Disusun Oleh:
Tiara Elok Riskyta – 2215061008
Regina Dea Br Tarigan – 2214111012
Kadek Andi Krismawan - 2215081009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat-
Nya lah kami semua bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar hingga
selesai. Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua bantuan dari rekan-
rekan yang ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini yang berjudul “Filsafat
Pancasila”
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu materi ini sangatlah penting untuk dipelajari. Karena
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yag ada, sehingga
menjadikan nya dasar hukum berbangsa dan bernegara. Sebagai makhluk yang
berbangsa dan bernegara kita harus mempelajari dahulu apa pedoman hidup kita
dan acuan dari segala aturan yang ada di negara kita.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Konsep dasar dari pancasila sendiri berasal dari makna kata yang ada di
setiap kalimatnya. Yang berarti dasar,sendi,asas,pedoman, dan peraturan
bertingkah laku sebagai makhluk berbangsa dan bernegara. Pancasila juga
sebagai ideologi negara yang merupakan tujuan bersama bangsa ndonesia
yang diimplementasikan dalam pembangunan sosial. Mewujudkan masyarakat
adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual.
Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia. Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan padanan
kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa
Yunani filosofia (philosophia).Sementara itu, pada hakikatnya, Pancasila
memiliki sistem nilai yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur
kebudayaan bangsa Indonesia.
Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat
secara keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan, Pancasila sebagai suatu produk
filsafat yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup. Filsafat Pancasila juga
memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan sikap, tingkah laku
serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk bangsa Indonesia. Ya, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila
Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup berbangsa dan bernegara.
1. Secara Etimologis
Etimologis diambil dari bahasa Yunani yang terdiri dari atas kata philient
yang berarti mencintai dan sophos yang artinya kebijaksanaan. Philia yang
berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan dan pandai. Jadi filsafat
memiliki arti cinta kebijaksanaan/ kearifan. Dari pengertian ini kita biasa
menyebutnya dengan “ Usaha mencari keutamaan mental ”.
2. Secara Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber
pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas ilmu
pengetahuan.
Menurut Titus (1984 : 20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam
epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
3. Tentang watak pengetahuan manusia
Secara epistemologis Pancasila sebagai filsafat yaitu sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa
Indonesia sendiri. Sedangkan susunan Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan yaitu Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis,
baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila
Pancasila itu.
Sebagai suatu paham epistemologi, maka Pancasila mendasarkan pada
pandangannya bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai dalam upaya
untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup
manusia. Epistemologi menyelidiki sumber, proses, syarat-syarat batas,
validitas dan hakikat ilmu. Epistemologi Pancasila secara mendasar
meliputi nilai-nilai dan azas-azas: Mahasumber ialah Tuhan, yang
menciptakan kepribadian manusia dengan martabat dan potensi unik yang
tinggi, menghayati kesemestaan, nilai agama dan ketuhanan. Kepribadian
manusia sebagai subyek diberkati dengan martabat luhur: pancaindra, akal,
rasa, karsa, cipta, karya dan budi nurani. Kemampuan martabat manusia
sesungguhnya adalah anugerah dan amanat ketuhanan/ keagamaan.
1. IR. Soekarno
Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari
Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi
budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).
2. Soeharto
Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang
lahir dari Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
dengan interpretasi dalam budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang
terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan
pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila.
Menurutnya, secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di
dalam Pancasila.
2.3 Penggunaan Nilai Nilai Pancasila Dikehidupan Sehari Hari
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA