Anda di halaman 1dari 9

PAPER

PANCASILA
”IDEOLOGI PANCASILA”

DI SUSUN OLEH:
RIZKY PUTRI PERMATA SARI M.
F22120118

PRODI S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
ABSTRAK
Pancasila adalah warisan luhur yang dilahirkan dari renungan para foundingfather dalam
perumusan dasar Negara Indonesia merdeka. Pancasila diangkat dari nilai-nilai asli
masyarakat Indonesia yang terdapat adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang terkandung
pada pandangan hidup bangsa. Pancasila sering digolongkan sebagai ideologi tengah di
antara dua ideologi besar dunia yang sangat berpengaruh terhadap negara. Pancasila bukan
berpaham komunis/marxis dan juga bukan berpaham liberalis/kapitalis. Kesepakatan bangsa
Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (way of life) dewasa
ini semakin memprihatinkan karena era globalisasi. Pancasila sebagai weltanschaung
(pandangan hidup) berarti nilai-nilai Pancasila merupakn etika kehidupan bersama bangsa
Indonesia yang sudah mengakar sejak dulu. aktualisasi Pancasila merupakan penjabaran
nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma serta merealisasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. . Pancasila sebagai pengatur sikap/moral dan tingkah laku rakyat
Indonesia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (sila-I), dengan sesama
manusia (sila-II), dengan bangsa yang satu kesatuan (sila-III), dengan kekuasaan dan
pemerintah negara (sila-IV), dan dengan keadialan bersama (sila-V). Pancasila yang
dijadikan simbol-simbol saja dalam acara resmi. Ide untuk menggali kembali Pancasila
hanyalah omong kosong. Kita seakan lupa bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa yang harus
di junjung dan dibela.

Kata kunci : Pengertian Ideologi, Ideologi Pancasila, Ideologi besar di Dunia.


