Anda di halaman 1dari 16

IDEOLOGI

PENDIDIKAN PANCASILA

 DEWI ANGGRAENI 221020007


 DITA WAHYUNI 221020006
 DYA KIRANA SALSABILA 221020010
 HOTBEN MANURUNG 221020008

 KELAS :1 A
 SEMESTER :1 GANJIL

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR

Rasa Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa, dengan
beroleh kemurahaan Nya kami penulis telah dengan baik dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami juga memperoleh
banyak dukungan dari berbagai pihak. Terkhusus kepada Bapak Dr. Dheny
Asmarazisa, S H, M.M. selaku Dosen pengampu MK “Pendidikan Pancasila” kami
mengucapkan Terimakasih karna telah memberikan kami kesempatan sebagai
penulis guna untuk memperluas pengetahuan dalam memahami tentang Ideologi di
Dunia khususnya di Indonesia. Ada pun Tema atau Judul makalah yang kami
usung adalah “Ideologi”.
Di mana harapan kami makalah ini dapat memberikan sudut pandang yang
baru tentang Ideologi di Dunia Khususnya di Indonesia. Besar harapan kami
melalui makalah ini pembaca bisa mendapatkan perspektif dan pemahaman yang
baik dan bertambah nya wawasan mengenai Ideologi.
Untuk mengahiri kata pengantar pada makalah ini, kami mengajak generasi-
generasi muda untuk terus menggali banyak wawasan mengenai arti ideologi dan
tokoh-tokoh yang ada di belakang lahir nya Ideologi.

Salam Sehat dan Mari Berwawasan!

Batam, 09 October 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................I


KATA PENGANTAR ..........................................................................................II
DAFTAR ISI ........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................3
1.3 Tujuan Makalah ..............................................................................................4
1.4 Manfaat Makalah ............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................6
2.1 Pengertian Ideologi .........................................................................................7
2.2 Sejarah Ideologi ..............................................................................................8
2.3 Sumber-Sumber Ideologi ................................................................................9
2.4 Pandangan Tokoh Ideologi..............................................................................10
2.5 Ideologi dan Sistem Nilai Keyakinan ..............................................................11
2.6 Perkembangan Ideologi ...................................................................................12
2.7 Fungsi Ideologi ...............................................................................................13
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .........................................................................................................17
3.2 Saran ...............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual


dalam sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa
dalam kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi.
Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan
jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar
pada nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami
hambatan dalam mencapai cita-citanya. Menurut Syafiie (2001:61),
ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang menjadi cita-cita untuk
dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat
khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir negara serta
kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.

Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama diciptakan


oleh Desstutt de Tracy tahun 1976 di Perancis, telah terjadi
pergeseran arti begitu rupa sehingga ideologi dewasa ini merupakan
istilah dengan pengertian yang kompleks”. Menurut Syamsudin
(2009:98), ideologi adalah

Ideologi secara etimologis ideologi berasal dari kata idea dan


logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Kata
idea berasal dari bahasa Yunani ideos yang berarti bentuk atau idean
yang berarti melihat, sedangkan logos berarti ilmu. Dengan demikian
ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar ide-ide (the scince
of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ide dapat di
artikan cita-cita yang bersifat tetap dan yang harus dicapai”.

Berarti cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar pandangan


atau faham yang diyakini kebenarannya. Ideologi diharapkan dapat
memberikan tuntunan atau

pedoman perilaku bagi warga masyarakat dalam kehidupan


bernegara dan berbangsa. Inilah arti pentingnya sebuah ideologi bagi
bangsa dan negara. Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah
“keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku dalam suatu
masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial politik,
ekonomi, budaya, dan hankam”. Menurut W.White sebagaimana
dikutip Kansil (2005:27),

Ideologi ialah soal cita-cita mengenai berbagai macam masalah


politik dan ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi
suatu rencana yang sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh
kelompok atau lapisan masyarakat.

