This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan hidup. Demikian pula, dikenal ada
filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai
pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti filsafat Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi Negara Indonesia dimanapun
mereka berada.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam
tentang Pancasila. Untuk mendapatkan pengertian yang mendalam, kita harus
mengetahui sila-sila Pancasila tersebut. Dari setiap sila-sila kita cari pula intinya.
Setelah kita ketahui hakikat dan inti tersebut, maka selanjutnya kita cari hakikat
dan pokok-pokok yang terkandung di dalamnya antara lain sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Pancasila sebagai dasar Negara
3. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945
4. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu
kebulatan yang utuh.
Secara filosofis dalam kehidupan bangsa Indonesia diakui bahwa nilai
Pancasila adalah pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila dijadikan sebagai
pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan,
meliputi bidang ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan keamanan.
Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan dasar
dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan,
yakni Tuhan Yang Maha Pencipta.
Dasar normatif yang dapat kita sebut filsafat Negara diperlukan sebagai
kerangka untuk menyelenggarakan Negara. Falsafah Negara merupakan norma
yang paling mendasar untuk mencek apakah kebijaksanaan legislative dan
eksekutif sesuai dengan persetujuan dasar masyarakat.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
dan Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil sebagai pokok pangkal hubungan.
Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil adalah
sebagai sebab, adapun Negara sebagai akibat.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
dengan teori nilai, yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang
yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria dan kedudukan metafisika suatu nialai.
Dengan demikian, aksologi merupakan bidang yang menyelidiki makna nilai,
sumber nilai, jenis nilai. Tingkatan nilai, dan hakikat nilai termasuk estetika, etika
ketuhanan dan agama. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang
ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyaknya
pandangan tentang nilai terutama dalam menggolong-golongkan nilai dan
penggolongan tersebut amat beraneka ragam tergantung pada sudut pandangnya
masing-masing. Pandangan dan tingkatan nilai tersebut menurut Notonegoro
dibedakan atas 3 macam :
1. Nilai Material ; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai Vital ; segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
suatu aktifitas atau kegiatan
3. Nilai-nilai Kerokhanian ; segala sesuatu yang berguna bagi rokhani manusia.
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa yang mengandung
nilai itu bukan hanya sesuatu yang bersifat material saja, tetapi juga sesuatu yang
bersifat mutlak bagi manusia.
Menurut Notonegoro bahwa nilai-nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian,
melainkan nilai-nilai kerokhanian yang mengakui nilai material dan nilai vital.
Dengan demikian nilai-nilai Pancasila yang tergolong nilai kerokhanian ini juga
mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis yaitu nilai material, nilai
vital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau estetis. Nilai kebaikan atau nilai moral,
maupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis,
dimana sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai basisnya sampai
dengan sila Keadilan Sosial sebagai tujuannya.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
tidak terhingga yang diberikan oleh tuhan Yang Maha Kuasa dan pembalasan
amal baik di akhirat nanti.
2. Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik
dalam fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga Negara.
Hubungan tersebut melahirkanhak dan kewajiban yang seimbang seperti pajak
yang dibayar kepada Negara sebagai suatu kewajiban warga Negara,
sedangkan hak yang diterima Negara adalah pembangunan infrastruktur jalan
raya, pengairan dan lain-lain sebagai kewajiban Negara terhadap rakyatnya.
3. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusi dengan alam sekitar yang
meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya.
Seluruh alam dengan segala isinya adalah untuk kebutuhan manusia, namun
manusia berkewajiban melestarikan alam kekayaannya, karena alam
mengalami penyusutan yang nilai-nilainya makin lama semakin berkurang,
sedangkan manusia yang membutuhkan makin lama makin bertambah. Oleh
sebab itu, memelihara kelestarian alam merupakan kewajiban manusia
sedangkan hak yang diterima oleh manusia dari alam sudah tidak terhingga
banyaknya. Dengan demikian, hubungan manusia dengan alam memiliki
keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagaimana hubungan manusia
dengan masyarakat dan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau ideology yang mengantur
hubungan manusia dengan Tuhan, antara manusia, manusia dengan
masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan alam lingkungannya.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup
tersebut dijunjung tinggi oleh warganya. Karena pandangan hidup
Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan
demikian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga
tidak boleh mematikan keragaman.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar filsafat
atau dasar Falsafah Negara dari Negara, ideology Negara atau staatside.
Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma
untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan lain perkataan Pancasila
merupakan sutu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara.
Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi
dalam segala bidang, dewasa ini dijabarkan dan diderivikasikan dari nilai-
nilai Pancasila. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum, Pancasila merupakan kaidah Hukum Negara secara konstitusional
mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsure-unsurnya
yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan Negara. Sebagai dasar Negara,
Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasan
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma serta kaidah baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai
hukum dasar baik yang tertulis atau UUD maupun yang tidak tertulis atau
konvensi. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Dasar formal kedudukan
Pancasila sebagai dasar Negara RI tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945
alinea IV.
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila
pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagai ideologi-ideologi lain,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta religious yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Unsur-unsur Pancasila
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara
sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara dan ideologi
bangsa dan Negara Indonesia. Dengan demikiaan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan Negara berakar dari pandangan hidup dan budaya
bangsa, bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain.
Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan
dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nila-nilai yang dimiliki
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan
serta unsur-unsur bangsa secara komperhensif, oleh karena ciri khas itu,
maka Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa lain.
This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)