MASYARAKAT, PENDIDIKAN
DAN NILAI
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Pandangan Filsafat
Pancasila tentang Manusia, Masyarakat, Pendidikan, dan Nilai”. Tidak lupa kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat ber manfaat bagi pembaca dan teman-teman.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Filsafat Pancasila adalah hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia,
yangoleh bangsa Indonesia dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai suatu kenyataan, norma-
norma,nilai-nilai yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai
bagi bangsa Indonesia.
Pendidikan sebagai suatu lembaga yang berfungsi menanamkan dan mewariskan sistemnorma
tingkah laku perbuatan yang didasarkan kepada dasar-dasar filsafat yang dijunjung
olehlembaga pendidikan dan pendidik dalam suatu masyarakat. Untuk menjamin supaya
pendidikandan prosesnya efektif, maka dibutuhkan landasan-llandasan filosofis dan landasan
ilmiah sebagaiasas normatif dan pedoman pelaksanaanya. Filsafat pendidikan nasional
Indonesia adalah suatusistem yang mengatur dan menentukan teori dan praktek pelaksanaan
pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila"
yang diabdikan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan
cita-cita bangsa dan negara Indonesia.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pandangan filsafat Pancasila tentang manusia
2 . Mengetahui pandangan filsafat Pancasila tentang masyarakat
3. Mengetahui pandangan filsafat Pancasila tentang pendidikan dan nilai
BAB II
PEMBAHASAN
Melihat dari beragamnya kebudayaan yang terdapat dalam bangsa Indonesia maka
proseskesinambungan dari kehidupan bangsa merupakan tantangan yang besar. Demi
perkembangankebudayaan Indonesia selanjutnya dituntut adanya rumusan yang jelas yang
mampu berperan sebagai pemersatu bangsa sehingga ciri khas bangsa Indonesia menjadi
nyata.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia Pancasila adalah manusia
yang bebas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu
dan perkembanganmasyarakat (sosial) Indonesia. Manusia ciptaan Tuhan Yang Maha
Kuasa dianugerahi kemampuanatau potensi untuk bertumbuh dan berkembang
sepanjang hayat.
2.3 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat
Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah
semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat Indonesia adalah
pilar negaradan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan hak dalam hubungan
hidup kemanusiaan yangmencakup hubungan antara negara dengan warga negara,
hubungan negara dengan negara, danhubungan antar sesama warga negara yang
dinamakan adil (Surajiyo, 2008).
Untuk menghindarkan masalah etno-nasionalisme yang dapat berakibat disintegrasi
bangsa, Hamdi Huruk (dalam H.A.R. Tilaar. 2002: 76) mengemukakan program sebagai
berikut :
1. Didalam menyikapi dorongan etno-nasionalisme yang negatif maka
dihindarkan cara-cara pemecahan koersif (militeristk), tetapi dengan
menggunakan metode persuasive dandialogis, serta mengikut sertakan
masyarakat setempat.
2. Perlu diakui identitas etnis dalam arti kultural bukan dalam arti politik.
3. Menyadarkan kelompok-kelompok yang berkeinginan kepada separatisme,
bahwa berpisah dengan negara dan bangsa Indonesia akan merugikan.
4.Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM.
Oleh karena itu, budaya etnis masing-masing suku harus diberi kesempatan yang seluas-
luasnya untuk diperkembangkan sebagai modal dasar mengembangkan demokrasi atau
sikap demokratis, saling menghargai, dan menghormati bagi setiap warga negara. Itulah
yang menjad inilai-nilai dasar Pancasila terhadap masyarakat Indonesia.
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai filsafat Negara maka patut menjadi jiwa bangsa
Indonesia, menjadi semangat dalam berkarya pada segala bidang.
Pancasila harus dipahami dengan menggunakan penalaran rasional akal
budi manusia. Pancasila juga harus dipahami dengan pendekatan kritis,
yakni tidak mudah percaya dengan klaim-klaim luhur ataupun praktek-
praktek naif yang mengatasnamakan Pancasila. Tafsiran atas nilai-nilai
Pancasila pun harus runut dan taat asas, sesuai denganmaksud dan tujuan
adanya Pancasila itu sendiri. Seperti segala sesuatu di bawah langit,
Pancasila, dan tafsiran atasnya, pun juga harus kontekstual, yakni sesuai
dengan perkembangan jaman. Maka, nilai fleksibilitas, dalam tegangan
dengan keteguhan prinsip-prinsip dasar harus digunakansemesta
berpartisipasi “mewujudkannya”. Semua anggota semesta ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan realitas. Sebab itu, peran manusia baik
sebagai individu maupun kelompok adalahmerajut realitas yang
diinginkannya yang dapat diterima oleh lingkungannya. Dalam hal ini
hakikat pendidikan seyogyanya diletakkan pada upaya-upaya untuk
menggali danmengembangkan potensi para pelajar agar mereka tidak
saja mampu memahami perubahan tetapi mampu berperan sebagai agen
perubahan atau perajut realitas
(A. Mappadjantji Amien, 2005).
Perubahan merupakan suatu keharusan atau kenyataan yang tidak dapat
kita tolak,sehingga pelajar-pelajar harus kita didik untuk menguasainya
dan bukan sebaliknya, mereka menjadi dikuasai oleh perubahan.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Selanjutnya dalam UU sidiknas Tahun 2003 BAB II Pasal 3 dijelaskan
tujuan pendidikansebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yan Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan
menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
Pendidikan berlangsung dikeluarga, dirumah, disekolah, dan
dimasyarakat. Pendidikanharus berlangsung dengan keteladanan dan
komunikasi. Orang tua adalah pendidik dikeluarga (dirumah); Guru dan
tenaga kependidikan lainnya adalah pendidik disekolah; Tokoh atau
pemukamasyarakat, alim ulama, pejabat dsb. adalah teladan bagi peserta
didik. Karena itu, masing-masingindividu atau manusia dewasa adalah
pendidik dan contoh bagi individu lainnya terutama bagi peserta didik
yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Edward dan Yusnadi. 2015. Filsafat Pendidikan. Cet.3. Medan: UNIMED Press
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT.Gramedia.
http://gusfumi.wordpress.com/2010/10/20/pancasila-sebagai-landasan-filosofi-sistem-
pendidikan-pendidikan-nasional/http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/filsafat/index.htm