Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :

 Menjelaskan pengertian sistem serta menguraikan unsur-unsur sistem.


 Menjelaskan kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu kesatuan yang sistematis,
hierarkhis dan logis.
 Menguraikan dan merinci unsur-unsur Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.
 Menjelaskan dasar ontologis filsafat Pancasila sebagai makna fundamental dari
Pancasila.
 Menjelaskan dasar epistemologis filsafat Pancasila sebagai suatu dasar
pengetahuan Pancasila.
 Menjelaskan dasar aksiologis filsafat Pancasila, dengan menunjukkan kandungan
nilai-nilai Pancasila, membedakan tingkatan nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
 Menjelaskan fungsi nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang terkandung dalam
Pancasila sebagai sumber dan arah keseimbangan antara hak dan kewajiban asasi
manusia.
 Menjelaskan fungsi derivative nilai-nilai Pancasila, sebagai sumber norma hokum
dan moral dalam kehidupan Negara.

A. Pengertian Sistem Filsafat


Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu sistem
filsafat. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Jadi dapat disimpulkan disini yang merupakan unsur-unsur dari sistem adalah :
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan
sistem)
5. Terjadi suatu lingkungan yang kompleks
Secara etimologis istilah “Filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang
artinya “cinta” dan “sophus” yang artinya “hikmah” mengandung makna cinta
kebijaksanaan/kebijakan atau hakikat kebenaran. Berfilsafat berarti berpikir
sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik sistematis,
menyeluruh, universal untuk mencari hakikat sesuatu.
Pada umumnya. Terdapat dua pengertian filsafat, yaitu filsafat dalam arti
proses dan filsafat dalam arti produk. Selain itu, pengertian lain, yaitu filsafat

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan hidup. Demikian pula, dikenal ada
filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai
pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti filsafat Pancasila
mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi Negara Indonesia dimanapun
mereka berada.

B. Sila-Sila Pancasila Sebagai Kesatuan Yang Sistematis, Hirarkhis Dan Logis


Kelima sila Pancasila itu ibaratnya sebuah jala. Apabila salah satu bagian dari
jala itu diangkat, maka terangkatlah semuanya karena jala yang luas dan lebar
tersebut adalah satu barang, demikian pula dengan sila-sila dari Pancasila. Kelima
sila Pancasila itu adalah amat luas dan amat lebar karena meliputi segala apa saja
yang ada. Jadi, kalau dipikirkan salah satu silanya berarti menyangkut dan
meliputi semua silanya, kalau diangan-angankan salah satu silanya berarti
mengangan-angankan salah satu silanya berarti mengangan-angankan semua
silanya. Kalau diamalkan salah satu silanya berarti diamalkan semua silanya.
Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan berbentuk piramida. Pengertian
hierarkhis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkhis sila-
sila Pancasila dalam urutan-urutan luas dan juga dalam hal isi sifatnya. Kalau
dilihat dari intinya urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat
dalam luasnya dan isi sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di mukanya.
Jika urut-urutan lima sila dianggap mempunyai maksud demikian maka
diantara lima sila ada hubungan yang mengikat yang satu kepada yang lainnya
sehingga Pancasila merupakan suatu keseluruhan. Andai kata urut-urutan itu
dipandang sebagai tidak mutlak maka diantara satu sila dengan sila lainnya tidak
ada sangkut pautnya, maka Pancasila itu menjadi terpecah-pecah, oleh karena itu
tidak dapat dipergunakan sebagai asas kerohanian Negara.
Kesatuan sila-sila Pancasila yang memiliki susunan hierarkhis pyramidal ini
maka sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis dari sila kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan social bagi
seluruh rakyat Indonesia, sebaliknya Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
Ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan
sosial sehingga di dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya.

C. Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat


Isi sila-sila Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar
filsafat Negara Indonesia ini terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan
suatu asas peradaban. Namun demikian sila-sila Pnacasila itu merupakan suatu
kesatuan dan keutuhan yaitu setiap sila merupakan suatu kesatuan yang majemuk
tunggal. Konsekwensinya setiap sila tidak dapat berdiri sendiri-sendiri terlepas
dari sila-sila serta di antara satu dan lainnya tidak saling bertentangan.

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam
tentang Pancasila. Untuk mendapatkan pengertian yang mendalam, kita harus
mengetahui sila-sila Pancasila tersebut. Dari setiap sila-sila kita cari pula intinya.
Setelah kita ketahui hakikat dan inti tersebut, maka selanjutnya kita cari hakikat
dan pokok-pokok yang terkandung di dalamnya antara lain sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
2. Pancasila sebagai dasar Negara
3. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945
4. Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu
kebulatan yang utuh.
Secara filosofis dalam kehidupan bangsa Indonesia diakui bahwa nilai
Pancasila adalah pandangan hidup. Dengan demikian, Pancasila dijadikan sebagai
pedoman dalam bertingkah laku dan berbuat dalam segala bidang kehidupan,
meliputi bidang ekonomi, politik, social budaya dan pertahanan keamanan.
Sebagai ajaran filsafat, Pancasila mencerminkan nilai dan pandangan dasar
dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan,
yakni Tuhan Yang Maha Pencipta.
Dasar normatif yang dapat kita sebut filsafat Negara diperlukan sebagai
kerangka untuk menyelenggarakan Negara. Falsafah Negara merupakan norma
yang paling mendasar untuk mencek apakah kebijaksanaan legislative dan
eksekutif sesuai dengan persetujuan dasar masyarakat.

D. Dasar Ontologis Filsafat pancasila Sebagai Makna Fundamental Dari


Pancasila
Secara filosofis Pancasila merupakan suatu kesatuan sistem filsafat memiliki
dasar ontologis. Ontologi menurut Runes ialah teori tentang ada keberadaan atau
eksistensi. Menurut Aristoteles, sebagai filsafat pertama, ontology adalah ilmu
yang menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan artinya dengan metafisika.
Bidang ontology ini meliputi penyelidikan tentang makna keberadaan
(ada,eksistensi) manusia, benda, ada alam semesta (kosmologi) juga ada mutlak
yang tak terbatas sebagai maha sumber ada semesta. Artinya ontologi menjangkau
adanya Tuhan dan alam gaib seperti rohani dan kehidupan sesudah mati (alam
dibalik dunia, alam metafisika).
Jadi ontologi adalah bidang yang menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan
keberadaan), sumber ada, jenis ada dan hakikat ada, termasuk ada alam, manusia,
metafisika dan kesemestaan atau kosmologi.
Manusia sebagai pendukung sila-sila Pancasila secara ontologi memiliki hal-
hal yang mutlak yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan
rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk social,
serta kedudukan kodrat manusia sebagai mahluk pribadi berdiri sendiri dan
sebagai mahluk Tuhan ini maka secara hierarkis sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa mendasari dan menjiwai keempat sila-sila Pancasila yang lainnya.
Hubungan kesesuaian antara Negara dengan landasan sila-sila Pancasila
adalah berupa hubungan sebab-akibat yaitu Negara sebagai pendukung hubungan

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
dan Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil sebagai pokok pangkal hubungan.
Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil adalah
sebagai sebab, adapun Negara sebagai akibat.

E. Dasar Epistemologis Filsafat Pancasila Sebagai Suatu Dasar Pengetahuan


Pancasila
Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan.
Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya
pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan validitas ilmu
pengetahuan. Jadi epistemologi dapat disebut ilmu tentang ilmu atau teori
terjadinya ilmu atau science of science. Jadi bidang epistemologi adalah bidang
filsafat yang menyelidiki makna dan nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-
syarat dan proses terjadinya ilmu termasuk semantic, logika, matematika, dan
teori ilmu.
Dasar epistemologi Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan
dasar ontologisnya. Pancasila sebagai suatu ideologi bersumber pada nilai-nilai
dasarnya yaitu filsafat Pancasila. Oleh karena itu dasar epistemologis Pancasila
tidak dapat dipisahkan dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Kalau
manusia merupakan basis ontologism dari Pancasila, maka dengan demikian
mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemologi, yaitu bangunan
epistemologi yang ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia.
Pancasila sebagai suatu obyek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah
sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila. Tentang
sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana dipahami bersama, bahwa sumber
pengetahuan Pancasila adalah nilai-nilai yang ada pada bangsaIndonesia sendiri,
bukan berasal dari bangsa lain, bukannya hanya merupakan perenungan serta
pemikiran seseorang atau beberapa orang saja namun dirumuskan oleh wakil-
wakil bangsa Indonesia dalam mendirikan Negara. Dengan lain perkataan bahwa
bangsa Indonesia adalah sebagai kausa materialis Pancasila. Oleh karena sumber
pengetahuan Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang memiliki nilai-nilai
adat-istiadat serta kebudayaan dan nilai religius maka diantara bangsa Indonesia
sebagai pendukung sila-sila Pancasila dengan Pancasila sendiri sebagai suatu
system pengetahuan memiliki kesesuaian yang bersifat korespondensi. Sebagai
suatu system pengetahuan maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal
logis baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti sila-sila Pancasila.

F. Dasar Aksiologis Filsafat Pancasila, Dengan Menunjukkan Kandungan Nilai-


Nilai Pancasila, Membedakan Tingkat Nilai Yang Terkandung Dalam
Pancasila
Aksiologi menurut Runes berasal dari istilah Yunani, axios yang berarti
manfaat, pikiran atau ilmu/teori. Dalam pengertian yang modern disamakan

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
dengan teori nilai, yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang
yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria dan kedudukan metafisika suatu nialai.
Dengan demikian, aksologi merupakan bidang yang menyelidiki makna nilai,
sumber nilai, jenis nilai. Tingkatan nilai, dan hakikat nilai termasuk estetika, etika
ketuhanan dan agama. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat juga
memiliki satu kesatuan dasar aksiologisnya sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja yang
ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyaknya
pandangan tentang nilai terutama dalam menggolong-golongkan nilai dan
penggolongan tersebut amat beraneka ragam tergantung pada sudut pandangnya
masing-masing. Pandangan dan tingkatan nilai tersebut menurut Notonegoro
dibedakan atas 3 macam :
1. Nilai Material ; yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai Vital ; segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan
suatu aktifitas atau kegiatan
3. Nilai-nilai Kerokhanian ; segala sesuatu yang berguna bagi rokhani manusia.
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa yang mengandung
nilai itu bukan hanya sesuatu yang bersifat material saja, tetapi juga sesuatu yang
bersifat mutlak bagi manusia.
Menurut Notonegoro bahwa nilai-nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian,
melainkan nilai-nilai kerokhanian yang mengakui nilai material dan nilai vital.
Dengan demikian nilai-nilai Pancasila yang tergolong nilai kerokhanian ini juga
mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis yaitu nilai material, nilai
vital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau estetis. Nilai kebaikan atau nilai moral,
maupun nilai kesucian yang secara keseluruhan bersifat sistematik hierarkhis,
dimana sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai basisnya sampai
dengan sila Keadilan Sosial sebagai tujuannya.

G. Fungsi Nilai Ketuhanan Dan Kemanusiaan Yang Terkandung Dalam


Pancasila Sebagai Sumber Dan Arah Keseimbangan Antara Hak Dan
Kewajiban Asasi Manusia
Pandangan mengenai hubungan antara manusia dan masyarakat merupakan
falsafah kehidupan masyarakat yang member corak dan warna bagi kehidupan
masyarakat.
Apabila memahami nilai-nilai dari sila-sila Pancasila akan terkandung
beberapa hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan
kewajiban antara hubungan tersebut, yitu sebagai berikut :
1. Hubungaan Vertikal
Hubungan Vertical adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Kuasa, sebagai penjelmaan dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam
hubungan ini manusia memiliki kewajiban-kewajiban untuk melaksanakan
perintah Tuhan dan menghentikan segala larangan-Nya, sedangkan hak yang
diterima oleh manusia dari Tuhan Yang Maha Kuasa adalah rakhmat yang

