Oleh:
KELOMPOK V
KELAS B
ANGGA DWINA PUTRA
( 1407114762 )
IRVAN SETIAWAN
( 1407114829 )
M. FAUZAN AKBAR
( 1407118336 )
SUSILAWATI
( 1407117900)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia yang tercurah berupa
kesempatan dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Serta shalawat dan salam kami persembahkan kepada Rasul teladan Rasulullah
SAW.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Pancasila sebagai Ideologi Negara". Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan
Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen
pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya
bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahankesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon
maaf dan kritikserta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
(Penulis )
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................
2.1 ...........................................................................................
2.2 ...........................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................
1.1 Kesimpulan.......................................................................
1.2 Saran..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas
tindakan baik, dan secara filosofis dapat dijadikan perspektif kajian atas nilai dan
norma yang berkembang dalam masyarakat. Sebagai suatu nilai yang terpisah satu
sama lain, nilai-nilai tersebut bersifatuniversal atau menyeluruh, dapat ditemukan
di manapun dan kapanpun.
Setiap Negara memiliki ideologi masing-masing sebagai dasar bangsa dan
Negara sebagai filsafat hidup Negara tersebut. Karena ideologi ini merupakan
dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.
Ideologi digambarkan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama,
ideologi juga dirumuskan sebagai suatu pandangan atau sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalami tentang tujuan-tujuan yang hendak dicapai
masyarakat, dan sebagai cara untuk mencapai tujuan oleh masyarakat.
Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut
tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap
warganya. Selain itu,
Di era yang serba modern ini, makna pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia sedikit dilupakan oleh sebagian rakyat Indonesia dan
digantikan oleh perkembangan tekhnologi yang sangat canggih. Dengan semakin
maju teknologi seolah-olah ideologi Pancasila hanya sebagai pelengkap negara
agar tampak bahwa Indonesia sebuah negara yang merdeka dan mandiri.Padahal
sejarah perumusan Pancasila melalui proses yang sangat panjang dan rumit.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masingmasing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa
Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwijudkan dalam pergaulan hidup
sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan
1
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan ideologi?
Bagaimanakah pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara ?
Apa fungsi Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan Negara Indonesia?
Apa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
5.
6.
7.
8.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ideologi
Pengertian Ideologi - Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang
berarti melihat, atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan buah
pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan demikian ideologi adalah ajaran
atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des ideas.
Pengertian ideology menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Ibnu Sina
Pengertian
Ideologi
menurut
Ibnu
Sina
adalah
Mabda
Mendefenisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasangagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa atau
satu ras tertentu
Destutt de Tracy
Mengartikan ideology sebagai Science of ideas, dimana didalamnya
ideologi dijabarkan sebagai jumlah program yang diharapkan membawa
perubahan institusional dalam suatu masyarakat.
Kirdi Dipoyudo
Ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis
dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupanya baik individual maupun sosial,
termasuk kehidupan Negara.
Sastra Pratedja
Ideologi sebagai suatu kompleks gagasan atau pemikiran yang
beerorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
C.C. Rodee
Ideologi adalah kumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan
mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi politik dan
pelakunya.Ideologi dapat di gunakan untuk membenarkan status quo atau
membenarkan usaha untuk mengubahnya (dengan atau tanpa dengan kekerasan).
Gunawan Setiardjo
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah 'aqliyyah (akidah
yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam
kehidupan.
Thomas H
Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar
dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
Muhammad Ismail
untuk
mengaktualisasikan
ide
dan
solusi
tersebut,
metode
b.
Bidang Sosial
c.
Bidang Kebudayaan
d.
Bidang Keagamaan
6
2.2
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu
kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilai-nilai tersebut.
Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Upayaupaya tersebut antara lain :
1. Melalui dunia pendidikan, dengan menambahkan mata pelajaran khusus
Pancasila pada setiap satuan pendidikan bahkan sampai ke perguruan
tinggi.
2.
10
11
Perjalanan
Pancasila
Sebagai
Ideologi
dari
Masa
ke
Masa
Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal
28 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam
pidato pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada
seluruh anggota sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk
Indonesia. Pertanyaan ini menjadi persoalan paling dominan sepanjang 29 Mei - 1
Juni 1945 dan memunculkan sejumlah pembicara yang mengajukan gagasan
mereka mengenai dasar filosofis Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan
gagasannya mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul
Lahirnya Pancasila. Menurut Drs. Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat
kompromis dan dapat meneduhkan pertentangan tajam antara pendapat yang
mempertahankan Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasar negara
sekuler. Perdebatan tersebut pada akhirnya dimenangkan kelompok yang
menginginkan Islam sebagai dasar negara, terbukti dengan dikeluarkannya
Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945.
Namun, dalam perkembangan selanjutnya, ternyata beberapa rumusan
Piagam Jakarta diganti dan menimbulkan kekecewaan umat Islam terhadap
pemerintahan Soekarno dan Mohammad Hatta dan terus berkembang hingga masa
pemerintahan Soeharto, sampai-sampai Carol Gluck mengatakan bahwa Indonesia
adalah negara yang terlalu banyak meributkan masalah ideologi dibandingkan
negara-negara lain. Melihat pada perkembangan perumusan Pancasia sejak 1 Juni
sampai 18 Agustus 1945, dapat diketahui bahwa Pancasila mengalami
12
13
mengambil Pancasila sebagai dasar negara dan ini merupakan cara yang paling
tepat untuk melegitimasi kekuasaannya. Berbagai bentuk perdebatan ternyata
tidak semakin membuat stabilitas negara berjalan dengan baik, tetapi justru
struktur politik labil yang semakin mengedepan dikarenakan Soeharto seringkali
mengulang pernyataan tegas bahwa perjuangan Orde Baru hanyalah untuk
melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen, yang berarti bahwa tidak
boleh ada yang menafsirkan resmi tentang Pancasila kecuali dari pemerintah yang
berkuasa.
Pada masa reformasi (setelah rezim Soeharto runtuh), seolah menandai
adanya jaman baru bagi perkembangan perpolitikan nasional sebagai anti-tesis
dari Orde Baru yang dianggap menindas dengan konfrimitas ideologinya.Pada era
ini timbul keingingan untuk membentuk masyarakat sipil yang demokratis dan
berkeadilan sosial tanpa kooptasi penuh dari negara.Lepas kendalinya masyarakat
seolah
menjadi
fenomena
awal
dari
tragedi
besar
dan
konflik
2.7.1
dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki
ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Hal ini disebabkan karena ideologi Pancasila memiliki nilai-nilai
yang meliputi; nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
Pengertian Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat
diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
Selain itu, Pancasila bukan merupakan ide baru atau perenungan suatu kelompok
atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki
oleh bangsa.Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya berlaku untuk seluruh
lapisan serta unsur-unsur bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, ciri khas
Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.
Nilai - nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi
terbuka:
1. Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila pancasila
2. Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran
serta lembaga pelaksanaannya.
3. Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam
suatu realisasi pengalaman yang bersipat nyata, dalam kehidupan seharihari dalam masyarakat,berbangsa dan bernegara.
2.7.2
mutlak. Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau
pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma
politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh
dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan
harus dipatuhi.
15
2.8
2.8.1
Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar
bagi tumbuhnya kapitalisme. Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut
paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan
kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.
Jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus normanormanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan
bahwa hal-hal yang terdapat di dalam Liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal
UUD 1945, tetapi Pancasila menolak Liberalisme sebagai ideologi yang bersifat
absolutisasi dan determinisme. Liberalisme merupakan paham yang memberikan
penekanan kebebasan individu ssehingga kesejahteraan bukan menjadi tanggung
jawab negara. Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut :
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
4. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuat keputusan diri sendiri.
5. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
6. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
7. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar
oleh kekuasaan manapun.
2.8.2
Komunisme
16
Sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang lebih mengedepankan persamaan /
b.
IDEOLOGI
ASPEK
LIBERALISME
KOMUNISME
SOSIALISME
- Demokrasi
- Demokrasi
- Demokrasi
PANCASILA
- Demokrasi
POLITIK
HUKUM
liberal
Hukum untuk
melindungi
rakyat
- Berkuasa
mutlak satu
untuk
kolektivitas
- Diutamakan
individu
- Dalam politik
parpol
- Hukum untuk
kebersamaan
- Masyarakat
mementingkan
melanggengkan
sama dengan
individu
komunis
negara
Pancasila
- Hukum untuk
menjunjung
tinggi keadilan
dan
keberadaban
individu dan
masyarakat
- Peran negara
- Peran negara
kecil
dominan
- Demi
- Swasta
EKONOMI
mendominasi
- Kapitalisme
- Monopolisme
- Persaingan
bebas
kolektivitas
berarti demi
negara
- Monopoli
- Peran negara
adauntuk
pemerataan
- Keadilan
distributif yang
diutamakan
- Peran negara
ada untuk tidak
terjadi
monopoli, yang
dirugikan rakyat
negara
- Bebas
memilih salah
- Agama urusan
pribadi
- Bebas
AGAMA
beragama
- Bebas memilih
agama
-Bebas tidak
- Agama candu
masyarakat
- Agama harus
- Agama men
dorong
perkembangan
dijauhkan dari
-nya
masyarakat
kebersama-an
beragama
satu agama
- Agama harus
menjiwai
dalam
kehidupan
bermasyarakat
berbangsa dan
bernegara
- Individu tidak
PANDANGAN
TERHADAP
INDIVIDU
DAN
- Individu lebih
penting
- Masyarakat
masyarakat
- Masyarakat
tidak penting
- Kolektivitas
MASYARA-
diabdikan bagi
yang dibentuk
AT
individu
negara lebih
CIRI KHAS
-Individu diakui
- Masyarakat
keberadaanya
- Masyarakat
diakui
keberadaanny
a
penting
- Penghargaan
atas HAM
- Demokrasi
- Negara hokum
- Reaksi
- Atheisme
- Dogmatis
- Otoriter
- Ingkar HAM
- Reaksi
- Kebersamaan
- Akomodasi
- Individu akan
- Jalan tengah
apabila hidup
punya arti
di tengah
18
masyarakat
terhadap
apsolutisme
terhadap
liberalesme dan
kapitalisme
- Keselarasan
keseimbangan,
dan keserasian
dalam setiap
aspek
kehidupan
Kesimpulan
Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia itu sangat penting.
Karena Ideologi
Saran
Pelaksanaan nilai nilai pancasila di Indonesia masih belum berjalan
dengan baik, untuk itu kita sebagai generasi muda harus dapat mengaplikasikan
dan mengamalkan semua yang tercantum dalam sila sila pancasila dalam
kehidupan sehari harinya. Bukan hanya mengerti tetapi juga menghayati dan
19
mengamalkannya. Dan juga bukan hanya rakyat saja yang perlu mengaplikasikan
setiap sila sila pancasila, tetapi setiap warga Negara Indonesia termasuk para
anggota pemerintahan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, Roeslan, 1979, Pengembangan Pancasila di Indonesia, Yayasan
Idayu, Jakarta.
Ali, Asad Said, 2009, Negara Pancasila Jalan KemaslahatanBerbangsa, Pustaka
LP3ES, Jakarta.
Bahar, Safroedin, 1995, Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Darmodihardjo, D, 1978, Orientasi Singkat Pancasila, PT. Gita Karya, Jakarta.
Darmodihardjo, D dkk., 1991, Santiaji Pancasila Edisi Revisi, Usaha Nasional,
Surabaya.
Dodo, Surono dan Endah (ed.), 2010, Konsistensi Nilai-Nilai Pancasila dalam
UUD 1945 dan Implementasinya, PSP-Press, Yogyakarta.
Hidayat, Arief, 2012, Negara Hukum Pancasila (Suatu Model Ideal
Penyelenggaraan Negara Hukum, Makalah pada Kongres Pancasila IV di
UGM Yogyakarta tanggal 31 Mei- 1 Juni 2012., 1978,
Kaelan, 2000, Pendidikan Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
Latif, Yudi, 2011, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas
Pancasila, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Muchson, A.R. 2009. Pancasila dan UUD 1945 Dalam Kehidupan Bangsa dan
Negara Republik Indonesia.UNY Press. Yogyakarta
Notosusanto, Nugroho, 1981, Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara, PN
Balai Pustaka, Jakarta.
Pandji Setijo. 2005. Pendidikan Pancasila. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yogyakarta
20
21