Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar IPS

Dosen Pengampu:

Drs. Sazili, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Dian Umi Azzahra (2387203015)
2. Emelda Juningsi (2387203016)
3. Putri Miftahul (2387203019)
4. Yopito Elpin (2387203017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional” dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Adapun penulisan makalah ini sebagai bentuk pemenuhan tugas Mata Kuliah
Pancasila. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Sazili selaku Dosen mata kuliah
Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang “Pancasila Sebagai Ideologi Nasional”. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
adanya saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang dijadikan pedoman dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dikatakan sebagai sumber nilai karena
dijadikan tolak ukur tentang sesuatu yang dikatakan baik atau buruk, dalam bersikap dan
bertingkah laku dalam kehidupan masyarakat. Pancasila digali dari nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai cerminan dari bangsa Indonesia. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan cita-cita, harapan, dan dambaan bangsa
Indonesia yang akan diwujudkan dalam kehidupannya.1 Setiap sila dalam Pancasila memiliki
nilai dan makna yang begitu terpuji, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan yang saling berkaitan satu sama lain. Di dalam
Pancasila di atur pula hubungan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, dan
manusia dengan tanah airnya. Oleh karena itu sudah semestinya masyarakat Indonesia
memahami serta mengaplikasikan nilai- nilai tersebut dengan baik.
Penanaman nilai-nilai Pancasila melalui Pendidikan Kewarganegaraan yang dilakukan
dengan baik, artinya tidak hanya dipaparkan secara teori saja, tetapi dipraktekkan atau
diterapkan dalam kehidupan realita siswa, maka akan menghasilkan perubahan sikap pada
siswa dalam kehidupan sehari-hari
B. Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi masalah dalam permulaan ini pada pokoknya adalah "ILMU
SEJARAH Secara terperinci masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apa pengertian dan Sejarah ideologi?
2. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi?
3. Bagaimana tahapan perkembangan Pancasila sebagai ideologi?
4. Apa makna Pancasila sebagai ideologi nasional indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan
1. Ingin mengetahui bagaimana Sejarah dari ideologi
2. Ingin mengetahui bagaimana Pancasila sebagai ideologi
3. Ingin mengetahui tahapan perkembangan Pancasila sebagai ideologi
4 Ingin mengetahui makna Pancasila sebagai ideologi nasional indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A .PENGERTIAN DAN SEJARAH IDEOLOGI

Ideologi berasal dari kata "idea" dan "logos". Idea berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, atau cita-cita. Logos berarti ilmu. Jadi, secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang
gagasan atau cita-cita. Istilah ideologi sendiri pertama kali dikemukakan oleh Antoine Destutt
de Tracy (1754-1836), ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan ilmu
tentang ide. Dapat disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan
terhadap sesuatu yang terumus di dalam pikiran. Menurut Notonagoro (1980), ideologi dapat
ditinjau dari dua pengertian, yaitu (1) dalam arti luas ideologi berarti ilmu pengetahuan
tentang cita cita negara dan (2) dalam arti sempit ideologi berarti cita-cita negara yang
menjadi basis bagi teori dan praktik penyelenggaraan negara.

Sehubungan dengan itu secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar,
ide. Dalam pengertian sehari-hari "idea" disamakan artinya dengan "cita-cita". Cita-cita yang
dimaksud adalah cita-cita yang harus dicapai, sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan
dasar, pandangan atau paham. Hubungan manusia dengan cita-citanya disebut dengan
ideologi. Ideologi berisi seperangkat nilai, dimana nilai- nilai itu menjadi cita-citanya atau
manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut.

Ideologi yang pada mulanya adalah gagasan dan cita-cita ber- kembang secara luas
menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang
atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup. Berikut ini beberapa pendapat para
ahli mengenai ideologi.

1. Patrick Corbett dalam Abdul Kadir Besar (1994) menyatakan ideologi sebagai
setiap struktur kejiwaan yang tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai
penyelenggaraan hidup ber- masyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat
keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di
dalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut
independen, dan suatu dambaan agar keyakinan- keyakinan tersebut dihayati dan
pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi
anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan

2. AS Hornby dalam Faisal Ismail (1999) menyatakan bahwa ideologi adalah


seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang
dipegangi oleh seseorang atau sekelompok orang.

3. Syarial Syarbaini (2003) mengemukakan ideologi dalam tiga pengertian: (a)


ideologi diartikan sebagai weltanschauung yakni pengetahuan yang mengandung
pemikiran besar, cita-cita besar mengenai sejarah, manusia, masyarakat, dan negara
(science of ideas), (b) ideologi diartikan pemikiran yang tidak memerhatikan
kebenaran internal dan kenyataan empiris, ditujukan dan tumbuh berdasarkan
pertimbangan kepentingan tertentu dan karena itu cenderung bersifat tertutup; (c)
ideologi diartikan sebagai suatu belief system, sebagai pemikiran yang bersifat
tertutup, berbeda dengan knowledge system (bersifat reflektif, sistematis dan kritis)

4.Frans Magnis Suseno (2001) menyatakan ideologi sebagai suatu sistem pemikiran,
dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan terbuka.

a. Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini


mempunyai ciri:

1) merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan


memperbarui Masyarakat
2) atas nama ideologi dibenarkan cita-cita tertentu, me- konkret dan operasi-
pengorbanan-pengorbanan kepada masyarakat; dan nilai-nilai dan yang
dibebankan
3) isinya bukan hanya nilai- nilai dan cita -cita tertentu, melainkan terdiri atas
tuntunan-tuntunan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan
mutlak.
b. Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini
mempunyai ciri:
1) merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui
Masyarakat.
2) atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan
kepada Masyarakat.
3) isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, me- lainkan terdiri atas
tuntutan-tuntutan konkret dan operasi- onal yang keras, yang diajukan dengan
mutlak.

B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Sudah menjadi pensakuan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi.


Pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi negara
dan bangsa Indonesia adalah Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai dasar Negara.
Pada Pasal 1 Ketetapan tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Catatan risalah/penjelasan yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari ketetapan tersebut menyatakan bahwa dasar negara
yang dimaksud dalam ketetapan di dalamnya mengandung makna sebagai ideologi nasional
sebagai cita-cita dan tujuan negara. Berdasar Ketetapan MPR tersebut dapat disimpulkan
bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai
ideologi nasional.

Pancasila sebagai ideologi nasional yang berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan
dengan fungsi utama dari sebuah ideologi sebagaimana dinyatakan di atas. Adapun fungsi
lain ideologi Pancasila sebagai sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan
prosedur penyelesaian konflik dapat kita telusuri dari gagasan dari para pendiri negara kita
tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat mempersatukan berbagai
golongan masyarakat di Indonesia.

Meskipun Pancasila dalam sidang-sidang BPUPKI dimaksudkan untuk menjadi


dasarnya Indonesia merdeka, seperti pada kata-kata philosophische gronsdlag,
weltanschauung, fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang
sedalam-dalamnya, namun pada sisi lain, konsep Pancasila dapat dipahami sebagai common
platform atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di
Indonesia. Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di
kalangan anggota BPUPKI
Kesepakatan bersama bahwa Pancasila adalah ideologi nasional inilah yang harus
terus kita pertahankan dan tumbuh kembangkan dalam yang plural ini.

kehidupan bangsa Berdasar pada uraian di atas, maka Pancasila sebagai ideologi nasional
Indonesia bermakna sebagai berikut.

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif


penyelenggaraan bernegara. dalam Pancasila merupakan nilai

2. Nilai-nilai yang terkandung yang disepakati bersama dan karena itu menjadi salah
satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat
dalam penjelasan umum UUD 1945. Dalam penjelasan tersebut dikatakan "Terutama bagi
negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-
aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan
kepada undang-undang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah, dan mencabut".

C. TAHAPAN PERKEMBANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

Menurut Soerjanto Poespowardojo (1991) bahwa proses pemahaman atau kesadaran


masyarakat terhadap ideologinya berjalan bertahap dalam intensitasnya, tergantung pada
bagaimana masyarakat tersebut mempersepsikan ideologinya itu dari satu periode kepada
periode berikutnya. Dari perjenjangan kesadaran itu bersifat berkesinambungan sehingga
saling mengisi dan saling memperkaya secara integratif menjadi satu wawasan ideologi
nasional.

1. Pancasila sebagai Ideologi Persatuan


Pancasila sebagai ideologi persatuan berfungsi mempersatukan rakyat yang majemuk
menjadi bangsa yang berkepribadian dan percaya pada diri sendiri.
Seperti kita ketahui, kondisi masyarakat sejak permulaan hidup kenegaraan adalah
serba majemuk. Masyarakat Indonesia bersifat multi etnis, multi religius dan multi
ideologis. Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya berbagai unsur yang saling
berinteraksi.
2. Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan
Pancasila sebagai ideologi pembangunan memberikan legitimasi kekuasaan untuk
melaksanakan pembangunan nasional. Timbulnya kesadaran dalam masyarakat bahwa
hidup perekonomian perlu ditangani dengan segera. Mengisi kemerdekaan berarti
membangun bangsa dan pembangunan bangsa berarti memerangi kemiskinan yang
menjadi beban penderitaan rakyat sejak lama. Akan tetapi, pembangunan ekonomi
membutuhkan stabilitas politik sebagai prasyaratnya.
3. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila perlu menjabarkan nilai-nilai dasarnya melalui
interpretasi dan reinterpretasi yang kritis sehingga menjadikannya makin operasional.
Pancasila menjadi ideologi yang dinamis.
Suatu ideologi adalah terbuka, sejauh tidak dipaksakan dari luar, tetapi terbentuk
justru atas kesepakatan masyarakat sehingga menjadi milik Masyarakat.
Berikut ini faktor-faktor yang mendorong kita untuk mengkaji Pancasila sebagai
ideologi terbuka.

a. Dalam melaksanakan pembangunan, banyak timbul masalah yang jawabannya


tidak dapat diperoleh dari pemikiran ideologi kita sebelumnya.
b. Pengertian ideologi terbuka adalah ideologi yang berinteraksi secara dinamis
dengan perkembangan lingkungan sekitarnya.
c. Pada masa pengaruh komunisme yang ideologinya bersifat tertutup, Pancasila
merosot peranannya.
d. Tekad kita untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

D. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL INDONESIA

Pancasila sebagai ideologi nasional yang berarti sebagai cita- cita menegara dan
sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret, dan
operasional aplikatif sehingga tidak menjadi slogan belaka. Dalam Ketetapan MPR
No. XVIII/MPR/1998 dinyatakan bahwa Pancasila perlu diamalkan dalam bentuk
pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan bernegara.

1. Perwujudan Ideologi Pancasila sebagai Cita-Cita Bernegara Perwujudan Pancasila


sebagai ideologi nasional yang berarti menjadi cita-cita penyelenggaraan
bernegara terwujud melalui Ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi
Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut dinyatakan: Visi Indonesia
Masa Depan terdiri tiga visi. Kbsq
(1) Visi Ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2) Visi Antara, yaitu Visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020
(3) Visi Lima Tahunan, sebagaimana termaktub dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara.
Sebagai suatu cita-cita, nilai-nilai Pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai
nilai-nilai ideal maka penyelenggaran negara hendaknya berupaya bagaimana
menjadikan kehidupan bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal
tersebut.
2. Perwujudan Pancasila sebagai Kesepakatan atau Nilai Integratif Bangsa Pancasila
sebagai nilai integratif, yaitu sebagai sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian
konflik perlu pula dijabarkan dalam praktik kehidupan bernegara. Pancasila sudah
diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai sarana pemersatu artinya sebagai
suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
disetujui sebagai milik bersama. Pancasila menjadi semacam social etic dalam
masyarakat yang heterogeny.
BAB III

KESIMPULAN

Ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science des ideas).
Ideologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa maupun Negara, namun juga
membentuk masyrakat menuju cita-citanya. Ideologi berfungsi sebagai pemberian identitas
nasional dan fungsi pemersatu. Ideologi dapat dibedakan menjadi dua mcam yaitu:

a.Ideologi tertutup dan ideologi terbuka

b.Ideologi particular dan ideologi komprehensif

Pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia menggambarkan jati diri bangsa indonesia serta
karakteristik bangsa indonesia. Sebagai sebuah ideologi, pancasila adalah sebuah gagasan
yang berorientasi futuristik yang berisi keyakinan yang jelas yang membawa komitmen
untuk diwujudkan atau berorientasi pada tindakan. Ideologi pancasila tentunya berbeda
dengan ideologi liberal dan ideologi sosialisme. Ideologi pancasila menitikberatkan kepada
hubungan warga negaranya dengan agama, dalam ideologi pancasila agama merupakan hal
yang sangat penting bagi warga Negara, serta memberikan kebebsan bagi individu dalam
mengembangkan kreativitasnya asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Pada
ideologi liberal lebih menekankan kepada rasionalisme, materialism dan empirisme sebagai
nilai tertinggi dalam Negara, sedangkan pada ideologi sosialisme lebih menekankan kepada
masyarakat banyak tanpa memandang kelas, hanya saja dalam ideologi sosialisme ini
semuanya di atur oleh pemerintah dan kebebasan individupun terbatas. Ideologi sosialisme
ini merupakan tempat berkembangnya paham komunisme. Pancasila berfungsi baik dalam
menggambarkan tujuan NKRI maupun dalam proses pencapaian tujuan NKRI. Hal ini berarti
tujuan negara yang
dirumuskan sebagai “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”, mutlak harus sesuaidengan semangat
dan nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu pancasila dapat dijadikan sebagai identitas nasional,
dengan ciri, ide, gagasan dan karakteristik yang sama serta dapat menyatukan p

DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto. 1991. Pancasila sebagai ideologi: Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan
Kebudayaan. Jakarta: BP-7 Pusat.

Anda mungkin juga menyukai