Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN PANCASILA SEBAGAI


FILSAFAT

Oleh :

NAMA : RIDHO ANDIKA ILLAHI

NO BP : 2021330006

JURUSAN : TEKNOLOGI LISTRIK

DOSEN : ARTHA DINI AKMAL, S.AP.,M.PA

INSTITUTE TEKNOLOGI PADANG

2021
1.PANCASILAH SEBAGAI IDEOLOGI

A.Pengertian Pancasila dan Ideologi

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila
Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine
Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis
(lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui
proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan
ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara
implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem
berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).

B. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat Indonesia
dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat
serta bernegara.

Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan
tentang moral, oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan
kesadaran penggunanya.

Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah berupa
sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila
tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan
tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan. Seperti halnya
halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era reformasi.
reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan kumpulan
kumpulan gagasan yang disepakati bersama, dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil
Indonesia. Hasil kesepakatan yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus
yang harus dipertahankan dan dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku
beda suku bangsa ini.

Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat serta
memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain.
Pada buku berjudul Pendidikan Pancasila dari Ahmad Asroni, S. Fil, Dkk, Grameds akan
memahami lebih dalam nilai-nilai ideologi Pancasila yang ada.

C.Hubungan Pancasila sebagai Ideologi .

Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah terwujudnya
kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan
yang ber-Keadilan

D.Fungsi Pancasila sebagai Ideologi

1.mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini
sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam
perpecahan.

2.membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi gambaran cita-cita
bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita,
menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

3..memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa. Pancasila memberi
gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi dorongan bagi nation and character building
berdasarkan Pancasila.

4..menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang terkandung dalam
Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.

E.Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi

1.Ideologi Komunisme

Ideologi komunis ini pertama kali diterbitkan pada 18 Februari 1848 berasal dari Manifest der
Kommunistischen Manifest der Kommunistischen. Pada saat itupaham ini menjadi salah satu gerakan
yang paling berpengaruh dalam dunia . Pada abad 19 komunisme adalah sebuah paham atau ideologi
yang menjadi bahan pembenaran mengenai paham kapitalisme , di masa itu paham ini lebih
mengedepankan ekonomi hal itu menjadikan petani atau buruh menjadi bagian dari produksi . Di masa
selanjutnya muncul beberapa faksi internal di paham komunis ini, karena adanya perbedaaan teori dan
cara perjuangan dalam pencapaian tujuan yaitu masyarakat sosialis untuk berubah menjdai masyarakat
yang disebut masyarakat utopia yang didebatkan oleh penganut komunis teori dan komunis
revulusioner. Komunis sebagai paham anti kapitalisme menjadi paham yang sangat menentang
akumulasi modal pada individu. Paham ini mempunyai prinsip bahwa semua dipreorientasikan sebagai
milik rakyat maka dari itu paham ini beranggapan bahwa semua alat-alat produksi harus dikuasai oleh
negara demi kemakmuran rakyat secara merata. Dalam paham ini sistem demokrasi keterwakilan yang
dilakukan oleh para petinggi kelompok komunis ini dan membatasi demokrasi pada rakyat yang bukan
penganut paham komunis karena dalam komunis tidak ada hak perorangan seperti halnya paham
liberalis. Pada dasarnya paham ini tidak berdasarkan kepercayaan mitos, takhayul, dan agama. Di
Indonesia sendiri paham komunis ini berhubungan orang-orang yang pernah begelut dengan politik dari
Belanda. Beberapa diantaranya adalah Sneevliet, Bregsma dan Tan Malaka. Gerakan ini berawal dari
Surabaya yakni pada saat ada musyawarah interb para pekerja buruh kereta api Surabaya yang biasa
disebut dengan VSTP.

2.Ideologi Liberalisme

Munculnya ideologi liberalisme dilatarbelakangi oleh situasi di Eropa sebelum abad ke-18 yang diwarnai
oleh perang agama, feodalisme, dominasi kelompok aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang
bercorak monarki absolut. Dalam situasi demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelompok
industrialis dan pedagang mulai diterima. 6 Selanjutnya, dengan dukungan pemikir-pemikir liberal klasik
seperti John Locke, J.S. Mill, Herbert Spencer, Adam Smith, dan David Hume, ide-ide liberal tersebut
mulai terwujud baik dalam pemikiran ekonomi, politik maupun sosial, hingga akhirnya perkembangan
liberalisme sebagai ideologi politik, semakin mantap seiring dengan terjadinya Revolusi Inggris (1688),
Revolusi Amerika (1776) dan Revolusi Prancis(1789). Ketiga Revolusi tersebut mengukuhkan dua prinsip
hukum yang mendasari politik liberal, yaitu (1) pernyataan tentang hak asasi manusia (HAM), dan (2)
adanya konstitusi yang menetapkan tatanan politik. Di tingkat praksis, kedua prinsip tersebut menjiwai
pedoman-pedoman dalam kehidupan bernegara. Pedoman-pedoman tersebut antara lain ialah (1)
adanya hukum yang tidak memihak dan berlaku umum (tidak ada keistimewaan bagi kelompok ningrat,
agamawan, atau golongan terpandang lainnya) dan (2) hukum dibuat untuk menjamin sebesar mungkin
hak yang sama bagi tiap individu agar mereka dapat mengejar tujuan hidupnya (Eatwell dan Wright
(ed.), 2001).

