Kelompok 09
1. MUHAMMAD LUTFIYAN HADI ( 40119025 )
2. MUNDING ALVIRA KURNIAWAN ( 40119027 )
ABSTRAK
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari
bahasa Sansakerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
pedoman dan landasan hidup dalam berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang mengatur seluruh sistem ketatanegaraan
Indonesia. Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa memiliki peran sangat penting yaitu sebagai
dasar negara, pandangan hidup, jiwa dan kepribadian bangsa, tujuan yang akan dicapai oleh
bangsa Indonesia, perjanjian luhur rakyat Indonesia, dan sumber dari segala sumber hukum.
Setiap bangsa tentu saja harus mempunyai ideologi atau dasar yang dapat diakui, diterima oleh
semua masyarakat yang juga menjadi tujuan dan cita-cita mulia dari suatu bangsa. Bagi bangsa
Indonesia nilai-nilai itu terkandung dalam Pancasila. Dan di dunia ini, terdapat berbagai macam
ideologi diantaranya adalah liberal,sosialisme, Dan komunisme.
PENDAHULUAN
Negara merupakan suatu organisasi yang dalam wilayah tertentu dapat memaksakan
kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat
menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama. Negara juga berwenang menetapkan cara-
cara dan batas-batas sampai dimanakah kekuasaan itu dapat digunakan oleh individu,
kemlompok, maupun negara itu sendiri.
Untuk menciptakan keadaan negara yang stabil, maka suatu negara harus memiliki suatu
prinsip dasar dalam manjalankan segala hal yang berkaitan dengan negara. Oleh karena itu,
setiap negara memiliki prinsip dasarnya masing-masing atau disebut juga dengan ideologi.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak yang diterapkan pada masalah publik sehingga
membuat konsep ini menjadi inti politik.
Terdapat banyak ideologi di dunia ini. Setiap negara mempunyai ideologinya masing-masing
sesuai dengan ciri khas negaranya. Karena ideologi merupakan dasar dan ide serta cita-cita
negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Walaupun zaman semakin berkembang,
ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan ketetapan dalam
berjalannya suatu negara.
Pancasila adalah salah satu bentuk dari ideologi negara. Dalam pancasila terdapat cita-cita,
nilai, keyakinan, dan pedoman negara indonesia. Sehingga indoneia memiliki aspek politik,
huku, ekonomi, pendidikan, agama dan masyarakat yang berbeda dari negara yang lain.
PEMBAHASAN
PANCASILA DIANTARA IDEOLOGI DUNIA
Pada saat Pidato di depan PBB, Presiden Soekarno mengusulkan agar Pancasila
menjadi salah satu piagam yang di akui PBB sejajar dengan magna charta. Usulan ini
didasarkan fakta pertarungan antara pengikut kapitalisme dan sosialisme yang menyebabkan
ratusan juta manusia meninggal dalam perang dunia I, II, dan perang dingin. Saat itu Pancasila
ditawarkan menjadi alternatif atas dua ideologi besar dunia yang saling mengkutub.
Sejak berakhirnya perang dingin yang diwarnai persaingan ideologi antara blok Barat
yang memromosikan liberalisme-kapitalisme dan blok Timur yang memperkenalkan
komunisme-sosialisme, tata pergaulan dunia mengalami perubahan yang mendasar. Beberapa
kalangan mengatakan bahwa setelah berakhirnya perang dingin yang ditandai dengan bubarnya
Uni Soviet dan runtuhnya tembok Berlin di akhir 1980-an dunia ini mengakhiri periode bipolar
dan memasuki periode multipolar.
Pancasila yang memiliki nilai-nilai religiusitas, nasionalisme, internasionalisme,
demokrasi dan keadilan sosial merupakan konsep yang brilian dalam menghadapi situasi dunia
yang semakin terpolar. Tentunya nilai-nilai universal yang termaktub dalam Pancasila dapat
diterima di benua manapun. Dunia ketiga pada saat ini membutuhkan ideologi pemersatu agar
tidak dimangsa oleh fundamentalisme ekonomi “pasar bebas” dan fundamentalisme agama.
Dalam perjalanan sejarah, Indonesia merupakan pelopor Gerakan Non Blok dimana
memiliki semangat memperjuangkan kepentingan negara yang baru merdeka. Bermodal
sejarah ini bisa dijadikan poin penting bahwa nilai-nilai pancasila mampu menjadi alternatif
ditengah polarisasi ideologi kapitalisme dan sosialisme. di tengah kemiskinan yang
mengglobal, kelaparan dunia yang semakin besar, diperlukan terobosan agar tidak terjadi lagi
penghisapan manusia atas manusia , homo homini lupus.
A. Asal usul Pancasila
Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara
mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang terjadi pada
ideologi-ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup
panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-
nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-
istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia
mengangkat nilai-nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral
yang luhur, antara lailn dalamsidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian
menghasilkan Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas
lagi dalam sidang BPUPKI kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI
Pancasila sebagai calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan
akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai daasar filsafat negara
Republik Indonesia.
B. Karakteristik ideologi pancasila
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat
aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namun mengekplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta jaman.
Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang
bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta niali-
nilai yang baik dan benar.
Nilai Instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan ekspisitasi, penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.
Aspek/
Pancasila Liberalisme Sosialisme Komunisme
Ideologi
Politik - Demokrasi Pancasila - Demokrasi - Demokrasi untuk - Demokrasi rakyat
Hukum - Hukum untuk liberal kolektifitas - Berkuasa mutlak
menjunjung tinggi - Hukum untuk - Diutamakan satu partai politik
keadilan dan melindungi kebersamaan - Hukum untuk
keberadaan individu individu - Masyarakat sama melanggengkan
dan masyarakat - Dalam politik dengan negara komunis
mementingkan
individu
Ekonomi - Peran negara ada - Peran negara - Peran negara ada - Peran negara
untuk tidak terjadi yang kecil untuk pemerataan dominan
merugikan rakyat - Swasta - Keadilan - Demi kolektivitas
mendominasi distributif yang berarti demi
- Kapitalisme diutamakan negara
- Monopolisme - Monopoli negara
- Persaingan
bebas
Agama - Bebas memilih salah - Agama urusan - Agama harus - Agama candu
satu agama pribadi mendorong masyarakat
- Agama harus - Bebas berkembangnya - Agama harus
menjiwai dalam beragama : kebersamaan dijauhkan dari
kehidupan Bebas memilih masyarakat
bermasyarakat agama - Atheis
berbangsa dan Bebas tidak
bernegara beragama
IDEOLOGI PANCASILA
Pengertian Asal Mula Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk
secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaiman yang terjadi pada
ideologi-ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup
panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-nilainya telah
ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai
kebudayaan dan nilai-nilai religius. Kemudian para pendiri negara Indonesia mengangkat nilai-
nilai tersebut dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur, antara
lailn dalamsidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian menghasilkan
Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagi dalam sidang
BPUPKI kedua. Setelah kemerdekaan Indonesia sebelum sidang resmi PPKI Pancasila sebagai
calon dasar filsafat negara dibahas serta disempurnakan kembali dan akhirnya pada tanggal 18
Agustus 1945 disahkan oleh PPKI sebagai daasar filsafat negara Republik Indonesia.
Karakteristik Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat
aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya, namun mengekplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek serta zaman.
Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:
Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang
bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta niali-
nilai yang baik dan benar.
Nilai Instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan ekspisitasi, penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam realisasi praksis inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.
Berdasakan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa Indonesia
mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu karena ditentukan oleh
keanekaragamanaa, sifat dan karakternya, maka bangsa ini mendirikan suatu negara
berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, suatu Negara Kebangsaan serta
suatu Negara yang Bersifat Integralistik.
IDEOLOGI LIBERALISME
Pengertian Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari
konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua
karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi
kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang
menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah
berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep
kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan
kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan
manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan
yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif
bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan
terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi
tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford
Manifesto dari Liberal International: “Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui
demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan
didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar
(enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya.
Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-
bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan
tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa
yang harus dilakukan.
IDEOLOGI KOMUNISME
Pengertian Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya.
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama
dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari
pemikiran yang rasional dan nyata.
Paham komunis berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara-
cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat
diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan Negara dibawah diktator
proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan diambillah untuk selanjutnya berada
dalam control negara.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia
tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan
disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis
adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang
filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.Karl Heinrich Marx
Lambang Komunisme
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk secara
mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaiman yang terjadi pada ideologi-
ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia.
Sebagai paradigma, Pancasila memiliki peran sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup
negara dan sebagai suatu ideologi. Dengan beberapa hal yang mendukung terbukanya ideologi
Pancasila memungkinkan dapat terlaksananya nilai-nilai yang terkandung pada tiap sila-sila
Pancasila demi tercapainya cita-cita dan aspirasi rakyat.
Dengan ciri khas proses dalam rangka membentuk suatu negara, maka bangsa
Indonesia mendirikan suatu negara memiliki suatu karakteristik, ciri khas tertentu karena
ditentukan oleh keanekaragamanaa, sifat dan karakternya, maka bangsa ini mendirikan suatu
negara berdasarkan Filsafat Pancasila, yaitu suatu Negara Persatuan, suatu Negara Kebangsaan
serta suatu Negara yang Bersifat Integralistik.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasila diakses pada 29 September 2019 pukul 15.17 wib.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Liberalisme diakses pada 29 September 2019 pukul 15.20 wib.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sosialisme diakses pada 05 oktober 2019 pukul 19.00 wib.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunisme diakses pada 05 oktober 2019 pukul 19.15 wib.
https://www.scribd.com/Pancasila-Diantara-Ideologi-Dunia diakses pada 05 oktober 2019
pukul 19.30 wib.
https://misbahusurur24.blogspot.com/2018/01/makalah-idiologi-negara-dan-dunia.html?m=1
diakses pada 07 oktober 2019 pukul 18.25 wib