Anda di halaman 1dari 13

FILSAFAT PANCASILA

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Salsha Ursula Melisa Ogos,. S.Pd.

Disusun Oleh:
Tiara Elok Riskyta – 2215061008
Regina Dea Br Tarigan – 2214111012
Kadek Andi Krismawan - 2215081009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat-
Nya lah kami semua bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar hingga
selesai. Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada semua bantuan dari rekan-
rekan yang ikut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini yang berjudul “Filsafat
Pancasila”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah


membantu memberi dukungan moral dan materi dalam penyusunan makalah ini.
Semoga apapun yang penulis sajikan dalam makalah sederhana ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis sendiri, serta bagi siapa saja yang membaca.
Disadari bahwa makalah ini dari segi materi dan tampilannya masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu masukan-masukan dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk yang terbaik bagi kita
semua.

Singaraja, 13 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Suatu negara terbentuk karena memiliki beberapa unsur diantara nya


wilayah, penduduk dan pemerintahan. Ditengah tengah unsur tersebut harus
memiliki suatu pengatur dan dasar negara, yang digunakan sebagai pedoman atau
komponen yang terbilang penting agar negara mampu tertata dan terhindar dari
penjajah. Dasar atau komponen tersebut juga digunakan untuk mempersatukan
seluruh masyarakat.

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki suatu pedoman penting


bagi segala penduduk yang ada di negara tersebut, yang dikenal dengan Pancasila.
Pancasila artinya lima dasar dari negara, kata pancasila berasal dari bahasa
sansekerta. Pancasila juga sebagai dasar dari falsafah negara Indonesia,pemersatu
dan lambang satu kesatuan dan pertahanan negara.

Pancasila dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan bangsa


indonesia. Karena pancasila juga hadir ditengah tengah bangsa dan sebagai ciri
dari suatu negara. Pancasila juga merupakan suatu kesatuan yang nilai nilai nya
tidak dapat dipisahkan, dibagi, ditukar dan dipindah pindahkan. Bagi bangsa
Indonesia pancasila merupakan pandangan hidup atau pedoman yang bernilai
mutlak. Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
menjadikan kedudukan nya sangat tinggi.

Oleh karena itu materi ini sangatlah penting untuk dipelajari. Karena
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yag ada, sehingga
menjadikan nya dasar hukum berbangsa dan bernegara. Sebagai makhluk yang
berbangsa dan bernegara kita harus mempelajari dahulu apa pedoman hidup kita
dan acuan dari segala aturan yang ada di negara kita.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Filsafat dan pancasila secara umum

2. Jelaskan Pengertian Filsafat Pancasila


3. Penggunaan Filsafat pancasila dikehidupan sehari hari

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Filsafat dan pancasila secara Umum

