Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA MAHASISWA DI KEHIDUPAN KAMPUS

DOSEN PENGAMPU : TAUGFIQQURACHMAN, S.SOS, M.SOC, SC

DISUSUN OLEH :
1. AGUSTINA ANGGRAINI (2003050023)
2. ANGGI ANGELINA (2003050035)
3. MUKHLIS IBRAHIM (2003050046)
4. RINTIK PRAWESTI (2003050054)
5. WINDA PRASTIKA (2003050010)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini
berjudul “Pancasila sebagai Sistem Etika Mahasiswa diKampus”

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen
pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi
kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini
bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada bapak
Taufiqqurachman, S. Sos, M. Soc, Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan
pancasila yang telah mempercayakan materi ini untuk dibahas oleh kelompok kami. Tidak
lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini kami
juga mengucapkan terima kasih.
Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini Oleh
sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan para pembaca.

Tanjungpinang, 7 April 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB 1.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2

C. TUJUAN.........................................................................................................................2

BAB 2.........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. PENGERTIAN PANCASILA, SISTEM, DAN ETIKA................................................3

B. NILAI-NIAI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA..............................................7

C. IMPLEMENTASI PANCASILA PADA ETIKA MAHASISWA...........................10

D. PELANGGARAN ETIKA YANG TERJADI DILINGKUNGAN KAMPUS DAN


SOLUSINYA.......................................................................................................................13

BAB 3.......................................................................................................................................16

PENUTUP...............................................................................................................................16

A. KESIMPULAN.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai
sehingga merupakan sumber penjabaran norma serta memegang peranan penting dalam
aspek kehidupan salah satunya ialah “pancasila sebagai suatu etika”.

Mahasiswa merupakan sekumpulan manusia intelektual yang akan


bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap negara, dengan
itelegampuan diharapkan dapat mendobrak pilar-pilar kehampaan di setiap negara dalam
mencari kemakmuran negara dan negara, serta lebih lanjut akan dituntut dengan bantuan
akdemisnya bagi Kehidupan Lingkungan.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai tentang
nilai benar dan salah, yang ada di golongan atau masyarakat. Hubungan etika dengan
mahasiswa sangat erat kaitannya, karena dengan etika mampu mengendalikan
mahasiswa-mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang mampu merugikan banyak pihak.

Sebagai warga negara yang taat terhadap peraturan dan norma-norma yang ada
dalam negara Indonesia, sepatutnya kita harus mengetahui dan mengenal lebih dalam
tentang Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar dalam kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat. Pilar-pilar itu tercermin dalam kehidupan tiap-tiap nilai
atau sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal
yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara. Akan tetapi saat ini semakin lama
pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila justru semakin memudar. Pengaruh masuknya
budaya asing dan perkembangan teknologi di tengah kehidupan masyarakat yang selalu
diikuti tanpa adanya penyaringan atau seleksi merupakan salah satu penyebab semakin
terkikisnya rasa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pancasila, sistem, dan etika?


2. Apa saja nilai-niai pancasila sebagai sistem etika?
3. Bagaimana implementasi pancasila pada etika mahasiswa?
4. Apa saja pelanggaran etika yang terjadi dilingkungan kampus dan solusinya?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan membedakan pengertian pancasila, sistem, dan etika


2. Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila sebagai sistem etika.
3. Untuk mengetahui dan memahami implementasi pancasila pada etika mahasiswa
4. Untuk mengetahui pelanggaran etika yang terjadi di lingkungan kampus dan
solusinya.

5.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PANCASILA, SISTEM, DAN ETIKA

1. Pengertian pancasila secaraetimologis, historis dan terminologis.

Jika kita kaji secara ilmiah mengenai fungsi pancasila, maka akan tampak
bahwa pancasila itu memiliki artian yang luas sebagai pandangan bangsa dan sebagai
ideologi Negara. Agar kita dapat memahaminya secara baik, maka kita harus
mendeskripsikan sesuai dengan pancasila itu sendiri.