Dengan demikian ideologi merupakan alat pengikat yang baik


karena didasarkan pada pemikiran yang menyatakan bahwa jika
persatuan sudah terwujud maka alat pengikat sudah tidak diperlukan.

Kenyataan menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat


sebenarnya dibangun diatas keanekaragamaan (budaya, etnis, bahasa,
agama dan sebagainya), sehingga perpecahan merupakan benih yang
subur dan siap meledak setiap saat. Mengingat pentingnya ideologi
bagi sebuah negara, maka pembinaan secara terus menerus agar
ideologi yang diterimanya semakin mengakar dan pada gilirannya
mampu membimbing masyarakat menuju pemikiran yang relatif
sama. Upaya memahami ideologi bagi suatu bangsa juga dapat
dilakukan melalui pemahaman tentang fungsi ideologi yang dianut
oleh suatu negara.

Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi negara bernama


Pancasila. Pancasila menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu:
Pancasila merupakan “lima dasar atau lima asas adalah nama dari
Dasar Negara Republik Indonesia”. Istilah pancasila sudah dikenal
sejak jaman Majapahit pada abad XIV, yaitu terdapat dalam buku
Negarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan
Tantular.

Ditinjau dari sejarahnya istilah “Pancasila” pertama kali


disampaikan oleh Ir.Soekarno pada saat mengusulkan dasar Negara
Indonesia. Selanjutnya, pancasila dikenal saat ini adalah ideologi
Negara Indonesia yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945
pada alinea keempat.

Hakikat pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan sebagai


dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup memiliki status yang resmi yaitu tercantum pada
alinea IV dalam Undang-Undang 1945. Menurut Widjaja (1995:72),
“pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisikan konsep
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan pikiran-pikiran
serta gagasan-gagasan yang dianggap baik oleh bangsa”.
1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana system Ideologi pemerintahan di Indonesia?


b. Apa saja nilai-nilai yang harus dipertahankan di dalam konsep
Ideologi bangsa Indonesia?
c. Sumber -sumber Ideologi
d. Fungsi ideologi
1.3 Manfaat makalah

Setelah mengetahui latar belakang dan rumusan masalah di atas,


Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut:

a. Mengetahui kondisi Ideologi di Indonesia bahkan di dunia


b. Menambah wawasan pembaca mengenai sejarah Ideologi dari awal
terbentuknya Ideologi
c. Mengetahui dari mana saja Ideologi berasal
d. Apa saja fungsi dari Ideologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Idiologi
Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan
dan kepercayaan yang bergerak mengikuti perkembangan zaman.
Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter berpikir dalam
mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan
tujuan untuk kelangsungan hidup.

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Tujuan utama di balik


ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
terbuka. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik.

Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy, seorang


ahli filsafat prancis. menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat
yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ). Pada tahun 1796, ia
mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia, yang
mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Dengan
begitu, pada awal kemunculannya, ideologi berarti ilmu tentang
terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.

Ideologi pertama kali muncul pada Revolusi Prancis yang


diperkenalkan oleh seorang filsuf Destutt de Tracy pada abab ke-18.
Pada abad ke-19, ideologi semakin populer.Destutt de Tracy dan rekan-
rekannya merancang sistem pendidikan nasional yang mereka yakini
akan mengubah Prancis menjadi masyarakat yang rasional dan ilmiah.
Di mana menggabungkan keyakinan kuat pada kebebasan individu
dengan program perencanaan negara dan pada 1795 menjadi dokrit
resmi Republik Prancis.
Napoleon pada awalnya mendukung Destutt de Tracy, namun
kemudian berbalik melawan. Bahkan pada 1812 menyalahkan
tentaranya yang kalah karena pengaruh ideologi tersebut.

2.2 Sejarah Idiologi


Ideologi pertama kali muncul pada Revolusi Prancis yang
diperkenalkan oleh seorang filsuf Destutt de Tracy pada abab ke-18.
Pada abad ke-19, ideologi semakin populer.Destutt de Tracy dan rekan-
rekannya merancang sistem pendidikan nasional yang mereka yakini
akan mengubah Prancis menjadi masyarakat yang rasional dan ilmiah.
Di mana menggabungkan keyakinan kuat pada kebebasan individu
dengan program perencanaan negara dan pada 1795 menjadi dokrit
resmi Republik Prancis.

Napoleon pada awalnya mendukung Destutt de Tracy, namun


kemudian berbalik melawan. Bahkan pada 1812 menyalahkan
tentaranya yang kalah karena pengaruh ideologi tersebut.

Napoleon menghubungkan nama idéologie dengan apa yang


dianggap sebagai elemen paling menjijikkan dalam pemikiran
Revolusioner, dia menginvestasikan kata yang sama dengan semua
perlawananan dan tidak percayanya. Ideologi, sejak saat itu, memainkan
peran ganda dari sebuah istilah yang baik dan buruk tidak hanya dalam
bahasa Prancis tetapi semua bahasa di dunia. Beberapa sejarawan filsafat
menyebut abad ke-19 sebagai zaman ideologi yang memperdebatkan
tentang ketidaksepakatan mengenai definisi kata ideologi.

2.3 Sumber Sumber Ideologi


1. Silaturahmi
2. Adat istiadat
3. Gotong royong
4. Beragama
5. Musyawarah
6. Saling menghargai dan beradab
2.4 Pandangan Tokoh Ideologi
Francis Bacon pengertian ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar
dari suatu konsep hidup.
Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat
ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman
dan cita-cita hidup.
Karl Marx mendefinisikan ideologi adalah kesadaran palsu karena
ideologi merupakan suatu hasil pemikiran yang diciptakan oleh
pemiliknya yang ditentukan oleh kepentingannya.
Menurut Nicollo Machiavelli, ideologi adalah pengetahuan mengenai
cara menyembunyikan kepentingan memperoleh dan mempertahankan
kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan
tipu daya.
Descartes mengungkapkan, ideologi adalah inti atau pokok dari seluruh
pemikiran manusia. Thompson mencatat, ideologi adalah berpikir
tentang yang lain, berpikir tentang orang lain selain dirinya. Untuk
menilai suatu pandangan yang bersifat ideologis, maka seseorang harus
bersikap kritis karena ideologi bukan istilah yang netral.
Soerjanto Poespowardojo dalam Philosophy of Science
mendefinisikan ideologi sebagai konsep pengetahuan dan nilai-nilai
yang, secara keseluruhan, memberikan dasar bagi seseorang atau
sekelompok orang untuk memahami dan menentukan bumi dan alam
semesta pengaturan dasar untuk menyelesaikannya.
Erich Fromm dalam Revolusi Harapan, ideologi adalah gagasan-
gagasan yang dirumuskan untuk konsumsi publik, memuaskan
kebutuhan semua orang untuk mengangkat rasa bersalahnya dalam
kepercayaan bahwa ia bertindak menurut sesuatu yang tampaknya baik
atau diinginkan.
Frans Magnis-Suseno menjelaskan bahwa dalam arti sempit, ideologi adalah
gagasan atau teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang akan
menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
Ideologi dalam pengertian ini disebut “ideologi tertutup”.

2.5 Ideologi dan Sistem Nilai Keyakinan


Kehidupan agama dan sistem politik. Pelaksanaan Ideologi yang
pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah
melainkan dengan pengaturan perlembagaan (internalization),contohnya
individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan
sebagai system pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas
setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penguasa yang
menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro
sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi
negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi
suatu sistem kenegaraan unt uk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara
lain memiliki ciri:
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan;
b. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan,
dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
- bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai
wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian
nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling
baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan
adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara,
mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama
dengan berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu
juga dapat dikembangkan untuk masyarakat yang lebih luas,
yaitu masyarakat bangsa.

2.6 Perkebangan Ideologi


Ideologi merupakan gabungan dua kata, yaitu idea dan logos. Idea
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar dan cita-cita. Sedangkan logos
berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan sebagai
ilmu pengetahuan tentag ide-ide atau ajaran tentang pengertian-
pengertian dasar.
Perkembangan ideologi diberbagai dunia saat ini sangat pesat.
Buktinya terdapat delapan ideologi yang menjadi induk-induk ideologi
lainnya. Delapan ideologi tersebut terbagi terbagi dua sayap yaitu sayap
kanan dan sayap kiri. Sayap kanan terdiri dari ideologi fasisme, nazisme,
monarkisme, dan konservatisme. Sedangkan sayap kiri terdiri dari
ideologi anarkisme, komunisme, sosialisme, dan liberalisme.
c. FASISME adalah paham mencintai negara dan mengagung-
agungkan negranya atau rasa nasionalisme secara berlebihan.
Negara yang menganut ideologi fasisme adalah Italia dan Jerman.
Di Jepang juga berkembang paham yang mirip dengan fasisme
yaitu militersisme. Fazisme adalah paham kaum tuan atau kaum
yang mencintai negaranya sendiri. Negara penganut nazisme
adalah Jerman
d. MONARKISME adalah paham dimana suatu negara dikuasai oleh
satu orang sebagai pemimpin yang bersifat absolut. Ideologi
monarki terbgi dua yaitu monarki mutlak dan monarki
konstitusional. Negara monarki mutlak diantaranya Brunei, Oman,
Qaras, Saudi Arabia, Swaziland dan Vatikan. Sedangkan negara
monarki konstitusional diantaranya Jepang, Inggris (Britania Raya),
Malaysia, Thailand dan masih banyak lagi.
e. KONSERVATISME adalah suatu paham yang dimilikioleh
orang-orang yang berfikir kolot (tradisional) yang tidak mau
menerima sesuatu yang baru karena dikhawatirkandapat merusak
budaya/tradisi mereka. Negara penganut ideologi konservatif
adalah Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda,
dan Swedia. Selain keempat ideologi dari sayap kanan adapula
ideologi dari sayap kiri.
f. ANARKISME adalah suatu paham yang menyatakan bahwa
negara tidak memiliki pemerintahan atau negara sukarela yang
mengatur dirinya sendiri. Negara penganut ideologi ini adalah
Rusia, dan Spanyol. Komunisme merupakan paham yang lahir
sebagai reaksi kapitalisme yang mana mementingkan individu
pemilik modal dan menyampingkan kaum buruh. Negara yang
menganut ideologi ini adalah Rusia, Republik Rakyat Cina,
Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
g. SOSIALISME adalah paham tentang respon keegoisan individu
dari kapitalisme. Negara penganut ideologi sosialisme adalah
negara-negara di Eropa Barat. Liberalisme merupakan paham
kebebasan, dimana suatu negara yang menganut ideologi ini kuat
akan kebebasan dalam hal apapun. Negara penganut ideologi ini
adalah beberapa negara di Benua Amerika, Argentina, Bolivia,
Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Hondurus, Kanada,
Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kostarika, Puerto Rico
dan
Di indonesia sendiri berkembang sebuah ideologi yang bernama
ideologi pancasila. Ideologi pancasila adalah gbungan dari nasionalisme
dan komunisme (Nasakom). Ideologi pancasila merupakan satu-satunya
ideologi yang menjadikan Tuhan sebagai pusatnya. Ideologi fasisme,
nazisme, monarkisme, konservatisme, liberalisme, sosialisme dan
komunisme lebih memusatkan segalanya kepada manusia (antro).
Pancasila merupakan ideologi bangsa yang berakar pada pandangan
hidup serta budaya bangsa dan tidak mengambil dari negara lain.
Pengertian ideologi pancasila itu sendiri adalah kumpulan nilai dan
norma yang meliputi sila-sila alam pancasila. Jadi sangat jelas bahwa
Indonesia menjadi negara kesatuan yang menjunjung tinggi rasa
nasionalisme. Telah diketahui bahwa ideologi pancasila sudah ada sejak
awal kemerdekaan Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa sendiri yang diyakini
kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa yang sudah ada,
tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Rumusan masalahnya
adalah bagaimanakah sejarah dan perkembangan Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia? Bagaimanakah perkembangan ideologi
Pancasila pada masa Orde Lama? Bagaimanakah perkembangan
ideologi Pancasila pada masa Orde Baru? Bagaimanakah perkembangan
ideologi Pancasila pada Era Reformasi? Pembahasannya adalah pada
awalnya, konsep Pancasila dapat dipahami sebagai common platform
bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di
Indonesia.
Nilai integratif Pancasila mengandung makna bahwa Pancasila
dijadikan sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur
penyelesaian konflik. Pada masa Orde Lama, pada masa Presiden
Soekarno, Pancasila mengalami ideologisasi. Pada masa Orde Baru,
pada masa Presiden Soeharto, bangsa Indonesia kembali menjadikan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara. Era
Reformasi yang diharapkan sebagai era pembaruan memberikan angin
segar bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia diharapkan kembali
mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pedoman berbangsa
dan bernegara. Akan tetapi, faktanya justru pada Era Reformasi ini
bangsa Indonesia dirasakan semakin jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Rakyat Indonesia mengalami degradasi moral dan cenderung liberalis
karena pengaruh globalisasi. Tindak pidana korupsi dilakukan secara
terang-terangan seolah-olah telah membudaya di Indonesia.
2.7 Fungsi Ideologi
Berikut ini penjelasan fungsi ideologi menurut Soerjanto
Poespowardojo, dikutip dari buku bertajuk 'Pendidikan
Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara' oleh Aa
Nurdiaman.
 Fungsi ideologi struktur kognitif
Yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan
untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.
 Fungsi ideologi orientasi dasar
Dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
 Fungsi Ideologi menjadi bekal dan jalan bagi seseorang untuk
menentukan identitasnya.
 Fungsi Ideologi sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai
tujuan.
 Fungsi Ideologi pegangan pendidikan bagi seseorang atau
masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap negara berhak dalam memilih sistem pemerintahannya sendiri,
Indonesia juga pernah menerapkan beberapa sistem pemerintahan. Namu
n, yang paling cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah Ideologi
terbuka. dengan sistem pemerintahan yang demokratis yang menjamin kebebasan
warga negaranya dalam mengeluarkan pendapat sebagaimana tercantum dalam
UUD 1945 pasal 28.

