OLEH:
KELOMPOK 8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila, dengan judul “Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.”
Dalam penulisan makalah ini, tentu kami tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang
dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam makalah ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia artinya
Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau
yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati
atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh
akan kebenaran sejati.
Ada dua cakupan dari pengertian filsafat, yaitu:
1. Filsafat sebagai Produk mencakup :
Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu, konsep-konsep, pemikiran-pemikiran
(rasionalisme, materialisme, pragmatisme)
Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil
dari aktivitas berfilsafat. Manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari suatu
persoalan yang bersumber pada akal manusia.
2. Filsafat sebagai suatu Proses mencakup:
Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu
aktivitas berfilsafat dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan
menggunakan suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objeknya.
Filsafat secara umum dapat dipahami sebagai ilmu yang menyelidiki hakekat segala
sesuatu untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, karena filsafat telah mengalami
perkembangan yang cukup lama, yang tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ruang,
waktu, keadaan dan manusia. Untuk itu antara lain terdapat berbagai pendapat tentang pengertian
filsafat yang memiliki kekhususan tersendiri.
Berfilsafat Rationalisme mengagungkan akal
Berfilsafat Materialisme mengagungkan materi
Berfilsafat Individualisme mengagungkan individualitas
Berfilsafat Hedonisme mengagungkan kesenangan
2.2 Pengertian Filsafat Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan gagasan yang dapat menjadi
substansi dan isi pembentuk ideologi pancasila yang mendasar dan menyeluruh. Filsafat
Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila
dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil renungan jiwa yang
mendalam, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila
memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro)
1. Pengertian “Sistem”
“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen,
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan,
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem),
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974).
2. Pancasila sebagai suatu “Sistem”:
1. Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasila),
2. Tiap sila pancasila mempunyai fungsi sendiri-sendiri,
3. Tiap sila pancasila tidak dapat berdiri sendiridan tidak saling bertentangan,
4. Keseluruhan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis (majemuk tunggal)
Nilai-nilai pancasila, termasuk nilai etika atau nilai moral, merupakan nilai dasar
dibalik nilai-nilai instrumental dan tetap melandasi seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Secara aksiologis, bangsa Indonesia adalah pendukung nilai-nilai Pancasila, yaitu
bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang
berkerakyatan dan berkeadilan sosial.Mengenali, menerima dan menghayati nilai-nilai
pancasila tercermin dalam sikap, perilaku dan perbuatan bangsa Indonesia dengan cara
yang mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia.
2.4 Hakikat Nilai-Nilai Sila Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Hakikat nilai-nilai sila pancasila sebagai sistem filsafat adalah sebagai berikut:
1. Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa): Keyakinan bahwa mempercayai akan adanya
Tuhan adalah prinsip utama yang menjadi dasar tanggung jawab.
2. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab): Sifat lahiriah manusia, bahwa
manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sebagai individu. Berperikemanusiaan
dan berperilaku baik sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
3. Sila ketiga (Persatuan Indonesia): Semangat kebangsaan, rasa cinta tanah air yang
tertanam dalam hati masyarakat Indonesia untuk mendukung persatuan bangsa Indonesia.
4. Sila Keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam
Permusyawaratan Dan Perwakilan): Keputusan konsensus tentang masalah yang telah
disepakati dan dilaksanakan oleh semua anggota. Bukan mengambil pendapat mayoritas
dan mengabaikan pendapat minoritas. Mengevaluasi semua saran yang ada dan membuat
keputusan tentang cara terbaik untuk mengatasi masalah yang ada.
5. Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia): Mempertahankan keadilan
secara menyeluruh untuk penegakan hukum tanpa diskriminasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah hakikat berpikir
atau budi. Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dengan bersungguh-sungguh tentang
hakikat sesuatu. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah konsepsi pendirian
negara yang terdiri dari lima sila sebagai elemen yang memiliki fungsi masing-masing dan
tujuan bersama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia.
Susunan organik sila-sila pancasila yaitu unsur-unsur hakikat manusia. Pancasila sebagai
sistem filsafat berfungsi sebagai pedoman bagi perilaku masyarakat.
3.2 Saran
Dalam makalah ini, penulis ingin memberikan saran kepada para pembaca yang ingin
mengetahui sudah berapa lama kita belajar tentang filsafat, filsafat pancasila dan pancasila
sebagai sistem filsafat. Semoga dengan bantuan makalah ini para pembaca dapat menambah
wawasan tentang Pancasila Sebagai Sistem Filsafat.
DAFTAR PUSTAKA
Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan Hakikat Nilai-nilai dalam Sila Pancasila sebagai Sistem
Filsafat. (2021).
https://www.kompasiana.com/nafilanida/5e980b53097f36094d06eff2/pancasila-sebagai-
sistem-filsafat-dan-hakikat-nilai-nilai-dalam-sila-pancasila-sebagai-sistem-filsafat.