a. Pengertian pancasila secara etimologis

Pancasila secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta dari India


(bahasa kasta Brahmana) yang dapat dijabarkan dalam dua kata yaitu Panca yang
berarti lima, dan sila berarti dasar. Sehingga pancasila berarti lima dasar, yaitu
lima dasar Negara republik Indonesia.
Dalam buku Sutasoma istilah pancasila mempunyai arti “berbatu sendi
yang lima” dia juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima,
(pancasila krama) yang meliputi:
1. Tidak boleh melakukan kekerasan (ahimsa)
2. Tidak boleh mencuri (asteya)
3. Tidak boleh berjiwa dengki (indriva nigraha)
4. Tidak boleh berbohong (amrswada)
5. Tidak boleh mabuk minuman keras (dama). (Dardji Darmodiharjo,
et.al:15)

Selain itu pada kitab sutasoma juga terdapat semboyan “Bhinneka Tunggal
Eka Tan hana dharma mangrua” yang berarti meskipun agama itu kelihatannya
berbeda bentuk atau sifat, namun pada hakikatnya satu juga, yang kemudian
menjadi mota Negara Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-
beda tapi tetap satu.

b. Pengertian pancasila secara historis 


Masuknya Jepang di Indonesia berjalan dengan baik dan mendapat
sambutan dari rakyat Indonesia, Karena perlakuan tentara Jepang yang baik dan
memberikan kebebasan bagi rakyat untuk memasang bendera merah putih dan
boleh mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Karena perlakuan
Jepang yang seeperti itu rakyat Indonesia mengira bahwa Jepang dapat
membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda. 
Bahkan perumusan pancasila sebagai dasar Negara tidak lepas dari janji
dari pemerintah Jepang di Tokyo yang disampaikan oleh perdana mentri Koiso
pada tanggal 7 September 1944. Namun, hadiah kemerdekaan yang dijanjikan
oleh Jepang adalah ketidaksungguhan itu hanya tipu muslihat pemerintahan
Jepang.
Walaupun demikian proses perumusan pancasila tetap dilaksanakan oleh
beberapa tokoh penting Indonesia yaitu:
 Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

 Dr. Soepomo (31 Mei 1945)


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

 Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945)


1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia 
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social 
5. Ke Tuhanan yang berkebudayaan
 Piagam Jakarta
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan 
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia 

Dikarenakan sila pertama pancasila terdapat pro dan kontra dari


masyarakat Indonesia bagian timur maka diubah lah bunyi sila pertama tersebut
dari “ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya” menjadi “ketuhanan yang maha esa”.

c. Pengertian pancasila secara Terminologis


Dengan diproklamasikan kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka lahirlah Negara RI. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 dilanjutkan
dengan siding ppki sebagai sarana untuk melengkapi alat kelengkapan Negara
yang telah merdeka. Dalam siding tersebut telah berhasil mengesahkan UUD
Negara RI yang dikenal dengan UUD 1945. Dari berbagai rumusan pancasila,
yang benar dan yang sah adalah tercantum dalam pembukaan UUD 1945. 

2. Pengertian sistem dan etika 

Secara umum, Sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau
bagian-bagian yang memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan,
saling berkerjasama dan saling memengaruhi satu sama lain serta memiliki
keterikatan pada rencana atau plane yang sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu
pada lingkungan yang kompleks.

Ada juga pengertian sistem menurut para ahli yaitu:


 Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

 Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan
dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

 Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang


saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan
suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

 Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan


(keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan
fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama
bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu”.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem


merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional
yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.

Etika sendiri secara etimologis berasal dari kata “Ethos” (bahasa yunani)
yang berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Etika adalah ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana
kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Kedua
kelompok etika itu adalah sebagai berikut: 

1. Etika umum, mempertanyakan prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan


manusia.
2. Etika khusus, membahas prinsip tersebut diatas dalam hubungannya dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk
social.
B. NILAI-NIAI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Nilai adalah kualitas  dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik
lahir maupun batin. Dalam kehidupan manusia nilai di jadikan sebagai landsan,alasan
atau motivasi dalam  bersikap dan bertingkah laku  baik di sadari maupun tidak. Agar
nilai tersebut lebih berguna dalam menuntut sikap dan tingkah laku manausia maka perlu
lebih di konretkan di formulasikan menjadi lebih obektif sehingga  memudahlkan
manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara konret.