2. Untuk mentahui pengertian filsafat Pancasila

3. Untuk mengetahui Fungsi dan kedudukan Pancasila


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat


Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu “philosophia” kata tersebut
terdiri dari kata philein yang artinya mencintai, dan sophia yang artinya
kebijakan. Menurut; Hasbullah Bakry filsafat adalah ilmu yang secara spesifik
mendalami tentang ilmu alam semesta, mendalami manusia dan mendalami
ketuhanan demi menghasilkan pengetahuan lebih jauh. Secara sederhana
filsafat merupakan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
sebab-sebab, asas hukum dan sebagainya. Segala yang ada dalam alam
semesta ataupun mengetahui kebenaran dan arti adanya sesuatu hal.
Secara garis besar filsafat juga merupakan hasil dari tinjauan manusia
mengenai dirinya,makna alam dan tujuan hidup dengan menggunakan pikiran
serta dibantu rasa dan keyakinan. Sebagai suatu kesatuan filsafat juga
digunakan sebagai pedoman dan tata cara untuk memberi makna hidup. Di
dalam pendidikan filsafat berfungsi sebagai penentu arah dan pedoman untuk
apa pendidikan itu diadakan serta dijalankan. Logika termasuk bagian dari
filsafat yang membicarakan tentang hakikat ketepatan, cara menyusun pikiran
yang dapat menggambarkan ketepatan berpengetahuan. Karena tepat belum
tentu benar, sedangkan yang benar selalu mempunyai dasar yang tepat.
Tujuan dari filsafat secara umum sebagai cara membangun diri kita sendiri
secara radikal dan menyeluruh, menyadari keberadaan diri kita yang memiliki
tujuan hidup yang jelas. Filsafat memberikan kebiasaan dan kebijaksanaan
untuk memandang dan memecahkan masalah dikehidupan sehari-hari.
Seseorang yang mempelajari filsafat akan cenderung berpikir secara kritis,
cepat dan tanggap dalam keadaan apapun. Karakteristik berpikir filsafat
meliputi beberapa hal diantara nya; harus berpikir secara sistematis, bersifat
universal, radikal atau mendasar, rasional, meyeluruh , koheren, sesuai konsep
atau konseptual, bebas dan mampu bertanggung jawab. Disamping itu ada hal
yang mendorong manusia untuk berfilsafat diantaranya yaitu karena
kekaguman, keraguan dan kesadaran akan keterbatasan.
A. Pengertian Pancasila.
Pancasila merupakan dasar negara indonesia, yang berasal dari bahasa
sansekerta dan memiliki dua makna di dalam masing masing kalimatnya.
Yaitu panca yang artinya lima dan sila yang berarti asas atau prinsip. Dari
penjelasan tersebut bisa diartikan bsecara singkat bahwa pancasila merupakan
rumusan yang digunakan sebagai acuan dan pedoman hidup berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Republik Indonesia. Suatu bangsa tidak dapat
berdiri dengan kokoh tanpa dasar, pedoman dan aturan yang ada. Dikatakan
sebagai negara jika negara tersebut memiliki tujuan yang kuat dan jelas kearah
mana tujuan tersebut bisa tercapai. Dengan adanya pancasila yang memiliki
peran sebagai dasar pedoman berbangsa dan bernegara ini, bangsa tersebut
tidak terombang ambing menentukan permasalahan di kehidupan sehari-hari.

Konsep dasar dari pancasila sendiri berasal dari makna kata yang ada di
setiap kalimatnya. Yang berarti dasar,sendi,asas,pedoman, dan peraturan
bertingkah laku sebagai makhluk berbangsa dan bernegara. Pancasila juga
sebagai ideologi negara yang merupakan tujuan bersama bangsa ndonesia
yang diimplementasikan dalam pembangunan sosial. Mewujudkan masyarakat
adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual.

Pancasila juga bisa dikatakan sebagai pemersatu seluruh bangsa Indonesia.


Bangsa indonesia yang pluralis dan wilayah nusantara yang terdiri dari
berbagai pulau –pulau, pancasila sangat tepat jika dijadikan sebagai pemersatu
bangsa. Nilai nilai ari pancasila yang umum dan universal menjadikan
pancasila mampu meng-akomodir semua peri kehidupan yang dapat diterima
oleh semua pihak.

2.2 Pengertian Filsafat Pancasila

Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai
kehidupan manusia. Istilah ‘filsafat’ secara etimologis merupakan padanan
kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa
Yunani filosofia (philosophia).Sementara itu, pada hakikatnya, Pancasila
memiliki sistem nilai yang didapat dari pengertian nilai-nilai dasar luhur
kebudayaan bangsa Indonesia.
Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat
secara keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan, Pancasila sebagai suatu produk
filsafat yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup. Filsafat Pancasila juga
memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan sikap, tingkah laku
serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk bangsa Indonesia. Ya, setiap nilai-nilai yang ada dalam sila
Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pengertian Filsafat Pancasila Secara Etimologis dan Epistemologi

