Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS PANCASILA

"MEMBANDINGKAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI"

Disusun oleh :

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW
yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah pendidikan Pancasila diInstitut Agama Islam
Negeri Surakarta. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Agus Wahyudi, S. H.I,M.H selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Pancasila dan kepada
segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, Oktober 2020


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Secara istilah, ideologi berasal dari kata dalam bahasa Inggris idea yang mempunyai pengertian ‘konsep,
cita-cita, pengertian dasar, gagasan’, dan kata logos yang diserap dari bahasa Yunani logos dengan arti
‘pengetahuan, ilmu’. Oleh karena itu, secara harfiah pengertian ideologi yaitu suatu pengetahuan dasar
yang memuat gagasan tentang ide, science of idea, atau pengetahuan tentang gagasan mendasar.

Pengertian Ideologi Menurut Descartes

Descartes adalah seorang filsuf Yunani yang sangat terkenal. Berbagai pemikirannya telah banyak
diadopsi dalam keilmuan modern, serta selalu dikembangkan agar masih tetap linear dengan
perkembangan zaman. Dercartes mengemukakan bahwa ideologi adalah inti atau pokok dari seluruh
pemikiran manusia.

Pengertian Ideologi Menurut C.C. Rodee

Definisi ideologi menurut C.C. Rodee dapat diartikan sebagai sekumpulan gagasan yang bersifat logis
dan berkaitan dengan cara-cara identifikasi nilai yang memberikan keabsahan bagi pelaku dan
institusinya. Ada unsur individu dan institusi yang menerapkan ideologi ini.

Pengertian Ideologi Menurut Karl Marx

Karl Marx merupakan salah satu tokoh ilmu sosial yang memberikan banyak pengaruh dalam
perkembangan dunia keilmuan. Pengertian ideologi menurut Karl Marx adalah sebuah kesadaran palsu,
yang berisikan pengandalan-pengandalan spekulatif terkait dengan satu moralitas, satu agama, dan satu
keyakinan publik. ideologi bagi Marx adalah satu entitas yang diikuti oleh banyak orang.

Pengertian Ideologi Menurut Goenawan Setiardjo

Goenawan Setiardjo mendefinisikan ideologi sebagai sebuah perangkat ide dasar atau ide asasi tentang
manusia beserta seluruh realitas yang dijadikan sebagai pedoman dan cita-cita dalam meniti kehidupan.

Pengertian Ideologi Menurut Alfian

Ideologi menurut perspektif Alfian yaitu sebuah pandangan dan sistem nilai yang bersifat menyeluruh
serta mendalam, tentang hakikat cara-cara yang sebaiknya dilakukan. Bagi Alfian, ideologi memuat
kaidah nilai adil dan benar secara moral, serta menjadi pengatur tingkah laku kolektif masyarakat yang
tinggal bersama di suatu lingkup kehidupan.

Pengertian Ideologi Menurut William James


Dalam bukunya, William James mengemukakan bahwa ideologi adalah sebuah pemikiran manusia yang
bersifat totalitas tentang caranya dalam memandang kehidupan. Oleh karena itu, menurut William
James sebuah ideologi memuat perspektif tentang kehidupan secara menyeluruh.

B. Perbandingan pancasila dengan ideologi Dunia

1. Pancasila

Pancasila merupakan ideologi yang digunakan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan
mencapai tujuan bangsa Indonesia, Pancasila diresmikan sah sebagai dasar negara pada sidang PPKI
yang kedua pada tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila merupakan kata yang berasal dari bahasa
sansekerta yang mempunyai arti panca artinya lima dan syila artinya batu, sendi, alas, dan dasar. Secara
etimologis Pancasila dapat diartikan yaitu dasar yang memiliki lima unsur.

Pancasila merupakan Ideologi yang digunakan oleh bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita serta
mencapai tujuan bangsa Indonesia. Pancasila digunakan sebagai ideologi di Indonesia karena nilai-nilai
yang terkandung dalam sila Pancasila sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai
dalam Pancasila juga cocok dengan bangsa Indonesia karena nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan
digunakan sejak dahulu dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, Pancasila digunakan sebagai ideologi karena nilai luhur yang diyakini kebenarannya
serta kebaikannya yang digunakan sebagai acuan atau pedoman kehidupan bangsa Indonesia sehingga
menimbulkan tekad yang kuat dalam mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Dijadikannya pancasila
sebagai ideologi bagi bangsa Indonesia maka setiap permasalahannya keagamaan, kenegaraan,
ekonomi, kebudayaan, dan politik dapat dijelaskan oleh ideologi pancasila.

Dalam agama pancasila jelas mengakui adanya agama dan percaya terhadap keberadaan tuhan, hal
tersebut mengacu pada sila yang terdapat dalam pancasila yakni sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan
yang Maha Esa" artinya Pancasila mewajibkan warga negara Indonesia supaya menganut agama atau
kepercayaan seperti agama islam, kristen, protestan, hindu, dan budha, dll, dengan demikian,
pandangan pancasila dalam konteks agama dan kepercayaan sangat menentang adanya orang yang
tidak memiliki agama atau atheisme.

Pancasila dengan sifatnya yang luwes memberikan kebebasan setiap individu untuk memilih agama yang
dijadikan sebagai kepercayaan. Hubungan antara agama dan negara juga cukup erat sehingga dalam
Pancasila tidak mengenal yang namanya sekuler atau menghilangkan unsur-unsur agama dalam suatu
kehidupan bermasyarakat.

Dalam bidang ekonomi Pancasila memandang bahwa peran negara sangat penting dalam kegiatan
perekonomian karena apabila negara tidak ikut campur tangan terhadap segala sesuatu yang berkaitan
dengan ekonomi maka akan dapat menimbulkan eksploitasi terhadap individu ataupun alam serta
dengan terlibatnya negara dalam ekonomi dapat meminimalisir adanya tindak penipuan serta
menghindari segala bentuk monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta.
Oleh karena itu, di Indonesia yang menganut ideologi pancasila kegiatan ekonomi dibagi dalam
kepemilikan negara dan swasta karena dalam pancasila menjunjung tinggi adanya keadilan sosial yang
tertera pada sila kelima dalam pancasila. Dalam sila kedua yang berbunyi "kemanusiaan yang adil dan
beradab" dalam konteks ekonomi hal tersebut bermaksud bahwa Indonesia sangat menjunjung prinsip
humanis dan menolak segala bentuk eksploitasi sumber daya manusia yang dapat merugikan rakyat.

Dalam bidang kebudayaan khususnya pendidikan Pancasila memandang bahwa semua rakyat berhak
merasakan pendidikan dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi serta pancasila memberikan
kebebasan mengembangkan suatu ide dan mendapatkan ilmu serta pengetahuan. Tujuan dari Pancasila
dalam pendidikan adalah membentuk suatu masyarakat yang bertanggung jawab kepada Tuhan yang
Maha Esa dan Negara serta membentuk akhlak yang mulia yang sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.

Dalam bidang Politik dan juga Hukum, pancasila menganut sistem politik yakni demokrasi pancasila
demokrasi yang didasarkan pada asas kekeluargaan serta musyawarah untuk mufakat dalam
mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sistem politik yang digunakan dalam ideologi pancasila juga
mengakui setiap kebebasan individu tetapi harus dengan rasa tanggung jawab serta dalam demokrasi
pancasila tidak terdapat dominasi mayoritas atas minoritas ataupun sebaliknya, dalam sistem politik
pancasila menjunjung tinggi hak asasi manusia dan juga melindungi hak masyarakat yang menjadi
minoritas.

Di indonesia juga terdapat berbagai partai politik walaupun tidak banyak jumlahnya yang mana partai
politik digunakan sebagai penyalur aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Dalam bdiang hukum,
pancasila digunakan sebagai dasar dan sumber hukum dan konstitusi yang terdapat di Indonesia karena
pancasila merupakan pedoman yang digunakan oleh warga negara Indonesia dalam memutuskan dan
menyelesaikan masalah. Selain itu, dalam hukum pancasila menjunjung tinggi keadilan sosial dan
mengakui keberadaan individu dan masyarakat untuk mendapatkan haknya.

Sebagai Ideologi pancasila mempunyai ciri khas yakni hanya Indonesia yang menggunakan ideologi
pancasila untuk memandang suatu permasalahan bangsa, hal tersebut membedakan dengan bangsa lain
yang menggunakan ideologi yang sama antar negara. Selain itu, pancasila memiliki kekhasan mampu
menyatukan perbedaan baik etnis, ras, dan agama yang dituangkan dalam sila ketiga yang berbunyi
"persatuan indonesia".

2. .Kapitalisme-Liberalisme

Ideologi yang ada di dunia ini bermacam-macam salah satunya adalah Kapitalisme. Kapitalisme
merupakan ideologi yang berkembang di Amerika Serikat, ideologi ini dikembangkan oleh Adam Smith
yang merespons terhadap adanya paham merkantilisme, Adam Smith menganggap bahwa
merkantilisme kurang mendukung perekonomian masyarakat pada waktu itu karena Adam Smith
menganggap bahwa tanah adalah hal yang penting dalam proses produksi sehingga Adam Smith
beranggapan bahwa ada sistem yang tersembunyi dalam berjalannya suatu perekonomian sehingga
pasar harus bebas dari segala campur tangan pemerintah.
Sehingga pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas saja. Adapun negara yang menganut ideologi
kaptilasime ini di antaranya adalah Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, dan Australia,
dan lain-lain. Negara-negara tersebut menggunakan ideologi kapitalisme untuk mewujudkan cita-cita
bangsa serta mencapai tujuan, negara tersebut yakin bahwa ideologi kapitalisme sesuai dengan
kehidupan yang terdapat dalam masyarakat, karena dulu di negara barat pada abad ke 18 dominasi
gereja terhadap aspek kehidupan sangat besar sehingga muncullah ideologi kapitalisme karena merasa
kehidupan masyarakat dikekang oleh dogma-dogma gereja akibatnya muncul reaksi dalam masyarakat
yang sebelumnya tersiksa hingga pada akhirnya menimbulkan gerakan perlawanan terhadap para
feodal, raja, dan tirani. Masyarakat menuntut adanya liberty, fraternity, dan egality. Dengan adanya hal
tersebut maka lahirlah ideologi liberalisme.

Keterkaitan antara liberalisme dengan kapitalisme cukup erat karena ideologi ini sama-sama
menginginkan kebebasan dan menolak segala campur tangan negara dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam kapitalisme dan liberalisme sangat menjunjung tinggi sekularitas sehingga dalam sebuah negara
yang menganut ideologi ini cenderung memisahkan antara urusan agama dengan pemerintahan atau
negara.

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap individu dapat beragama ataupun tidak beragama, negara tidak
ikut mengurusi individu dalam bidang keagamaan artinya terdapat sebuah kebebasan dalam
menentukan agama apakah seseorang menganut Islam ataupun menjadi seorang ateis hal tersebut di
negara yang menganut ideologi kapitalisme-liberalisme merupakan hal yang sah dan legal.

Sementara itu, dalam bidang ekonomi kapitalisme sering dikatakan merupakan wujud dari ideologi
liberalisme dalam sektor ekonomi, perekonomian dalam liberalisme dan kapitalisme sebenarnya hampir
sama yakni menekan setiap individu dalam kebebasan, dalam liberalisme dan kapitalisme menentang
adanya campur tangan pemerintah dalam suatu perdagangan atau sektor perekonomian, menurut
individu yang menganut ideologi ini perekonomian akan terbentuk dengan sendirinya melalui
mekanisme pasar tanpa intervensi oleh pemerintah. Dalam negara yang menganut ideologi ini
kepemilikan didasarkan atas kepemilikan individu swasta.

Dalam sektor pendidikan negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme sangat menekankan
kepada kebebasan berpikir dan berpendapat pada setiap individu, dengan demikian negara tidak
membatasi individu dalam urusan pengembangan iptek sehingga akibat adanya kebebasan tersebut
membuat ilmu pengetahuan di negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme cepat
berkembang.

