Disusun Oleh:
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
i
Segala puji dan syukur diperuntukkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahma dan hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan atau memenuhi tugas
kelompok yakni membuat makalah dengan judul “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NEGARA”
Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota yang telah membantu atau
memberikan bantuan baik menyumbangkan berupa fikiran / materi. Dan tak lupa juga
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Pancail dengan Dosen Pengampu Bapak Drs.Marjuki, MA.
Kami sebagai penulis berharap agar materi yang kami berikan bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih agar materi ini bisa
dipraktikan dalam kehidupan sehari hari.
Kami sebagai penyusun meminta maaf bila dalam pembuatan atau penyusunan
makalah ini terdapat kekurangan, kami juga menerima kritikan maupun saran agar kami bisa
memperbaiki lebih baik untuk kedepannya.
Pemakalah
DAFTAR ISI
ii
JUDUL HALAMAN...................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................3
C. TUJUAN.........................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................4
A. PENGERTIAN IDEOLOGI.............................................................................
B. IDEOLOGI DUNIA.........................................................................................
D. APA
BAB III
PENUTUP..................................................................................................................
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
iv
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos.
Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil
pemikiran. Jadi berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian
asal mula, juga hakikat buah pikir atau gagasan. Ideologi juga disebut a system of
ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang kehidupan, lalu
melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana tujuan
yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat
yang menjadi sumbernya.
Louis Althuser
Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif namun tetapi ideologi tersebut
bukan gagasan palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan
untuk menggambarkan suatu realitas melainkan untuk dapat memberikan
gambaran mengenai bagaimana semestinya manusia itu dapat menjalani
hidupnya.
Dr. Alfian
Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga
mendalam mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap
benar serta juga adil, mengatur adanya tingkah laku bersama didalam berbagai
segi kehidupan.
Soerjanto Poespowardoyo
v
untuk dapat memahami jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga
menentukan sikap dasar untuk dapat mengolahnya. Dengan berdasarkan
pemahaman yang diyakini itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik
serta juga tidak baik.
M.Sastra Prateja
b) Tiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau juga suatu persepsi moral.
B. IDEOLOGI DUNIA
1) Konsep Kapitalisme
Secara etimologi, kapitalisme (capitalism) berakar dari kata “capital” yang berarti
modal/kapital. Modal yang dimaksud di sini tidak dimaknai dalam arti sempit (uang).
Tetapi, ia dipahami dalam lingkupnya yang luas, meliputi semua sumber daya materiil
yang dapat dipertukarkan. Sedangkan, “isme” sendiri bermakna paham, keyakinan,
atau pandangan hidup. Demikian, kapitalisme secara sederhana, dapat diartikan
sebagai sebuah paham yang mengandaikan penggunakan kapital sebagai elemen
utama dalam sistem sosial dan ekonomi.
vi
lebih spesifik dan mendalam dapat ditemukan dalam kamus Marxisme: sebuah varian
ideologi politik yang mengambil inspirasi dari gagasan Karl Marx. Marx
mendefinisikan kapital sebagai nilai yang terlibat dalam proses ekspansi-diri yang
dinamis.
vii
the purchase of labor for money wafes as opposed to the direct labor obtained
through custom, duty or command in feudalism. Under capitalism, the price
mechanism is used as a signaling system which allocates recources between uses.
The extent to which the price mechanism is used, the degree of competitiveness in
markets, and the levels of governments intervention distinguish exact formsof
capitalsm”
Kata kunci dari definisi di atas ialah, kapitalisme sebagai sistem politik,
sosial, dan ekonomi dimana kepermilikan pribadi yang mencakup berbagai sumber
daya kapital dikuasai dan dikontrol langsung oleh perseorangan. Ini mengandung
makna bahwa dalam sistem kapitalisme, terdapat sebuah pengakuan atas hak
kepemilikan pribadi. Bahwa penguasaan terhadap berbagai aset kekayaan yang
berpusat pada tiap-tiap invidu adalah dibenarkan.
Ciri-ciri Kapitalisme
Berikut ini ciri-ciri kapitalisme :
2. Konsep Liberalisme
Dalam konteks lebih luas, kapitalisme, sebagai sebuah paham, bertalian erat
dengan spirit liberalisme. Disebabkan kedua “isme” tak dapat dipisahkan, sebagian
pemikir menganggap baik kapitalisme maupun liberalisme tumbuh dan
berkembang dalam trayek yang sama. Kembar siam kapitalisme-liberalisme ini
menyerupai counterpart-nya, komunisme-sosialisme. Masing-masing kembar siam
mengambil spirit dan arah yang saling bersinergis.
ix
Liberalism, sebuah pandangan dunia yang dibangun atas dasar kebebasan
(liberty) dan kesetaraan (equality) memiliki persamaan nilai dengan kapitalisme
yang mengkultuskan kebebasaan dan individualitas.
Dalam aspek politik, penganut liberal percaya bahwa negara, seperti halnya
masyarakat secara keseluruhan, harus dilihat sebagai suatu perkumpulan sukarela
melalui persetujuan bersama dari para anggotanya suatu konsepsi tentang tatanan
politik yang diringkaskan dalam teori kontrak sosial. Gagasan tentang penghargaan
atas hak milik pribadi serta peminimalisiran kekuasaan negara melalui mekanisme
kontrak sosial terdapat dalam ajaran klasik pemikiran John Lock (1632-1704).
x
Menurut Lock, setiap manusia mempunyai hak alami untuk hidup, kebebasan serta
hak milik. Sehingga, negara haram hukumnya untuk melanggar hak-hak dasar
tersebut. Sebab, hanya pemerintah yang dibangun berdasarkan kesepakatan
bersama yang dapat melindungi hak-hak asasi amnusia untuk hidup, merdeka dan
mengejar kebahagiannya. Inilah prinsip klasik liberalisme.
Terkait hal di atas, Deliarnov menilau bahwa salah satu intu Ekonomi Politik
Liberal Klasik, sesuai dengan pandangan Adam Smith, ialah “tiap pelaku ekonomi
(baik konsumen maupun produsen) haruslah diberi kebebasan untuk mengejar
kepentingan pribadinya masing-masing”. Lebih lanjut, tandas Deliarnov,
“liberalisme adalah paham yang membela kebebasan, baik individual maupun
nasional, dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah.”
Dalam suatu proses ideologi harus mempunyai sebuah karakteristik atau ciri-ciri.
Berikut ialah karakteristik atau ciri-ciri liberalisme, yakni:
xi
Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Liberalisme
Seseorang yang dapat mempunyai sebuah modal lebih banyak yang memiliki dalam
sebuah kecenderungan untuk mengendalikan negara, dan dengan demikian
menciptakan kesenjangan antara kaya dan miskin. Dalam pengertian lain, orang kaya
semakin kaya, dan orang miskin semakin miskin.
Keberadaan monopili yang diberikan pada orang kaya terhadap orang kecil atau orang
miskin yang dapat membahayakan komunitas kecil.
3. Konsep Sosialisme
Dalam ideologi soaial/soaialisme ekonomi bersifat kolektif yang dapat membawa keadilan
bagi seluruh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Adapun ciri-ciri ideologi
sosialisme, antara lain:
1. Paham sosialisme tidak mengenal adanya kelas antara yang kaya maupuan yang
miskin, sehingga tidak ada yang disebut majikan maupun buruh karena semua
memiliki kesamaan dalam hak.
2. Menciptakan masyarakat yang dapat saling bekerja sama dan memupuk solidaritas
dengan hak-hak yang sama.
3. Hak kepemilikan atas alat-alat produksi milik pribadi akan diakui secara terbatas.
4. Sosialisme memiliki prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan bagi rakyat.
5. Dalam hal keagamaan, paham sosialisme terpengaruh oleh pemikiran ajaran agaman
bahwa manusia itu wajib tolong menolong antar sesama.
6. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan cara damai dan
demokratis.
7. Dalam hal politik, paham ini beranggapan bahwa adanya negara sangat diperlukan
untuk membina dan mengkoordinir kebersamaan masyarakat.
8. Menolak kapitalisme dan menghapuskannya dengan cara kaum buruh bersatu untuk
memperjuangkannya.
9. Menolak kebebasan penuh karena cenderung berpihak kepada kepentinga hak milik.
Setiap ideologi memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing, dalam kesempatan kali
ini akan dijelaskan kelebihan dan kekurangan dari ideologi sosialisme, antara lain:
Untuk kelebihan dari ideologi sosialisme yang perlu kita ketahui adalah sebagai berikut:
xiii
1. Rasa solidaritas dan kebersamaan dalam gotong royong yang sangat tinggi antar
rakyat.
2. Adanya pemerataan sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan
miskin(budak dan majikan).
3. Dalam menyelesaikan setiap masalah dengan cara demokratis.
4. Dalam paham ini, adanya keinginan menciptakan masyarakat sosialis dengan
kejernihan dan kejelasan argumen bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Kekurangan ideologi sosialisme
Untuk kekurangan dari ideologi sosialisme yang perlu kita ketahui antara lain:
1. Setiap individu sulit untuk mengembangkan diri karena paham ini mementingkan
kebersamaan dan gotong royong, sehingga tidak ada waktu untuk setiap individu
untuk berkembang.
2. Dengan adanya solidaritas yang tinggi tersebut, terkadang hak asasi manusia
diabaikan demi kepentingan bersama.
3. Dengan kita mengunakan paham sosialis ini, maka negara akan menyia-nyiakan
potensi anak bangsa dan tidak memanfaatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan
hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara.
C. IDEOLOGI NEGARA
xiv
Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai
aturan tentang moral, oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada
keyakinan dan kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah
berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada
nilai-nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa
malu dengan segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.
Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang
kuat serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya
dengan bangsa lain.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup nilai-nilai tertentu demi
mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai.
xv
2. Kapitalisme juga secara luas diartikan sebagai sebuah sistem produksi, distribusi, dan
pertukaran di mana kekayaan yang terakumulasi diinvestasikan kembali untuk
memperoleh keuntungan terus-menerus.
3. liberalisme adalah paham yang membela kebebasan, baik individual maupun nasional,
dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah.
4. Sosialisme adalah paham yang dibentuk dengan tujuan untuk memakmurkan masyarakat
yang kolektif dan produktif dengan membatasi milik perseorangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://ruangguru.co/ideologi-liberalisme/
https://guruppkn.com/kelebihan-dan-kekurangan-ideologi-kapitalisme\
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/ekonomi/kapitalisme/
https://belajargiat.id/pengertian-dan-ciri-ciri-sosialisme/
xvi
pancasila ideologi dunia : sintesis Kapitalisme. Sosialisme. Dan Islam oleh R. Saddam
Al-Jihad
xvii