Menurut tinggi rendahnya ,nilai-nilai dapat di kelompokkan menjadi beberapa


tingkatan yaitu;

1. Nilai kenikmatan yaitu nilai yang menggenakan atau menyebabkan orang senang 
2. Nilai kehidupan seperti kesehatan
3. Nilai kejiwaan  dalam nilai ini sama sekali tidak tergantng dari jasmani maupun
lingkungan  melainkan nilai kebenaran dan pengetahuan murni
4. Nilai kerohanian terdapat moralitas nilai dari yan suci dan tak suci  yang terdiri dari
nilai pribadi

Sementara itu, menurut notonegoro membedakan menjadi tiga yaitu;

1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu
kativas atau kegiatan
3. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia yang dibedakan
dalam beberapa tingkatan berikut;
a) Nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber dari rasio,budi,akal,dan cipta manusia
b) Nilai estetis yaitu nilai yang bersumber dari perasaan manusia
c) Nilai kebaikan atau moral yaitu nilai yang bersumber pada kehendak manusia
d) Nilai religious yaitu nilaikerohanian tertinggidan bersifat mutlak

Makna nilai dasar pancasila dikaji dalam perspektif filosofis yaitu pancasila
sebagai dasar filsafafatNegara serta hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu nilai
yang sistematis.dapat di jelaskan sebagai bereikut;
1. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sehingga Indonesia sebagai kausa
materialis nillai tersebut sebagai hasil pemikiran,penilaian kritilosofia bangsa serta
hasil refleksi  filosofis bangsa Indonesia
2. Nilai-nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia yang merupakan jati diri
bangsa yang di yakini sebagai sumebr nilai atas kebenaran,kebaiakn keadilan dan
kebijaksanan dalam bermasyarakat dan berbangsa

Etika kehidupan bebangsa ,bernegara,bermasyarakat bertujuan untuk 

a. Memberikan landasan etika moral bagi seluruh komponen berbngsa dalam


menjalankan kehidupan berbangsa dalam menjalankan kehidupan kampus dalam
berbagai aspek
b. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat
c. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral
dalam kehidupan berbangsa bernegara serta bermasyarakat dan kehidpan di kampus

Macam-macam nilai pancasila 

1. Nilai Dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat diamati melalui panca indra
manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau
berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki nilai
dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai
tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan obyektif dari
segala sesuatu. Contohnya : hakikat Tuhan, manusia, atau mahluk lainnya. Apabila
nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu bersifat mutlak
karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama). Segala sesuatu yang
diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Bila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat
manusia maka nilai-nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang
dijabarkan dalam norma hukum yang diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi
manusia). Apabila nilai dasar itu berdasarkan kepada hakikat suatu benda (kuantitas,
aksi, ruang dan waktu) maka nilai dasar itu dapat juga disebut sebagai norma yang
direalisasikan dalam kehidupan yang praksis, namun nilai yang bersumber dari
kebendaan tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar yang merupakan sumber
penjabaran norma itu. Nilai dasar yang menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia
adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki
formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit. Apabila nilai
instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari
maka nilai itu akan menjadi norma moral. Namun jika nilai instrumental itu berkaitan
dengan suatu organisasi atau negara, maka nilai instrumental itu merupakan suatu
arahan, kebijakan, atau strategi yang bersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga
dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

Dalam kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental


dapat ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang merupakan penjabaran Pancasila

3. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupan yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupak pelaksanaan
secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental Olch karena itu, nilai
praksis dijiwai kedua nilai tersebut di atas dan tidak bertentangan dengannya.
Undang-undang organik adalah wujud dari nilai praksis, dengan kata lain, semua
perundang-undangan yang bernda di bawah UUD 1945 sampai kepada peraturan
pelaksana yang dibuat oleh pemerintah.

Etika kehidupan berbangsa meliputi etika social dan budaya yang bertolak dari rasa
kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur,peduli,saling
memahami,menghargai,mencintai dan tolong menolong. Nilai-nilai yang terkandung dalam
sila-sila pancasila di jelaskan sebagai berikut;

1. Ketuhanan yang maha esa terkandung bahwa Negara yang didirikan adalah
pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab terkandung bahwa hakikat dan sikap-sikap
khas manusia sesuai dengan martabat
3. Perstauan Indonesia mencangkup ideologi,politik,ekonomi,social budaya dan
keamanan
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan terkandung bahwa bangsa Indonesia menganut system demokrasi yang
menempatkan rakyat di posisi tertinggi dalam hirarki kekuasaan
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesiaberarti bahwa keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidang.

C. IMPLEMENTASI PANCASILA PADA ETIKA MAHASISWA


Pada era globalisasi saat ini peran peran Pancasila tentulah sangat penting untuk
tetap menjaga eksistensi identitas kepribadian bangsa Indonesia. Sejauh yang saya
rasakan implementasi Pancasila hanya menjadi teori di sekolah, kampus, atau lembaga
pendidikan lainnya. Bahkan teori-teori yang saya dapatkan selama perkuliah masih
belum cukup. Apalagi selama masa perkuliahan saya hanya mendapatkan kuliah tentang
Pancasila hanya satu semester. Menurut saya, Pancasila hanya dijadikan suatu symbol
tanpa adanya tindakan yang konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan
bernegara.

Pemahaman sekaligus implementasi Pancasila sangat penting bagi mahasiswa


yang merupakan actor perubahan dalam pemerataan pembangungan. Mahasiswa
seharusnya menjadi roda penggerak implementasi Pancasila namun akhir-akhir ini
semangat itu mulai terkikis dan jarang kita temukan.

Sebenarnya implementasi Pancasila dapat kita lakukan kapan saja dan dimana
saja terlebih lagi bagi mahasiswa seperti kami. Sebagai mahasiswa tentunya memiliki
lingkungan yang tepat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Implementasi
Pancasila sebagai paradigm kehidupan kampus tidak berbeda jauh dengan kehidupan
bernegara karena pada dasarnya tananan kehidupan di kampus memiliki kesamaan
dengan tatanan negara. Jadi kampus itu memiliki tatanan pembangunan seperti tatanan
negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum, dan kehidupan beragama.

Untuk mencapai tujuan dari sebuah tatanan kehidupan bermasyarakat terutama


masyarakat kampus maka mahasiswa perlu merefleksikan nilai-nilai Pancasila tersebut
dalam kesehariannya. Sebagai mahasiswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan kemampuan yang kita punya serta
dukungan fasilitas kampus untuk mencapai tujuan bersama. Pembangunan merupakan
realisasi praktis dalam kampus untuk mencapai tujuan seluruh mahasiswa harus
mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subyek pelaksanan sekaligus tujuan
pembangunan. Oleh karena itu, hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi
pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.

Berikut ini bentuk implementasi Pancasila dalam kehidupan kampus terutama di


lingkungan Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji:

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Sila pertama memiliki pengertian bahwa warga negara harus mengakui Tuhan
yang Maha Esa sebagai zat yang Utama di atas kehidupan yang ada. Bentuk
pengakuan dapat berupa meyakini dalam hati, perkataan, dan perilaku. Oleh karena
itu, Pancasila menuntut warga negara Indonesia untuk taat dalam beragama. Terlebih
lagi kehidupan beragama di Indonesia sangatlah kompleks terdapat beberapa
keyakinan yang dianut oleh warga negara Indonesia dari mulai Islam, Budha, Kristen,
Katolik, Protestan, Hindu, dan lain sebagainya. Kehidupan yang seperti ini tercermin
dalam kehidupan kampus di UMRAH. Mahasiswa-mahasiswa yang ada di Kampus
UMRAH terdiri dari berbagai jenis keyakinan yang dianut dan diyakini oleh masing-
masing individu. Oleh karena itu, jika sebagai mahasiswa tidak dapat merefleksikan
sila pertama ini bias jadi kehidupan kampus akan sangat kacau dan nilai toleransi
antar umat beragama akan rusak dan dapat menyebabkan kekacauan dalam proses
pembangunan. Contoh lain adalah dalam pengembangan teknologi, kami sebagai
mahasiswa fakultas pendidikan dan keguruan juga harus merefleksikan sila pertama
ini dalam menjalankan profesi guru dikemudian hari. Kenapa demikian? Tentunya
kembali lagi pada nilai di atas, dalam mengajar kami paara calon guru di tuntut untuk
memberikan ilmu sesuai dengan nilai-nilai yang saya yakini dalam agama supaya
kedepannya nanti jangan ada nilai-nilai dan tindak tanduk yang bertentangan dengan
nilai atau aturan di suatu agama dan agar kami tidak membeda-bedakan kepentingan
agama.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Sila kedua memiliki pengertian bahwasannya setiap warga negara Indonesia


