Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila adalah filsafat negara yang lahir sebagai ideologi
kolektif (cita-cita bersama) seluruh bangsa Indonesia. Mengapa pancasila dikatakan sebagai
filsafat? Hal itu dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu
sistem yang tepat. Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila ini memberikan pengetahuan dan
Filsafat pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi kritis dan rasionl tentang pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena
pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding
fathers Indonesia, yang di tuangkan dalam suatu system (Abdul Gani 1998).
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran yang sedalam-
dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-
norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan
kepribadian bangsa Indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955
sampai kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan bahwa
pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia, serta
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat praktis sehingga filsafat pancasila
tidak hanya mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan
mencari, tetapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut dipergunakan sebagai
pedoman hidup sehari-hari (way of life atau weltanschauung) agar hidup bangsa Indonesia dapat
mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik dunia maupun di akhirat (Salam, 1988:23-24).
.
1. Makna Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Sebelum membahas lebih jauh mengenai filsafat Pancasila, penting untuk mengetahui
lebih dulu apa yang dimaksud filsafat. Mengutip buku Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan oleh Edi Rohani (2019), filsafat bisa diartikan sebagai pandangan
hidup seseorang atau kelompok yang merupakan konsep dasar dari kehidupan yang
dicita-citakan.
Sedangkan sistem menurut Sri Rahayu dalam Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
(2017) umumnya memiliki ciri:
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling
berkaitan, bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga
membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu.
Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila yaitu tentang hubungan manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan
masyarakat bangsa.
Menurut Ruslan Abdul Gani, Pancasila disebut sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam oleh para founding fathers atau pendiri bangsa Indonesia.
Mengutip Pancasila Sebagai Sistem Filsafat oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu,
karakteristik sistem filsafat Pancasila yaitu:
sehingga Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat, dapat digambarkan sebagai berikut:
Sila 1 meliputi, mendasari, dan menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5.
Sila 2 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, serta mendasari dan menjiwai sila 3, 4, dan 5.
Sila 3 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, serta mendasari dan menjiwa; sila 4 dan 5.
Sila 4 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, dan 3, serta mendasari dan menjiwai sila 5.
Sila 5 diliputi, didasari, dan dijiwai sila 1, 2, 3, dan 4.
Melansir laman Gunadarma, Pancasila merupakan sistem filsafat karena memenuhi ciri-ciri
berpikir kefilsafatan. Yaitu:
Bersifat koheren
Berhubungan satu sama lain dan tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan.
Meskipun berbeda tetap saling melengkapi dan tiap bagian mempunyai fungsi dan kedudukan
tersendiri.
Bersifat menyeluruh
Bersifat mendasar
Pancasila dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia untuk menghadapi
diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Bersifat spekulatif
Pancasila sebagai dasar negara pada mulanya merupakan buah pikir dari tokoh-tokoh
kenegaraan, yang kemudian dibuktikan kebenarannya melalui rangkaian diskusi dan dialog
panjang dalam sidang BPUPKI dan PPKI.
“Pancasila bukan hanya ideologi bagi rakyat Indonesia, tapi juga budaya, falsafah hidup, juga
sebagai cita hukum atau dasar negara yang tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia dan
tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan berbangsa,” ungkap Wetik. Lebih lanjut Wetik
menyampaikan bahwa budaya Pancasila yang digali dari bumi kita, harus disosialisasikan
untuk dibumikan kembali ke bumi nusantara.
Wetik juga menyampaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen, haruslah
memiliki visi yang sama sebagai bangsa, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Sebagaimana tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Visi ini dapat
tercapai bila negara menjalankan fungsinya yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang
disepakati bersama. Nilai-nilai yang ada pada setiap bangsa Indonesia, yang tidak lain adalah
Pancasila dengan berbagai instrumennya. Wetik berharap, Pancasila dapat diajarkan kepada
masyarakat secara baik sehingga menjadi perilaku sehari-hari yang membudaya, terutama
pada generasi muda.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi
bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Dan
filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode dan sistem.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam
suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima
Adapun yang mendasari Pancasila adalah dasar Ontologist (Hakikat Manusia), dasar
Epistemologis (Pengetahuan), dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-Nilainya)
3.2 Saran
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat mengetahui seberapa penting
Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila dari pancasila dengan baik & benar,serta tidak
meleceh kaarti penting pancas
DAFTAR
PUSTAKA
1. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c7448e8e62a1a07a1c34653047716a2.pdf
2. https://kumparan.com/berita-hari-ini/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-makna-dan-
karakteristiknya-1vqqzE8FTKb/full
3. http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/987-membumikan-pancasila-
tantangan-hambatan-dan-solusinya
.