Anda di halaman 1dari 4

NAMA :ARIN SETIANI

NIM :182121068

MATA KULIAH :PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERTUTUP

Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi sebuah pedoman dalam berbagai segi
kehidupan, baik dalam bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.Ideologi berasal dari kata
idea, yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dn kata logos yang artinya
ilmu.Secara harfiah ideologi ialah ilmu pengetahuan tentang ide-ide, atau ajaran-ajaran
tentang pengertian dasar (Kodhi dan Soejadi, 1988: 49).Pancasila memberikan
kecenderungan untuk selalu berpikir ke depan, serta mengharuskan bangsa Indonesia untuk
selalu dapat menyadari situasi kehidupan yang tengah dihadapi. Terutama agar dapat
membangun karater bangsa di tengah globalisasi dalam era keterbukaan dunia di berbagai
bidang kehidupan.

Ideologi tertutup ialah sesuatu gagasan, ide cita-cita, pemikiran dan juga sebuah pandangan
yang mutlak, serta tidak dapat diingkari mengenai kesahihan isi didalamnya serta wajib
diterima, dipatuhi juga dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.Ideologi
tertutup tidak hanya berupa nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.

Ciri-ciri yang dimiliki sebuah ideologi tertutup yaitu merupakan sebuah cita-cita serta
gagasan sekelompok golongan tertentu dan bukan sesutau hal yag telah diyakini dan
berkembang di masyarakat sebelumnya, dan ideologi tersebut digunakan untuk mengubah
cara pandang masyarakat.Memiliki sifat yang totaliter, yakni berusaha mengawasi setiap
gerak-gerik masyarakat dan memaksakan kehendak terhadap masyarakat.Dan yang berlaku
dalam ideologi terbuka tidak berlaku diideologi tertutup.

Isi didalamnya tidak hanya suatu gagasan maupun cita-cita saja namun juga berupa tuntutan
yang diwajibkan terhadap masyarakat secara opersional, mutlak, dan menyeluruh.
Sebuah ideologi tertutup bersifat apriori serta dogmatis, sehingga tidak dapat dikritik maupun
diubah lagi.

Sedangkan ideologi terbuka sendiri bersifat menghormati dan mangakui adanya sebuah
kemajemukan (pluralitas), maka dari itu dapat diterima oleh setiap kalangan masyarakat yang
berasal latar budaya, etnis maupun agama yang berbeda.Pemahaman serta pemikirannya tidak
mengekang sebuah kebebasan bagi masyarakat, namun justru memberikan inspirasi pada
masyarakat agar dapat hidup secara lebih bertanggung jawab seperti makna yang terkandung
dalam falsafah tersebut.

Tercipta bukan dikarenakan oleh negara, akan tetapi terbentuk dari dalam masyarakat itu
sendiri, yang digali dari cara hidup di dalam masyarakat tersebut.Isi yang terkandung
didalamnya tidak operasional secara langsung, maka dari itu setiap adanya generasi baru
perlu menggali lagi pemahaman tentang falsafah tersebut dan menghayati isi didalamnya dan
menemukan implikasainya dalam keadaan saat ini.

Macam-macam Ideologi Tertutup

Didalam sebuah ideologi tertutup terkandung makna yang memiliki kebenaran yang mutlak
dan menjadi suatu aturan tak tertulis yang memaksa seseorang untuk mematuhi ideologi
tersebut tanpa harus dipertanyakan tentang kebenaran didalamnya dan harus diterima secara
penuh.

Ideologi tertutup memiliki beberapa macam, antaranya ideologi fasis, secara etimologi fasis
berasal dari kata Fascismo yang merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Latin
“fases”, yang memiliki arti kumpulan tangkai yang diikatkan kepada sebuah kapak. Yang
merupakan simbol otoritas hakim romawi kuno. Secara umum fasis atau fasisme memiliki
beberapa ide atau paham yakni anti komunis, anti liberalisme dan anti konservatif. Yang
memiliki tujuan untuk menciptakan sebuah ekonomi yang terstruktur yang dikendalikan demi
merubah hubungan sosial.

Dalam pandangan politik, Fasisme merupakan sebuah pemikiran atau gerakan politis yang
menindas. Didalam paham fasis berisi tujuan untuk memaksa individu dan juga masyrakat
luas untuk melakukan hal yang seragam seperti yang dikehenaki oleh penguasa. Dengan kata
lain fasis memiliki pengertian sebuah ideologi yang memiliki paham absolut dan mutlak.
Beberapa negara yang memiliki paham fasis ialah Jerman, Italia, dan Jepang, namun setelah
perang dunia ke II tidak ada satu pun negara yang mengakui paham fasis secara terbuka.
Selanjutnya ialah ideologi komunis, komunis atau paham komunisme secara umum ialah
sebuah ideologi Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis ini karena paham atau
teori tersebut tidak percaya terhadap mitos, takhayul maupun agama, dengan begitu tidak ada
pemberian doktrin terhadap masyarakyat. Karena didalam komunisme ada sebuah prinsip
yang mengatakan bahwa “agama dianggap candu” yang membuat seseorang berangan-angan
tentang sesuatu hal yang tidak nyata dan rasional serta dapat membatasi diri untuk memiliki
pemikiran yang lebih terbuka dan maju.Negara-negara yang berideologi komunis hingga saat
ini ialah Republik Rakyat Tiongkok, Laos, Vietnam dan juga korea Utara. Inti dari paham
ideologi komunisme ini sendiri merupakan penerapan ajaran sosial radikal marxisme-
leninisme.Tidak memiliki kepercayaan terhadap adanya Tuhan(atheisme)

Ada pula Ideologi Agama yaitu sebuah pemikiran maupun gagasan, pandangan yang asal
mulanya berasal dari pedoman dan pandangan hidup suatu agama yang tercantum didalam
sebuah kitab suci suatu agama dan kebenarannya adalah suatu yang mutlak dan tak
terbantahkan.Hukum agama yang tertuulis didalam kitab suci merupakan pedoman utama
dalam menjalankan segala hal tentang urusan Negara serta pemerintahan.Negara yang
memiliki ideologi tersebut hanya memiliki satu saja agama atau kepercayaan yang secara
resmi diakui oleh negara tersebut.

Pancasila Sebagai Ideologi Tertutup

Pancasila sesungguhnya merupakan sebuah ideologi yang terbuka, namun dalam


perjalanannya Pancasila sendiri pernah melalui sebuah masa dimana ideologi pancasila
menjadi sebuah Pancasila sebagai Ideologi Tertutup. Hal trsebut terjadi pada masa
pemerintahan orde lama dan juga orde baru, namun pada puncaknya terjadi penyimpangan
makna Pancasila adalah pada masa orde baru. Pada masa tersebut penguasa secara terus-
menerus dan sistematis memonopoli penafsiran Pancasila melalui P4 yakni Pedoman
Penghayatan Pancasila.Pada masa tersebut makna kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa memiliki pergeseran makna. Yakni dari penasiran yang benar
mengenai Pancasila merupakan paham yang dikehendaki kebenarannya oleh penguasa.
Masyarakat dituntut untuk memiliki pemaham yang seragam tentang makna Pancasila, dan
Pancasila hanya dijadikan alat untuk memanipulasi rakyat secara sistematis demi
melanggengkan kekuasaan penguasa tersebut.

Menurut sejarawan UGM Kuntowijoyo (Bernafas, 25/1/2004), “pemerintah telah


memanipulasi Pancasila untuk keuntungan mereka”. Machiavelli berpendapat pemerintahan
pada masa Orde Baru, Pancasila dipergunakan sebagai alat untuk memperdaya masyarakat
untuk menyembunyikan kepentingan, memperoleh serta melanggengkan kekuasaan. Dan,
dalam pandangan Karl Marx, Ideologi Pancasila pada masa Orde Baru sama saja dengan
dijadikan sebagai kesadaran semu.

Anda mungkin juga menyukai