Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT NEGARA

PANCASILA SEBAGAI
FILSAFAT NEGARA
 Filsafat
Pancasila adalah penggunaan nilai-
nilai pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Pancasila
sebagai filsafat juga berarti bahwa pancasila
mengandung pandangan, nilai, dan
pemikiran yang dapat menjadi substansi dan
isi pembentukan ideologi Pancasila.
Definisi Filsafat Pancasila

 Filsafat Pancasila yaitu suatu sistem


kesatuan bagian-bagian yang saling
memiliki keterkaitan dan saling
bekerjasama untuk suatu tujuan
tertentu dalam sebuah kesatuan
organis, yaitu penjelasannya sebagai
berikut :
 Dengan menggunakan pendekatan secara deduktif
yaitu dengan mencari hakikat serta menganalisis isi dari
Pancasila itu sendiri dan menyusunnya secara
sistematis menjadi suatu keutuhan pandangan yang
komprehensif.
 Dengan menggunakan pendekatan secara induktif
yaitu dengan mengamati gejala-gejala yang timbul
dalam kehidupan sosial dan budaya pada masyarakat
kemudian merefleksikannya lantas menarik arti serta
makna yang hakiki dari gejala-gejala yang timbul
tersebut.
 Suatu sistem filsafat hrs komprehensive,
dalam arti tidak ada sesuatu hal yang_di luar
jangkauannya. Kalau tidak demikian- maka
hanya memandang realitas dari satu samping
atau tidak memadai. Suatu sistem filsafat
dikatakan memadai kalau mencakup suatu
penjelasan terhadap semua gejala (Kattso£t:
1964).
 Pancasilaterdiri dari lima sila, yang masing-
masing sila merupakan ajaran yaitu:
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemausiaan Yang
Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratanl
Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
 Setiap sila dari Pancasila tidak dapat dipisahkan dari
kesatuan keseluruhannya. Pada dasarnya yang
menjadi" subjek atau pendukung dari ini isi sila-sila
Pancasila adalah manusia Indonesia sebagai
manusia.
 Adapun inti isi masing-masing sila Pancasila adalah
penjelmaan atau realisasi yang sesuai dengan unsur-
unsur hakikat manusia sehingga setiap sila harus
menempati kedudukan dan menjalankan fungsinya
secara mutlak dalam susunan kesatuan Pancasila.
 Prof. Notonagoro menyatakan bahwa sila-sila Pancasila
merupakan kesatuan yang bersifat organis, yaitu terdiri
atas bagian-bagian yang tidak terpisahkan. Di dalam
kesatuan ini, tiap-tiap bagian menempati kedudukan
sendiri dan berfungsi sendiri.
 Meskipun tiap-tiap sila itu berbeda beda namun tidak·
saling bertentangan malahan saling melengkapi.·
Konsekuensi dari konsepsi ini adalah bahwa tidak
·dapat salah satu sila itu dihilangkan. MuhammadYamin
juga menegaskan sifat kesatuan dari sila-sila Pancasila.
 Berdasar pada urman tersehut di atas,
Pancasila sudah memenuhi syarat Wltuk
dapat disehut sebagai sistem kefilsafatan.
Sebagai suatu sistem kefilsafatan, Pancasila
merupakan basil pemikiran manusia
Indonesia secara mendalam., si dan stematik
dan menyeluruh.
Daftar Pustaka

 Notonagoro, 1971, Pancasila secara Ilmiah


Populer, Pancuran Tujuh, Jakarta.

 Yamin, Muhammad, 1958, Sistema Filsafat


Pantjaaila, Kementerian Penerangan R.I.,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai