Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANTARA IDEOLOGI NEGARA DAN AGAMA

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Civic Education

Dosen Pengampu : Ahmad Baleo, S.H.,M.H

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Lukman Nulhakim
2. Ega Ramdhani
3. Usman
4. Diki A. P.
5. Nurajijah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) IMAM SYAFI’I

PROGRAM STUDY S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KARAWANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Antara Ideologi Agama dan Agama” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada mata kuliah Civic Education. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Usul Fiqih bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Baleo, S.H.,M.H,


selaku dosen mata kuliah Civic Education yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya
pelajari.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Namun demikian, apa yang dapat dikemukakan dalam makalah ini tentunya
belum sempurna jika ditinjau dari sudut luasnya Mata Kuliah Civic Education. Sadar
akan keterbatasan penulis, sumbang saran yang konstruktif akan sangat penulis
hargai.

Demikian, semoga bermanfaat.

Subang, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Pengertian Ideologi...............................................................................................2
B. Ideologi Pancasila.................................................................................................3
C. Ideologi Islam.......................................................................................................5
1. Ideologi Kapitalisme........................................................................................5
2. Ideologi Sosialisme - Komunisme....................................................................6
3. Ideologi Islam...................................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman


dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan
yang lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para
tokoh yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah negara.
Macam-macam ideologi ini, selain dikemukakan oleh para filsuf yang ahli di
bidang tata negara, juga diciptakan oleh penguasa sebuah negara.
Benito Mousollinia dalah salah satu tokoh besar di dunia yang berani
menciptakan gagasan tentang tatakelola negara yang dikenal dengan nama
fasisme.
Karl Marx, seorang cendekiawan dunia juga ikut menyumbang satu
konsep bernegara yang memperkaya macam-macam ideologi yang dianut oleh
bangsa di dunia. Pemikirannya tentang konsep bernegara, dikenal dengan faham
Marxisme. Bersama Frederich Engel, yang juga dikenal sebagai pemikir ilmu
Ekonomi, mereka menciptakan dasar pemikiran yang kemudian dipercaya sebagai
dasar tumbuhnya faham komunisme.
Dari berbagai macam Ideologi diatas yang manakah yang paling baik dan
bisa diaplikasikan serta menjadi solusi dari permasalahan umat manusia ?

B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan diatas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Ideologi ?
2. Apa yang dimaksud dengan ideologi Pancasila ?
3. Bagaimana Ideologi dalam pandangan Islam ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ideologi
2. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud ideologi Pancasila
3. Untuk mengetahui Bagaimana Ideologi dalam pandangan Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Ideologi secara etimologis ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari bahasa
Yunani ideos yang berarti bentuk atau idean yang berarti melihat, sedangkan
logos berarti ilmu. Dengan demikian ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian
dasar ide-ide (the scince of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Ide dapat di artikan cita-cita yang bersifat tetap dan yang harus dicapai”.1

Ideologi adalah himpunan nilai, ide, norma, kepercayaan, dan keyakinan


yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang menjadi dasar dalam
menentukan sikap terhadap kejadian dan problem politik yang dihadapinya dan
yang menentukan tingkah laku politik;2

Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri


diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu.3

Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli diantaranya :

1. Traccy, Ideologi adalah suatu sistem penilaian mengenai teori politik, sosial
budaya dan ekonomi.
2. Karl Mark, Ideologi adalah ajaran yang menjelaskan suatu keadaan, terutama
struktur kekuasaan, sedemikian rupa sehingga orang menganggapnya sah,
padahal jelas tidak sah.
3. Ensiklopedia Polpuler Politik pembangunan Pancasila, ideologi merupakan
cabang filksafat yang mendasari ilmu-ilmu seperti sosiologi dan politik.
4. Menurut Frans Magnis Suseno (1989. hal: 50-51). Ideologi itu bukan cita-cita
yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan berupa cita-cita sebuah

1
Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila (Yogyakarta: Kanisius,
1993), 17
2
https://kbbi.web.id/ideologi
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

2
kelompok yang mendasari suatu program untuk mengubah dan
memperbaharui masyarakat.

B. Ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila yaitu nilai-nilai luhur budaya dan religius bangsa
Indonesia. Pancasila menjadi dasar negara dan ideologi negara. Jadi, pengertian
Ideologi pancasila merupakan kumpulan nilai-nilai atau norma yang berdasarkan
sila-sila pancasila.
Sedangkan pengertian dasar negara itu sendiri adalah landasan kehidupan
bernegara. Dasar negara yaitu suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan
negara. Jika tidak ada dasar negara didalam sebuah negara berarti negara tersebut
tak memiliki pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga
tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya
kekacauan. Dasar negara sebagai peraturan hidup bernegara mengandung
berbagai cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.4
Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa yang digali dari akar
budaya bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur yang dijunjung
tinggi hingga sekarang, baik nilai-nilai agama, adat istiadat, kebersamaan,
keseteraan, keadilan, maupun perjuangan untuk melepaskan diri dari segala
bentuk penjajahan. Nilai-nilai luhur ini mengkristal dalam rumusan Pancasila
sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan manusia
dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam
sekitarnya. Falsafah Pancasila ini merupakan suatu pandangan hidup yang telah
diyakini bangsa Indonesia sebagai suatu kebenaran oleh karena itu dijadikan
falsafah hidup bangsa.
Falsafah Pancasila meliputi nilai untuk hidup saling tolong menolong atau
semangat gotong royong, rukun, saling menjaga keamanan dan pertahan serta
saling menghargai dan memberi kebebasan beragama, dalam konteks kehidupan
bermasyarakat dan bernegara yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama menuntut masing-masing warga negara Indonesia untuk
mengakui Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir baik
dalam hati maupun dalam perilaku sehari-hari. Konsekuensinya adalah
Pancasila menuntut masing-masing umat beragama dan berkepercayaan untuk

4
https://ppkn.co.id/pancasila-sebagai-ideologi-negara/

3
hidup rukun dan saling menghormati walaupun berbeda-berbeda
keyakinannya. Hal ini merupakan nilai ketuhanan dan kemasyarakatan yang
harus dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ke-dua mengajak masyarakat untuk mengakui dan
memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia, yang memiliki
martabat mulia, dan hak-hak serta kewajiban asasi. Dengan kata lain sikap
untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak kemanusian dan nilai
keseteraan yang menunjukkan tidak adanya perlakuan diskriminatif walaupun
dari suku, agama, ras, dan golongan yang berbeda. Dalam hal ini manusia
harus dilihat dari sisi kemanusiaannya bukan dari simbol-simbol yang
dimilikinya.
3. Persatuan Indonesia
Sila ke-tiga, menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah
air, bangsa, dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-
kepentingan nasional dan loyal terhadap sesama warga negara. Sila ini
mengandung nilai persatuan, nilai perjuangan, dan semangat nasionalisme
(ke-Indonesiaan)
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ke-empat mengajak masyarakat untuk bersikap peka dan ikut serta
dalam kehidupan politik serta pemerintahan negara, setidaknya secara tidak
langsung, bersama dengan sesama warga atas dasar persamaan tanggung
jawab sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Sila ini mengandung
nilai-nilai kemasyarakatan, permusyawaratan, dan saling menghormati di
antara sesama untuk mengabdi kepada bangsa dan negara berdasarkan
kedudukannya dan profesinya masing-masing.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ke-lima mengajak masyarakat untuk aktif dalam memberikan
sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukannya masing-
masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu
kesejahteraan lahir dan batin yang dapat dirasakan oleh seluruh warga negara
Indonesia.Sila ini mengandung nilai keadilan dan kebersamaan yang
mencerminkan keluhuran budaya bangsa. Semangat memperingati hari
lahirnya Pancasila bukan sekedar ceremoni atau upacara, kiasan atau

4
ungkapan normatif, “Saya Pancasila, Saya Indonesia” tetapi harus
diimpelmentasikan dalam kehidupan nyata berbangsa dan bernegara. lahirnya
Pancasila itu sendiri melalui semangat gotong royong dalam merawat
kemajemukan dalam kebersamaan dengan moral Pancasila untuk mewujudkan
kemakmuran, kesejahteraan, kedamaian dan kenyamanan di Indonesia.5

C. Ideologi Islam
Mabda atau ideologi adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan.
Yang dimaksud akidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta,
manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di
samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan. Sedangkan
peraturan yang lahir dari akidah tidak lain berfungsi untuk memecahkan dan
mengatasi berbagai problematika hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara
pelaksanaan pemecahannya, memelihara akidah serta untuk mengemban mabda.
Mabda mencakup dua bagian, yaitu fikrah dan thariqah. Fikrah yaitu
akidah dan berbagai pemecahan masalah hidup. Sedangkan thariqah adalah
penjelasan tentang cara pelaksanaan, pemeliharaan akidah, dan penyebaran
risalah dakwah.
Karena Syarat utama Ideologi harus memiliki ide (fikroh) dan metode
(thoriqoh) maka ideologi di dunia ini hanya ada 3 :
1. Ideologi Kapitalisme.
Ideologi kapitalisme adalah ideologi yang berasal dari eropa,
Kelahiranya disebabkan karena adanya penindasan kaum gereja terhadap
rakyat, kaum gereja acap kali menjadikan nama tuhan untuk mengambil
semua kebijakanya. kebijakan tersebut sering sekali merugikan banyak rakyat,
seperti pengambilan pajak terhadap rakyat mereka gunakan nama tuhan, untuk
menentukan ilmu pengetahuan kaum gereja juga mengatasnamakan tuhan, hal
itu tersu terjadi sehingga rakyat banyak yang menderita dan akhirnya
kebijakan gereja dilawan oleh rakyat yang menyebabkan kaum gereja dilarang
untuk mengatur urusan dunia, kaum gereja hanya mengatur urusan gereja saja.
ide seperti ini kemudian melahirkan sebuah ide dasar yakni Sekulerisme yaitu
pemisahan antara kehidupan dan agama. ini lah ide (Fikroh) kapitalisme.
Karena Ide dasarnya adalah Sekulerime sehingga seluruh perbuatan
manusia tidak lagi diatur oleh tuhan melainkan diatur sebebas-bebasnya oleh

5
Jefry Tarantang, S.Sy., S.H., M.H, https://kampusitahnews.iain-
palangkaraya.ac.id/berita/2019/06/01/saktinya-pancasila/

5
manusia sehingga dikenal pula adanya kebebasan (Freedom). inilah yang
menjadi metode ideologi ini untuk berbuat, ideologi ini berbuat sekehendak
manusia tidak lagi mementingkan apa dan bagaimana yang penting
manusianya maju dan sejahtera, tak perduli manusia yang lain maju atau
tidak, sehingga mereka juga bebas untuk menjajah seluruh negeri-negeri yang
ada di dunia, mereka sungguh serakah karena kebebasan mereka. itulah
Kapitalisme yang menjadi Ideologi terkuat di zaman sekarang, ideologi ini
dipimpin oleh Amerika dan negara-negara sekutunya.

2. Ideologi Sosialisme - Komunisme


Semenjak lahirnya ideologi kapitalis ini maka seluruh manusia benar -
benar dalam kebebasan, seluruh manusia bertindak sekehendak mereka tanpa
memperdulikan tuhan. sehingga di benak manusia benar - benar ada sebuah
pemahaman bahwa mengapa tuhan diam saja padahal aturanya tidak
digunakan, bahkan mereka menganggap tuhan benar - benar tidak ada. ide ini
lah yang menjadi ide dasar dari ideologi ini yakni tuhan tidak ada dan manusia
itu ada dengan sendirinya karena manusia adalah materi sehingga sama
dengan materi yang lain yang ada dengan sendirinya. ide ini lah yang menjadi
ide (Fikroh) komunis. sementara metode (thoriqoh) nya tidak jauh berbeda
dengan kapitalisme. ideologi ini tidak ada lagi dalam bentuk negara, tidak
seperti kapitalis yang di emban oleh amerika, karena ideologi komunis sudah
hancur pada tahun 1991 pada saat itu yang mengembanya adalah uni sovyet
(rusia) yang di hancurkan oleh Amerika, tapi ideologi ini tidak akan mati
sekalipun Negaranya, pengembanya sudah mati dan hancur. Suatu saat
ideologi ini bisa saja bangkit kembali jika diperjuangkan oleh orang yang
bersungguh-sungguh sekalipun ideologi ini adalah ideologi sesat layaknya
kapitalisme.

3. Ideologi Islam
Islam merupakan ajaran yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW dengan perantara malaikat jibril yang berfungsi untuk
mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia
dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan manusia lain. inilah Islam
yang sempurna itu. Kesempurnaanya juga meliputi Ide (Fikroh) dan metode
(Thoriqoh). ini lah yang dikatakan oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat Al
Maidah ayat 3 :

6
Ayat di atas menjadi bukti akan kesempurnaan Islam, sehingga tidak ada lagi
alasan manusia untuk tidak setuju untuk mengatakan bahwa islam adalah
sebuah ideologi.
“Hari ini telah Aku sempurnakan agama kamu dan telah Aku cukupkan
nikmatKu untukmu, serta Aku ridlai Islam sebagai agama bagimu.”(QS Al
Maidah: 3)

Perbandingan Ideologi

No Perihal Islam Kapitalisme Sosialisme-


Komunisme
1 Sumber Wahyu Allah Buatan akal Buatan akal
SWT  kepada manusia  yang manusia yang
Rasulullah SAW memang memang
terbatas terbatas
2 Dasar qiyadah La ilaha illallah; Sekularisme; Materialisme
fikriyah menyatukan antara memisahkan  dan evolusi,
hukum Allah SWT agama dari  menolak
dengan kehidupan kehidupan keberadaan
masyarakat dan agama
negara
3 Kesesuaian Sesuai. Islam Tidak sesuai. Tidak sesuai.
dengan fitrah menetapkan Sebab, disatu sisi Sebab tidak
(dalam hal ini manusia itu lemah. mengakui percaya adanya
adanya Oleh sebab itu, keberadaan ‘Tuhan’ Pencipta.
manusia  yang segala aturan apa namun pada saat Manusia
lemah dan pun harus berasal yang sama dianggap pusat
perlu pencipta dari Allah SWT manusialah yang segalanya.
yang Maha lewat wahyu-Nya. dianggap layak dan
Mengatur) tidak punya
kekurangan untuk
menetapkan aturan.
4 Pembuat Allah SWT lewat Manusia Manusia
Hukum dan wahyu-Nya. Akal
Aturan manusia  berfungsi
menggali fakta dan
mamahami hukum
dari wahyu.
5 Fokus Individu Individu di  atas Negara di atas
merupakan salah segalanya. segalanya.
satu anggota Masyarakat adalah Individu
masyakat. Individu kumpulan individu merupakan
diperhatikan demi  individu saja. salah satu gigi
kebaikan roda dalam roda
masyarakat, dan masyarakat
masyarakat yang berupa
diperhatikan untuk sumber daya
kebaikan individu alam, manusia,

7
barang produksi
dan lain-lain.
6 Ikatan Seluruh perbuatan Serba bebas Tidak ada
perbuatan terikan dengan (liberalisme) dalam kebebasan
hukum syara’. masalah ‘aqidah, dalam ‘aqidah
Perbuatan baru pendapat, pemilikan dan pemilikan.
bebas dilakukan dan kebebasan Dalam
bila sesuai dengan pribadi perbuatan bebas
hukum syara’
7. Tujuan Ditetapkan oleh Ditetapkan manusia Ditetapkan
tertinggi yang Allah SWT seperti sesuai kondisi manusia sesuai
hendak telah dibahas kondisi
dicapai
8. Tolok ukur Mencapai ridla Meraih sebanyak– Meraih
kebahagiaan Allah SWT yang banyak materi sebanyak–
terletak dalam (berupa pangkat, banyak materi
ketaatannya dalam kedudukan, pujian (berupa
setiap perbuatan dll.) pangkat,
kedudukan,
pujian dll.)
9. Kebebasan Distandarisasi  Mendewakan Mendewakan
pribadi dalam oleh hukum syara’. kebebasan pribadi kebebasan
berbuat Bila sesuai bebas demi meraih pribadi demi
dilakukan, bila kebahagiaan yang meraih
tidak maka tidak mereka definisikan kebahagiaan
boleh dilakukan yang mereka
definisikan
10 Pandangan Masyarakat Masyarakat Masyarakat
. terhadap merupakan merupakan merupakan
masyarakat kumpulan individu kumpulan individu- kumpulan dan
yang memiliiki  individu. kesatuan
perasaan dan manusia, alam
pemikiran yang dan interaksinya
satu serta diatur dengan alam
oleh hukum yang
sama.
11 Dasar Setiap orang bebas Ekonomi berada di
Ekonomi di
. Perekonomian menjalankan tangan para pemilik
tangan negara.
perekonomian modal. Setiap orang
Tidak ada sebab
dengan membatasi bebas menempuh pemilikan,
sebab pemilikan  cara apa saja. Tidak
semua orang
dan jenis dikenal sebab-sebab
boleh mencari
pemiliknya. pemilikan. kekayaan
Sedangkan jumlah Jumlahnya pun
dengan cara apa
kekayaan yang bebas dimiliki tanpa
pun. Namun
boleh dimiliki tidak batasan. jumlah
dibatasi. kekayaan yang
boleh dimiliki
dibatasi.
12 Kemunculan Allah telah  Manusia membuat Sistem aturan
. sistem aturan menjadikan bagi hukum bagi dirinya diambil dari
manusia sistem berdasar fakta yang alat-alat

8
aturan untuk dilihatnya produksi
dijalankan dalam
kehidupan yang
diturunkan pada
nabi Muhammad
SAW . Manusia
hanya memahami
permasalahan, lalu
menggali hukum
dari Al Qur’an dan
As Sunah.
13 Tolok ukur Halal - haram Manfaat kekinian Tolok ukur
. materi
14 Penerapan Atas dasar Terserah individu Tangan besi
hukum ketaqwaan dari negara
individu, kontrol
masyarakat dan
penerapan dari 
masyarakat

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan pemaparan diatas kami mengambil kesimpulan bahwa faktanya


Negara Indonesia menganut ideologi Pancasila yang tidak ada pertentangan
dengan Agama Islam. Dalam hal keimanan kita harus menyakini bahwa Islam
adalah Ideologi yang mempunyai peraturan lengkap disegala sisi kehidupan
manusia dan itu adalah bukti keimanan. Di sektor public kita harus mentaati
peraturan yang diberlakukan untuk kepentingan bersama. Seperti ada perayaan
hari besar umat lain dan itu sudah menjadi aturan yang diberlakukan di negara
Indonesia maka kita berlaku toleransi dan mempersilakan mereka melakukan
kegiatan yang dilindungi undang-undang.

10
DAFTAR PUSTAKA

An-Nabhani, Taqiyuddin Nizam al Islam, Cet. VII, dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir,
2001

Gunawan Setiardja, Hak-Hak Asasi Manusia Berdasarkan Ideologi Pancasila


(Yogyakarta: Kanisius, 1993), 17

https://kbbi.web.id/ideologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi

https://ppkn.co.id/pancasila-sebagai-ideologi-negara/

Jefry Tarantang, S.Sy., S.H., M.H, https://kampusitahnews.iain-


palangkaraya.ac.id/berita/2019/06/01/saktinya-pancasila/

11

Anda mungkin juga menyukai