PENDAHULUAN
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara oindonesia, sehingga dapat diartikan
kesimpulan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia, sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan
kesatuan, serta bagian pertahanan bangsa dan negara.
Pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang dianut bangsa indonesia takk ada yang
mampu menandinginya. Indonesia yang terdiiri atas berbagai dan suku bangsa dapat
dipersatukan oleh pancasil. Itu sebabnya sering kali pancasila dianggap sebagai ideologi yang
sakti. Siapa pun coba menggulingkannya,akan berhadapan langsung dengan seluruh
komponen-komponen kekuatan bangsa dan negara indonesia. Sebagai dasar negara republi
indonesia ( way of life ), pancasila nilainilainya telah dimiliki oleh bangsa indonesia sejak
zaman dulu.
Nilai –nilai tersebut meliputi nilai budaya, adat – istiadat dan religiusitas yang
diimplimentasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jati diri bangsa indonesia melekat kuat
melalui nilai-nilai tersebut yang dijadikan pandangan hidup. Tindak –tanduk sert perilaku
masyarakat nusantara sejak dahulu kala telah tercermin dalam nilainilai pancasila. Untuk itu,
pendiri republik indonesia berusaha merumuskan nilainilai luhur itu kedalam sebuah ideologi
bernama pancasila.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi secara umum merupakan sistem keyakinan yang dianut oleh masyarakat untuk
menata dirinya sendiri. Ideologi menjadi pusat perdebatan banyak pakar di Amerika Serikat
pada era setelah Perang Dingin setelah Perang Dunia II. Dua pendapat yang terkenal antara
lain Daniel Bell yang menyimpulkan dalam bukunya Matinya Ideologi telah meramalkan
bahwa ideologi telah sampai kepada ajalnya.99 Dan ramalan itu terbukti dengan hancurnya
komunisme pada abad 20. Kehancuran komunisme seakan-akan membenarkan “ideologi
yang baru” seperti yang telah dicetuskan oleh Francis Fukuyama dalam bukunya The end of
history and the last men.100 Namun bagaimanapun juga tesis Fukuyama merupakan suatu
ideologi baru yaitu kepercayaan pada ideologi liberalisme.
Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh seorang filsuf Perancis, Destutt de Tracy,
pada tahun 1796. Destutt de Tracy menggunakan kata ideologi untuk menunjuk pada suatu
bidang ilmu yang otonom, ialah analisis ilmiah dari berpikir manusia, otonom dalam arti
lepas dari metafisika tetapi juga untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu
(bandingkan Weltanschauung)101, sebagai akal sehat dan beberapa kecenderungan filosofis,
atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang dominan kepada
seluruh anggota masyarakat (definisi ideologi Marxisme).
Kajian mengenai ideologi lahir pada abad 19 yang disebut abad ideologi. Marx
berpendapat dalam bukunya yang berjudul German Ideology bahwa:
The Ideas of the rulling class are, in every age, the rulling ideas:i.e. the class, which is
the dominant material force in society, is the same time the dominant intellectual force.
Marx memandang dalam ideologi sangat erat dengan kekuasaan yang terpusat pada
negara atau masyarakat politik berhadaphadapan dengan masyarakat sipil. Pandangan Marx
mengenai hubungan antara kekuasaan dan ideologi yang berpusat pada negara tersebut
ditentang oleh Antonio Gramsci. Menurut Gramsci, ideologi yang dominan tidak hanya dapat
dimenangkan melalui jalan revolusi atau kekerasan oleh institusi-institusi negara tapi juga
dapat melalui jalan hegemoni melalui institusi-institusi lain, seperti institusi agama,
pendidikan, media massa, dan keluarga.102 Dalam hal ini bisa melalui juga dalam suatu
ormas.
Salah seorang pemikir posmodernis abad 20, Louis Althusser mengatakan bahwa
ideologi merupakan sistem keyakinan yang menyembunyikan kontradiksi-kontradiksi
internalnya. Artinya, dalam setiap ideologi disembunyikan kontradiksikontradiksi dalam
ajaran-ajarannya. Misalnya, di dalam ajaran demokrasi liberal terdapat kelemahan-kelemahan
yang merugikan sesama manusia dalam pemberian kesempatan untuk berkembang. Manusia
yang gagal merupakan orang-orang yang tidak mampu mencapai kesuksesan dan bukan
kontradiksi dalam sistem ekonomi itu sendiri.
Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah 'aqliyyah (akidah yang sampai melalui
proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.107 Di sini akidah ialah
pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada
sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam
kehidupan. Dari definisi di atas, sesuatu bisa disebut ideologi jika memiliki dua syarat, yakni:
Ide yang meliputi aqidah 'aqliyyah dan penyelesaian masalah hidup.108 Jadi, ideologi harus
unik karena harus bisa memecahkan problematika kehidupan. Metode yang meliputi metode
penerapan, penjagaan, Ideologi juga dapat didefinisikan sebagai aqidah 'aqliyyah (akidah
yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.107 Di
sini akidah ialah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta
tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan
sebelum dan sesudah alam kehidupan, dan penyebarluasan ideologi. Jadi, ideologi harus khas
karena harus disebarluaskan ke luar wilayah lahirnya ideologi itu. Jadi, suatu ideologi bukan
semata berupa pemikiran teoretis seperti filsafat, melainkan dapat dijelmakan secara
operasional dalam kehidupan. Menurut definisi kedua tersebut, apabila sesuatu tidak
memiliki dua hal di atas, maka tidak bisa disebut ideologi, melainkan sekedar paham.
Terlepas dari perdebatan-perdebatan para pemikir di atas, namun pada kenyataannya ideologi
itu selalu menentukan arah hidup masyarakat.

IDEOLOGI PANCASILA
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan bersama dan
perenungan jiwa oleh para pendahulu kita. Namun saat ini pancasila mengalami deviasi
dalam aktualisasi nilai-nilai nya. Deviasi pengamalan pancasila bisa seperti penyimpangan
dari makna yang sebenarnya, bahkan ada yang ingin mengganti Pancasila. Walau ada yang
beberapa begitu, ada sebagian juga ingin meluruskan Pancasila sebenarnya. Pancasila sering
digolongkan sebagai ideologi tengah di antara dua ideologi besar dunia yang sangat
berpengaruh terhadap negara. Pancasila bukan berpaham komunis/marxis dan juga bukan
berpaham liberalis/kapitalis.
Pancasila sebagai ideologi negara artinya Pancasila merupakan dasar hukum di dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, Pancasila dijadikan norma-norma yang mengatur
kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, hukum, pendidikan dan kegiatan bermyarakat.
Pancasila sebagai weltanschaung (pandangan hidup) berarti nilai-nilai Pancasila
merupakn etika kehidupan bersama bangsa Indonesia yang sudah mengakar sejak dulu.
Dalam kehidupan sehari-hari seperti berketuhanan yang maha Esa, bertoleransi dan
menghargai sesama yang berbeda keyakinan agama, mempunyai rasa nasionalme yang kuat,
menjujung kedaulatan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa yang lain, mempunyai rasa
kemanusiaan yang beradab, mempunyai sikap demokratis yang tidak me mutlakan pendapat
sendiri dengan menjalankan kepentingan bersama (musyawarah), dan juga mempunyai rasa
keadilan sosial yang menghargai nilai-nilai kehidupan bahwa semua itu setara.

IDEOLOGI BESAR DUNIA


Istilah ideologi negara mulai banyak digunakan bersamaan dengan perkembangan
pemikiran Karl Marx yang dijadikan sebagai ideologi beberapa negara pada abad ke-18.
Namun sesungguhnya konsepsi ideologi sebagai cara pandang atau sistem berpikir suatu
bangsa berdasarkan nilai dan prinsip dasar tertentu telah ada sebelum kelahiran Marx sendiri.
Bahkan awal dan inti dari ajaran Marx adalah kritik dan gugatan terhadap sistem dan struktur
sosial yang eksploitatif berdasarkan ideologi kapitalis.
Pemikiran Karl Marx kemudian dikembangkan oleh Engels dan Lenin kemudian
disebut sebagai ideologi sosialisme-komunisme. Sosialisme lebih pada sistem ekonomi yang
mengutamakan kolektivisme dengan titik ekstrem menghapuskan hak milik pribadi,
sedangkan komunisme menunjuk pada sistem politik yang juga mengutamakan hak-hak
komunal, bukan hak-hak sipil dan politik individu.114 Ideologi tersebut berhadapan dengan
ideologi liberalisme-kapitalis yang menekankan pada individualisme baik dari sisi politik
maupun ekonomi.
Kedua ideologi besar tersebut menjadi ideologi utama negara-negara dunia pasca
perang dunia kedua hingga berakhirnya era perang dingin. Walaupun demikian baik
komunisme maupun kapitalisme memiliki warna yang berbeda-beda dalam penerapannya di
tiap wilayah. Ideologi selalu menyesuaikan dengan medan pengalaman dari suatu bangsa dan
masyarakat. Komunisme Uni Soviet berbeda dengan komunisme di Yugoslavia, Cina, Korea
Utara, dan beberapa negara Amerika Latin. Demikian pula dengan kapitalisme yang memiliki
perbedaan antara yang berkembang di Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Asia.
Walaupun negara-negara yang menganut kedua besaran ideologi tersebut saling
berhadap-hadapan, namun proses penyesuaian diantara kedua ideologi tersebut tidak dapat
dihindarkan. Kapitalisme, dalam perkembangannya banyak menyerap unsur-unsur dari
sosialisme. Setelah mengalami krisis besar pada tahun 1920-an (the great depression)
Amerika Serikat banyak mengadopsi kebijakan-kebijakan intervensi negara di bidang
ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kebijakan-kebijakan tersebut kemudian
berkembang menjadi konsep negara tersendiri, bahkan ada yang menyebutnya sebagai
ideologi, yaitu negara kesejahteraan (welfare state) yang berbeda dengan ideologi kapitalisme
klasik.
Di sisi lain, beberapa negara komunis yang semula sangat tertutup lambat-laun
membuka diri, terutama dalam bentuk pengakuan terhadap hak-hak sipil dan politik. Proses
demokratisasi terjadi secara bertahap hingga keruntuhan negara-negara komunis yang
ditandai dengan tercerai-berainya Uni Soviet dan Yugoslavia pada dekade 1990-an. Ada yang
menafsirkan bahwa keruntuhan Uni Soviet dan Yugoslavia sebagai pilar utama adalah tanda
kekalahan komunisme berhadapan dengan kapitalisme. Bahkan Fukuyama pernah mendalilkan
hal ini sebagai berakhirnya sejarah yang selama ini merupakan panggung pertentangan antara
kedua ideologi besar tersebut. Namun kesimpulan tersebut tampaknya terlalu premature.
Keruntuhan komunisme, tidak dapat dikatakatan sebagai kemenangan kapitalisme karena dua
alasan, yaitu (a) ide-ide komunisme, dan juga kapitalisme tidak pernah mati; dan (b) ideologi
kapitalisme yang ada sekarang telah menyerap unsur-unsur sosialisme dan komunisme.
Ide-ide komunisme tetap hidup, dan memang perlu dipelajari sebagai sarana mengkritisi
sistem sosial dan kebijakan yang berkembang.115 Ide-ide tersebut juga dapat hidup kembali
menjadi suatu gerakan jika kapitalisme yang saat ini mulai kembali ke arah libertarian berada
di titik ekstrim sehingga menimbulkan krisis sosial. Demikian pula halnya dengan gerakan-
gerakan demokratisasi dan perjuangan atas hakhak individu akan muncul pada sistem yang
terlalu menonjolkan komunalisme.

APAKAH IDEOLOGI PANCASILA DAPAT DI GANTI?


Pancasila tidak bisa diganti dengan ideologi apapun. Karena, Indonesia tidak akan pernah ada
tanpa Pancasila. Ini bukan nilai asing, melainkan nilai yang berakar dan tumbuh dan
menghidupkan kita semua di kita selama ratusan dan mungkin ribuan tahun. Nilai-nilai ini
sudah terbukti dan punya reputasi, untuk menjaga kebersamaan yang membuat bangsa
Nusantara berkembang dan hidup bersama, Sehingga kita tidak bisa hidup tiba-tiba misalnya
seperti di Eropa, karena habit kita sudah di nusantara. Begitupun orang Timur Tengah
misalnya, hidup dan habitatnya ya di Timur Tengah, karena pasti ada historinya.
Penyelenggaraan Ilahi selalu menempatkan manusia dengan habit dan habitatnya. Dan kita
diberikan habitat yang luhur, karena tidak lepas dari nilai spiritualitas. Dalam sila pertama
Pancasila telah jelas, bahwa dalam setiap tubuh manusia Indonesia ada spiritualitas, juga ada
nilai persatuan. Artinya masyarakat harus bersatu. Lalu ada demokrasi, karena dalam hidup
bersama walaupun ada perbedaan tetap harus hidup bersama. Kemudian, ada ekonomi. “Nah,
BPIP sebenarnya ingin memberi kawalan, atau menjadi salah satu lokomotif, bersama
lokomotif lain yakni civil society, untuk menjaga nilai, misalnya sesuatu yang dari asing dan
kita tidak tahu apa itu, sehingga harus difilter. Mana yang sesuai dengan nilai-nilai kita, atau
bisa menghancurkan kita. Apalagi secara struktural kita katakan ini komitmen kita. Kalau
Pancasila diganti, berarti NKRI tidak ada. Itulah sebabnya Pancasila tidak tergantikan.
Ikatannya pada sejarah nilai, dan kehidupan manusia Indonesia dan nusantara akan selalu
ada. Ini menjadi modal kita ke depan. Kemudian, ada kedaulatan politik, dimana kita jaga
Indonesia dari ideologi lain yang tidak sesuai dengan ideologi kita. Selanjutnya ada secara
kebudayaan, jelas sekali di sana itu ada kepribadian kita,sebagai kepribadian Indonesia. Dan
kepribadian ini harus diekspresikan, dalam pergaulan internasional.
KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi
negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan
dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi
berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud
masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan
untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas sodio budaya bangsa
Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi
lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa
konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi
Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan realitas
sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu memberikan keyakian akan
terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang
ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan
dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Muslimin, Husein. "Tantangan terhadap pancasila sebagai ideologi dan dasar negara pasca
reformasi." Jurnal Cakrawala Hukum 7.1 (2016): 30-38.

Huda, Muhammad Chairul. "Meneguhkan Pancasila Sebagai Ideologi Bernegara." Resolusi: Jurnal


Sosial Politik 1.1 (2018): 78-99.

Danial, R. Deni Muhammad. Mengenal Ideologi-ideologi di Dunia. Alprin, 2020.

Al-Jihad, R. Saddam. Pancasila ideologi dunia: sintesis kapitalisme, sosialisme, dan Islam. Pustaka
Alvabet, 2018.

Anda mungkin juga menyukai