1. Secara Etimologis
Etimologis diambil dari bahasa Yunani yang terdiri dari atas kata philient
yang berarti mencintai dan sophos yang artinya kebijaksanaan. Philia yang
berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan dan pandai. Jadi filsafat
memiliki arti cinta kebijaksanaan/ kearifan. Dari pengertian ini kita biasa
menyebutnya dengan “ Usaha mencari keutamaan mental ”.
2. Secara Epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat  yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber
pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas ilmu
pengetahuan.
Menurut Titus (1984 : 20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam
epistemologi, yaitu:
1. Tentang sumber pengetahuan manusia
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
3. Tentang watak pengetahuan manusia
Secara epistemologis Pancasila sebagai filsafat yaitu sebagai upaya untuk
mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan.
Sumber pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa
Indonesia sendiri. Sedangkan susunan Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan yaitu Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis,
baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila
Pancasila itu.
Sebagai suatu paham epistemologi, maka Pancasila mendasarkan pada
pandangannya bahwa ilmu pengetahuan tidak bebas nilai dalam upaya
untuk mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup
manusia. Epistemologi menyelidiki sumber, proses, syarat-syarat batas,
validitas dan hakikat ilmu. Epistemologi Pancasila secara mendasar
meliputi nilai-nilai dan azas-azas: Mahasumber ialah Tuhan, yang
menciptakan kepribadian manusia dengan martabat dan potensi unik yang
tinggi, menghayati kesemestaan, nilai agama dan ketuhanan. Kepribadian
manusia sebagai subyek diberkati dengan martabat luhur: pancaindra, akal,
rasa, karsa, cipta, karya dan budi nurani. Kemampuan martabat manusia
sesungguhnya adalah anugerah dan amanat ketuhanan/ keagamaan.

Pengertian Filsafat Pancasila Menurut Para Ahli

1. IR. Soekarno
Menurut Soekarno, filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari
Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi
budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam).
2. Soeharto
Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang
lahir dari Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti
dengan interpretasi dalam budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang
terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan
pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila.
Menurutnya, secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di
dalam Pancasila.
2.3 Penggunaan Nilai Nilai Pancasila Dikehidupan Sehari Hari

1. Nilai Ketuhanan

Pancasila sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai


ketuhanan. Dikutip dari seperti dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan:
Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh Aa Nurdiaman, perwujudan nilai sila
pertama Pancasila ini antara lain: Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan
sifat-sifatnya yang Mahasempurna. Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
dengan cara menjalankan semua perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala
larangan-Nya. Saling menghormati dan menoleransi antarpemeluk agama yang
berbeda-beda. Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.

2. Nilai Kemanusiaan

Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung


nilai kemanusiaan, yakni bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat
dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sama derajat, hak, dan
kewajibannya tanpa membeda-bedakan berdasarkan agama, suku, ras, atau
keturunannya. Contoh penerapan nilai kemanusiaan Pancasila yaitu: Mengakui
adanya harkat dan martabat manusia. Mengakui keberadaan manusia sebagai
makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan. Menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia. Tenggang rasa dan tidak
semena-mena terhadap orang lain.

3. Nilai Persatuan

Makna sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh


dari berbagai aspek kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan yang terwujud dalam satu wadah bernama Indonesia. Nilai
kesatuan dalam sila ketiga Pancasila dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap dan
perilaku:
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menumbuhkan rasa cinta tanah
air dan bangsa. Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara. Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke
arah persatuan dan kesatuan.

4. Nilai Kerakyatan

Nilai Pancasila sila ke-4 adalah nilai kerakyatan, dengan manusia


Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban sama sebagai warga
masyarakat dan warga negara. Berikut penerapan nilai kerakyatan dalam
Pancasila: Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat. Mengakui manusia
Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya kedudukan, hak,
dan kewajiban yang sama. Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal
yang menyangkut kepentingan bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi
atau golongan. Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.

5. Nilai Keadilan

Keadilan merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum.


Untuk mencapainya, nilai keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya: Berlaku adil pada semua orang sesuai
hak dan kewajibannya. Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
Menghormati hak-hak orang lain. Memberikan pertolongan pada orang yang
membutuhkan secara adil. Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Mendukung
kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai