Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah hasil berfikir atau pemikiran
yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil,
bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno sejak 1955 sampai
kekuasaannya berakhir pada 1965. Pada saat itu Soekarno selalu menyatakan
bahwa pancasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan
tradisi Indonesia, serta merupakan akulturasi budaya India (hindu-buddha), Barat
(Kristen), Arab (Islam).
Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang
berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme,
idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya.
o Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat
digambarkan sebagai berikut:
Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;
Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan
menjiwai sila 3, 4 dan 5;
Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan
menjiwai sila 4, 5;
Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan
menjiwai sila 5;
Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
o Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong
royong
o Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
menjadi haknya.
Daftar pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Bapak_bangsa_Indonesia
https://docs.google.com/presentation/d/
1lUUOSHuTPqQXwJh_YAWYkh1BROYHkpUV1oBP38vNyBE/htmlpresent
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/5c7448e8e62a1a07a1c34653047716a2.pdf