Anda di halaman 1dari 2

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Sebelum membahas mengenai filsafat Pancasila, perlu diketahui bahwa filsafat bisa
diartikan sebagai pandangan hidup seseorang atau kelompok yang merupakan konsep dasar
dari kehidupan yang dicita-citakan.

Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat
didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena
Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the
faounding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat
Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila
(Notonagoro).

Sedangkan sistem pada umumnya umumnya memiliki ciri:

 Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen,


 Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
 Saling berhubungan dan saling ketergantungan,
 Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem).
 Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks

Dengan begitu dapat diartikan bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan
yang saling berkaitan, bahkan saling berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya
sehingga membentuk suatu struktur yang menyeluruh untuk tujuan tertentu. Pemikiran dasar
yang terkandung dalam Pancasila yaitu tentang hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan masyarakat bangsa.
Menurut Ruslan Abdul Gani, Pancasila disebut sebagai filsafat karena merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam oleh para founding fathers atau pendiri bangsa Indonesia.

Pancasila disebut sebagai system filsafat karena Pancasila merupakan sistem filsafat
karena memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan. Yaitu :

 Bersifat koheren
Berhubungan satu sama lain dan tidak mengandung pernyataan yang saling
bertentangan. Meskipun berbeda tetap saling melengkapi dan tiap bagian
mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri.
 Bersifat menyeluruh
Pancasila dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika masyarakat di
Indonesia.
 Bersifat mendasar
Pancasila dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia untuk
menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
 Bersifat spekulatif
Pancasila sebagai dasar negara pada mulanya merupakan buah pikir dari
tokoh-tokoh kenegaraan, yang kemudian dibuktikan kebenarannya melalui
rangkaian diskusi dan dialog panjang dalam sidang BPUPKI dan PPKI.

Sedangkan karakteristik sistem filsafat Pancasila yaitu:

 Pancasila merupakan kesatuan bagian-bagian yang disusun secara hierarkis.


 Tiap sila Pancasila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak saling bertentangan.
 Di antara sila-sila Pancasila ada hubungan yang saling mengikat antara yang
satu dengan yang lain, sehingga Pancasila merupakan satu kesatuan yang
bulat,

Anda mungkin juga menyukai