Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

TUGAS INI DITUNJUKKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu: Drs.Marjuki, MA.

Disusun Oleh:

1. Regitha Ananthasya (20211553006)

2. Ays Nabila Zahra (20211553035)

3. Yenis Febrian Lestari (20211553018)

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR
i
Segala puji dan syukur diperuntukkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahma dan hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan atau memenuhi tugas
kelompok yakni membuat makalah dengan judul “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA”

Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota yang telah membantu atau
memberikan bantuan baik menyumbangkan berupa fikiran / materi. Dan tak lupa juga
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Pancail dengan Dosen Pengampu Bapak Drs.Marjuki, MA.

Kami sebagai penulis berharap agar materi yang kami berikan bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih agar materi ini bisa
dipraktikan dalam kehidupan sehari hari.

Kami sebagai penyusun meminta maaf bila dalam pembuatan atau penyusunan
makalah ini terdapat kekurangan, kami juga menerima kritikan maupun saran agar kami bisa
memperbaiki lebih baik untuk kedepannya.

Surabaya, 01 November 2021

Pemakalah

DAFTAR ISI

ii
JUDUL HALAMAN...................................................................................................i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3

C. TUJUAN.........................................................................................................3

BAB II

PEMBAHASAN.........................................................................................................4

A. PENGERTIAN IDEOLOGI.............................................................................

B. IDEOLOGI DUNIA.........................................................................................

C. PERAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA..............................

D. APA

BAB III

PENUTUP..................................................................................................................

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
iii
1. Latar Belakang

Pancasila sebagai ideologi negara artinya Pancasila dijadikan pedoman oleh


masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung
dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi,
kehidupan beragama, hak asasi manusia, dan bekerja sama. Setiap bangsa dan negara
ingin berdiri kokoh, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup
berbangsa dan bernegara. Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin
berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.

Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam


masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia,
pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara, menguraikan nilai-
nilai Pancasila sebagai ideologi negara. Ideologi pancasila itu sendiri dapat diartikan
sebagai ajaran mengenai pengertian dasar pancasila, asa pendapat atau keyakinan
yang dicita-citakan pancasila. Pancasila berfungsi sekaligus baik sebagai dasar
maupun tujuan atau cita-cita bangsa.

2. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian Ideologi !

2. Menjelaskan tentang Ideologi Dunia !

3. Menjelaskan peran Pancasila bagai Ideologi Negara !

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu ideologi

2. Untuk memahami Ideologi Dunia itu seperti apa

3. Untuk memahami pancasila sebagai ideologi negara seperti apa

BAB II

PEMBAHASAN

iv
A. PENGERTIAN IDEOLOGI

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos.
Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil
pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian
asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi juga disebut a system of
ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu
melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan
yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat
yang menjadi sumbernya.

Berarti dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang


isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Ideologi disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi
sebenarnya memiliki fungsi yang sangat penting untuk sebuah negara, dimana
ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang memperkuat identitas sebuah masyarakat
negara. Berikut pengetian ideologi menurut para ahli :

 Louis Althuser

Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif namun tetapi ideologi tersebut
bukan gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan
untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan
gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani
hidupnya.

 Dr. Alfian

Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga
mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap
benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai
segi kehidupan.

 Soerjanto Poespowardoyo

Ideologi ialah sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai,


yang secara universal menjadi landasan bagi seseorang atau juga masyarakat

v
untuk dapat memahami jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga
menentukan sikap dasar untuk dapat mengolahnya. Dengan berdasarkan
pemahaman yang diyakini itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik
serta juga tidak baik.

 M.Sastra Prateja

deologi ialah sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang


berorientasi pada suatu tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem
yang teratur. Dalam hal tersebut , ideologi ini mengandung beberapa unsur,
yakni :

a) Adanya suatu penafsiran atau juga suatu pemahaman terhadap kenyataan.

b) Tiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau juga suatu persepsi moral.

c) Ideologi adalah suatu pedoman kegiatan atau aktivitas untuk dapat


mewujudkan nilai nilai di dalamnya.

B. IDEOLOGI DUNIA

1) Konsep Kapitalisme

Secara etimologi, kapitalisme (capitalism) berakar dari kata “capital” yang berarti
modal/kapital. Modal yang dimaksud di sini tidak dimaknai dalam arti sempit (uang).
Tetapi, ia dipahami dalam lingkupnya yang luas, meliputi semua sumber daya materiil
yang dapat dipertukarkan. Sedangkan, “isme” sendiri bermakna paham, keyakinan,
atau pandangan hidup. Demikian, kapitalisme secara sederhana, dapat diartikan
sebagai sebuah paham yang mengandaikan penggunakan kapital sebagai elemen
utama dalam sistem sosial dan ekonomi.

Kapitalisme juga secara luas diartikan sebagai sebuah sistem produksi,


distribusi, dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan
kembali untuk memperoleh keuntungan terus-menerus.

Kapitalisme juga secara luas diartikan sebgai sebuah sistem produksi,


distribusi, dan pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan
kembali untuk memperoleh keuntungan terus-menerus. Pengertian ‘kapital’ yang

vi
lebih spesifik dan mendalam dapat ditemukan dalam kamus Marxisme: sebuah varian
ideologi politik yang mengambil inspirasi dari gagasan Karl Marx. Marx
mendefinisikan kapital sebagai nilai yang terlibat dalam proses ekspansi-diri yang
dinamis.

Nilai dalam terminologi Marx tampil dalam berbagai bentuk: pertama-tama,


dalam bentuk uang; kemudian, sebagai nilai dari input produksi (tenaga-kerja, bahan
mentah,mesin-mesin dan gedung); lalu, sebagai nilai dari komoditi yang diproduksi;
dan terakhir sebagai nilai uang lagi setelah komoditi yang diproduksi sudah dijual.
Proses kapital ini tidak bermakna kecuali, seperti yang umumnya terjadi ketika para
kapitalis menghasilkan keuntungan, uang yang awalnya dikeluarkan untuk memulai
pross ini. kapital bukan nilai, tapi nilai yang bergerak.

Pengertian solid mengenai kapitalisme tidak pernah terumuskan secara gamblang


dan final. Berikut akan disajikan beberapa definisi tentang kapitalisme yang disadur
dari beberapa sumber.

Bruce R. Scott, dalam The Political Economy of Capitalism (2006), berpendapat


bahwa:

“capitalism as a system of indirect government for economic relationships, where


all markets existwithin intitutional framework that are provided by political
authorities, i.e, government.”

Definisi yang dikemukaan Scott menitik beratkan pada posisi pemerintah


penyedia sarana institusional dalam rangka memfasilitasi hubungan eskonomi yang
berlangsung dalam mekanisme pasar. Dalam kerangka tersebut, penekanan utama
terletak pada keterlibatan tidak langsung pemerintah terhadap mekanisme pasar
yang bertindak hanya sebatas pihak penyedia sarana institusional bagi kelancaraan
pasar.

Pengertian lainnya dapat ditelisik lewat kamus The Macmillan Dictionary


of Modern Economics, dimana kapitalisme diartikan sebagai:

“political, social, and economic system in which property, including capital


assets, is owned and controlled by for the most part by private persons. Capitalism
contrasts with an erlier econom ic system, feudalism, in that it is 3 characterized by

vii
the purchase of labor for money wafes as opposed to the direct labor obtained
through custom, duty or command in feudalism. Under capitalism, the price
mechanism is used as a signaling system which allocates recources between uses.
The extent to which the price mechanism is used, the degree of competitiveness in
markets, and the levels of governments intervention distinguish exact formsof
capitalsm”

Kata kunci dari definisi di atas ialah, kapitalisme sebagai sistem politik,
sosial, dan ekonomi dimana kepermilikan pribadi yang mencakup berbagai sumber
daya kapital dikuasai dan dikontrol langsung oleh perseorangan. Ini mengandung
makna bahwa dalam sistem kapitalisme, terdapat sebuah pengakuan atas hak
kepemilikan pribadi. Bahwa penguasaan terhadap berbagai aset kekayaan yang
berpusat pada tiap-tiap invidu adalah dibenarkan.

Farah Naz memberikan definisi kapitalisme sebagai sebuah sisitem sosial


politik dan ekonomi yang berbasis pada prinsip-prinsip kepemilikan pribadi dan
pasar bebas. Sementara, menurut Ellen Meiksisns Wood, kapitalisme adalah
sebuah sistem dimana barang dan jasa sebagai kebutuhan utama diproduksi untuk
kepentingan tranksasi yang menguntungkan, yang mana seluruhtenaga kerja buruh
dijadikan sebagai komoditas untuk diperjualbelikan dan para pelaku ekonomi
dibuat bergantung terhadap pasar.

Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didesain untuk mendorong ekspansi


perdagangan melewati batas-batas lokal menuju skala regional dan internasional.
Kemunculan dari ide ini tidak dilepaskan dari beberapa ekonom kalsik seperti
Adam Smith, David Richardo dan beberapa ilmuwan sosial klasik lainnya. Diakui
atau tidak, kapitalisme lahir sebagai respons atas dinamika pasar dan ekonomi yang
berlangsung pada pertengahan abad-17.

Ciri-ciri Kapitalisme
Berikut ini ciri-ciri kapitalisme :

1. Pengakuan atas hak-hak pribadi masing-masing individu.


2. Pemilikan alat-alat produksi oleh individu.
3. Individu bebas memilih pekerjaan atau usaha sendiri.
viii
4. Ekonomi diatur oleh mekanisme pasar.
5. Pemerintah punya peran yang amat kecil dalam kegiatan ekonomi.
6. Motif yang menggerakkan perekonomian ialah untuk mendapatkan laba.
7. Manusia dipandang sebagai homo-economicus, yakni pribadi yang selalu mengejar
keuntungan sendiri.
8. Paham individualisme didasarkan materaliasme atau hedonisme (warisan zaman
Yunani Kuno).

Kelebihan/Kekurangan Ideologi Kapitalisme


Setiap ideologi memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, dalam kesempatan
kali ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari ideologi sosialisme, antara lain:

1. Kelebihan Ideologi Kapitalisme

1. Tingkat Efisiensi yang Lebih Tinggi

2. Tingkat Kreativitas dan Inovasi yang Tinggi

3. Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat

4. Adanya Sistem Desentralisasi

5. Konsumen Lebih Diperhatikan

2. Kekurangan Ideologi Kapitalisme

1. Tidak Adanya Pasar Persaingan Sempurna

2. Kegiatan Ekonomi Hanya Berfokus Pada Keuntungan

3. Penindasan Terhadap UMKM

4. Tidak Meratanya Distribusi Kekayaan

5. Memunculkan Ideologi Sekulerisme

2. Konsep Liberalisme

Dalam konteks lebih luas, kapitalisme, sebagai sebuah paham, bertalian erat
dengan spirit liberalisme. Disebabkan kedua “isme” tak dapat dipisahkan, sebagian
pemikir menganggap baik kapitalisme maupun liberalisme tumbuh dan
berkembang dalam trayek yang sama. Kembar siam kapitalisme-liberalisme ini
menyerupai counterpart-nya, komunisme-sosialisme. Masing-masing kembar siam
mengambil spirit dan arah yang saling bersinergis.

ix
Liberalism, sebuah pandangan dunia yang dibangun atas dasar kebebasan
(liberty) dan kesetaraan (equality) memiliki persamaan nilai dengan kapitalisme
yang mengkultuskan kebebasaan dan individualitas.

Ricard Bellany membagi ideologi liberalisme ke dalam tiga komponen utama,


yakni, filsafat, sosial, dan politik. Adapun, pada tahap permulaan hingga
perkembangannya yang mutakhir, ketiganya saling berhubungan dan melengkapi.
Pada tahap filosofis, kaum liberal memiliki sebuah komitmen dasar tentang
pengakuan akan konsep kesetaraan, kebebasan, individualitas dan rasionalitas.
Berlandaskan pada ke empat prinsip dasar tersebut, kaum liberal percaya bahwa
setiap manusia memiliki hak yang sama.

Tetapi, yang hendak ditegaskan disini adalah semua manusia memiliki


kepantasan moral yang sama. Dalih demikian menuntut adanya sebuah sistem yang
menyediakan kesempatan yang sama terhadap seluruh umat manusia dalam
mengembangkan bakat-bakat alamiahnya tanpa dikungkung oleh sebuah aturan
yang menghardik sebagian lainnya (distatorship).

Dalam konteks sosial, sebagian besar pengaruh liberalisme datang melalui


ilmu pengetahuan modern abad ke-16 dan ke-17, perang agama serta peralihan dari
stuktur feodalisme ke kapitalisme. Terlihat era peradabahan science di abad
renaisance dan percerahan (Aufklarung). Munculnya gerakan keagamaan
(reformasi). Dalam bidang keagamaan ini para pendukung liberal menuntut adanya
sikap toleransi yang tinggi terhadap pemeluk agama. Agama tidak boleh menjadi
pemaksa bagi suatu kaum (penganut). Agama harus di kembalikan kepada
kepercayaan masing-masing individu. Seseorang perlu dibebaskan dari
dogmatisme agama yang mengekang kemerdekaan manusia. Dalam gerakan
keagamaan ini pula bergulir isu mengenai agama dan politik atau agam dan negara
yang butuh pemisahan tegas di antara keduanya.

Dalam aspek politik, penganut liberal percaya bahwa negara, seperti halnya
masyarakat secara keseluruhan, harus dilihat sebagai suatu perkumpulan sukarela
melalui persetujuan bersama dari para anggotanya suatu konsepsi tentang tatanan
politik yang diringkaskan dalam teori kontrak sosial. Gagasan tentang penghargaan
atas hak milik pribadi serta peminimalisiran kekuasaan negara melalui mekanisme
kontrak sosial terdapat dalam ajaran klasik pemikiran John Lock (1632-1704).
x
Menurut Lock, setiap manusia mempunyai hak alami untuk hidup, kebebasan serta
hak milik. Sehingga, negara haram hukumnya untuk melanggar hak-hak dasar
tersebut. Sebab, hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan
bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi amnusia untuk hidup, merdeka dan
mengejar kebahagiannya. Inilah prinsip klasik liberalisme.

Terakhir, dalam bidang ekonomi penganut liberal menghendaki adanya sistem


ekonomi yang bebas dari campur tangan negara. Hal ini selaras dengan semboyan
kalsik liberalisme, laissez-faire, dimana pran pemerintah diminimalisir hingga
sebatas mengamankan kebeasan individual supaya dapat bersaing dalam pasar
bebas. Mereka percaya bahwa intervensi negara dalam urusan ekonomi terlebih
soal pasar, bukan hanya mengurangi keefektifannaya, melainkan turut mendistorsi
jalannya mekanisme pasar. Pasar harus dibiarkan netral dan bebas, sebab dengan
begitu, setiap individu akan bersaing tanpa kendala, dan tentu akan meraup
keuntungan yang setimpal.

Terkait hal di atas, Deliarnov menilau bahwa salah satu intu Ekonomi Politik
Liberal Klasik, sesuai dengan pandangan Adam Smith, ialah “tiap pelaku ekonomi
(baik konsumen maupun produsen) haruslah diberi kebebasan untuk mengejar
kepentingan pribadinya masing-masing”. Lebih lanjut, tandas Deliarnov,
“liberalisme adalah paham yang membela kebebasan, baik individual maupun
nasional, dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah.”

Ciri-Ciri Ideologi Liberaslisme

Dalam suatu proses ideologi harus mempunyai sebuah karakteristik atau ciri-ciri.
Berikut ialah karakteristik atau ciri-ciri liberalisme, yakni:

1. Berhak mendapat perlakuan yang sama

2. Setiap individu memiliki kesempatan sama

3. Negara hanya alat

4. Ada hukum dan hukum diterapkan

5. Tidak menerima ajaran dogmantisme

6. Pemerintah ditentukan dengan persetujuan

xi
Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Liberalisme

Dalam suatu ideologi, tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam


liberalisme:

Kelebihan Ideologi Liberalisme

 Dapat mendorong pada masyarakat untuk dapat berevolusi dan mengembangkan


kreativitas, karena tidak ada batasan antara individu.
 Terdapat persaingan antar individu sehingga dalam sebuah individu dapat
berkembang dengan baik dan menghasilkan sebuah produk yang dapat berkualitas
begitu tinggi.
 Setiap orang mempunyai suatu hak yang sama, di bidang sosial, ekonomi, politik,
agama dan budaya.
 Di bidang ekonomi begitu sangat maju, karena pada negara yang menganut ideologi
liberalisme, dapat mencari suatu keuntungan.
 Tidak ada paksaan untuk mengikuti atau memilih partai politik oleh negara ini.

Kekurangan Ideologi Liberalisme

 Seseorang yang dapat mempunyai sebuah modal lebih banyak yang memiliki dalam
sebuah kecenderungan untuk mengendalikan negara, dan dengan demikian
menciptakan kesenjangan antara kaya dan miskin. Dalam pengertian lain, orang kaya
semakin kaya, dan orang miskin semakin miskin.

 Pemerintah mengalami kesulitan dalam mendistribusikan pendapatan secara merata


karena persaingan yang bersifat bebas. Berarti bahwa orang dengan modal
mempunyai sebuah penghasilan besar dan kelas pekerja hanya mempunyai sebuah
penghasilan yang begitu kecil.

 Dapat meningkatkan dalam keberadaan dengan kelompok masyarakat yang


menganggap diri mereka lebih tinggi dari pada kelompok lain.

 Kehadiran pers sektor swasta, yang menyulitkan pemerintah sebagai menerapkan


pembatasan dan kontrol. Di mana pers sebagai media massa dan media komunikasi,
yang begitu bersifat efektif sebagai mendukung kepentingan dan misi mereka.

 Keberadaan monopili yang diberikan pada orang kaya terhadap orang kecil atau orang
miskin yang dapat membahayakan komunitas kecil.

3. Konsep Sosialisme

Sosialisme berasal dari dari kata socius yang artinya masyarakat. Sosialisme


adalah paham yang dibentuk dengan tujuan untuk memakmurkan masyarakat
yang kolektif dan produktif dengan membatasi milik perseorangan. Ada berapa
pandangan menurut ahli tentang sosialisme, antara lain:
xii
 Gerald Braunthal, mendefinisikan sosialisme merupakan sutau teori ekonomi dan
politik yang menekankan pentingnya peranan komusial dan pemerintah dalam
menguasai alat-alat produksi dan distribusi barang.
 Teuku May Rudy, menyatakan bahwa sosialisme merupakan paham yang
mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan individualis.
 Sutan Syahrir dalam Anwar, mendefinisikan sosialisme adalah suatu gerakan yang
digunakan untuk mencari keadilan di dalam sebuah tatanan kemasyarakatan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ide sosial/Sosialisme


merupakan sebuah ideologi yang mengutamakan kepentingan bersama dalam persamaan
serta kesamaan dalam menjalani kehidupan demi terwujudnya kerukunan dan kemakmuran
rakyat. Persamaan sosialis ialah konsekuensi logis dari keprihatinan terhadap suatu
kemiskinan.

Ciri-Ciri Ideologi Sosial/Sosialisme

Dalam ideologi soaial/soaialisme ekonomi bersifat kolektif yang dapat membawa keadilan
bagi seluruh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Adapun ciri-ciri ideologi
sosialisme, antara lain:

1. Paham sosialisme tidak mengenal adanya kelas antara yang kaya maupuan yang
miskin, sehingga tidak ada yang disebut majikan maupun buruh karena semua
memiliki kesamaan dalam hak.
2. Menciptakan masyarakat yang dapat saling bekerja sama dan memupuk solidaritas
dengan hak-hak yang sama.
3. Hak kepemilikan atas alat-alat produksi milik pribadi akan diakui secara terbatas.
4. Sosialisme memiliki prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan bagi rakyat.
5. Dalam hal keagamaan, paham sosialisme terpengaruh oleh pemikiran ajaran agaman
bahwa manusia itu wajib tolong menolong antar sesama.
6. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan cara damai dan
demokratis.
7. Dalam hal politik, paham ini beranggapan bahwa adanya negara sangat diperlukan
untuk membina dan mengkoordinir kebersamaan masyarakat.
8. Menolak kapitalisme dan menghapuskannya dengan cara kaum buruh bersatu untuk
memperjuangkannya.
9. Menolak kebebasan penuh karena cenderung berpihak kepada kepentinga hak milik.

Kelamahan Dan Kelebihan Ideologi Sosial/Sosialisme

Setiap ideologi memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, dalam kesempatan kali
ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari ideologi sosialisme, antara lain:

1. Kelebihan ideologi sosialisme

Untuk kelebihan dari ideologi sosialisme yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:

xiii
1. Rasa solidaritas dan kebersamaan dalam gotong royong yang sangat tinggi antar
rakyat.
2. Adanya pemerataan sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan
miskin(budak dan majikan).
3. Dalam menyelesaikan setiap masalah dengan cara demokratis.
4. Dalam paham ini, adanya keinginan menciptakan masyarakat sosialis dengan
kejernihan dan kejelasan argumen bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Kekurangan ideologi sosialisme

Untuk kekurangan dari ideologi sosialisme yang perlu kita ketahui antara lain:

1. Setiap individu sulit untuk mengembangkan diri karena paham ini mementingkan
kebersamaan dan gotong royong, sehingga tidak ada waktu untuk setiap individu
untuk berkembang.
2. Dengan adanya solidaritas yang tinggi tersebut, terkadang hak asasi manusia
diabaikan demi kepentingan bersama.
3. Dengan kita mengunakan paham sosialis ini, maka negara akan menyia-nyiakan
potensi anak bangsa dan tidak memanfaatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan
hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara.

C. IDEOLOGI NEGARA

PERAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI PANCASILA

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat


Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung
dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat
di kehidupan bermasyarakat serta bernegara.

xiv
Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai
aturan tentang moral, oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada
keyakinan dan kesadaran penggunanya.

Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah
berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada
nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa
malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti


halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era
reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama, dan merupakan ciri khas bangsa
Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini
yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-
beda suku bangsa ini.

Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang
kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya
dengan bangsa lain.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

1. Ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi
mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai.

xv
2. Kapitalisme juga secara luas diartikan sebagai sebuah sistem produksi, distribusi, dan
pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali untuk
memperoleh keuntungan terus-menerus.

3. liberalisme adalah paham yang membela kebebasan, baik individual maupun nasional,
dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah.

4. Sosialisme adalah paham yang dibentuk dengan tujuan untuk memakmurkan masyarakat
yang kolektif dan produktif dengan membatasi milik perseorangan.

5. Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat


Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam
kelima asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di
kehidupan bermasyarakat serta bernegara. Pancasila juga digunakan agar bangsa
Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat serta memiliki identitas yang jelas dan
menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain.

DAFTAR PUSTAKA

https://ruangguru.co/ideologi-liberalisme/

https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-ideologi-kapitalisme\

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/kapitalisme/

https://belajargiat.id/pengertian-dan-ciri-ciri-sosialisme/
xvi
pancasila ideologi dunia : sintesis Kapitalisme. Sosialisme. Dan Islam oleh R. Saddam
Al-Jihad

xvii

Anda mungkin juga menyukai