Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Dosen: Wina Nurhayati Praja

KELOMPOK 4

Eka Pratiwi 171344007

Fany Nabilah 171344009

Mayer 171344017

D4 – TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan hadirat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pancasila sebagai Ideologi Negara”. Makalah ini disusun sebagai salah
satu tugas mata pelajaran Pendidikan Pancasila.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-


dalamnya kepada:

1. Ibu Wina Nurhayati Praja selaku dosen Pendidikan Pancasila.

2. Rekan-rekan yang telah membantu dalam pengumpulan maupun


penyusunan makalah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Untuk menyempurnakan penulisan makalah ini. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat.

Bandung, September 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1. Latar Belakang ........................................................................................ 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
3. Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

1. Pengertian, Hakikat, dan Fungsi Ideologi ................................................ 2


2. Ideologi Nasional Bangsa Indonesia ....................................................... 3
3. Ideologi Pancasila dan Dinamika Tuntutan Zaman ................................. 4

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 5

1. Kesimpulan .............................................................................................. 5
2. Saran ....................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 6

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Istilah ideologi untuk pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf Perancis
bernama Antonie Destutt de Tracy (1796), sebagai ilmu tentang pikiran manusia
yang mampu menunjukkan arah yang benar ke arah masa depan. Ideologi adalah
ilmu, seperti juga biologi, psikologi, fisika, dan matematika. Namun, dalam
perkembangannya ideologi bergeser dari semacam ilmu menjadi suatu paham
atau doktrin.

Ideologi adalah sistem cita-cita dan keyakinan-keyakinan yang dijadikan


landasan bagi cara hidup suatu kelompok masyarakat. Di dalam ideologi tercakup
masalah-masalah fudamental yang menyangkut pandangan atau sifat khas
tentang pentingnya kerjasama antar warga, tujuan bersama, hubungan antara
para warga negara dengan penyelenggara negara, serta hak dan kewajiban dari
dan antar sesama warga negara. Dengan demikian ideologi dapat merupakan
suatu konsep untuk mempertahankan interes dan komitmen suatu kelompok
manusia, dengan kata lain ideologi merupakan citra kehendak budi kelompok
manusiayang direalisir menjadi suatu kebudayaan.

2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan pengertian, hakikat, dan fungsi ideologi?


b. Bagaimana ideologi nasional bangsa Indonesia?
c. Apa yang dimaksud dengan ideologi Pancasila dan dinamika tuntutan zaman?

3. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian,hakikat, dan fungsi ideologi.


b. Untuk mengetahui ideologi nasional bangsa indonesia.
c. Untuk mengetahui ideologi pancasila dan dinamika tuntutan zaman.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian, Hakikat, dan Fungsi Ideologi

Ideologi secara etimologis terdiri atas dua asal kata, yaitu idea dan logos.
Idea memiliki arti gagasan atau cita-cita, juga pandangan, sedangkan logos
diartikan sebagai ilmu ataupun ratio. Ideologi dapat diartikan cita-cita atau
pandangan yang berdasarkan kepada ratio, sedangkan ideologi suatu bangsa
adalah ideologi yang mendukung tercapainya tujuan hidup atau tujuan nasional
suatu bangsa.

Hakikat ideologi Negara adalah nilai-nilai dasar yang disepakati oleh


mayoritas warga Negara dan yang ingin diwujudnyatakan dalam kehidupan
bernegara. Hakikat sebuah ideologi merupakan cerminan mengenai keadaan
yang didapatkan manusia dari renungan terhadap kehidupannya. Ideologi
merupakan refleksi dari cara pandang yang mendorong masyarakat mencapai
gagasan gagasan yang dicita-citakan.

Ideologi memiliki beberapa fungsi bagi hidup dan kehidupan bangsa, antara lain:

 Sebagai fungsi kognitif, ini menunjukan bahwa ideologi merupakan


pedoman dalam memahami serta menyelami segala hal yang terjadi
di dunia beserta keadaan alamnya secara keselurhan.
 Sebagai orientasi dasar, ideologi memiliki fungsi sebagai dasar
pemikiran yang menjadi jalan untuk melihat dan membuka wawasan
untuk dapat menuntun seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang
mulia.
 Sebagai norma, di dalam seuah kehidupan dibutuhkan adanya
norma atau aturan yang dapat menjadi pedoman maupun pegangan
untuk menjaga kehidupan tetap dalam batas-batas aturan yang telah
disepakati bersama.

1
 Sebagai pedoman, dalam penentuan jati diri terkadang seseorang
memerlukan ideologi untuk membantunya.
 Sebagai pendorong semangat, dengan memiliki ideologi secara tak
langsung akan memberikan seseorang sebuah penyemangat yang
akan mendorongnya menuju cita-cita yang dituju.
 Sebagai sarana pendidikan, ideologi bisa jadi merupakan alat untuk
seseorang maupun masyarakat mendidik anak turunnya untuk lebih
memahami, menghayati serta berperilaku sesuai makna yang
terkndung di dalam sebuah ideologi yang di yakini.

2. Ideologi Nasional bangsa Indonesia

Bangsa dan negara RI dengan ideologi Pancasila memiliki arti cita-cita atau
pandangan dalam mendukung tercapainya tujuan nasional negara RI.

Setiap bangsa dalam melanjutkan keberadaan serta eksistensinya selalu


berusaha memelihara ideologinya agar bangsa itu tidak akan kehilangan ideologi
yang dianutnya, berarti tidak kehilangan identitas nasionalnya. Demikian juga
bangsa Indonesia yang mempertahankan ideologinya.

Ideologi Pancasila memiliki berbagai aspek, baik berupa cita-cita pemikiran


atau nilai-nilai, maupun norma yang baik dapat direalisasikan dalam kehidupan
praksis dan bersifat terbuka dengan memiliki tiga dimensi, yaitu:

1. Dimensi idealis, artinya nilai-niali dasar dari Pancasila memiliki sifat


yang sistematis, juga rasional dan bersifat menyeluruh.
2. Bersifat normatif, merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
sila Pancasila yang perlu dijabarkan ke dalam sistem norma sehingga
tersirat dan tersurat dalam norma-norma kenegaraan.
3. Dimensi realistis adalah nilai-nilai Pancasila yang dimaksud di atas
harus mampu memberikan pencerminan atas realitas yang hidup dan
berkembang dalam penyelenggaraan negara.

1
Ideologi Pancasila yang merupakan kelanjutan dari filsafat Pancasila adalah
pandangan dan tinjauan manusia Indonesia tentang tingkah laku hidup
bermasyarakat dalam rangka usaha mencapai cita-cita yang terkandung di dalam
Pancasiala, sebagaimana yang tercantum di dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.

3. Ideologi Pancasila dan Dinamika Tuntutan Zaman

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri


dengan zaman. Hal ini bukan berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai
dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan
sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati
diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia
tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan NKRI.

Keterbukaan ideologi Pancasila didukung oleh beberapa hal, antara lain:

a. Tekad bangsa dalam memperjuangkan tercapainya tujuan nasional/tujuan


proklamasi
b. Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat
c. Tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai sila-siala Pancasila yang
sifatnya abadi
d. Hilangnya ideologi komunis/sosial sebagai ideologi tertutup

Hal-hal yang membatasi keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai


berikut:

a. Stabilitas nasional yang mantap


b. Tetap berlakunya larangan terhadap paham komunisme di Indonesia
c. Adanya pencegahan gerakan ekstrem dan paham-paham lain

1
BAB II

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat


penting. Karena Ideologi merupakan alat yang paling ampuh untuk menciptakan
negara Indonesia yang kokoh, bermartabat dan berbudaya tinggi.

Tanpa Ideologi bangsa akan rapuh dan hilang jati dirinya. Pancasila
sebagai sumber nilai menunjukkan identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-
nilai kemanusiaan yang luhur, hal ini menandakan bahwa dengan Pancasila
bangsa Indonesia menolak segala bentuk penindasan, penjajahan dari satu
bangsa terhadap bangsa yang lain.

2. Saran

Penetapan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia itu pertama-tama


berarti bahwa negara Indonesia dibangun atas dasar moral kodrati. Oleh karena
itu, kita harus tunduk pada Pancasila dan wajib membela serta melaksanakannya
dalam kehidupan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Bactiar. “Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.”

https://bachtiar52.wordpress.com/materi-pkn-smk/kelas-xi/pancasila-sebagai-
ideologi-terbuka/

(diakses tanggal 24 September 2017)

Juremi, Radi Anky. 2006. penerapan Ideologi dan Konstitusi Negara Indonesia
Dewasa Ini. Law Review, Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan, Volume IV
Nomor 2

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Risanti, Edri. “Hakikat Ideologi bagi Suatu Bangsa.”


http://edririsanti.blogspot.co.id/2012/08/hakekat-ideologi-bagi-suatu-bangsa.html

(diakses tanggal 5 September 2017)

Setijo, Pandji. 2006. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Grasindo.

Waridah, Ernawati. 2014. Pedoman Kata Baku & Tidak Baku. Bandung: Ruang
Kata.

Widjaja, AW. 1991. Pedoman Pokok-pokok dan Materi Perkuliahan Pancasila


pada Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademi Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai