LAIN
PANCASIA
Dosen Pengampu:
Sutikno M.P.d
FAKULTAS KEDOKTERAN
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat iman dan nikmat islam kepada kita, tak lupa shalawat beserta salam kami limpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini saya selaku penulis mencoba untuk membuat makalah tentang ”
Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lain“ Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “Pancasila”.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pembaca. Apabila dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan, kami mohon maaf. Dan saya sangat menantikan
saran dan kritik pembaca yang sifatnya membangun. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
E.Kasus................................................................................................................................
1. Kesimpulan................................................................................................................
2. Saran..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
a. Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita; dan logos yang berarti ilmu Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang
ide ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar.
Istilah ideologi ini pertama kali diciptakan oleh Destuct de Tracy, seorang filsuf
Prancis yang mengemukakan bahwa ideologi sebagai ilmu mengenai gagasan-
gagasan yang menunjukkan jalan kebenaran menuju masa depan. Dengan demikian,
ideologi dapat diartikan juga sebagai falsafah hidup, yang dalam bahasa Jerman
disebut dengan Weltanschauung.
Beberapa pendapat mengenai ideologi yang dikemukakan para ahli adalah sebagai
berikut.
a. Hegel
Dalam bukunya “An Introduction to Hegel, Freedom, Truth and History” karangan
Stephen Houlgate (2005), mensitir pendapat Hegel bahwa ideologi adalah produk
kebudayaan dari suatu masyarakat. Dalam arti tertentu, ideologi merupakan
manifestasi kenyataan sosial.
b. Soerjanto Poespowardojo
Dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Ilmu Pengetahuan” (2000), disebutkan bahwa
ideologi adalah konsep pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi
landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
c. Alfian
Dalam bukunya yang berjudul “Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia” (1980),
Dr. Alfian berpendapat bahwa ideologi adalah pandangan atau sistem bilateral yang
menyeluruh dan mendalam mengenai cara yang sebaiknya yaitu secara moral
dianggap benar dan adil serta mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan.
d. Padmo Wijayono
Dalam bukunya yang berjudul “Bunga Rampai Sejarah – Sosial – Ekonomi” (2005),
beliau berpendapat bahwa ideologi adalah kesatuan yang bulat dan utuh dari ide-ide
dasar.
Ideologi Liberal memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan dibekali
penciptanya sejumlah hak asasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan, hak
kebahagiaan, maka nilai kebebasan itulah yang utama.Jadi ideologi liberalisme adalah
ideologi yang menjunjung tinggi hak individu. Semua aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara harus memerhatikan kebebasan individu.
a. Ideologi Pancasila
1) Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi hajat
orang banyak
2) Bercampurnya kepemerintahan dengan aspek agama
3) Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama
b. Ideologi Liberalisme
1) Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali
2) Aspek pemerintah dan keagamaan di larang untuk di campur adukkan
3) Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Ideologi Fasisme adalah sebuah paham politik yang menjunjung kekuasaan absolut
tanpa demokrasi. Ada pula yang mengartikan bahwa ideologi Fasisme adalah suatu paham
yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat terlihat. Fasisme sesungguhnya
merupakan ideologi yang di bangun menurut hukum rimba, fasisme juga bertujuan membuat
individu dan masyarakat berfikir dan bertindak seragam, untuk mencapai tujuan ini fasisme
menggunakan kekuatan dan kekerasan bersama semua metode propaganda bahkan
melakukan genocide (pemusnahan secara teratur terhadap suatu golongan atau bangsa).Hal
tersebut dikarenakan menurut ideologi fasis, Negara bukan ciptaan rakyat merupakan ciptaan
orang kuat.
a. Ideologi Pancasila
1) Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat
2) Pendekatan peraturan sesuai jenis peraturan dan sasarannya
3) Pemerintah mengatur rakyat pada hal-hal umum saja, sisanya diatur oleh
nilai dan norma
4) Pemerintahan yang demokratis
b. Ideologi Fasisme
1) Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan (negara)yang berkuasa saat itu
2) Peraturan diberikan secara intimidatif agar dipatuhi
3) Pemerintah mengatur segalayang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
rakyat
4) Pemerintahan yang otoriter.
E.Kasus
Pemkot surabaya menggusur rumah 841 kartu keluarga selama tahun 2018, dan tidak adanya
tindakan lanjut oleh pemerintah seperti memberikan bantuan atau jaminan rakyat miskin. Hal
ini merupakan bentuk ketidakadilan dalam sila kedua.
3. Persatuan indonesia
Adanya kasus anggota OPM (organisasi papua merdeka) menyerahkan senjata dan amunisi
yang bertujuan untuk memisahkan papua barat dari wilayah NKRI serta adanya rasa ingin
merdeka sendiri.
Contoh nyatanya yaitu adanya deskriminasi di rumah sakit. Perbedaan mereka antara pasien
yang kurang mampu dengan pasien yang mampu. Biasanya mereka memperlakukan pasien
yang tidak mampu dengan seenaknya, tanpa rasa hormat. Sedangkan orang yang mampu
mendapatkan pelayanan yang istimewa
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi pada Tindakan
dan diorganisir menjadi suatu system yang teratur atau ideologi dapat
didefinisikan sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
yang diberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan
sebagai cara berpikir seseorang atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan
paham, teori dan tujuan yang merupakan satu program social politik.
Ada perbedaaan antara ideologi Pancasila dan ideologi lainnya antara lain :
menurut konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antar
manusia, saling menerima dan memberi antar manusia dalam bermasyarakat an
bernegara. Saling tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan
ciri khas persatuan serta menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Sedangkan dalam
ideologi liberalism, individualisme merupakan inti pemikiran liberal yang
menjiwai seluruh basis moral, ekonomi, politik, dan budaya.
2. Saran
Dari makalah diatas banyak sekali ilmu dan manfaat yang kita dapat. Saran bagi
pembaca yaitu agar lebih mendalami pengertian ideologi dari para ahli yang
mengemukakan tentang pengertian ideologi. Selain itu dari makalah ini bagi para
pembaca agar lebih mencontoh hal-hal yang dapat menginterpresentasikan nya dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh ideologi luar yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/septanovda8867/617f6b9a06310e5e445bddc2/miris-kasus-
penyimpangan-ideologi-pancasila-semakin-marak