Anda di halaman 1dari 34

Pancasila sebagai sistem

filsafat

Rianda Prima Putri, SH.,MH


Rumusan Kesatuan Kesatuan Sila-sila
Pengertian
Pengertian Sila-sila Pancasila Pancasila Sebagai
Filsafat
Filsafat Sebagai suatu Suatu Sistem Filsafat
Sistem

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT

Pancasila Sebagai Nilai


Dasar Fundamental Inti Sila-sila Pancasila
Bagi Bangsa dan Negara
Republik Indonesia
Pengertian filsafat:
 Secara Etimologi, Filasafat berasal
dari Bahasa Yunani ; Fhilein yang
artinya ”Cinta’’ dan Sophos yang
artinya ”Hikmah’’ atau
”Kebijaksanaan’’ atau ”Wisdom’’
(Nasution 1973). Jadi secara harpiah
istilah filsafat mengandung makna
”Cinta kebijaksanaan.’’
Pengertian Filsafat Menurut Tokoh-Tokoh
Filsafat
• Socrates (469-399 s.M.)
filsafat adalah suatu bentuk peninjauan diri yang
bersifat reflektif atau berupa perenungan terhadap
azas-azas dari kehidupan yang adil dan bahgia.
Berdasarkan pemikiran tersebut dapat
dikembangkan bahwa manusia akan menemukan
kebahagiaan dan keadilan jika mereka mampu dan
mau melakukan peninajauan diri atau refleksi diri
sehingga muncul koreksi terhadap diri secara
obyektif
•Plato (472 – 347 s. M.)

Dalam karya tulisnya “Republik” Plato


menegaskan bahwa para filsuf adalah
pencinta pandangan tentang kebenaran
(vision of truth). Dalam pencarian dan
menangkap pengetahuan mengenai ide yang
abadi dan tak berubah. Dalam konsepsi Plato
filsafat merupakan pencarian yang bersifat
spekulatif atau perekaan terhadap
pandangan tentang seluruh kebenaran.
Filsafat Plato ini kemudan digolongkan
sebagai filsafat spekulatif
Filsafat sebagai Produk Mencakup:
 Filsafat sebagai jenis Pengetahuan, ilmu,
konsep-konsep, pemikiran-pemikiran
(rasionalisme, materialisme,pragmatisme dll)
 Filsafat sebagai suatu jenis problema yang
dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari
aktivitas berfilsafat . Manusia mencari suatu
kebenaran yang timbul dari suatu persoalan
yang bersumber pada akal manusia
Filsafat sebagai suatu proses:
 Filsafat sebagai suatu proses, dalam hal
ini filsafat diartikan dalam bentuk suatu
aktivitas berfilsafat dalam proses
pemecahan suatu permasalahan dengan
menggunakan suatu cara dan metode
tertentu yang sesuai dengan objeknya.
CABANG-CABANG FILSAFAT:
 Metafisika, membahas tentang hal-hal yang
bereksistensi dibalik fisis yang meliputi bidang-bidang
ontologi, kosmologi dan antropologi.
 Epistimologi, berkaitan dengan persoalan hakikat
pengetahuan
 Metodologi, berkaitan dengan persoalan hakikat
metode dalam ilmu pengetahuan
 Logika, berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir,
yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.
 Etika, berkaitan dengan moralitas, tingkah laku
manusia
 Estetika, berlaitan dengan persoalan hakikat
keindahan
RUMUSAN KESATUAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM

 Pengertian Sistem: Suatu kesatuan


bagian-bagian yang saling berhubungan,
saling bekerjasama untuk suatu tujuan
tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Ciri-cirinya:

 Suatu kesatuan bagian-bagian


 Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi
sendiri-sendiri
 Saling berhubungan dan saling ketergantungan
 Untuk mencapai suatu tujuan tertentu
 Terjadi dalam suatu lingkungan yang komplek
( Shore dan Voich, 1974)

-
Susunan Kesatuan Sila-sila
Pancasila yang Bersifat ORGANIS;
 Pancasila meruapakan suatau kesatuan
majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila yang
lainnya dan antara sila satu dengan yang
lainnya tidak saling bertentangan.
Susunan Pancasila Bersifat
Hierarkhis dan Berbentuk Piramida;
 Urutansila-sila pancasila
menunjukan rangkaian tingkat
dalam luasnya dan isi sifatnya
(Kwantitas dan Kwalitasnya)
RUMUSAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
 Dasar Antropologis Sila-sila
Pancasila: ‘’ Pancasila yang terdiri dari
lima sila setiap sila bukanlah merupakan
asas yang berdiri sendiri-sendiri,
melainkan memiliki suatu kesatuan dasar
ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada
hakikatnya adalah manusia yang memiliki
hakikat mutlak monopluralis, hakikat dasar
ini juga disebut sebagai dasar
antropologis.
 Dasar Epistemologis Sila-sila
Pancasila:
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
juga juga merupakan suatu sistem
pengetahuan.
 Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila:
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga juga memiliki suatu kesatuan
dasar aksiologinya sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya juga merupakan satu kesatuan
INTI ISI
SILA-SILA PANCASILA
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Terkandung
nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab: Dalam sila ini terkandung nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab
 Sila Persatuan Indonesia; Terkandung nilai
bahwa negara adalah sebagai penjelmaan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai
makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
Negara adalah suatu persekutuan hidup
bersama diantara elemen-elemen yang
membentuk negara yang berupa SARA.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan;
Terkandung nilai demokrasi
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia; terkandung nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama (keadilan sosial).
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK
 Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila
tidak hanya merupakan derivasi
peraturan perundang-undangan,
melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubungannya
dengan legitimasi kekuasaan , hukum
serta berbagai kebijakan dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara.
 Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan negara dijalankan sesuai
dengan
Legitimasi hukum
Legitimasi demokratis
Legitimasi moral
Pancasilalah yang memiliki tiga dasar
tersebut. Sehingga pantas untuk dipahami
dan diaplikasikan Pancasila sebagai etika
politik dinegara kita.
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
1. Ideologi berasal dari kata “idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berarti
ilmu. Kata idea berasal dari bahasan
Yunani ”eidos” yang artinya bentuk .
Disamping itu ada kata ”idien” yang
artinya melihat. Jadi secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengertian-
pengertian dasar.
2. Secara umum ideologi dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan , ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut; bidang politik, bidang
sosial, bidang kebudayaan, dan bidang
keagamaan. (Soejono Soemargono, Ideologi
Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat
Pancasila dan Pelaksanaannya dalam
masyarakat Kita Dewasa ini)
 IDEOLOGI TERTUTUP; Suatu sistem
pemikiran tertutup dengan ciri khas :
 Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah
hidup dalam masyarakat melainkan merupalan
suatu cita-cita satu kelompok orang yang yang
mendasari suatu program untuk mengubah atau
membaharui masyarakat.
 Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-
cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari
tuntutan kongkret dan operasional yang keras,
yang diajukan dengan mutlak
 IDEOLOGI TERBUKA; Suatu sistem pemikiran
terbuka dengan ciri khas:
 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar,melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
itu sendiri.
 Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan,
melainkan dibutuhkan
 Isinya tidak operasional, baru menjadi
operasional kalau sudah dijabarkan kedalam
perangkat yang berupa konstitusi atau
perundang-undangan lainnya.
MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN
NEGARA
 Ideologi bermakna sebagai cita-cita
harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran
yang secara bersama merupakan suatu
orientasi yang bersifat dasariah bagi
semua tindakan dalam hidup kenegaraan.
Ideologi membimbing bangsa dan negara
untuk mencapai tujuannya melalui
berbagai realisasi pembangunan, hal ini
desebabkan karena dalam ideologi
terkandung suatu orientasi praksis.
Keberadaan Pancasila
 Pancasila sebaga jiwa Bangsa Ind.
 Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia

 Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Indonesia
 Pancasila sebagai dasar Negara RI

 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

 Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia


pada waktu Mendirikan Negara.
 Pancasila sebagai cita-cita dan Tujuan Bangsa
Indonesia
 Pancasila Sebagai falsafah Hidup yang
mempersatukan bangsa Indonesia.
Ada dua hal penting yang perlu
dilakukan dalam menempatkan
Pancasila sebagai ideologi
perubahan:
Pertama,
Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah
hidup berbangsa idealnya tumbuh dan
dipraktekkan dalam setiap aktivitas
masyarakat. Sosialisasi nilai-nilai Pancasila
harus terus digelorakan, tidak terkecuali
internalisasi nilai-nilainya dalam kehidupan
masyarakat. Kesadaran terhadap Pancasila
sebagai identitas nasional minimal jadi
mainstream-nya.
Kedua,
sikap konsisten dari berbagai elemen bangsa.
Pemimpin dan elit politik di negeri ini harus
menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam
berpikir dan bertindak. Tidak sekedar menjadi
penghias dan pemanis bibir, tapi perlu langkah
kongkrit. Menjunjung tinggi sila Ketuhanan Yang
Maha Esa, harus mampu melawan berbagai bentuk
kemusyrikan. Bangsa ini tidak perlu menghamba
kepada negara manapun, harus lebih yakin
kreatifitas sendiri dan pertolongan Tuhan untuk bisa
lebih maju. Sila kemanusiaan harus mampu
menghentikan merajalelanya situasi yang tidak
manusiawi.
Manfaatkan cinta Persatuan Indonesia untuk
membangun rasa nasionalisme dan patriotisme
bangsa yang sudah mulai menurun. Sila
permusyawaratan harus dikedepankan dalam
konteks demokrasi yang sudah mulai keluar dari
koridor dan harapan rakyat. Tidak kalah
pentingnya sila keadilan sosial, dalam
memperkuat solidaritas dan integrasi sosial dan
menutup peluang disparitas atau kesenjangan
sosial ekonomi yang selama ini tumbuh di tengah
masyarakat.
AKSIOLOGI
 Aksiologi adalah istilah yang berasal dari
kata yunani yaitu, axios yang berarti
sesuai atau wajar. Sedangkan logos
berarti ilmu.
 Jadi Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
 Menurut John Sinclair, dalam lingkup
kajian filsafat ini merujuk pada pemikiran
atau atau suatu sistem seperti politik,
sosial dan agama.
Ontologi
 Ontologi berasal dari istilah Philosophy, dimana
ontologi diartikan sebagai cabang ilmu dari
metafisika yang berhubungan dengan alam dan
relasi-relasi yang dimilikinya
 Menurut Smith B (2005), Ontologi adalah ilmu
tentang definisi, jenis dan struktur dari obyek,
kejadian-kejadian, proses-proses dan relasi-
relasi yang ada dalam setiap area kenyataan.
Kosmologi
 Kosmologi bahasa Inggrisnya adalah
cosmology yang berasal dari bahasa
yunani cosmos (dunia, semesta alam) dan
logos (ilmu tentang alasan pokok bagi
suatu pertimbangan)
 Kosmologin adalah ilmu tentang alam
semesta sebagai suatu sistem rasional
yang terartur.

Anda mungkin juga menyukai