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
tidak terhingga yang diberikan oleh tuhan Yang Maha Kuasa dan pembalasan
amal baik di akhirat nanti.
2. Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik
dalam fungsinya sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga Negara.
Hubungan tersebut melahirkanhak dan kewajiban yang seimbang seperti pajak
yang dibayar kepada Negara sebagai suatu kewajiban warga Negara,
sedangkan hak yang diterima Negara adalah pembangunan infrastruktur jalan
raya, pengairan dan lain-lain sebagai kewajiban Negara terhadap rakyatnya.
3. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusi dengan alam sekitar yang
meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala kekayaannya.
Seluruh alam dengan segala isinya adalah untuk kebutuhan manusia, namun
manusia berkewajiban melestarikan alam kekayaannya, karena alam
mengalami penyusutan yang nilai-nilainya makin lama semakin berkurang,
sedangkan manusia yang membutuhkan makin lama makin bertambah. Oleh
sebab itu, memelihara kelestarian alam merupakan kewajiban manusia
sedangkan hak yang diterima oleh manusia dari alam sudah tidak terhingga
banyaknya. Dengan demikian, hubungan manusia dengan alam memiliki
keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagaimana hubungan manusia
dengan masyarakat dan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau ideology yang mengantur
hubungan manusia dengan Tuhan, antara manusia, manusia dengan
masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan alam lingkungannya.

H. Fungsi Derivatif Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Sumber Norma Hukum


Dan Moral Dalam Kehidupan Negara
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam
perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna
senantiasamemerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya sebagai suatu
pandangan hidup. Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur tersebut adalah wawasan yang menyeluruh terhadap
kehidupan itu sendiri. Sebagai makhluk individu dan makhluk social
manusia tidaklah mungkin memenuhi segala kebutuhannya sendiri, oleh
karena itu untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ia senantiasa
memerlukan orang lain. Dalam pengertian nin maka manusia pribadi
senantiasa hidup sebagai bagian dari lingkungan social yang lebih luas
(keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara). Dengan demukian dalam
kehidupan bersama dalam suatu Negara membutuhkan suatu tekad
kebersamaan, cita-cita yang ingin dicapainya yang bersumber pada
pandangan hidupnya tersebut. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
tersebut terkandung di dalamnya konsepsi dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan, terkandung dasar pemikiran terdalam dan gagasan

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup
tersebut dijunjung tinggi oleh warganya. Karena pandangan hidup
Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan
demikian pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhineka
Tunggal Ika tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga
tidak boleh mematikan keragaman.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar filsafat
atau dasar Falsafah Negara dari Negara, ideology Negara atau staatside.
Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma
untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan lain perkataan Pancasila
merupakan sutu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara.
Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara
terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi
dalam segala bidang, dewasa ini dijabarkan dan diderivikasikan dari nilai-
nilai Pancasila. Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
hukum, Pancasila merupakan kaidah Hukum Negara secara konstitusional
mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsure-unsurnya
yaitu rakyat, wilayah serta pemerintahan Negara. Sebagai dasar Negara,
Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang meliputi suasan
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai,
norma serta kaidah baik moral maupun hukum Negara, dan menguasai
hukum dasar baik yang tertulis atau UUD maupun yang tidak tertulis atau
konvensi. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Dasar formal kedudukan
Pancasila sebagai dasar Negara RI tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945
alinea IV.
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila
pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau
pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagai ideologi-ideologi lain,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan serta religious yang terdapat dalam pandangan hidup
masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara. Unsur-unsur Pancasila
tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri Negara
sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar Negara dan ideologi
bangsa dan Negara Indonesia. Dengan demikiaan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan Negara berakar dari pandangan hidup dan budaya
bangsa, bukannya mengangkat atau mengambil ideologi dari bangsa lain.
Selain itu Pancasila juga bukan hanya merupakan ide-ide atau perenungan
dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan suatu kelompok atau
golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nila-nilai yang dimiliki

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
oleh bangsa sehingga Pancasila pada hakikatnya untuk seluruh lapisan
serta unsur-unsur bangsa secara komperhensif, oleh karena ciri khas itu,
maka Pancasila memiliki kesesuaian dengan bangsa lain.

This study source was downloaded by 100000857530245 from CourseHero.com on 01-12-2023 06:39:42 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/91940022/Filsafat-Pancasiladocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai