Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena denga rahmat-Nya, saya
sebagai penyusun dapat menyelesaikan pembuatan Karya Tulis Sederhana ini
dengan baik.

Karya Tulis Sederhana ini dibuat agar pembaca dapat mengetahui Tentang
Pancasila sebagai sistem ideologi.Dalam makalah ini penulis ingin mengajak
semua orang memahami apa arti pancasila yang merupakan pandangan hidup
bangsa Indonesia.

Penyusun menyadari masih banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam


menyusun makalah ini. Maklum karena penyusun masih dalam tahap belajar.

Ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang........................................................................... 4

Rumusan Masalah..................................................................... 4

Tujuan........................................................................................4

Manfaat..................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Ideologi.........................................................5

Pengertian dan Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi


Negara....................................................................6

Pengamalan Pancasila Sebagai Ideologi Negara ...................................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...............................................................................11

Saran........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

Iii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku
bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan.
Dengan kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi
yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.

Sejak dahulu Pancasila yang merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia, telah
menyatukan berbagai perbedaan-perbedaan bangsa. Pancasila merupakan ideologi
yang netral serta bersifat terbuka, sehingga sejak dahulu hingga sekarang tetap
menjadi acuan bagi bangsa Indonesia untuk mngatasi konflik dari dalam maupun
dari luar. Dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 45, bangsa kita
dapat menjadi bangsa yang besar, meskipun hal itu masih belum dapat
diwujudkan karena rendahnya penghargaan masyarakat Indonesia terhadap
bangsanya sendiri maupun Pancasila dan UUD 45.

Rumusan Masalah

Untuk membatasi penguraian pembahasan, maka penyusun membuat beberapa


rumusan masalah berupa pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana Pengertian Pancasila sebagai ideologi negara?

2. Apa Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara ?

3. Apa Latar Belakang Pancasila sebagai Ideologi Negara?

Tujuan

Sesudah membaca makalah ini pembaca diharapkan dapat:

Dapat memahami dan mengamalkan pancasila sebagai pedoman hidup

Dapat memahami Pancasila sebagai ideologi terbuka yang dapat menerima


budaya dari luar

Namun dapat menyaring hal-hal yang bersifat negatif

Manfaat

Dalam makalah ini penyusun berharap pembaca dapat mengambil manfaat dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu idea berarti
raut muka, perawakan, gagasan dan buah pikiran dan logia yang berarti ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah
pikiran.

Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku
seseorang dalam berbagai bidang kehidupan seperti:

1.Bidang Kebudayaan.

2.Bidang Keagamaan.

Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara menjadi dasar bagi sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya
merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.Mempunyai derajat yang tinggi sebagi nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

2.Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan unia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,
diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkoban.

Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara
struktural.

Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama


atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara
fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi yang
pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di
dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara
ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme.
Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan,
sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.

Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-


keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia.
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi
suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada
hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:

1. Mempunyai derajat yang tinggi

2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman


hidup, pegangan hidup yang dipelihara.

Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan


yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam
artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran
akan kemerdekaan.

Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama,
agama juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup
bahkan dari berbagai ideologi.

Pengertian dan fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

A.Pengertian Pancasila

Pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara artinya pancasila memiliki
nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan
jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, hal ini
dimaksudkan bahwa pancasila merupakan gagasan, ide-ide maupun keyakinan
yang menyeluruh dan sistematis yang meliputi berbagai bidang kehidupan.
Ideologi suatu negara menjadi dasar sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatnya
dan juga bangsa tersebut.

Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut


merupakan suatu pandangan, nilai, cita-cita dan juga keyakinan yang ingin
diwujudkan dalam kehidupan yang nyata. Ideologi tersebut mampu
membangkitkan kesadaran seluruh rakyat dengan kemerdekaan. Pendek kata,

pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara adalah konsep yang
meliputi penanaman semangat masyarakat untuk bergerak melawan penjajah dan
mewujudkan kehidupan dalam penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar
negara dimaksudkan bahwa pancasila merupakan landasan kehidupan bernegara.
Dasar negara bagi negara merupakan dasar yang digunakan untuk mengatur
penyelenggaraan negara. Dengan demikian pengertian pancasila sebagai ideologi
dan dasar negara adalah pancasila sebagai dasar untuk mengatur negara baik
penyelenggaraannya sekaligus pancasila merupakan suatu pandangan untuk
meraih cita-cita bangsa Indonesia. Dasar negara yaitu pancasila meliputi tujuan
negara, cita-cita negara dan juga norma-norma dalam bernegara. Begitu
pentingnya pancasila bagi bangsa Indonesia sehingga semua masyarakat wajib
untuk mengetahui pancasila sebagai ideologi dan juga dasar negara.

B.Fungsi Pancasila

1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pandangan hidup ini befungsi sebagai

Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam
interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan dan
aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang

2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara memberikan arti bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia harus
berdasarkan Pancasila, karena Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berdasarkan
peraturan hukum, sehingga Indonesia harus dibangun menjadi sebuah negara
hukum.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagi berikut:

Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.

Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam


pembukaan UUD 45 dijabarkan dalam 4 pokok pikiran, yang meliputi:

1.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2.Memajukan kesejahteraan umum

3.Mencerdaskan kehidupan bangsa

4.Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, keadilan


sosial, dan perdamaian abadi

Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis.

Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 45 mengandung isi yang


mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.

Pancasila merup[akan sumber semangat bgi UUD 45, Penyelenggara Negara,


Pelaksana Pemerintah termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional.

3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Sejarah Negara dan Bangsa Indonesia sejak merdeka 17 Agustus 1945 sampai hari
ini dipenuhi oleh berbagai pergolakan, bahkan pemberontakan, dan konflik (baik
terbuka maupun tertutup) sehingga sering mengancam keutuhan bangsa. Amanat
yang ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada hakekatnya merupakan
“Deklarasi Pembukaan” dan ideologi negara untuk dicapai dan harus
dilaksanakan. antara lain meliputi ideologi negara kebangsaan yang berdasarkan
Pancasila.

Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh sehingga pmahaman dan pengamatannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung didalamnya.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti spiritual, memberikan


kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.
Nilai ini berfungsi sebsgai kekuatan mental spiritual dalam ketahanan nasional,
dengan demikian atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan
dan Kedamaian hidup beragama.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai sama derajat, sama
kewajiban dan hak, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi dan gotong royong.

Sila Persatuan Indonesia, mengandung arti bahwa pluralisme masyarakat


Indonesia masyarakat Indonesia memiliki nilai persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah yang merupakan faktor pengikat, dan kesatuan wilayah yang merupakan
faktor pengikat, dan menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
Nilai ini menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan, sebaliknya kepentingan pribadi dan golongan
diserasikan dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan yang berda di tangan
rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar.
Nilai ini mengutamakan kepentingan negara da bangsa dangan tetap menghargai
kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung
tinggi harkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan

Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoneia, mengandung nilai sikap adil.
Menjaga keseimbangan anatar hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain da
sikap gotong royong, dalam suasana kekeluargaan, suka memeberi pertolongan
kepada orang, suka bekerja keras dan bersama-samamewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.[

Selain itu, posisi Pancasila sebagai Ideologi, termasuk ke dalam ideologi terbuka,
yaitu:

Pancasila memiliki ciri khas sebagai ideologi terbuka yaitu cita-cita dasar yang
ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan
dari elit penguasa tertentu.

Pancasila sebagai ideologi terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari


luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-
nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini
sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis dan antisipatif dan senantiasa
mampumenyesuaikan engan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan
ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namun menyebarkan wawasannya secara lebih konkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah
Aktual yang selalu berkembang.

Pengamalan Pancasila Sebagai Ideologi Negara:

Setiap warga Negara hendaknya senantiasa mengamalkan nilai-nilai yang terdapat


dalam Pancasila. Sebab, dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari diharapkan terwujud suatu kehidupan masyarakat Indonesia
yang religius, humanis, bersatu, demokratis, sejahtera, adil, dan
makmur.Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan
cermin sikap positif warga Negara terhadap Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat.

1. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Politik

Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan Bertanggung Jawab:


Sebagai Negara yang menganut paham demokrasi Pancasila, kita dapat
mengemukakan pendapat kita dengan bebas. Namun kebebasan tersebut harus kita
lakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.

· Menyelenggarakan pemilu dengan baik dan penuh tanggung jawab :

Penyelenggaraan pemilu merupakan salah satu wujud dari kehidupan dan kegiatan
politik kita. Pemilu bertujuan untuk memilih wakil-wakil kita yang akan duduk di
parlemen. Salah satu peranan wakil-wakil rakyat tersebut adalah aspirasi dan
kepentingan kita sebagai anggota masyarakat.

· Menjalankan kegiatan pemerintahan harus dilakukan dengan jujur, konsekuen,


dan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai pancasila:

Bila hal ini dilakukan dengan baik dan benar maka akan tercipta pemerintahan
yang jujur, bertanggung jawab, dan lebih memihak kepada kepentingan
masyarakat banyak, bukan kepentingan pribadi ataupun golongan. Sebaliknya,
jika roda pemerintahan tidak dijalankan dengan jujur, konsekuen, dan
bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, maka akan tercipta pemerintahan yang
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.

2.Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Ekonomi

· Pemanfaatan sumber daya alam dengan baik dapat dapat dilakukan melalui
peningkatan sektor agribisnis, agroindustri, serta upaya-upaya lainnya yang
bertujuan pemerataan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan.

· Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian dengan menghilangkan


berbagai bentuk distorsi ekonomi.

· Pembuatan undang-undang untuk memperkuat fundamental atau dasar ekonomi


yang berkeadilan seperti UU antimonopoli, UU Perlindungan Konsumen.

· Menjalankan kegiatan perekonomian dengan jujur, tidak merugikan orang lain,


dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

3. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam Kehidupan Sosial

a.Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, antara lain:

·Melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan baik

·Tekun beribadah

·Saling menghargai dan menghormati antar pemeluk agama

·Tidak memaksakan agama kepada orang lain.


b.Pengamalan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, antara lain:

·Senantiasa menghormati dan menghargai sesama manusia, agama,suku, ras, dan


lain-lain.

·Suka membantu dan menolong sesama manusia dalam kebenaran dengan


ketulusan dan

Kejujuran

·Tidak menyakiti orang lain dalam bentuk apapun.

c.Pengamalan sila Persatuan Indonesia, antara lain:

· Selalu mengutamakan kebersamaan, kerukunan, persatuan.

· Selalu menjalin hubungan dan kerja sama yang baik.

· Tidak mempermasalahkan segala perbedaan sesama manusia.

d. Pengamalan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat: Kebijaksanaan dalam


Permusyarawatan/Perwakilan, antara lain:

·Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama

·Menghargai perbedaan pendapat dan pandangan antarsesama manusia

·Menghargai dan menjunjung tinggi demokrasi

e.Pengamalan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, antara lain:

·Bersikap adil

·Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

·Tidak mengambil hak orang lain

·Memiliki kemauan keras untuk maju dan bersama-sama membangun bangsa dan
negara.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pancasila merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia untuk terus ada sebagi
negara kesatuan yang tidak mudah goyah.
Meskipun bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beraneka ragam, namun
butir-butir Pancasila tetap memberikan kebebasan/toleransi bagi masyarakat
Indonesia, seperti masalah agama diatas, yang membuat persatuan tetap terjaga.

Pancasila sebagai ideologi terbuka membuat bangsa Indonesia menerima hal-hal


dari luar namun tetap menyaring nilai-nilai negatif tersebut.

B. Saran

Sebagai masyarakat sebaiknya kita dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam


kehidupan sehari-hari.

FTAR PUSTAKA

Risha,Fatima”Pancasila Sebagai Ideologi Negara Dan Dasar Negara”.26 Juli 2014

http://8b-officialblog.blogspot.co.id/p/bab-2-konstitusi-yang-pernah-
digunakan.html

Diansyah,Wahyu Nur”Pancasila Sebagai Sistem Ideologi”

https://chanisia.wordpress.com/2009/10/31/pancasila-sebagai-sistem-ideologi/

Saefullah,Sa’ad”Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara”30


Januari 2014

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-pancasila-sebagai-
ideologi-dan-dasar-negara/

Srijanti. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan


untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai