Anda di halaman 1dari 13

Pendikakan Kewarga Negaraan

“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA”

Dosen Pengampu : DR. Agus Salim, M.M.Pd

Disusun Oleh :

1. Elta Yuly Purwanty


2. Nadilla Septiana
3. Nufaisah Mastika Riyadni
4. Syarifah Yasmin
5. Yeni Muryani

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

JURUSAN DIII KEBIDANAN

SEMESTER 2 A 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara” untuk pembaca.

Makalah ini telah penyusun susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan maupun pemilihan kata, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran mengena makalah ini, guna mempermudah dalam proses perbaikan. Penyusun
berharap pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 3
LATAR BELAKANG ................................................................................................................................... 3
RUMUSAN MASALAH............................................................................................................................. 3
TUJUAN .................................................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4
Pengertian Ideologi ................................................................................................................................ 4
Pengertian Pancasila.............................................................................................................................. 5
Pancasila Sebagai Ideologi Pembangunan........................................................................................... 10
Nilai – nilai Dasar yang Terkandung dalam Ideologi Pancasila ............................................................ 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................... 12


KESIMPULAN ......................................................................................................................................... 12
SARAN ................................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang memiliki sebuah
arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh, tidak mudah
terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.Tidak terkecuali
negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara
yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Di era yang serba
modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia sedikit dilupakan
oleh sebagian rakyat Indonesia dan digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat
canggih. Padahal sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila
tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih dalam
menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan
dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat
dan berbudaya tinggi.

Pengetahuan ideologi mempunyai arti tentang gagasan-gagasan. Ideologi secara fungsional


merupakan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara
yang dianggap baik. Ciri-ciri ideologi pancasila merupakan ideologi yang membedakan dengan
ideologi yang lainnya. Ciri-ciri tersebut yang pertama adalah Tuhan Yang Maha Esa yang
berarti pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan sebagai pencipta dunia dengan segala
isinya.Kedua adalah penghargaan kepada sesama umat manusia, suku bangsa dan bahasanya
sesuai dengan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Ketiga adalah bangsa Indonesia
menjunjung tinggi persatuan bangsa, keempat adalah bahwa kehidupan kita dalam
kemasyarakatan dan bernegara berdasarkan atas sistem demokrasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi pancasila sebagai ideologi bangsa ?


2. Bagaimana fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa ?
3. Bagaimana nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa ?

1.3 Tujuan

1. Menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari


2. .Memberikan pengetahuan tentang pancasila sebagai ideologi bangsa.
3. Menjelaskan fungsi pancasila sebagai ideologi bangsa.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi terbentuk dari kata idea dan logos. Idea berasal dari bahasa
Yunani, ideos yang artinya bentuk atau idein yang berarti melihat. Kata idea berarti
gagasan, ide, cita-cita atau konsep. Sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide (the science if ideas). Pengertian
“ideologi” secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut:
1. Bidang politik (termasuk di dalamnya bidang pertahanan dan keamanan)
2. Bidang sosial
3. Bidang kebudayaan
4. Bidang keagamaan

1. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

a) Soerjanto Poespowaedojo, Ideologi dapat dirumuskan sebagai kompleks


pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang
atau masyarakat untuk memahami jagat raya, bumi, dan seisinya serta
menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
b) M. Sastrapratedja, Ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang
berorientasi pada tindakan yang diorganisir dalam suatu sistem yang teratur.
c) A.T. Soegito, Ideologi adalah serangkaian pemikiran yang berkaitan dengan tertib
sosial dan politik yang ada,serta berupaya untuk mengubah serta
mempertahankan tertib sosial politik yang bersangkutan.
d) Ramlan Surbakti, Ideologi dilukiskan sebagai seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang hendak dicapai
dan cara – cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu.
e) Fransn Magnis Suseno, Ideologi dapat dibedakan dalam dua pengertian, yaitu :
a) Ideologi dalam pengertian luas, Ideologi berarti segala kelompok cita-cita
luhur, nilai-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung
tinggi sebagai pedoman normative. Ideologi dalam arti luas ini
selanjutnya dikatakan sebagai ideologi terbuka.
b) Ideologi dalam pengertian sempit, Ideologi adalah gagasan atau teori
yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang akan
menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak. Ideologi dalam arti sempit selanjutnya disebut sebagai ideologi
tertutup
.

2. Fungsi dari ideologi

Bagi suatu bangsa atau negara, ideologi memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a) Membentuk identitas dan mempersatukan suatu bangsa.


b) Mempersatukan bangsa dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata
nilai yang lebih tinggi.
c) Pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamanatkan kepada generasi
berikutnya, serta diperjuangkan dan dipertahankan dengan kerelaan berkorban.

B. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta : ‘ pañca’ berarti lima dan ‘ śīla ‘ berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-
undang Dasar 1945

Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena
setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masing-
masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini
sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima
sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat,
dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan
kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.

1. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh
masyarakatnya. Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu
diimplementasikan ke dalam perilaku kehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat. Kalau dikaji dari butir-butir kelima sila dalam ideologi Pancasila
tersebut, sebenarnya sudah mencakup gambaran pembentukan karakter manusia
Indonesia yang ideal, sebagai mana yang diharapkan para penggali dari pancasila itu
sendiri. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat
diilustrasikan Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana manusia
Indonesia harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya manusia yang
punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk yang tertinggi
dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga menerangkan
bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa pentingnya arti
persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada pepatah bersatu kita
teguh dan bercerai kita runtuh. Sila keempat telah menegaskan bagaimana manusia
Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat serta memutuskan
sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi kelangsungan kehidupan
berdemokrasi yang terlindungi antara menyuarakan hak dan kewajibannya berimbang
dalam mengimplementasikannya.

Pada sila kelima dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu keadilan
dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Dari penjabaran kelima
sila tersebut di atas, maka sudah sepantasnya bahwa Pancasila beserta kelima silanya itu
layak dijadikan sebagai pandangan dan pegangan hidup serta dijadikan sebagai
pembimbing dalam menciptakan kerangka berpikir untuk menjalankan roda
demokratisasi dan diimplementasikan dalam segala macam praktik kehidupan
menyangkut berbangsa, bernegara dan bermasyarakat di dalam Negara kesatuan
Republik Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan suatu konsep yang dijadikan sebagai
pegangan untuk mencapai suatu tujuan bangsa dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila sebagai suatu ketetapan bagi seluruh warga negara Indonesia,
seperti yang telah kita tahu bahwa warga Indonesia memiliki keanekaragamaan yang
kompleks, baik dalam bidang budaya, ras, warna kulit, dll. Oleh karena itu untuk
mencapai tujuan bangsa kita, Indonesia harus bersatu membentuk kekuatan sehingga
dapat rukun, damai, kuat, dan dinamis. Mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah
pancasila sebagai suatu pegangan yang mengatur pola pikir warga negara agar bisa
mencapai tujuan bangsa. Tujuan Bangsa kita adalah tujuan yang telah tertera dalam
Pembukaan UUD 1945, yang diantaranya melindungi segenap warga negara indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan
abadi dan keadilan sosial.

Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya banyak hal yang harus dilakukan, salah
satunya adalah menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa, Pancasila menjadi dasar
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun harus diperhatikan bahwa Agama
tetaplah menjadi yang utama dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

2. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

a. Pancasila Sebagai Ideologi Persatuan

Fungsi Pancasila sebagai sarana agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan tidak terpecah
belah sangatlah penting. Seperti yang telah saya katakan diatas bahwa Indonesia
memiliki Keanekaragam suku yang sangat banyak sehingga apabila terpecah belah akan
sangat beresiko dan memberikan banyak dampak negatif. Pancasila Menjadi Ideologi
persatuan dengan membangun suatu konsep atau ide yang menjadi watak warga
negaranya, sehingga memiliki kepribadian dan rasa percaya diri yang tinggi. Pancasila
sebagai Ideologi Persatuan dapat di analogikan seperti “pancasila membangun karakter
bangsa (character Building oleh pancasila)

b. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila Sebagai Ideologi terbuka artinya pancasila dapat dikembangkan nilai-nilainya


agar menjadi suatu ideologi yang lebih baik seiring terjadinya kemajuan dalam
kehidupan. “Terbuka” yang dimaksud disini bukanlah mengubah pancasila, namun
mengarahkan penerapan nilai – nilai pancasila menjadi lebih mapan dan sesuai dengan
perkembangan zaman.

3. Syarat- Syarat Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka, karena telah memenuhi syarat-syarat


sebagai Ideologi terbuka antara lain sebagai berikut :

a. Nilai Dasar, adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yang
tidak berubah
b. Nilai Instrumen, ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih kreatif dan
dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan perundang-
undangan lainnya
c. Nilai Praktis, adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik
di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praktif bersifat abstrak, seperti
mengormati, kerja sama, dan kerukunan. Hal ini dapat dioperasionalkan ke bentuk
sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari.
4. Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi Pancasila memiliki 3 dimensi penting yaitu sebagai berikut

a. Dimensi Realitas adalah mencerminkan kemampuan ideologi untuk


mengadaptasikan nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat

b. Dimensi Idealisme adalah idealisme yang ada dalam ideologi mampu menggugah
harapan para pendukungnya

c. Dimensi Pendukung adalah mencerminkan atau menggambarkan kemampuan


suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan
masyarakat.
d.
5. Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Dalam fungsinya sebagai Ideologi, pancasila menjadi dasar seluruh aktivitas bangsa
Indonesia. Sehingga pancasila tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ciri-ciri pancasila sebagai Ideologi terbuka adalah sebagai berikut

a. Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat


Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.
b. Pancasila memiliki tekat dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis untuk
mencapai tujuan nasional
c. Pengalaman sejarah bangsa Indonesia
d. Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa dengan
campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang.
e. Isinya tidak operasional
f. Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-nilai
Pancasila
g. Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua masyarakat yang
berlatakng belakang dan budaya yang berbeda.

6. Faktor Pendorong Pemikiran Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Menurut Moerdiono bahwa terdapat faktor-faktor atau bukti yang mendorong pemikiran
Pancasila sebagai ideologi terbuka antara lain sebagai berikut:

a. Proses pembagunan nasional berencana, dinamika mayarakat indonesia yang


berkembang sangat cepat. Sehingga tidak semua permasalahan kehidupan dapat
ditemukan jawabannya secara ideologis.
b. Runtuhnya Ideologi tertutup, seperti marxisme-leninisme/komunisme.
c. Pengalaman sejarah politik terhadap pengaruh komunisme sangat penting,
karena dari pengaruh ideologi komunisme yang bersifat tertutup, Pancasila
pernah merosot dan kaku. Pancasila tidak tampil sebagai pedoman, tetapi sebagai
senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik. Kebijaksanaan
pemerintah disaat itu menjadi absolute. Akibatnya, perbedaan-perbedaan
menjadi alasan untuk secara langsung dicap sebagai anti Pancasila.
d. Tekad untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Pembangunan

Pancasila sebagai Ideologi pembangunan artinya pancasila memiliki kemampuan


untuk menjadi ideologi agar bangsa Indonesia dapat berkembang seutuhnya.
Pembangunan yang dimaksud disini bukan hanya dari sebagi perkembangan ekonomi,
perkembangan teknologi, dan perkembangan fisik lainnya, melainkan juga terhadap
perkembangan sumber daya manusianya. Setiap Warga Negara Indonesia harus terus
berkembang agar terjadi perubahan indonesia ke arah yang lebih baik. Namun menurut
pendapat saya, sedikit sulit utnuk membangun Negara yang kita cintai pada masa
sekarang, karena masih banyak sumber daya manusia yang tidak baik diberi wewenang
sebagai “penguasa”, contohnya adalah kuruptor yang dalam dunia politik.

Selain 3 Fungsi Utama diatas, berdasarkan fungsi Ideologi, Pancasila sebagai Ideologi
Bangsa juga berfungsi untuk :

1. Sebagai Pedoman Memajukan Bangsa

2. Menjadi arahan dalam mencapai cita – cita bangsa

3. Menjadi Pegangan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara.

D. Nilai – nilai Dasar yang Terkandung dalam Ideologi Pancasila

Adapun makna dari masing – masing nilai Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti adanya pengkuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius bukan bangsa yang
ateis.
2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung arti kesadaran sikap
dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mastinya.
3. Nilai Persatuan Indonesia, mengandung makna usaha keras bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.
4. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini maka diakui paham demokrasi
yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
5. Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasarkan pada nilai ini maka
keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.Karena
Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan negara
Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.

Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila sebagai
sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa denganPancasila bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan darisatu bangsa terhadap
bangsa yang lain. Ideologi bangsa Indonesia itu adalah Pancasila.

Indonesia mempunyai Ideologi Pancasila diharapkan mampu untuk membawa


bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih bagus dari sekarang. Ideologi juga
diharapkan mampu untuk membangkitkan kesadaran bangsa. Setiap pengambilan
keputusan harus berdasarkan ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila. Supaya
dalam pengambilan keputusan keputusan tidak keluar dari aturan dan kaidah
negara Indonesia.

Tidak hanya negara yang menganut ideologi Pancasila, tetapi juga masyarakat
Indonesia, masyarakat Indonesia dalam bertingkah laku juga harus berpedoman
teguh pada ideologi Pancasila supaya cita-cita yang diharapkan oleh masyarakat
tersebut dapat terwujud dengan benar.

B. Saran

Untuk menjadi warga negara yang baik bukan lah hanya menjadi
seseorang yang mempelajari ideologi negaranya saja tetapi juga yang
mangamalkan ideologi negara dengan baik untuk kemajuan negaranya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Endang Zaelani Sukaya dkk, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, Yogyakarta, PARADIGMA

Prof. DR. Kaelan, M.., 2008, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, PARADIGMA

Prof. DR. Kaelan, M.., 2003, Pendidikan Pancasila SK DIRJEN DIKTI


NO.38/DIKTI/KEP/2002, Yogyakarta, PARADIGMA

Sumarsono dkk, 2001, Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta, PT. Gramedia Pustaka


Utama

Setiardja, Gunawan, 2001, Pancasila Sebagai Dasar Ideologi Bangsa, Jakarta, Mondial Nusa
Grafika

Sunarso, 2003, Pendidikan Kewargaan Negara Buku Pegangan Mahasiswa, Yogyakarta, PPKP
Press

Anda mungkin juga menyukai