Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila


Yang diampu oleh Bapak Dr. Roedy Susanto, ST., M.Sos

Disusun oleh:
BAIQ SHELIA AZZAH AZIZAH (P17410221004)
OLLYVIANE AMALIA PUTRI (P17410220105
SALSABILA SALMA FAUZIYA (P17410221009)
NUR AFNI HERYANTI (P17410221013)
AININ ALIYAH (P17410223036)
REGITA PUTRI PERTIWI (P17410223038)
MUTIARA YASMIN (P17410223040)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KESEHATAN TERAPAN
PRODI D-III RMIK
TINGKAT 1A
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pancasila
yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA”.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Dr. Roedi Susanto, ST., M.Sos selaku dosen mata kuliah Pancasila.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
“PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Roedi Susanto, ST.,
M.Sos selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Ucapan terima kasih yang
tiada tara untuk kedua orang tua penulis yang selalu memberikan nasihat, perhatian,
dan doa yang tentu takkan pernah bisa penulis balas. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada semua pihak yang membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Dalam penulisan tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, penulis menerima dan menanti saran dan kritik dari pembaca.

Malang, 7 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3
1.2 Pembatasan Masalah .......................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penulisan .............................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi ................................................................ 7
2.2 Makna Pancasila sebagai Ideologi ...................................................................... 8
2.3 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi ....................................................................... 9
2.4 Nilai Pancasila sebagai Ideologi ........................................................................ 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 12
3.2 Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam


sebuah negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam
kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena
kajian ideologi tidak pernah usang dan ketinggalan jaman. Harus disadari
bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri,
suatu bangsa akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-citanya.
Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang
menjadi cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat
yang bersifat khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir negara serta
kemudian menyebarluaskannya dengan resmi”.
Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama diciptakan oleh
Desstutt de Tracy tahun 1976 di Perancis, telah terjadi pergeseran arti begitu
rupa sehingga ideologi dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang
kompleks”. Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah Ideologi secara
etimologis ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari bahasa Yunani
ideos yang berarti bentuk atau idean yang berarti melihat, sedangkan logos
berarti ilmu. Dengan demikian ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian
dasar ide-ide (the scince of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian
dasar. Ide dapat di artikan cita-cita yang bersifat tetap dan yang harus
dicapai”. Berarti cita-cita ini pada hakikatnya merupakan dasar pandangan
atau faham yang diyakini kebenarannya. Ideologi diharapkan dapat
memberikan tuntunan atau pedoman perilaku bagi warga masyarakat dalam
kehidupan bernegara dan berbangsa. Inilah arti pentingnya sebuah ideologi
bagi bangsa dan negara.
Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah “keseluruhan prinsip
atau norma yang berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai
aspek, seperti sosial politik, ekonomi, budaya, dan hankam”. Menurut

3
W.White sebagaimana dikutip Kansil (2005:27), Ideologi ialah soal cita-cita
mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi filsafat sosial yang
sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang cita-cita yang
dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. Dengan demikian
ideologi merupakan alat pengikat yang baik karena didasarkan pada
pemikiran yang menyatakan bahwa jika persatuan sudah terwujud maka alat
pengikat sudah tidak diperlukan.
Kenyataan menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat sebenarnya
dibangun diatas keanekaragamaan (budaya, etnis, bahasa, agama dan
sebagainya), sehingga perpecahan merupakan benih yang subur dan siap
meledak setiap saat. Mengingat pentingnya ideologi bagi sebuah negara,
maka pembinaan secara terus menerus agar ideologi yang diterimanya
semakin mengakar dan pada gilirannya mampu membimbing masyarakat
menuju pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami ideologi bagi suatu
bangsa juga dapat dilakukan melalui pemahaman tentang fungsi ideologi
yang dianut oleh suatu negara.
Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi negara bernama
Pancasila. Pancasila menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu: Pancasila
merupakan “lima dasar atau lima asas adalah nama dari Dasar Negara
Republik Indonesia”. Istilah pancasila sudah dikenal sejak jaman Majapahit
pada abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama karangan
Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Ditinjau dari sejarahnya
istilah “Pancasila” pertama kali disampaikan oleh Ir.Soekarno pada saat
mengusulkan dasar Negara Indonesia. Selanjutnya, pancasila dikenal saat ini
adalah ideologi Negara Indonesia yang tertuang di dalam pembukaan UUD
1945 pada alinea keempat.
Hakikat pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar
negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
memiliki status yang resmi yaitu tercantum pada alinea IV dalam Undang-
Undang 1945. Menurut Widjaja (1995:72), “pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa yang berisikan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan dan pikiran-pikiran serta gagasan-gagasan yang dianggap baik oleh
bangsa”.

4
Pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai yang diyakini
kebenaran, ketepatan, dan kemanfaatannya. Itulah yang menimbulkan tekad
untuk mewujudkan dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Nilai
sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang
dianggap paling baik bagi bangsa Indonesia adalah pancasila, baik sebagai
falsafah maupun pandangan hidup. Nilai-nilai pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam hidup
masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima sila
lainnya.
Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai bidang dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain,
seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia
menggunakan pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur
tentang baik buruk dan benar. salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa seluruh rakyat Indonesia,
kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan
pancasila menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup
kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah
berurat akar dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar
dalam kepribadian bangsa, maka dapat diterima sebagai dasar negara yang
mengatur hidup ketatanegaraan.

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar isi makalah dapat mengarah serta


mengena pada sasaran yang diinginkan. Sebuah makalah perlu dibatasi ruang
lingkupnya agar pembahasan tidak terlalu menyimpang, terarah dan menjadi
lebih fokus. Pembatasan masalah dalam makalah ini adalah Pancasila sebagai
ideologi bangsa.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila sebagai ideologi?


2. Apa makna Pancasila sebagai ideologi?

5
3. Apa fungsi Pancasila sebagai ideologi?
4. Apa saja nilai Pancasila sebagai ideologi?
5. Apa perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya?
6. Apa saja faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai ideologi?

1.4 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian Pancasila sebagai ideolog


2. Menjelaskan makna Pancasila sebagai ideologi
3. Menjelaskan fungsi Pancasila sebagai ideologi
4. Menjelaskan nilai Pancasila sebagai ideologi
5. Menjelaskan perbedaan ideologi pancasila dengan ideologi yang lainnya
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mendasari pancasila dipilih sebagai
ideologi

1.5 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para
pembaca. Selain itu diharapkan pula dapat membangun karakter anak
bangsa yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi dosen
Hasil makalah ini diharapkan dapat memberi masukan terhadap dosen
mata kuliah Pancasila. Makalah ini dapat dilakukan sebagai salah satu
cara untuk mengelola pembelajaran Pancasila selangkah lebih maju
dan bermutu karena mengetahui akan Pancasila sebagai ideologi
bangsa.
b. Bagi mahasiswa
Hasil makalah ini dapat diharapkan menambah informasi dan
wawasan bagi para mahasiswa

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan
śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi
utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945.Meskipun terjadi perubahan
kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, secara umum
dan beberapa arah filosofis atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas
yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar
pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.
Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan
landasan/ide/gagasan yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata
pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana suatu sistem itu
dijalankan.visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di

7
Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan,
nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. visi atau arah
dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya
kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan ,
kerakyatan serta nilai keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan
pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. seluruh warga negara Indonesia
menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan.
Hubungan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita
normatif bagi penyelenggaraan bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah
dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang ber-Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang
ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.

2.2 Makna Pancasila sebagai Ideologi

1. Sebagai Cita-cita Negara


Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai –
nilai dalam Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita
dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan
bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi
atau arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi
persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan
dalam seluruh aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling
menggambarkan makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan
mengamalkan nilai Pancasila di bidang politik. Contoh penerapan nilai–
nilai pancasila dalam bidang politik ada banyak sekali bentuknya. Sebagai
contoh, pemilihan umum yang dilakukan secara langsung, sebagai
perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan kebijakan – kebijakan
yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada kepentingan
pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
2. Sebagai Nilai Integratif Bangsa dan Negara

8
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai
integratif bangsa dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk
menyatukan perbedaan bangsa Indonesia. Disitulah makna dari Pancasila
sebagai ideologi negara memegang peran yang penting untuk persatuan
dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi pemecah
konflik atau penyetara kesenjangan.
3. Pandangan para ahli mengenai makna dari Pancasila sebagai ideologi
Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai
ideologi negara menurut pandangan mereka.
1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia,
Soekarno, bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu
membuat semua kelompok masyarakat di Indonesia ini bersatu dan
menerima asas tersebut.
2. Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995, mengemukakan
bahwa telah terjadi perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun
mendapat julukan sebagai filsafat atau buah piker yang mendalam,
Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai sarana demokrasi bagi
seluruh warga negara Indonesia. Dalam perkembangannya, Pancasila
menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh Indonesia, dan
berbeda dari ideologi yang lainnya.
3. Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat.
Pancasila adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek.
Hal tersebut menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan
bisa diinterpretasikan dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan
orde baru, bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.

2.3 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi

1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan


kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena
sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila
memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber
motivasi dan tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa
melaksanakan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.

9
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas
bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus
memberi dorongan bagi nation and character building berdasarkan
Pancasila.
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk
melakukan kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.

2.4 Nilai Pancasila sebagai Ideologi

1. Nilai Dasar
Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah
nilai yang mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat
dalam isi kelima sila dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental
Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan dinamis
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan catatan,
nilainilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar
Pancasila.
3. Nilai Praktis
Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan
seharihari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam
perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.
2.5 Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain
Perbedaan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme, dan Komunisme
1. Ideologi Pancasila dengan Liberalisme
Pancasila:
a. Kepemilikan individu dibatasi pada kepentingan yang tidak menjadi
hajat hidup orang banyak.
b. Bercampurnya aspek kepemerintahan dengan agama.
c. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Liberalisme:

10
a. Kepemilikan individu tidak dibatasi sama sekali.
b. Aspek pemerintahan dan keagamaan dilarang untuk dicampur
adukkan.
c. Penolakan terhadap pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Persamaan: Sama-sama menganut sistem demokrasi, dimana semua
orang berhak menyuarakan pendapatnya.
2. Ideologi Pancasila dengan Komunisme
Pancasila:
a. Hak milik pribadi dan negara dipisahkan dengan jelas dan
diperbolehkan sesuai peraturan.
b. Menimbulkan adanya kelas dalam masyarakatdengan penanganan
masing-masing.
c. Pemerintah yang demokratis.
Komunisme:
a. Penghapusan seluruh hak milik pribadi dan negara menjadi hak milik
besama.
b. Terciptanya negara tanpa kelas.
c. Pemerintahan cenderung otoriter agar rakyat dapat diatur sepenuhnya.
2.6 Faktor yang Mendasari Pancasila dipilih sebagai Ideologi
1. Pancasila merupakan Ide ide para pahlawan bangsa
2. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum
3. Pancasila merupakan aturan paling umum pada bangsa Indonesia

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga


merupakan ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila
merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila
bukan hanya suatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara Indonesia
akan tetapi pancasila membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat
tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan
untuk mewujudkannya.
Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas
sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang
membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaan ideologi Pancasila
dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-nilai yang mencerminkan
realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan
dari dimensi Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan
secara konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan
perkembangan masyarakat.

3.2 Saran

Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara


kita yaitu Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://thegorbalsla.com/pengertian-pancasila/
https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-dasar-negara/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
Surbakti, K. (2018). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN
SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK
MATERI SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT. JURNAL TEMATIK, 8(1),
166-171.
Surbakti, K. (2017). Pengaruh Game Online terhadap Remaja. JURNAL
CURERE, 1(1).

13

Anda mungkin juga menyukai