Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Andi Waruwu
2. Annisa Sabrina
3. Cindy Lidya Astari
4. Hutari Husna Fadilah
5. Nabilla Syaherli
Dosen Pengampu
Dr. Fatmariza,M,Hum
2023
KATA PENGANTAR
Pertama – tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Dalam Kehidupan Bernegara dan Bermasyarakat”
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Pancasila, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Fatmariza,M,Hum, selaku dosen mata
kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami
pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PadaumumyadiduniainiterdapatberbagaimacamDasarNegarakamuang menyokongnegara
itu sendiri Agar tetap berdirSaya kokoh, teguh, serta agar-agar tidak terombang ambing
oyamasalah yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil
ulangfleksibelmanusia terima kasih kemampuannya mengadakan jarak terhadaP dunia
kehidupannya. Makaterdapat Itu adalah suatu hal kamuang Bsifat dialektis antara ideologi
dengan masyarat negara. Di suatupihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain
mengemudi masyarakatmendekati bentuk yang ideal. ideologi mewakili cara berpikir
masyarakat, bangsa dan Negara manapun. Namun juga membentuk Masyarakat menuju cita-
citanya. Indonesia tak terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar Negara yang sering
kita sebut Pancasila. Pancasila sebagai ideologi menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi negaradan karakteristik Pancasila sebagai ideologi Negara. Sejarah Indonesia
menunjukkan bahwa Pancasila adalah jiwa keseluruhan rakyat Indonesia, yang memberi
kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing-
masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat padaau dipindah. Bagi Bangsa Indonesia,
Pancasilamerupakan pandangan hidupbangsa dan negaraIndonesia.Bahwasanya Pancasila yang
tyaditerima dan ditetapkan sebagai dasar negara misalnya tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuandan kesaktiaanya, sehingga tak ada satu kekuatan dimanapun juga yang
mampu memecah Pancasila dari kehidupan bangsaIndonesia.MempelajariPancasila LebiHdalam
menjadikan perlengkapanA sadar sebagai bangsa Indonesia kamuang memiliki jati diri yaN
harusdiwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untinggris menunjukkan identitas
bangsakamudan lebihbermatabat dan berbudaya tinggi. Melalui makalah inidiharapkan dapat
membantu kitadalamberpikir lebih kritis mengenai arti Pancasila
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat
1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. (Arti informal)
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat dijunjung tinggi. (Arti formal)
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. (Arti Komprehensif)
4) Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.
(Arti analisis lingustik)
5) Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat perhatian manusia
dan dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. (Arti aktual- fundamental).
Jadi pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective ideologie (cita- cita bersama) dari
seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa dengan mendalam yang dilakukan oleh para pendiri bangsa Indonesia,
kemudian dituangkan dalam suatu system yang tepat.
Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan bergotong royong.
Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
3. Hakikat pancasila sebagai filsafat
Hakikat nilai-nilai pancasila dijadikan pangkal tolak permasalahannya yang berwujud konsep
pengalaman dengan bersifat objektif dan subjektif. Pengamalan secara objektif adalah
pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan (berupa pasal-pasal UUD,
ketetapan MPR, Undang-Undang Organik. dan peraturan- peraturan pelaksanaan lainnya.
Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang dilakukan oleh manusia individu, baik
sebagai pribadi, warga bermasyarakat, ataupun sebagai pemegang kekuasaan.
Dengan uraian yang merupakan penjabaran dari syarat-syarat filsafat yang ternyata cocok
diterapkan kepada Pancasila, ini menunjukkan dan mengukuhkan bahwa Pancasila benar-benar
suatu sistem filsafat. Yaitu Sistem Filsafat Bangsa Indonesia, nama Indonesia ini ditambahkan
karena objek materialnya seperti telah diutarakan di muka adalah dari bangsa Indonesia sendiri.
Yaitu digali dari buminya Indonesia, dari nenek moyang kita sejak lama, dari khasanah
kehidupannya, dari kebiasaannya, adat istiadatnya, kebudayaannya, serta kepercayaan dan
agama-agamanya.
Dari pengertian serta ciri ciri dari sistem itu sendiri, maka Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga harus menerapkan hal tersebut sebagai syarat bahwa Pancasila berperan sebagai
suatu sistem filsafat, sehingga memiliki ciri ciri sebagai berikut, yaitu:
1. . Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain,
apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan
Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai
berikut:
a. Sila 1. meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2.3.4 dan 5.
b. Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3,4 dan 5
c. Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5
d. Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5
e. Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
Dari situlah Pancasila bisa dikatakan sebagai suatu sistem filsafat, dimana Pancasila
menjadi satu kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila), tiap sila pancasila mempunyai
fungsi sendiri-sendiri, tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan,
dan keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal).
Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-konsep kebenaran
Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada
umumnya.
Dari rumusan tersebut maka objek yang didapat adalah: Tuhan, manusia, satu. rakyat, dan adil.
Dan dari kelima objek itu dapat dipersempit lagi ke dalam tiga saja, yaitu Tuhan, manusia dan
alam semesta untuk mewakili objek satu, rakyat, dan adil, sebab hal-hal yang bersatu, rakyat dan
keadilan itu berada pada alam semesta itu sendiri. Dengan demikian dari segi objek material
Pancasila dapat diterima.
Kedua yaitu objek formal, yaitu hakikat dari segala sesuatu yang ada itu sendiri. Melihat dari
kelima objek kelima sila Pancasila itu, semuanya tersusun atas kata dasar dengan tambahan
awalan ke/per dan akhiran an. Menurut ilmu bahasa, jika suatu kata dasar diberi awalan ke atau
per dan akhiran an, maka akan menjadi abstrak (bersifat abstrak) benda kata dasar tersebut, lebih
dari itu menunjukkan sifat hakikat dari hendanya. Misalnya kemanusiaan, maknanya adalah
hakikat abstrak dari manusia itu sendiri, yang mutlak, tetap dan tidak berubah, Demikian juga
dalam sila-sila Pancasila yang lainnya, yaitu Ke Tuhanan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Khusus untuk persatuan, awalan per menunjukkan suatu proses menuju ke awalan ke yang
nantinya diharapkan menjadi kesatuan juga. Dengan analisis penjabaran ini, maka Pancasila
memenuhi syarat juga dalam hal objek formalnya.
Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku bagi bangsa Indonesia yang
sesuai dengan kultur bangsa Indonesia. Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas,
berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan kewajiban sebagai
warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Filsafat pendidikan Pancasila sebagai ruh dari sistem pendidikan nasional di Indonesia harus
benar-benar dihayati sebagai sumber nilai dan rujukan dalam perencanaan strategis dibidang
pendidikan di Indonesia. Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata
dan konsisten agar pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-
cita besar bangsa Indonesia dapat tercapai dengan prinsip-prinsip dasar dari nilai Pancasila yaitu
prinsip religiusitas, perwujudan dan penghargaan atas nilai kemanusiaa, berpegang teguh pada
jiwa persatuan sebagai bangsa, semangat menghargai perbedaan dan penghormatan pada
kehidupan yang demokratis serta perwujudan nilai-nilai keadilan, yang semuanya harus
terwujudkan melalui proses pendidika yang bermartabat.
Kita sebagai warga negara dan bagian dari NKRI mampu menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Diharapkan masyarakat tak melupakan nilai pancasila karena pada hakikatnya
pancasila selalu mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah system filsafat dasar yang mendasari kehidupan bernegara dan
bermasyarakat di Indonesia. Dalam konteks ini, kita dapat menarik beberapa kesimpulan
penting tentang peran pancasila sebagai system filsafat. Yang pertama yaitu dalam
pandangan dunia dan kehidupan,pancasila menyediakan pandangan dunia yang
komprehensif,menintegrasikan nilai-nilai sosial,politik,agama,dan budaya dalam satu
kesatuan. Ini mencerminkan keragaman budaya dan agama di Indonesia dan menjadi
dasar bagi kehidupan beragama,berbangsa dan bernegara. Prinsip-prinsip dasar,prinsip ini
menjadi pedoman utama dalam penyusunan undang-undang ,kebijakan pemerintah,dan
norma-norma sosial. Pancasila sebagai identitas nasional,pancasila adalah bagian integral
dari identitas nasional Indonesia. Ini menciptakan rasa persatuan dan kebangsaan diantara
warga Negara,terlepas dari perbedaan latar belakang agama,etnis,dan budaya.
Pancasila adalah system filsafat yang mendalam yang berfungsi sebagai dasar
ideologis bagi Negara Indonesia. Ini membentuk identitas nasional,mengarahkan
pembangunan,dan memberikan landasan nilai-nilai moral dan etika bagi masyarakat.
Pancasila memainkan peran kunci dalam memelihara persatuan,menjunjung tinggi hak
asasi manusia,dan mencapai tujuan pembangunan sosial dan ekonomi Negara ini.
DAFTAR PUSTAKA
Semadi, Yoga Putra. “Filsafat Pancasila dalam pendidikan di Indonesia menuju bangsa
berkarakter.” Jurnal Filsafat Indonesia 2.2 (2019): 82-89.
Sutrisna, Budi. (2006). Teori Kebenaran Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.
Jurnal Filsafat.