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai Ideologi


nasional. Ideologi adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia
untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila
adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan
membangun negara bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan
pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan
membangun pertalian batin antara warga negara dengan tanah airnya. Pancasila
juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia
ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara
Republik Indonesia dengan berdasarkan Pancasila.

Dengan ideologi nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya,


dan politik dapat diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan
kesejahteraan bangsa. Sebenarnya, proses reformasi selama enam tahun
belakangan ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan secara optimal
untuk merevitalisasi semangat dan cita-cita para pendiri negara kita untuk
membangun negara Pancasila ini.

Setiap ideologi memerlukan hadirnya proses dialektika agar ia dapat


mengembangkan dirinya dan tetap adaptif dengan perkembangan yang terjadi.
Dalam hal ini, setiap warga negara Indonesia yang mencintai negara dan bangsa
ini berhak ikut dalam proses merevitalisasi ideologi Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Data Artikel:

Tanggal Tayang : 6 Oktober 2022 17:30 - 20:34

URL :https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/200000269/ideologi-
arti-sejarah-dan-macamnya

Tanggal Tayang: Selasa, 03 Agu 2021 15:44 WIB


URL : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5667859/ideologi-
pancasila-bersumber-dari-mana-ini-penjelasannya.

Tanggal Tayang : Sabtu, 26 Jun 2021 13:00 WIB


URL :https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620790/apa-saja-
fungsi-ideologi-begini-penjelasan-lengkap-beserta-tipenya.

Anda mungkin juga menyukai