Selain itu, dalam kapitalisme identik dengan uang sehingga pendidikan dalam negara yang menganut
kapitalisme-liberalisme memiliki tujuan dan orientasi dalam masa depan supaya bisa mencetak uang
yang banyak serta menjadi individu yang terampil dan profesional yang nantinya dapat membantu
sistem kapitalisme terus berlangsung.

Oleh karena itu, pada negara kapitalisme-liberalisme pendidikan sangat terjamin bahkan didanai oleh
pemerintah sebagai investasi supaya nantinya sistem kapitalisme berlangsung cukup baik.
Dalam bidang politik dan hukum, ideologi kapitalisme dan juga liberalisme yang berkembang di negara
di dunia ini, umumnya dalam sebuah negara yang menganut ideologi tersebut akan terdapat banyak
sekali partai yang bersaing dalam pemilu karena setiap individu mempunyai kebebasan untuk
mendirikan partai politik untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi pemilihan umum, banyaknya partai
politik dalam negara yang menganut ideologi liberalisme-kapitalisme karena sistem demokrasi
berkembang pesat di negara yang menganut ideologi tersebut.

Dalam bidang hukum negara yang menggunakan ideologi liberalisme-kapitalisme pada umumnya
mempunyai negara bagian dalam suatu wilayah negara federal sehingga setiap negara bagian
mempunyai peraturan berbeda-beda, dalam bidang hukum liberalisme dan kapitalisme memberikan
kebebasan yang seluas-luasnya kepada individu akan tetapi tetap patuh dan bertanggung jawab kepada
hukum, negara juga memberi kepastian hukum kepada setiap individu.

Sebagai ideologi liberalisme-kapitalisme memiliki ciri yang khas yaitu kepemilikan segala sesuatu
khususnya dalam bidang ekonomi adalah kepemilikan berdasarkan individu atau swasta serta menolak
adanya campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar sehingga alat-alat produksi dimiliki oleh
para swasta. Ideologi liberalisme juga memiliki kekhasan dalam hal kebebasan, ideologi ini menentang
segala bentuk intervensi pemerintah kepada warga negara karena hal tersebut merupakan bentuk
pengekangan dan tidak mencirikan kebebasan.

Ideologi liberalisme dan kapitalisme dapat dikatakan sebagai ideologi yang terbuka karena memberikan
kebebasan dalam setiap aktivitas warga negara. Selain itu, dalam ideologi liberalisme-kapitalisme
menghargai keberadaan pluarisme

3. Komunisme

Komunis merupakan salah satu ideologi yang terdapat di dunia ini dan sekarang masih terdapat negara
yang menganut ideologi tersebut seperti Kuba dan Rusia. Komunisme merupakan ideologi yang pertama
kali dicetuskan oleh Karl Marx yang merupakan seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Komunisme lahir
sebagai akibat dari adanya sistem kapitalisme yang terjadi di Inggris pada saat terjadinya revolusi
Industri pada abad ke 18,

Karl Marx melihat adanya eksploitasi terhadap para pekerja yang kala itu disebut sebagai kaum proletar,
yang bekerja untuk menghasilkan uang bagi para pengusaha atau disebut sebagai borjuis, bagi Karl Marx
hal tersebut merupakan sebuah penindasan sehingga Karl Marx berpikir supaya tidak ada penindasan
seperti yang dilakukan oleh kapitalisme maka lebih baik jika semua alat produksi negaralah yang
memegang kendali supaya tidak ada masyarakat yang tersekat pada kelas-kelas tertentu seperti pekerja
dengan pengusaha.

Dalam konteks beragama individu yang hidup dalam negara yang menggunakan ideologi komunis adalah
individu tetap berhak memeluk agama yang diyakini tetapi dalam praktiknya hal tersebut sangat dibatasi
kebebasan untuk memeluk agama yang diyakini dengan keberadaan individu yang beragama diatur oleh
negara untuk mengikuti ideologi dari negara.
Komunis dalam hubungan antara negara dengan agama dapat dikatakan bersifat sekuler artinya agama
dipisahkan dalam kegiatan bernegara dan pengambilan keputusan sehingga agama tidak memberikan
pengaruh apa pun terhadap negara.

Dalam negara yang menganut ideologi komunisme sering sekali menemukan individu yang tidak percaya
adanya keberadaan tuhan atau dewa dan dewi karena dalam negara komunis pemerataan ekonomi
serta materi lebih penting terhadap keberadaan agama itu sendiri.

Dalam ideologi komunis khususnya dalam sektor ekonomi, kepemilikan alat produksi oleh individu atau
swasta sangat ditentang oleh ideologi ini sesuai dengan apa yang di cita-cita kan oleh Karl Marx
kepemilikan alat produksi oleh individu atau swasta hanya akan membawa ke dalam masyarakat yang
terdapat stratifikasi atau kelas, dengan adanya kelas menurut Marx dapat menimbulkan penindasan
kepada golongan yang lebih lemah yakni para pekerja sehingga dalam negara yang menganut ideologi
komunis sejatinya menggunakan sistem ekonomi yang terpusat atau komando, semua alat produksi
dikuasai oleh negara sehingga tidak terdapat kelas dalam sebuah masyarakat.

Peran negara dalam ekonomi dalam ideologi komunisme sangat besar, negara sangat mengintervensi
kegiatan warga negara dalam sektor ekonomi, dalam negara komunis sektor produksi dikuasai oleh
negara sehingga pemenuhan bahan mentah sampai proses pendistribusian hasil produksi dikendalikan
oleh negara. Akibat dari sistem komunis yang terjadi adalah banyak individu yang tidak bekerja sesuai
dengan keahliannya karena individu harus patuh terhadap perintah pemerintah.

Dalam bidang pendidikan ideologi komunisme diajarkan dan ditanamkan secara intensif kepada warga
negara supaya nantinya warga negara dapat patuh terhadap perintah negara.

Dalam negara komunisme pendidikan yang sebelumnya swasta akan dinasionalisasikan langkah tersebut
diambil supaya sistem pendidikan di negara komunis dapat dikontrol sepenuhnya oleh negara. Demi
menjamin hak warga negara dalam memperoleh pendidikan setiap warga negara berhak untuk
mengenyam pendidikan secara gratis tetapi harus tetap tunduk dan taat kepada negara, hal tersebut
dicontohkan oleh Kuba yang sampai sekarang masih menganut sistem komunis.

Dalam bidang politik serta hukum, komunisme sebagai ideologi yang digunakan oleh beberapa negara di
belahan dunia pada umumnya mempunyai satu partai saja dalam sebuah negara yang menganut
komunis, tentu saja setiap warga negara hanya mempunyai satu partai pilihan saja, sehingga dalam
bidang politik kebebasan mengemukakan pendapat sangat dibatasi oleh pemerintah komunis, sehingga
dapat dikatakan apabila negara komunis kurang menjunjung nilai-nilai hak asasi manusia.

Dalam bidang hukum negara yang menganut ideologi komunis memiliki sumber hukum yakni keputusan
tertinggi yang dibuat oleh penguasa dan harus ditaati oleh setiap warga negara. Dalam negara yang
menganut komunis setiap kebebasan individu dalam melakukan aktivitas khususnya melakukan kritik
terhadap pemerintah akan dikenakan hukum yang tegas secara langsung, sehingga dalam negara
komunis dapat dikatakan kebebasan berpendapat sangat dibatasi oleh hukum yang telah dibuat oleh
penguasa. Komunisme berada di atas hukum sehingga pelaksanaan hukum hanya untuk mementingkan
dan melanggengkan sistem komunisme.
Ideologi komunis mempunyai kekhasan yaitu segala sektor ekonomi dan alat produksi diatur dan
dikuasai oleh negara. Komunis menolak adanya sistem kelas dalam masyarakat sehingga keberadaan
pengusaha dan pekerja yang menyebabkan kesenjangan sangat ditentang. Oleh karena itu, dalam sistem
komunisme setiap aktivitas dalam segala bidang mendapatkan intervensi dari negara.

Komunisme sebagai ideologi dapat dikatakan sebagai ideologi yang tertutup karena dalam praktiknya
yang terjadi setiap negara yang menganut komunisme apabila melihat sejarah selalu terjadi revolusi
yang mengakibatkan pertumpahan darah sehingga hadirnya komunisme dalam sebuah negara terkesan
dipaksakan oleh pihak yang menjadi pemenang dalam perjuangan untuk merebut kekuasaan. Selain itu,
banyak negara di luar Eropa yang menganut paham komunisme hal tersebut jelas berbeda secara nilai-
nilai luhur dari sebuah bangsa atau negara yang menganut komunisme sehingga dapat dikatakan
komunisme bukan merupakan suatu cita-cita dan tujuan suatu negara

4. Sosialisme

Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi liberal dan
kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah benua Eropa seperti halnya
komunisme, sosialisme pun muncul saat terjadinya revolusi industri di Inggris yang mana pada waktu itu
terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan proletar karena para burjois atau majikan melakukan
eksploitasi kepada kaum proletar atau buruh untuk kepentingannya sehingga para proletar
mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal di kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal
tersebut menimbulkan revolusi sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan lahirlah
ideologi baru yakni Sosialisme.

Dalam ideologi sosialisme erat kaitannya dengan kebersamaan dan rasa solidaritas yang tinggi antar
masyarakat sehingga terjadi pemerataan dalam kehidupan masyarakat dan tidak terjadi kesenjangan
seperti yang terjadi dalam masyarakat liberal-kapitalis. Adapun negara yang menganut ideologi
sosialisme yakni Laos.

Dalam konteks agama sosialis menganggap bahwa setiap individu berhak memeluk agama yang diyakini
setiap individu tetapi dalam sosialisme juga menganggap hal yang sah dan lumrah apabila individu tidak
menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan tuhan atau ateisme. Dalam pemerintahan
untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme memiliki sifat yang sekuler yakni tidak melibatkan agama
dalam urusan yang menyangkut dengan negara seperti pembuatan keputusan maupun kebijakan
pengaruh agama dihilangkan.

Sosialisme memandang ekonomi seharusnya setiap individu tidak menciptakan kesenjangan dalam
kehidupan bermasyarakat artinya antar individu harus rela untuk berbagi antar sesama sehingga terjadi
pemerataan. Hubungan sosialisme dengan pemerintahan dalam sektor ekonomi adalah pemerintah
menjadi pengendali dalam sektor ekonomi yang terjadi dalam masyarakat dan mengharuskan setiap
individu untuk saling membantu sehingga dapat menciptakan kesejahteraan yang dapat dirasakan
secara bersama-sama, pemerintah juga ikut intervensi dalam membentuk harga yang terjadi dalam
mekanisme pasar. Segala bentuk alat produksi dikuasai oleh negara sehingga peran individu atau swasta
sangat dibatasi atau kecil.

Dalam negara yang menganut ideologi sosialis dalam bidang pendidikan peran pemerintah sangat
diperlukan karena dalam negara sosialis dalam pendidikan akan melakukan doktrinisasi dan juga
pengabdian secara total kepada negara sehingga dalam negara sosialis para pelajar kelak nantinya tidak
akan pernah lupa terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam sosialisme dengan melakukan doktrinisasi
dalam dunia pendidikan menurut negara yang menganut sistem sosialis akan dapat membentuk individu
yang setia dan taat pada negara.

Dalam negara sosialis setiap individu wajib untuk mendapatkan hak belajar sesuai waktu yang
ditentukan oleh setiap negara yang menganut sistem sosialisme. Negara juga menyediakan fasilitas dan
biaya pendidikan yang gratis untuk mengenyam pendidikan di negara sosialis.

Dalam bidang politik dan hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan kolektivitas atau
kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat sosialis sangat dijunjung tinggi dengan
persamaan maka demokrasi akan dapat terlihat secara nyata dengan menggunakan prinsip yang
terdapat dalam sosialisme, dalam negara yang menganut sistem sosialis pada umumnya akan
mempunyai partai tunggal dalam sebuah negara artinya warga negara hanya mempunyai satu pilihan
partai saja.

Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai sumber hukum dalam
sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk kepentingan umum bukan kepentingan
individu. Hukum dalam negara sosialis digunakan untuk melanggengkan prinsip-prinsip yang ada pada
sosialisme. Sehingga dalam negara yang menganut ideologi sosialisme hak setiap individu cenderung
dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan untuk memperjuangkan kepentingan pribadinya
karena bertentangan dengan hukum yang ada pada ideologi sosialis.

Sosialisme memiliki ciri yang khas yaitu kebersamaan antar masyarakat, individu yang harus saling
membantu antar individu lainnya supaya tidak terjadi kesenjangan dan merasakan kesejahteraan secara
bersama-sama sehingga masyarakat yang hidup dalam sosialisme sangat menjunjung tinggi adanya
solidaritas.

Sosialisme merupakan ideologi yang sifatnya tertutup karena penggunaan ideologi sosialisme yang
menuntut masyarakat untuk mempunyai kesetiaan yang total dan berkorban untuk ideologi tersebut.
C. Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang Berlandaskan Islam

A. Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat reformatif, dinamis dan
terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa Ideologi pancasila besifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.

Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.
Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa Indonesia ini adalah
sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian
nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.

Hakikat Ideologi Pancasila

Sebagai Ideologi, pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan, konsep dan pengertian dasar
tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencangkup semua nilai yang
terkandung di dalamnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa; Mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yan seluas-
luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
berkembang di Indonesia.

Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius yaitu nilai yang terkait dengan keterikatan individu dengan suatu hal yang dianggapnya
mempunyai kemampuan sakral, suci, agung dan mulia. mengerti ketuhanan jadi pandangan hidup yaitu
mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yaitu membangun masyarakat indonesia yang mempunyai
jiwa ataupun motivasi untuk meraih ridlo tuhan didalam tiap-tiap perbuatan baik yang dikerjakannya.
Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar ketuhanan yang maha esa itu yaitu negara yang
menjamin kemerdekaan setiap penduduknya buat memeluk agama dan beribadat menurut agama dan
keyakinan masing-masing. Dari basic ini juga, bahwa satu keharusan untuk masyarakat warga indonesia
jadi masyarakat yang beriman pada tuhan, dan masyarakat yang beragama, apa pun agama dan
kepercayaan mereka.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Mengandung nilai kesamaan derajat maupun hak dan
kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan,
toleransi, dan gotong royong.

Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu pembentukan satu kesadaran perihal kedisiplinan, jadi asas
kehidupan, karena tiap-tiap manusia memiliki potensi untuk jadi manusia prima, yakni manusia yang
beradab. Manusia yang maju peradabannya pasti lebih gampang terima kebenaran dengan tulus, lebih
barangkali buat mengikuti tata langkah dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengetahui
hukum universal. Kesadaran inilah sebagai motivasi membangun kehidupan masyarakat dan alam
semesta untuk meraih kebahagiaan dengan usaha gigih, dan bisa diimplementasikan didalam wujud
sikap hidup yang serasi penuh toleransi dan damai.

Sila Persatuan Indonesia; Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik mengandung nilai persatuan
bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan faktor pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas
dasar Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan.

3. Persatuan indonesia

Persatuan yaitu paduan yang terdiri atas bagian-bagian, kehadiran indonesia dan bangsanya di muka
bumi ini bukan hanya untuk bersengketa. Bangsa indonesia ada untuk mewujudkan kasih sayang pada
seluruh suku bangsa dari sabang sampai marauke. Persatuan indonesia, bukan hanya sesuatu sikap
ataupun pandangan dogmatik dan sempit, tetapi kudu jadi usaha untuk lihat diri sendiri dengan lebih
objektif dari dunia luar. Negara kesatuan republik indonesia terbentuk didalam proses histori
perjuangan panjang dan terdiri dari berbagai macam kelompok suku bangsa, tetapi perbedaan tersebut
tidak untuk dipertentangkan namun justru jadikan persatuan indonesia.

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan;
Menunjukan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang
nyata (real) dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara dan bangsa dengan
mempertahankan penghargaan atas kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat,
kebenaran, dan keadilan.
Permusyawaratan dan Perwakilan

Jadi makhluk sosial, manusia memerlukan hidup berdampingan dengan orang lain, didalam interaksi itu
umumnya terjadi kesepakatan, dan saling menghormati satu sama lain atas basic tujuan dan keperluan
berbarengan. Prinsip-prinsip kerakyatan sebagai dambaan utama buat membangkitkan bangsa
indonesia, mengerahkan potensi mereka didalam dunia moderen, yaitu kerakyatan yang dapat
mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau ada didalam kancah pergolakan hebat untuk
menciptakan perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan yaitu keadaan sosial yang
menampilkan rakyat berpikir didalam step yang lebih tinggi jadi bangsa, dan membebaskan diri dari
belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran spesifik yang sempit.

Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; Mengandung nilai keadilan, keseimbangan antara hak
dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain, gotong royong dalam suasana kekeluargaan,
ringan tangan dan kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

5. Keadilan Sosial

Nilai keadilan yaitu nilai yang menjunjung norma menurut ketidak berpihakkan, keseimbangan, dan
pemerataan terhadap satu perihal. Mewujudkan keadilan sosial untuk semua rakyat indonesia adalah
dambaan bernegara dan berbangsa. Itu seluruh berarti mewujudkan kondisi masyarakat yang bersatu
dengan organik, di mana tiap-tiap anggotanya memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan
berkembang dan studi hidup pada kekuatan aslinya. Semua usaha diarahkan pada potensi rakyat,
memupuk perwatakan dan peningkatan mutu rakyat, hingga kesejahteraan terwujud dengan merata.

B. Ideologi Islam

Ideologi Islam (Arab: ‫اإلسالم‬ɪ (bantuan·info) al-'islāmiyya) adalah sistem politik yang berdasar akidah
agama Islam. istilah dan definisi ideologi Islam mempunyai istilah dan definisi yang berbeda-beda di
antara para pemikir terkemuka Islam.

Ciri ideologi Islam :

Di bawah ini adalah ciri-ciri ideologi Islam menurut beberapa pihak:

 Sumber: Wahyu Allah SWT kepada Rasul-rasul Allah. Menjadi landasannya.


 Dasar kepemimpinan ideologis: La ilaha illallah (menyatukan antara hukum Allah SWT dengan
kehidupan).
 Kesesuaian dengan fitrah: Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala aturan apapun
harus berasal dari Allah SWT lewat wahyu-Nya.
 Pembuat hukum dan aturan: Allah SWT lewat wahyu-Nya. Akal manusia berfungsi menggali
fakta dan memahami hukum dari wahyu.
 Fokus: Individu merupakan salah satu anggota masyarakat. Individu diperhatikan demi kebaikan
masyarakat, dan masyarakat untuk kebaikan individu.
 Ikatan perbuatan: Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro'. Perbuatan baru bebas
dilakukan bila sesuai dengan hukum syaro'.
 Tujuan tertinggi yang hendak dicapai: Ditetapkan oleh Allah SWT, sebagaimana telah dibahas.
 Tolak ukur kebahagiaan: Mencapai ridho Allah SWT, yang terletak dalam ketaatan dalam setiap
perbuatan.
 Kebebasan pribadi dalam berbuat: Distandarisasi oleh hukum syaro'. Bila sesuai, bebas
dilakukan. Bila tidak, maka tidak boleh dilakukan.
 Pandangan terhadap masyarakat: Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki
perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama.
 Dasar perekonomian: Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab
pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi.
 Kemunculan sistem aturan: Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk
dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya
memahami permasalahan, lalu menggali hukum dari Al Qur'an dan As Sunnah.
 Tolok ukur: Halal dan haram.
 Penerapan hukum: Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari
masyarakat.

Selain ciri-ciri diatas, ideologi Islam juga memiliki beberapa karakteristik. Antara lain:

Ide

 Aqidah 'aqliyyah: Rukun iman.


 Etika: Jalan yang Lurus
 Penyelesaian masalah hidup: Identetan hukum dalam ibadah, sosial masyarakat, ekonomi,
pemerintah, pendidikan, pengadilan, dan akhlak.

Metode

 Penerapan: Khilafah Islamiyah.


 Penjagaan: Hukum Islam.
 Penyebarluasan ideologi: Dakwah dan jihad.

Anda mungkin juga menyukai