Disusun Oleh :
1. RAHMADANI (2337076)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan Pancasila ini dengan
baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu “Pendidikan Pancasila” itu sangat berarti
untuk anak bangsa. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan Pancasila
itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Pendidikan Pancasila
untuk kemajuan bangsa. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi. Kami menyadari kalau masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Dosen.
Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
Perkembangan masyarakat dunia yang semakin cepat secara langsung ataupun tidak
langsung mengakibatkan perubahan besar pada berbagai bangsa di dunia. Gelombang
besar kekuatan internasional dan transnasional melalui globalisasi telah mengancam,
bahkan mengasai eksistensi Negara-negara kebangsaan, termasuk Indonesia. Akibat yang
langsung terlihat adalah terjadinya pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan kebangsaan
karena adanya perbenturan kepentingan antara nasionalisme dan internasionalisme.
Permasalahan kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia menjadi semakin kompleks dan
rumit manakala ancaman internasional yang terjadi di satu sisi, pada sisi yang lain muncul
masalah internal, yaitu maraknya tuntutan rakyat, yang secara objektif mengalami suatu
kehidupan yang jauh dari kesejahteraan dan keadilan sosial. Paradoks antara kekuasaan
global dengan kekuasaan nasional ditambah komplik internal seperti gambaran di atas,
mengakibatkan suatu tarik menarik kepentingan yang secara langsung mengancam jati
diri bangsa.
Nilai-nilai baru yang masuk, baik secara subjektif maupun objektif, serta terjadinya
pergeseran nilai di tengah masyarakat yang pada akhirnya mengancam- prinsip-prinsip
hidup berbangsa masyarakat Indonesia. Prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak
dasar (The founding fathers) Negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi
suatu prinsip dasar filsafat bernegara, itulah pancasila. Dengan pemahaman demikian,
maka pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman
dengan munculnya nilai nilai baru dari nuar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi secara
ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat suatu bangsa, senantiasan memeliki suatu
pandangan hidup atau filsaat hidup masing- masing, yang berbeda dengan bangsa lain
didunia. Inilah yang disebut sebagai local genius (kecerdasan/kreatifitas lokal) dan
sekaligus sebagai local wisdom (kearifan local) bangsa.
Dengan demikian, bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan
hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain. Ketika para pendiri Negara Indonesia
menyiapkan berdirinya Negara Indonesia merdeka, mereka sadar sepenuhnya untuk
menjawab suatu pertanyaan yang fundamental “di atas dasar apakah Negara Indonesia
merdeka ini didirikan?” jawaban atas pertanyaan mendasar ini akan selalu menjadi dasar
dan tolak ukur utama bangsa ini meng-Indonesia. Dengan kata lain, jati diri bangsa selalu
bertolak ukur pada nilai-nilai pancasila sebagai filsafat bangsa. Pancasila yang terdiri atas
lima sila pada hakikatnya merupakan sistim filsafat. Pemahaman demikian memerlukan
pengkajian lebih lanjut menyangkut aspek ontology, epistemology, dan aksiologi dari
kelima sila pancasila.
1.2 Tujuan
Adapun Tujuan Umum dan Khusus dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai dari tugas Dosen mata kuliah
2. Mengetahui aspek dari isi pencasila sebagai filsafat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Guna menambah wawasan para mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam
makalah ini
2. Mengembangkan agar kami bisa mengetahui tujuan khusus Pancasila
3. Meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam membuat makalah dengan benar
BAB II
PEMBAHASAN
Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti proses dan
filsafat dalam arti produk. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan
filsafat sebagai pandangan hidup. Disamping itu, dikenal pula filsafat dalam arti teoritis
dan filsafat dalam arti praktis. Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti
produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal itu berarti
Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka
berada. Pancasila adalah dasar Filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam UUD 1945,
dundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama dengan
UUD 1945.
Nilai-nilai yang tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis
yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-
nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling sesuai
sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bentuk Filsafat Pancasila sendiri
digolongkan sebagai berikut :
1. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran mengenal
adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa (kebenaran
religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan kemampuan manusia.
2. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak sekedar
mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin tahu, tapi hasil
pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai
pedoman hidup sehari-hari (way of life / weltanschaung) agar mencapai
kebahagiaan lahir dan bathin (Pancasilais).
2.2.5 Rumusan Hubungan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Yang Saling Mengisi Dan
Saling Mengkualifikasi
Kesatuan sila-sila Pancasila yang majemuk tunggal, hirarkhis pyramidal juga
memiliki sifat saling mengisi dan salng mengkualifikasi. Hal itu dimaksudkan bahwa
setiap sila terkandung nilai keempat sila lainnya, dengan kata lain, dalam setiap sila
Pancasila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya. Contoh rumusan
kesatuan sila-sila Pancasila yang mengisi dan saling mengkualifikasi adalah sebagai
berikut : sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah berkemanusiaan yang adil dan
beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2.2.7 Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia
Keberadaan Pancasila telah terbukti mampu mempersatukan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dari perpecahan. Dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika,
Pancasila menjadi nilai rujukan kebersamaan atas beragam budaya dan etnis dari
Sabang sampai Merauke. Dari kenyataan inilah maka fungsi dan peranan Pancasila
meliputi:
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia
4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia
6. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
8. Pancasila sebagai moral pembangunan
9. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
2. Aspek Epistemologi
Epistemologi adalah bidang/cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Pengetahuan manusia sebagai hasil
pengalaman dan pemikiran, membentuk budaya. Bagaimana manusia mengetahui
bahwa ia tahu atau mengetahui bahwa sesuatu itu pengetahuan menjadi penyelidikan
epistemologi. Dengan kata lain, adalah bidang/cabang yang menyelidiki makna dan
nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat dan proses terjadinya ilmu,
termasuk semantik, logika, matematika dan teori ilmu.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman atau dasar
bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara tentang makna hidup serta sebagai dasar bagi manusia Indonesia
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan. Pancasila
dalam pengertian seperti itu telah menjadi suatu sistem cita-cita atau keyakinan-
keyakinan (belief system) sehingga telah menjelma menjadi ideologi mengandung
tiga unsur yaitu :
a. logos (rasionalitas atau penalaran)
b. pathos (penghayatan), dan
c. ethos (kesusilaan).
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat, pikiran dan atau ilmu/teori. Menurut
Brameld, aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki :
a. tingkah laku moral, yang berwujud etika,
b. ekspresi etika, yang berwujud estetika atau seni dan keindahan,
c. sosio politik yang berwujud ideologi.
3.4 Nilai-Nilai Pancasila Menjadi Dasar Dan Arah Keseimbangan Antara Hak Dan
Kewajiban
Pandangan mengenai hubungan antara manusia dan masyarakat merupakan falsafah
kehidupan masyarakat yang memberi corak dan warna bagi kehidupan masyarakat.
Pancasila memandang bahwa kebahagiaan manusia akan tercapai jika ditumbuh-
kembangkan hubungan yang serasi antara manusia dengan masyarakat serta hubungan
manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila akan terkandung beberapa hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan
antara hak dan kewajiban antar hubungan tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Hubungan Vertikal
Adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai
penjelmaan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hubungannya
dengan itu, manusia memiliki kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan perintah-
Nya dan menjauhkan/menghentikan larangan-Nya, sedangkan hak-hak yang
diterima manusia adalah rahmat yang tidak terhingga yang diberikan dan
pembalasan amal perbuatan di akhirat nanti.
2. Hubungan Horisontal
Adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik dalam fungsinya sebagai
warga masyarakat, warga bangsa maupun warga negara. Hubungan itu melahirkan
hak dan kewajiban yang seimbang.
3. Hubungan Alamiah
Adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,tumbuh-
tumbuhan dan alam dengan segala kekayaannya. Seluruh alam dengan segala
isinya adalah untuk kebutuhan manusia. Manusia berkewajiban untuk
melestarikan karena alam mengalami penyusutan sedangkan manusia terus
bertambah. Oleh karena itu, memelihara kelestrian alam merupakan kewajiban
manusia, sedangkan hak yang diterima manusia dari alam sudah tidak terhingga
banyaknya. Kesimpulan yang bisa diperoleh dari filsafat Pancasila adalah
Pancasila memberikan jawaban yang mendasar dan menyeluruh atas masalah-
masalah asasi filsafat tentang negara Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membaca seluruh isi daripada makalah ini, maka kami mengambil beberapa
kesimpulan dari atas adalah filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung
usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Pancasila dapat digolongkan
sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam
arti praktis. Hal itu berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman
dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia
dimanapun mereka berada.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas menurut saya Warganegara Indonesia merupakan
sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya
warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati,
menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah dilakukan oleh
para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafah Pancasila adalah sebagai
dasar falsafat negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat
diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2013/01/contoh-makalah-filsafat-pancasila 3875.html
Diakses pada tanggal 02 juni 2013
http://bazrinakperblogku.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai- Sistem-
filsafat.html Diakses pada tanggal 02 juni 2013
http://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html Diakses pada
tanggal 02 juni 2013
http://cara2rico.wordpress.com/2013/03/10/makalah-kewarganegaraan-pancasila- sebagai-
sistem- filsafat/ Diakses pada tanggal 02 juni 2013
PERTANYAAN DARI MASING MASING KELOMPOK
1. Apa peran filsafat dalam pancasila sebagan dasar negara ? (HARI ALDI 2337056 )
Jawab : filsafat pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan
pegangan sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa indonesia. Contoh filsafat
pancasila dikehidupan sehari-hari adalah dengan saling menjaga toleransi antar
individu dan kelompok, sling menjaga kerukunan umat beragama, taat dan patuh akan
peraturan yang telah ditetapkan serta mengakui persamaan derajat dan bersikap adil
tanpa pandang bulu.
2. Apa peran dan relasi Pancasila Sebagai Sistem Fisafat dalam menghadapi Tantangan
Global dan Perkembangan zaman? ( HENDRI GUNAWAN 2337058 )
Jawab : Peranan dan relasi Pancasila dalam menghadapi fenomena global serta
pengaruh dan perkembangan zaman Indonesia dapat diaktualisasikan dan dijabarkan
dari masing - masing kelima sila yaitu :
“Ketuhanan Yang Maha Esa” yang memiliki arti percaya terhadap Tuhan dan
menjalankan kewajibannya serta tidak memaksakannya terhadap orang lain.
Ketika masyarakat sudah percaya akan Tuhan dan tetap menjalankan
kewajibannya tidak akan cepat terpengaruh dan tetap bisa menjaga dari
pengaruh global, salah satu contoh Isis yang mulai mempengaruhi islam-islam
di seluruh dunia dengan pengaruh radikalisme yang sangat kuat. Ketika
masyarakat Indonesia sudah percaya terhadap Tuhan dan mengetahui bahwa
Islam di Indonesia tidak ada campur tangan dari negara manapun, fenomena
global dan pengaruh budaya dari luar tidak akan masuk ke Indonesia.
“Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” artinya mengakui persamaan derajat
sesama manusia dalam hal hak dan kewajiban. Tidak hanya mengakuinya di
dalam negara saja, tetapi antar negara lain juga saling menghormati.
“Persatuan Indonesia” artinya patriotisme-persatuan, dimana mengutamakan
kepentingan bangsa dibandingkan kepentingan individu. Dalam fenomena
modernisasi ketika budaya-budaya barat masuk ke Indonesia, ketika
masyarakat sudah cinta terhadap budaya sendiri maka budaya barat tidak akan
secara gampang diterima di Indonesia.
“Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” artinya demokrasi dan seluruh pengambilan
keputusan akan selalu berdasarkan hasil musyawarah dan kepentingannya
untuk bangsa dan negara. Jadi dapat dikatakan sila keempat akan
memfilterisasi budaya barat ketika hasil keputusan dari masyarakat Indonesia
terhadap masuknya budaya barat tidak disetujui.
“Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” artinya menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban untuk memajukan kehidupan sosial.
Jadi keadilan sangat diutamakan di dalam sila kelima ini, ketika fenomena
global dan pengaruh modern barat tidak menjadi suatu keadilan bagi
masyarakat Indonesia maka tidak bisa dikatakan bahwa hal tersebut bisa
masuk ke Indonesia.
4. Apa ya di maksud Pancasila sebagai sistem Filsafat dapat di lakukan dengan cara
deduktik & Induktif ? ( ZIKRY ASSOVA LAWRAMA 2337003 )
Jawab : Cara deduktif berarti dengan mencari hakekat Pancasila serta menganalisis
dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan yang komprehensif. Dengan
cara induktif yaitu dengan cara mengamati gejala-gejala social budaya masyarakat
merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala- gejala itu.
5. Apakah perbedaan Antara Sistem Filsafat Pancasil dengan sistem materialisme dan
kommunisme ? ( IZZATUL ISLAM 2337037)
Jawab :