosial, persatuan
Dan kesatuan bangsa.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut kami Pendidikan pancasila diperguruan tinggi harus terus dikembangkan


untuk membentuk kadar yang dibutuhkan oleh negara dan masyarkat demi
tercapainya tujuan umum bangsa indonesia.Karena Pancasila merupakan
kepribadian bangsa yang harus menjadi kepribadian para generasi muda khususnya
para mahasiswa yang menjadi generasi pendidikan.

Tujuan dari pendidikan Pancasila adalah membentuk warga negara yang memiliki
kesadaran, pemahaman, dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila. Pembahasan
ilmiah mengenai konsep ini mencakup analisis terhadap relevansi, implementasi,
serta dampaknya dalam sistem pendidikan dan masyarakat Indonesia secara luas.
Dengan demikian, pendidikan Pancasila tidak hanya tentang penanaman nilai-nilai,
tetapi juga melibatkan penelitian dan kajian mendalam untuk memahami bagaimana
konsep ini memengaruhi perkembangan sosial, politik, dan budaya di Indonesia.

Pengembangan dan pendidikan pancasila perlu dilakukan oleh perguruan tinggi


dalam rangka melastarikan nilai-nilai pancasila dan menanamkan nilai moral positif
Yang terkandung di dalamnya pada generasi muda khususnya mahasiswa
keberadaanmahasiswa yang mempunyai penting dan vital. Selain itu karena
pancasila sebagai dasar negara dan kepribadian bangsa indonesia Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa harus dari dini dikenalkan dan diajarkan kepada
masayarakat indonesia termasuk diperguruan tinggi.

Sebagai pembentuk intlektual yang bermoral ketuhanan dan kemanusian Melalui


pendidikan pancasila, generasi bangsa akan Menjadi warga negara indonesia yang
unggul dalam pengusaan ipteks, namun tidak sampai kehilangan jati diri dalam
budaya bangsa apalagi sampai lupa akan keimanannya.

12
B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami landasan
dan tujuan pendidikan pancasila yang meliputi landasan historis. Landasan kultural.
Landasan yuridis dan landasan filosofis yang lebih mendalam. Mohon
permakluman dari semuanya jika dalam makalah kami ini masih terdapat banyak
kekeliruan baik bahasa maupun pemahaman.

13
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. Dr. H. Kabul. 2009.Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.


Bandung. Alfabeta

Darmodiharjo, S. H Dari, dkk. 1984. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.

Fais Yonas Bo’a . 2018.Pancasila Dalam Sistem Hukum

Kaelan. M. S. 2001.Pendidikan Pancasila. Yogyakarta :paradigma

Kansil, Dra. Christine. 2003. Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.Jakarta:PT
pradnya Paramita.

Widjaya. Drs. A. W. 1984.Pedoman pokok-pokok Materi Perkuliahan Pancasila


Perguruan tinggi. Jakarta :CV.Akademika Pressindo.

Winarto, S. Pd, M. Si.2016.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila.

https://tri-armada23.blogspot.com/2016/11/makalah-landasan-dan-
tujuan.html.diakses-ditanggal-4oktober2023

14

Anda mungkin juga menyukai