2.PANCASILAH SEBAGAI FILSAFAT

A. Pengertian Pancasila dan Filsafat

a. Pengertian Pancasila

1.Secara Etimologis

Secara etimologis istilah “pancasila” berasal dari sansekerta dari India (bahasa kata brahmana) adapun
bhasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta
perkataan “pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu :  “panca” artinya “lima”  “syila”
vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”  “syila” vokal i panjang artinya “peraturan
tingkah laku yang baik, yang penting atau senonoh” Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa
Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh
karena itu secara etimologis kata “pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca Syiila” dengan
vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan
tingkah laku yang penting.

2. Secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah
tersebut adalah tentang suatu calo rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian
tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
viii Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan mengenai
calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya
lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa
yang tidak disebutkan namanya. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang
Dasar 1945 termasuk pembukaa UUD 1945 dimana didalamnya termuat isi rumusan lima prnsip sebagai
satu dasar negara yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa
Indonesia dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam linea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat
istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan
istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama alam rangka pembentukancalon
rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

3. Secara Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara Republik Indonesia.
Untuk melengkai alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka,
maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera megadakan sidang. Dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal
dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 yang berisi 37 ix pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal
dan 1 Aturan Tambahan erdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
Pancasilla sebagai berikut :

1) Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Kemanusiaan yang adildan beradab


3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

B.Pengertian Filsafat

1. Secara Umum

Adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang
menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filsafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem. Namun filsafat berbeda
dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.
Sebagai contoh, dalam ilmu psikologi mempelajari tingkah laku kehidupan manusia, namun dalam ilmu
filsafat tidak terbatas pada salah satu bidang kehidupan x saja, melainkan memberikan suatu pandangan
hidup yang menyeluruh yaitu tentang hakiki hidup yang sebenarnya. Pandangan hidup tersebut
merupakan hasil pemikiran yang disusun secara sistematis menurut hukum-hukum logika. Seorang yang
berfilsafat (filsuf) akan mengambil apa yang telah ditangkap dalam pengalaman hidup maupun
pengalaman ilmiah kemudiaan memandangnya di bawah suatu horizon yang lebih luas, yakni sebagai
unsur kehidupan manusia yang menyeluruh.

2. Menurut Para Ahli

Pengertian filsafat menurut menurut para ahli memiliki perbedaan dalam mendefinisikan filsafat
yang disebabkan oleh berbedaan konotasi filsafat dan keyakinan hidup yang dianut mereka. Perbedaan
pendapat muncul juga dikarenakan perkembangan filsafat itu sendiri sehingga akhirnya menyebabkan
beberapa ilmu pengetahuan memisahkan diri dari ilmu filsafat. Berikut beberapa pengertian filsafat
menurut menurut para ahli yang memiliki pengertian jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian
menurut bahasa.

 Cicero ( (106 – 43 SM ) Filsafat adalah seni kehidupan sebagai ibu dari semua seni.

 Aristoteles (384 – 322 SM) Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala
benda.

 Plato (427 – 347 SM) Filsafat itu adalah tidaklah lain dari pengetahuan tentang segala yang ada. xi  Al
Farabi (wafat 950 M) Filsafat itu ialah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.

 Thomas Hobbes (1588 – 1679) Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang menerangkan perhubungan hasil
dan sebab atau sebab dari hasilnya, dan oleh karena itu senantiasa adalah suatu perubahan
 Johann Gotlich Fickte (1762-1814) Filsafat merupakan ilmu dari ilmuilmu, yakni ilmu umum, yang jadi
dasar segala ilmu. Filsafat membicarakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu untuk mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.

B.pengertian pancasilah sebagai filsafat

 Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi
dan isi pembentukan ideologi Pancasila.

 Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan
pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.

 Pancasila dikatakan sebahai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan
Abdul Gani).

 Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan penngertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasla
(Notonagoro).

Pancasila sudah ada dan sudah dijalankan dalam kehidupan sejak masa kerajaan yang
di aplikasi setiap elemen kehidupan mulai dari prinsip yang tersimpul dalam pandangan
hidup bangsa.

Atau jati diri dari bangsa Indonesia yang di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan
karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita
di rumuskan dalam suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi
lima (lima sila) yang kemudian diberi nama Pancasila.

Perkembangan paham kebangsaan yang ada di butir Pancasila.Pada masa pra kolonial
yang belum tumbuh hingga paham kebangsaan ini mulai tumbuh pada masa kolonial.

Sehingga muncul gerakan-gerakan Nasionalisme untuk menemukan dan menentukan


identitas diri, serta membebaskan bangsa dari segala bentuk penindasan yang dialami
selama masa tersebut.

Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep


kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan
juga bagi manusia pada umumnya.

Wawasan filsafat meliputi bidang atau aspek penyelidikan Ontologis, Epistemologis,


dan Aksiologis.

Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan.

Anda mungkin juga menyukai