Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

IDEOLOGI & INTEGRASI NASIONAL

Disusun :

Rokhmatulloh 53050160006

Syifa Nur Lia Anggraini 53050200002

M. Latif Afriyansyah 53050200003

AQIDAH FILSAFAT ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Ideologi dan Integrasi
Nasional“. Betapa pentingnya kita sebagai warga negara Indonesia mengetahui
tentang Ideologi dan Integrasi Nasional.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Nur Khamid, M.H selaku
dosen Kewarganegaraan yang telah mengampu dan membimbing kami. Kami juga
berterima kasih pada semua pihak telah membantu, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Semoga makalah yang kami buat dapat dipahami serta berguna bagi setiap
orang yang membaca makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kata yang kurang
berkenan. Kami memohon kritik dan saran agar kami bisa menjadi lebih baik lagi.

Salatiga, 27 Februari 2021

Rokhmatulloh
Syifa Nur Lia . A .
M. Latif Afriansyah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5
A. Ideologi .............................................................................................................. 5
B. Makna dan Fungsi Ideologi Pancasila ........................................................... 7
C. Jenis – Jenis Ideologi ........................................................................................ 9
D. Integrasi Nasional........................................................................................... 11
E. Konsep dan Syarat-syarat Integrasi Nasional ............................................. 12
F. Jenis Integrasi Nasional ................................................................................. 13
BAB III ....................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam


sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak
dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah
usang dan ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan
berakar pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami hambatan
dalam mencapai cita-citanya.

Ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk dicapai
oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat khusus, disusun secara
sadar oleh tokoh pemikir negara serta kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.

Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur,
seperti suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya, dan budaya
ekonomi sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ideologi?
2. Apa yang dimaksud dengan Integrasi Nasional?

C. Tujuan
1. Dapat memahami dan memaparkan tentang Ideologi
2. Dapat memahami dan memaparkan tentang Integasi Nasional

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ideologi
1. Pengertian Ideologi
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu
(bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam
kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis),
atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini
menjadi inti politik.
Pengertian Ideologi – Ideologiberasal dari kata idea (Inggris), yang
artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui,
melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos
yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan
tentang gagasangagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas
atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-
hari menurut Kaelan „idea‟ disamakan artinya dengan cita-cita.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa
Ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan
yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia. Notonegoro sebagaimana dikutip oleh Kaelan

5
mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau
cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas
kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan;
b. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat
yang sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya.
Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan.
Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran
ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk
melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang
meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati
dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.

6
B. Makna dan Fungsi Ideologi Pancasila
1. Makna Ideologi Pancasila
Pancasila tak hanya berkedudukan sebagai dasar negara, tetapi
juga sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila ialah
sebagai ideologi yang mempunyai makna sebagai berikut:
1. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila itu menjadi cita-
cita normatif penyelenggaraan bernegara.
2. Nilai-nilai yang tercantum di dalam Pancasila ini merupakan
nilai yang disepakati secara bersama, oleh karena itu menjadi
satu di antara sarana di dalam pemersatu (integrasi) masyarakat
Indonesia.
2. Fungsi Ideologi Pancasila
1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan
memelihara kesatuan dan persatuan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk
mencapai tujuan.
3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri
bangsa Indonesia.
4. Menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga
keutuhan negara.
5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
6. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya
mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila.

7
3. Tujuan dan Dimensi Ideologi Pancasila
Tujuan Ideologi Pancasila
1) Menghendaki seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sikap religius,
memeluk agama sesuai dengan keyakinan, dan taat kepada Tuhan.
2) Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan
menghormati HAM (Hak Asasi Manusia).
3) Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air
kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
4) Menciptakan bangsa yang demokrasi, yaitu mendahulukan kepentingan
umum untuk kesejahteraan bersama.
5) Menciptakan bangsa yang adil, baik secara sosial maupun ekonomi,
sehingga seluruh rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
mengembangkan usaha tanpa membeda-bedakan.

4. Dimensi Ideologi Pancasila


1. Dimensi Idealisme
Dimensi Idealisme adalah suatu dimensi ideologi Pancasila
yang terkandung di dalam landasan dasar negara sehingga dimensi
ideologi ini memberikan harapan bagi kehidupan masyarakat bangsa
Indonesia ke arah yang lebih baik.
2. Dimensi Realita
Dimensi realita adalah suatu nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila untuk dilaksanakan dan diamalkan dalam
kehidupan nyata. Dimensi realita ini menuntut setiap orang untuk
berperilaku sesuai dengan landasan negara, yakni Pancasila dalam
kehidupan masyarakat.

8
3. Dimensi Fleksibilitas
Dimensi Fleksibilitas adalah suatu kemampuan dari ideologi
tersebut untuk menyesuaikan diri dan memengaruhi dengan
perkembangan kehidupan sosial di Indonesia.

C. Jenis – Jenis Ideologi


1. Ideologi Kapitalisme (Capitalism)
Gagasan dan pemikiran utama dalam ideologi kapitalisme
adalah kebebasan individu untuk mengakumulasi modal (capital)
individu. Dalam ideology ini, negara tidak dapat ikut campur dalam
upaya seseorang untuk memperkaya dirinya sendiri.
2. Ideologi Marxisme (Komunisme)
Pengertian ideologi Marxisme adalah ideology yang dihasilkan
dari pemikiran Karl Marx. Karl Marx mengembangkan teori besar
dalam bernegara yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial
dan sistem politik.
3. Ideologi Nasionalisme
Pengertian ideologi nasionalisme adalah kesadaran dan
antusiasme terhadap cinta negara (tanah air) dan bangsa yang
ditunjukkan melalui sikap individu dan masyarakat.
4. Ideologi Liberalisme
Gagasan dan pemikiran utama dalam ideologi liberalisme
adalah kebebasan individu dan membela kesetaraan dalam masyarakat
disuatu negara. Hak-hak dasar setiap orang harus dilindungi oleh
negara.

9
5. Ideologi Sosialisme
Pemikiran dan Gagasan utama dari ideologi sosialisme adalah
kesetaraan sosial masyarakat dimana pemerintah memiliki peran
dominan atas individu (rakyat). Dalam ideology sosialisme, tidak ada
pengakuan hak kepemilikan pribadi.
6. Ideologi Feminisme
Nilai-nilai dari ideologis feminisme adalah perjuangan untuk
kesetaraan hak dan tanggung jawab perempuan dalam politik,
ekonomi, budaya, ruang pribadi dan ruang publik.
7. Ideologi Pancasila
Gagasan utama dalam ideologi pancasila adalah merupakan
sekumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan
cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila
yang tercantum dalam pancasila.

10
D. Integrasi Nasional
1. Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah persatuan atau pembaruan suatu bangsa
sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.

Adapun pengertian dari integrasi nasional ada berbagai macam :


Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi memiliki
arti pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Sedangkan arti dari kata nasional berarti bangsa. Jadi, integrasi nasional
adalah proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah
perbedaan.
Jika dilihat dalam makna politis, integrasi nasional adalah sebuah
penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan
wilayah nasional yang akan membentuk sebuah identitas nasional.
Secara antropologi, integrasi nasional adalah sebuah proses
penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga akan
mencapai suatu keselarasan fungsi yang ada di dalam kehidupan
masyarakat.

Sedangkan menurut para ahli sebagai berikut.


1. Howard Wriggins
Integrasi nasional merupakan penyatuan bagian yang terpisah
dari masyarakat menjadi kesatuan/keseluruhan yang lebih utuh
atau memadukan seluruh masyarakat kecil yang jumlahnya banyak
menjadi satu kesatuan bangsa.

11
2. J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional merupakan cara bagaimana kelestarian
dalam persatuan nasional dalam arti luas bisa didamaikan dengan
hak dalam menentukan nasib sendiri.
3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang
meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial,
ekonomi serta budaya.
4. Safroedin Bahar
Integrasi nasional mempunyai arti membuat atau
menyempurnakan dengan jalan menyatukan bermacam unsur-
unsur bangsa yang awalnya terpisah-pisah.
5. Myron Weiner
Integrasi nasional merupakan proses dari bermacam kelompok
sosial dan budaya ke dalam satu wilayah, dalam membentuk
indentitas nasional.

E. Konsep dan Syarat-syarat Integrasi Nasional


 Konsep Integrasi Nasional
Konsep integrasi nasional secara vertikal mencakup bagaimana
mempersatukan rakyat dengan pemerintah yang hubungannya
terintegral secara vertikal. Konsep ini juga mencakup bagaimana
menyatukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Konsep integrasi nasional secara horizontal mencakup
bagaimana menyatukan rakyat Indonesia yang tingkat
kemajemukannya cukup tinggi. Bagaimana membangun identitas
kebangsaan yang sama, meski masyarakat memiliki jati diri
golongan, agama, etnis, dan lain-lain yang berbeda.

12
 Syarat-syarat Integrasi Nasional
1. Anggota masyarakat merasa kalau mereka bisa dan berhasil
mengisi kebutuhan masing-masing orang.
2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan
nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial itu dijadikan aturan pasti
dalam melakukan integrasi sosial.

F. Jenis Integrasi Nasional


 Integrasi Asimilasi
merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang
menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya yang diterima oleh
masyarakat.
 Integrasi Akulturasi
merupakan penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa
menghilangkan ciri khas kebudayaan asli di suatu lingkungan.
 Integrasi Normatif
terjadi karna keberadaan norma-norma yang berlaku dan
mempersatukan masyarakat sehingga integrasi lebih mudah terbentuk.
 Integrasi Instrumental
terjadi dan tampak secara nyata sebagai akibat adanya
keseragaman antar individu dalam lingkungan masyarakat, misalnya
keseragaman pakaian.
 Integrasi Ideologis
terjadi dan tampak secara nyata karena adanya ikatan spiritual/
ideologis yang kuat tanpa adanya paksaan.

13
 Integrasi Fungsional
terjadi karena adanya berbagai fungsi tertentu dari semua pihak
di dalam masyarakat.
 Integrasi Koersif
terjadi karena adanya pengaruh dari penguasa dan bersifat
paksaan.

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang


sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka
inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi menjadi suatu
keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.

Sedangkan integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan


perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa
yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bola.com/ragam/read/4423240/pengertian-ideologi-pancasila-ketahui-
fungsi-makna-dan-contoh-penerapannya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ideologi#:~:text=Kata%20ideologi%20sendiri%20dic
iptakan%20oleh,kehidupan%20sehari%20hari)%20dan%20beberapa

https://kotakpintar.com/pengertian-ideologi-adalah/

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-integrasi-nasional.html

16

Anda mungkin juga menyukai