harus menjunjung tinggi dan memberlakukan setiap manusia atau orang lain dengan
derajat yang sama tidak adanya kasta atau kelas social, memiliki hak-hak yang sama
sebagai manusia, dan martabat yang mulia. Kehidupan bernegara di Indonesia sangat
penuh dengan kemajemukan atau keberagaman baik itu suku, ras, budaya, dan
tentunya agama. Hal tersebut menjadikan sila ini menjadi penting adanya dalam
kehidupan bernegara. Sila ini harus kita implementasikan dalam kehidupan kampus
terutama kampus UMRAH dimana kampus ini memiliki mahasiswa yang terdiri dari
berbagai suku, ras, budaya, dan agama dari seluruh penjuru Indonesia. Kehidupan
kampus yang beragam membutuhkan nilai toleransi antar mahasiswa yang cukup
tinggi. Kita sebagai mahasiswa harus biasa menghormati perbedaan-perbedaan yang
ada di antara mahasiswa-mahasiswa yang lain. Rasa menghormati antar mahasiswa
dapat menimbulkan keharmonisan dalam kehidupan kampus dan menjaga
keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan kampus. Sebagai
mahasiswapendidikan dan keguruan, saya harus merefleksikan nilai ini dalam
pelaksanaan di kampus agar tidak timbul tindakan yang bersifat diskriminatif dan
berbau rasisme.

3. Persatuan Indonesia

Sila ketiga yang memiliki pengertia yaitu satu, bulat tidak terpecah-pecah. Sila
ini ditujukan untuk menciptakan rasa mencintai tanah air, bangsa, dan negara. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut
juga dengan nasionalisme. Nasionalisme merupakan perasaan mencintai suatu bangsa,
satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Dengan begitu diharapkan
warga negara juga turut memperjuangkan kepentingan negara dan memiliki rasa
solidaritas yang tinggi terhadap sesama warga negara Indonesia. Bila dikaitkan dalam
kehidupan kempus adalah sebagai contoh organisasi kemahasiswaan, mereka
membentuk suatu organisasi atau perkumpulan mahasiswa dari berbagai macam latar
belakang disiplin ilmu. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa adanya sikap
dan upaya untuk menjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian
dari pembangunan dan pemuda Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan /perwakilan

Sila ini memiliki pengertian yaitu musyawarah dan kehidupan berpolitik.


Musyawarah merupakan upaya dalam menghasilkan keputusan-keputusan yang
diambil secara bulat dan dapat diterima semua kelangan sehingga keputusan dapat
bermanfaat bagi kepentingan orang banyak. Kehidupan politik di lingkungan kampus
sangat penting adanya terkait keputusan-keputusan yang akan diambil sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan pembangunan dalam kehidupan kampus
terlebih kita sebagai mahasiswa merupakan bagian dari pembangungan itu sendiri.
Sebagai contoh kehidupan politik di kampus adalah adanya kebiasaan untuk
melakukan musyawarah dan diskusi atau biasa disebut hearing terkait tentang isu-isu
yang ada. Kebiasaan seperti ini sangat dibutuhkan untuk menyatukan pendapat
ataupun suara dan masukan dari berbagai sumber supaya nantinya keputusan yang
akan diambil dapat memperlancar proses pembangunan kampus terlebih
pembangunan nasional.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sial ini mengandung makna yaitu adil atau dapat saya katakan sesuai porsi
masing-masing. Sebagai warga negara kita harus menjunjung tinggi nilai keadilan.
Karena demi kepentingan bersama dan banyak orang rasa keadilan perlu kita hadirkan
dalam proses pembangunan supaya nantinya tidak ada ketimpangan social yang
terjadi dalam pembangunan. Dalam kehidupan kampus nilai ini sangat kita perlukan
supaya proses pembelajaran dan pengembangan ilmu tidak terjadi ketimpangan antara
disiplin ilmu satu dengan yang lain. Dengan begitu akan tercipta keharmonisan dalam
proses pengembangan ilmu.

Penjabaran nilai-nilai sila Pancasila di kehidupan kampus diatas merupakan salah


satu contoh apa yang dapat kita lakukan untuk mengimplementasikan Pancasila. Nilai-
nilai Pancasila antara sila satu dengan yang saling berkaitan dan memiliki prioritas
bedasarkan urutan silanya. Mungkin kita masih belum tersadarkan betapa pentingnya
kita harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Mungkin kita juga berpikir “ah,
gak penting” justru malah sebaliknya Pancasila itu penting dalam kehidupan kampus,
tanpa adanya nilai-nilai Pancasila dalam diri kita keharmonisan tidak akan tercipta
terlebih tujuan kita bersama bisa jadi tidak akan tercapai.

D. PELANGGARAN ETIKA YANG TERJADI DILINGKUNGAN KAMPUS DAN


SOLUSINYA
Peran mahasiswa dalam lingkungan kampus yaitu, Menciptakan Kehidupan
ilmiah yang kondusif di dalam kampus Menjunjung tinggi nilai ilmiah Hubungan yang
kondusif dengan dosen dan karyawan. Mengetahui memahami dan menerapkan
peraturan yang berlaku di kampus. Kembangkan gairah membaca, menulis dan
menggunakan komputer dengan gembira perilaku positif, Bersedia menerima hukuman
yang ditetapkan atas menentang peraturan kampus, Memiliki target-target pribadi sambil
mengintrospeksi diri, Kooperatif kemampuan untuk disetujui aktif dalam berbagai
kegiatan kelompok di kampus, Melaksanakan tugas-tugas yang sifatnya divergen:
berdiskusi, melaksanakan tugas-tugas dari Dosen, Menjaga keutuhan peralatan media
belajar Kebersihan dan keindahan kampus.

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai tentang
nilai benar dan salah, yang ada di golongan atau masyarakat. Hubungan etika dengan
mahasiswa sangat erat kaitannya, karena dengan etika mampu mengendalikan
mahasiswa-mahasiswa dapat melakukan hal-hal yang mampu merugikan banyak pihak.
Contohnya, etika mampu mengendalikan siswa berdemostrasi sehingga tidak melakukan
anarkis. Di era globalisasi ini dimana telah terjadi banyak perubahan-perubahan besar,
yang dilakukan oleh beberapa hal (perkembangan umum) yaitu perkembangan IPTEK,
urbanisasi, dan pemulihan hidup, di mana perubahan tersebut mengarah pada kualitas,
perubahan nilai dan norma, gaya hidup yang semakin meningkat hedonistis /
hedoniawan, budaya glamor. Menjadi seorang siswa yang beretika mampu dalam
pembangunan masyarakat, menjadi filter dari pengaruh buruk di era globalisasi, menjadi
kontrol dalam melakukan aktivitasnya dan memperbaiki dan mempertahankan moral
agar kelestarian moral tetap terjaga.

Berkaitan dengan etika yang perlu dibangun siswa, dewasa ini sedang marak
tema tentang pembangunan karakter  dalam dunia pendidikan, yaitu tentang
pembentukan karakter dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam
tataran, etika, dan estetika baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut etika baik yang telah diterapkan mahasiswa dalam lingkungan kampus;

1. Berpakaian rapi dan sopan


2. Peraturan yang berlaku
3. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku
4. Saling menghormati
5. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan
Namun banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang sering di lakukan oleh
mahasiswa di mulai dari hal kecil maupun hal besar contoh nya sebagai berikut :

1. Mahasiswa melanggar peraturan kampus


2. Mahasiswa sering tidak menghadiri jam kuliah
3. Mahasiswa terlambat datang ke kelas
4. Mahasiswa bersikap tidak sopan terhadap dosen
5. Mahasiswa tingkat atas sering berperilaku semena-mena terhadap adik tingkat

Sikap dan perbuatan mahasiswa yang kurang baik tentunya tidak patut untuk kita
contoh, untuk itu untuk menghindari sikap seperti itu kita harus bepedoman kepada
agama karena dari agama kita belajar mana yang di larang dan mana yang tidak dilarang,
orang tua pun berperan penting dalam mengawasi setiap kegiatan anak-anak nya di
kampus maupun di luar kampus, dan juga perbanyak kegiatan di kegiatan organisasi
kampus itu adalah hal yang positif karena tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar
dengan sungguh-sungguh agar menjadi penerus yang baik bagi bangsa di masa depan.

. Hal-hal yang telah dijabarkan diatas merupakan bagian dari pembentukan moral
dan sikap moral yang harus dan mutlak dimiliki oleh mahasiswa.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta yang dapat
dijabarkan dalam dua kata yaitu Panca yang berarti lima, dan sila berarti dasar.
Sehingga pancasila berarti lima dasar, yaitu lima dasar Negara republik Indonesia.
Sistem adalah suatu kumpulan objek atau unsur-unsur atau bagian-bagian yang
memiliki arti berbeda-beda yang saling memiliki hubungan dan saling memengaruhi
satu sama lain serta memiliki keterikatan dalam mencapai suatu tujuan tertentu pada
lingkungan yang kompleks. Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
Macam-macam nilai pancasila : (1) Nilai Dasar, (2) Nilai Instrumental, (3)
Nilai Praksis

Pemahaman sekaligus implementasi Pancasila sangat penting bagi mahasiswa


yang merupakan actor perubahan dalam pemerataan pembangungan. Sebagai
mahasiswa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rasa intelektual yang besar
kita dapat memanfaatkan kemampuan yang kita punya serta dukungan fasilitas
kampus untuk mencapai tujuan bersama.

Pelanggaran-pelanggaran yang sering di lakukan oleh mahasiswa di mulai dari


hal kecil maupun hal besar contoh nya sebagai berikut : (1)Mahasiswa melanggar
peraturan kampus, (2) Mahasiswa sering tidak menghadiri jam kuliah, (3) Mahasiswa
terlambat datang ke kelas, (4) Mahasiswa bersikap tidak sopan terhadap dosen (5)
Mahasiswa tingkat atas sering berperilaku semena-mena terhadap adik tingkat. Untuk
menghindari sikap seperti itu kita harus bepedoman kepada agama karena dari agama
kita belajar mana yang di larang dan mana yang tidak dilarang, orang tua pun
berperan penting dalam mengawasi setiap kegiatan anak-anak nya di kampus maupun
di luar kampus, dan juga perbanyak kegiatan di kegiatan organisasi kampus itu adalah
hal yang positif karena tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar dengan
sungguh-sungguh. Dan juga selalu menanamkan nilai-nilai pancasila pada kehidupan
sehari-hari.
B. SARAN
Berikut ini adalah saran yang diberikan penulis untuk perkembangan kedepannya:
1. Mari meningkatkan dan mulai menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila di kehidupan kampus
2. Tidak mudah terpengaruh arus globalisasi dan bisa menyaringnya
3. Menguatkan rasa bangga dan cinta terhadap ideologi bangsa Indonesia yaitu
Pancasila
DAFTAR PUSTAKA

Rismawaty. 2008. Kepribadian dan Etika Profesi. Yogyakarta;Graha Ilmu


Kaelan. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Ahmad Muchji,Drs,H.MM.dkk. 2006. Pendidikan Pancasila. Gunadarma:Jakarta
Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi, 2016, Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan Pancasila,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi, Cet. Pertama
Kaderi, M. Alwi (2015) PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK PERGURUAN TINGGI. IAIN
Antasari Press.
Sulaiman, Asep. 2015 Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Bandung : Arfino Raya
Rukiyati, 2008. Pendidikan Pancasila. UNY Press: Yogyakarta
Amri, Sri Rahayu. 2018. Pancasila Sebagai Sistem Etika. Jurnal Voice of Midwifery. Volume
08. Halaman 760-768
Tersedia : https://journal.umpalopo.ac.id/index.php/VoM/article/download/43/38. 29 Maret
2021
Kartika, I Made. 2015. NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN ETIKA
POLITIK DI
INDONESIA. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya FKIP Universitas Dwijendra.
Tersedia: https://scholar.google.co.id/scholar?
start=10&q=jurnal+pancasila+sebagai+sistem+etika&hl=id&as_sdt=0,5&as_vis=1#d=gs_qa
bs&u=%23p%3D3Ok9Cd3DTucJ
[30 Maret 2021]
Supriyono. 2014. Membangun Karakter Mahasiswa Berbasis Nilai-Nilai Pancasila Sebagai
Resolusi Konflik. Jurnal Teknologi Pendidikan (Edu Tech). Volume 1. 18 halaman. Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.
Tersedia : https://doi.org/10.17509/edutech.v13i3.3087.g2108
[29 Maret 2021]
Yanto, Dwi. 2017. Etika Politik Pancasila. Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan.
Volume 15. Halaman 23-28
Tersedia: http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ittihad/article/download/1596/1164
[29 Maret 2021]
Yudhyarta, Deddy Yusuf. 2020. PEMBERDAYAAN ETIKA PANCASILA DALAM
KONTEKS
KEHIDUPAN KAMPUS. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam Vol. V, No. 1. 21 halaman.
Tersedia : https://ejournal.stai-tbh.ac.id/index.php/al-liqo/article/download/144/129
[29 Maret 2020]
http://akbarsf.wordpress.com/2012/10/09/etika-dan-moral

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9372/5/BAB%20II.pdf 

Anda mungkin juga menyukai