Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL


Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah pancasila.

Dosen Pengampu:

Muchammad Ismail, S.Sos. MA

Oleh:
Amalia Wizrotul Avina

Siti Maftukhatur Rohmah

Ufriza Maghbullah Noverianti

Khauwa Fitriya Nur Sasi

( KELOMPOK 7)

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU


SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi kita rahmat, taufiq, hidayah,
serta inayah-Nya, sehingga makalah sejarah perkembangan hadist riwayah dan dirayah dapat
diselesikan.

Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Yang membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang yakni
addinul islam wal iman.

Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk membuat makalah ini lebih baik.

II
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR......................................................................................................II

DAFTAR ISI....................................................................................................................III

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian, makna ideologi bagi bangsa dan negara .............................................2


B. Macam-macam ideologi yang ada di dunia (Liberalisme, Komunisme, Fasisme,
Marxisme, Pancasila) .............................................................................................3
C. Makna dan peranan ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.........4

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

III
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara indonesia maka pancasila pada hakikatnya
bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok
orang sebagaimana ideologi-ideologi lain di dunia, namun pancasila diangkat dari nilai-nilai
adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat indonesia sebelum membentuk negara. Dengan lain perkataan unsur-unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri
negara, sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan ideologi bangsa dan
negara Indonesia. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
berakar pada pandangan hidup dan budaya bangsa, dan bukannya mengangkat atau
mengambil ideologi dari bangsa lain. Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-
ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara
komperhensif. Oleh karena ciri khas Pancasila itu maka memiliki kesesuaian dengan bangsa
indonesia.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, makna ideologi bagi bangsa dan negara ?
2. Apa macam-macam ideologi yang ada di dunia (Liberalisme, Komunisme, Fasisme,
Marxisme, Pancasila) ?
3. Apa makna dan peranan ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara ?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, makna ideologi bagi bangsa dan negara.
2. Mengetahui ideologi yang ada di dunia.
3. Untuk mengetahui makna dan peranan ideologi pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, makna ideologi bagi bangsa dan negara.


Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah ideologi berarti ilmu
tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita
yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan
dasar, pandangan, paham.
Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu berkembang menjadi suatu
paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang atau sekelompok
orang menjadi suatu pegangan hidup.
• Beberapa pengertian ideologi:
 A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan yang
membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang
atau sekelompok orang.
 Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum ideologi sebagai kumpulan
gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama.
 Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang
manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup
 Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai suatu sistem
pemikiran yang dapat dibedakan menjadi ideologi tertutup dan ideologi terbuka.

Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup . Ciri -cirinya :


merupakan cita -cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbarui
masyarakat ; atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan - pengorbanan yang dibebankan
kepada masyarakat ; isinya bukan hanya nilai -nilai dan cita -cita tertentu , melainkan
terdiri dari tuntutan -tuntutan konkret dan operasional yang keras , yang diajukan dengan
mutlak .

Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-
nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari
moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok
orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu
sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa

2
dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang
berKemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif


penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai
yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat
yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

B. Macam-macam ideologi yang ada di dunia.

1. Liberalisme
Liberalisme sebagai salah satu filsafat politik dan ideologi besar di dunia memiliki
hubungan yang erat dengan persoalan tersebut. Edmund burke mengemukakan bahwa
leberalisme berhubungan dengan amsalah yang seharusnya dilakukan negara melalui
kebijakan umum dan yang seharusnya diberikan kebebasan kepada rakyatnya. Dalam
liberalisme ini, negara dan politik hanya menempati salah satu bagian dan persoalan
pokok.

2. Komunisme
Teori komunisme sebagai suatu sistem sosial muncul kepermukaan menjelang abad
ke 18. Menurut teori aslinya, yaitu teori Marx, sosialisme dan komunisme tidak akan
mungkin bisa muncul dinegara-negara yang tingkat perkembangan ekonominya belum
begitu maju. Selain itu, Marx juga mengatakan bahwa sistem feodal harus digantikan
oleh sistem kapitalis tersebut bisa mempersiapkan kerangka landasan untuk datangnya
sosialisme dengan melalui dua cara: kapitalisme memberikan kemungkinan
meningkatnya produksi melalui industrialisasi, dan kapitalisme dapat melahirkan kelas
baru, yaitu kelas proletar atau buruh.

3. Fasisme
Istilah Fasisme dikembangkan dari istilah “fasces” yang merupakan simbol
kekuasaan pada jaman Romawi Kuno. Di Italia dikenal pula istilah “fasco” dengan arti
dan konotasi yang sama. Fasisme sebagai gerakan politik muncul di Italia setelah perang
Dunia I dan sempat mengasai negara itu dari tahun 1922 sampai dengan tahun 1943.
Tetapi, sebelum itu telah dikenal istilah “fasci” yang sering kali diartikan sebagai
kelompok politik yang memperjuangkan tujuan-tujuan tertentu. Fasisme sebagai gerakan
politik lebih eksklusif sifatnya setelah dikaitkan dengan gerakan-gerakan yang diorganisir
oleh Benito Mussolini pada tahun 1919. Fasisme sebagaimana dikemukakan oleh
Mussolini sendiri, merupakan satu ideologi yang menerima ajaran-ajaran oportunisme
Machiavelli, Absolutisme politik Hegal, ajaran kekuasaan Soreal, dan model-model
pragmatisme William James. Selain itu dikemukakan pula bahwa Fasisme bukanlah

3
ideologi yang bersifat luwes yang dimana yang ada dalam masyarakat dan negara.
Hakikat Fasisme adalah kepercayaan dan instink, dan bukannya akal atau ajaran.

4. Marxisme
Berbicara tentang Marxisme, memang tidak bisa terlepas dari nama-nama tokoh
seperti Karl Marx [1818-1883] dan Friedrich Engels [1820-1895]. Tiga hal yang
merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah filsafat dialectical and historical
materialism, penyikapan terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu kepada teori nilai
tenaga kerja David Ricardo dan Adam Smith, serta, menyangkut teori negara dan teori
revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang
akan mampu membawa masyarakat yang ada kearah manyarakat komunis tanpa kelas.

5. Pancasila
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengandung nilai dan gagasan dasar
yang terjabar lebih lanjut dalam sikap, perihal dan pribadi bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai ideologi bersifat khas yang berlaku bagi bangsa Indonesia yang akan tercermin
dalam setiap segi kehidupannya. Oleh karena itu perlu upaya agar tidak terjadi kebekuan
dan kekuatan, sikap tabu terhadap perkembangan dan perubahan maka sejak awal bangsa
Indonesia telah menetapkan bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan
zaman dan adanya dinamika internal yang memberi peluang kepada penganutnya untuk
mengembangkan pemikiran baru yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Sehingga ideologi tersebut tetap aktual sehingga berkembang dan dapat menyesuaikan
diri dengan perkembangan yang ada.
Penegasan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka bukan saja merupakan suatu
penegasan kembali dari pola pikir yang dinamis dari para pendiri negara kita tahun 1945,
tetapi juga merupakan suatu kebutuhan konseptual. Pengertian terbuka artinya terbuka
untuk terjadinya interaksi nilai yang terkandung didalamnya dengan lingkungan sekitar
terutama pada tataran nilai instrumentalnya dan bukan pada tatanan nilai dasarnya.

C. Makna dan Peranan Ideologi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara.
Pancasila merupakan hasil pemikiran dan perenungan bangsa Indonesia.
Pemikiran tersebut tentang cita-cita, masa depan, kehidupan, dan prinsip hidup. 1 Ideologi
Pancasila memiliki nilai-nilai yang dijadikan sebagai pegangan masyarakat Indonesia
dalam berbangsa dan bernegara. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sila Pancasila.
Yakni menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Agar terwujudnya cita-cita bangsa yang hidup damai dan sejahtera.

1
Rahayu, Ani Sri. “Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)“, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018).

4
Relevansi Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan politik bangsa Indonesia
terletak pada kualitas nyata yang terkandung dalam diri masyarakat itu sendiri dalam
mengaktualisasikan sila-sila dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 2 Dalam
kehidupan politik, ideologi Pancasila berperan dalam berjalannya pemerintahan.
Dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan kebijakan, terlaksananya politik
demokratis, bertanggung jawab, terbuka terhadap aspirasi rakyat, dan untuk kepentingan
rakyat serta bangsa Indonesia. Selain itu, untuk menumbuhkan politik yang bersih tanpa
ada campur tangan, seperti mengambil keuntungan untuk kepentingan individu maupun
kelompoknya. Karena adanya politik campur tangan, mengakibatkan rusaknya tatanan
negara dan sengsaranya masyarakat.
Sementara itu, Soeprapto (1993/1994) mengatakan bahwa keterbukaan ideologi
bukan saja merupakan suatu penegasan kembali dari pola pikir yang dinamis dari para
pendiri negara kita dalam tahun 1945. Akan tetapi juga merupakan suatu kebutuhan
konseptual dalam dunia modern yang berubah dengan cepat. 3Pancasila sebagai ideologi
terbuka berperan dalam menjawab tantangan zaman. Di zaman modern ini, adanya era
globalisasi mempercepat perubahan kehidupan masyarakat. Pada era globalisasi ini,
mudahnya ideologi bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila masuk ke
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ideologi Pancasila berperan sebagai benteng dan
petunjuk arah menuju kehidupan yang di cita-citakan bangsa dan negara.

Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa. Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup pada kebudayaan bangsa,
dan bukannya mengangkut atau mengambil ideologi bangsa lain. 4Ideologi Pancasila lahir
dari kesepakatan masyarakat. Pancasila merupakan identitas moral serta budaya
masyarakat Indonesia sendiri. Bahwa segala hak, moral dan segala hubungan individu
dengan individu lainnya maupun hubungn bermasyarakat, berbangsa, bernegara
berasaskan pada nilai persatuan pada sila Pancasila. Ideologi Pancasila berperan dalam
menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, dengan kekayaaan keberagaman di tengah
kehidupan bangsa. Adanya keberagaman, mengarahkan masyarakat untuk saling
menghargai, menghormati toleransi dan saling tolong menolong.

Cita-cita bangsa untuk menuju kehidupan yang damai dan sejahtera tak luput dari
nilai kemanusiaan dan nilai keadilan dalam sila Pancasila. Menjunjung tinggi rasa
kemanusian, melindungi Hal Asasi Manusia, penegakkan hukum, dan bersikap adil.
Ideologi Pancasila berperan dalam mewujudkan ketaatan pada hukum dan peraturan yang
ada dan berlaku. Dengan begitu mampu meningkatkan kesadaran untuk hidup bersama

2
Hasibuan, S Afriadi dan Djoko Sukistyono. Jurnal Kebijakan Pemerintah “Peranan Ideologi dalam Integrasi
Nasional”, 2018. Vol.1 no.1
3
Suprapto. “Pancasila Dalam Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia”, (Jakarta: Mimbar, 1993/1994), 62
4
idwan, dkk. “Pancasila dan Kewarganegaraan”, (Yogyakarta: Absir Offset, 2018), 89.

5
tanpa adanya pelanggaran hak Asasi Manusia. Sehingga hidup dengan teratur, saling
menyayangi, aman, damai dan sejahtera.

Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
Ideologi membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai
realisasi pembangunan. Kompleks pengetahuan yang berupa ide-ide pemikiran-
pemikiran, gagasan-gagasan, harapan serta cita-cita tersebut merupakan suatu nilai yang
dianggap benar dan memiliki derajat yang tertinggi dalam negara.5Indonesia merupakan
bangsa yang memiliki masyarakat majemuk. Terdiri dari keberagaman agama, budaya,
suku, rasa, etnis dan bahasa. Adanya ideologi Pancasila sebagai pembangun kesadaran
masyarakat untuk saling menghargai dan menghormati. Membangun siap mental,
jasmani, rohani, dan religius dalam menghadapi radikalisme, anarkisme, disrupsi,
genosida dan tantangan lainnya.

Tak hanya itu, sebuah implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi harus
dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di zaman modern ini arus
globalisasi masuk ke negara ini sangat cepat dan luar biasa perubahannya. Seharusnya
Ideologi Pancasila bisa menjadi filter. Menerima budaya yang baik dan menolak budaya
asing yang buruk atau yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
sila Pancasila. Harus dapat menjadi penyaring sekaligus benteng mempertahankan
identitas negara dan bangsa.

5
Soeryanto, Poespowardojo. “Pancasila sebagai Indonesia: Pancasila sebagai Ideologi Ditinjau
dari Segi Pandangan Hidup Bersama”, (Jakarta: BP-7 Pusat, 1991)

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-cita yang
dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-
cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara.

Macam-macam Ideologi

• Liberalisme

• Kapitalisme

• Kolonialisme

• Marxisme

• Sosialisme

• Fasisme

• Nazisme

Ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai yang dijadikan sebagai pegangan


masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai sila Pancasila. Yakni menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Agar terwujudnya cita-cita bangsa yang hidup damai dan
sejahtera.

B. Saran
Perlu adanya program pendalaman terhadap Pancasila untuk semua kalangan agar
masyarakat indonesia memahami Pancasila dan nilai-nilai di dalamnya dengan
seksama. Tidak hanya sekedar tahu tetapi dapat di implementasikan dalam kehidupan.
Pemerintah juga dapat melakukan pendidikan Pancasila baik formal maupun non
formal, tersirat maupun tersurat dari tingkat pendidikan yang paling awal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, S Afriadi dan Djoko Sukistyono. Jurnal Kebijakan Pemerintah “Peranan


Ideologi dalam Integrasi Nasional”, 2018.

idwan, dkk. “Pancasila dan Kewarganegaraan”, (Yogyakarta: Absir Offset, 2018), 89.

Rahayu, Ani Sri. “Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)“, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2018).

Soeryanto, Poespowardojo. “Pancasila sebagai Indonesia: Pancasila sebagai Ideologi


Ditinjaudari Segi Pandangan Hidup Bersama”, (Jakarta: BP-7 Pusat, 1991)

Suprapto. “Pancasila Dalam Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia”, (Jakarta:


Mimbar, 1993/1994), 62

Anda mungkin juga menyukai