filsafat
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
-
Susunan Kesatuan Sila-sila
Pancasila yang Bersifat ORGANIS;
Pancasila meruapakan suatau kesatuan
majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila yang
lainnya dan antara sila satu dengan yang
lainnya tidak saling bertentangan.
Susunan Pancasila Bersifat
Hierarkhis dan Berbentuk Piramida;
Urutansila-sila pancasila
menunjukan rangkaian tingkat
dalam luasnya dan isi sifatnya
(Kwantitas dan Kwalitasnya)
RUMUSAN SILA-SILA PANCASILA
SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT
Dasar Antropologis Sila-sila
Pancasila: ‘’ Pancasila yang terdiri dari
lima sila setiap sila bukanlah merupakan
asas yang berdiri sendiri-sendiri,
melainkan memiliki suatu kesatuan dasar
ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada
hakikatnya adalah manusia yang memiliki
hakikat mutlak monopluralis, hakikat dasar
ini juga disebut sebagai dasar
antropologis.
Dasar Epistemologis Sila-sila
Pancasila:
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
juga juga merupakan suatu sistem
pengetahuan.
Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila:
Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga juga memiliki suatu kesatuan
dasar aksiologinya sehingga nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila pada
hakikatnya juga merupakan satu kesatuan
INTI ISI
SILA-SILA PANCASILA
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: Terkandung
nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab: Dalam sila ini terkandung nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang beradab
Sila Persatuan Indonesia; Terkandung nilai
bahwa negara adalah sebagai penjelmaan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai
makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
Negara adalah suatu persekutuan hidup
bersama diantara elemen-elemen yang
membentuk negara yang berupa SARA.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan;
Terkandung nilai demokrasi
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia; terkandung nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama (keadilan sosial).
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK
Sebagai dasar filsafat negara, Pancasila
tidak hanya merupakan derivasi
peraturan perundang-undangan,
melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubungannya
dengan legitimasi kekuasaan , hukum
serta berbagai kebijakan dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara, etika politik menuntut agar
kekuasaan negara dijalankan sesuai
dengan
Legitimasi hukum
Legitimasi demokratis
Legitimasi moral
Pancasilalah yang memiliki tiga dasar
tersebut. Sehingga pantas untuk dipahami
dan diaplikasikan Pancasila sebagai etika
politik dinegara kita.
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
1. Ideologi berasal dari kata “idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita dan logos yang berarti
ilmu. Kata idea berasal dari bahasan
Yunani ”eidos” yang artinya bentuk .
Disamping itu ada kata ”idien” yang
artinya melihat. Jadi secara harfiah
ideologi berarti ilmu pengertian-
pengertian dasar.
2. Secara umum ideologi dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan-gagasan , ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut; bidang politik, bidang
sosial, bidang kebudayaan, dan bidang
keagamaan. (Soejono Soemargono, Ideologi
Pancasila Sebagai Penjelmaan Filsafat
Pancasila dan Pelaksanaannya dalam
masyarakat Kita Dewasa ini)
IDEOLOGI TERTUTUP; Suatu sistem
pemikiran tertutup dengan ciri khas :
Ideologi tersebut bukan cita-cita yang sudah
hidup dalam masyarakat melainkan merupalan
suatu cita-cita satu kelompok orang yang yang
mendasari suatu program untuk mengubah atau
membaharui masyarakat.
Isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan cita-
cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari
tuntutan kongkret dan operasional yang keras,
yang diajukan dengan mutlak
IDEOLOGI TERBUKA; Suatu sistem pemikiran
terbuka dengan ciri khas:
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar,melainkan digali dan diambil dari harta
kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
itu sendiri.
Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibenarkan,
melainkan dibutuhkan
Isinya tidak operasional, baru menjadi
operasional kalau sudah dijabarkan kedalam
perangkat yang berupa konstitusi atau
perundang-undangan lainnya.
MAKNA IDEOLOGI BAGI BANGSA DAN
NEGARA
Ideologi bermakna sebagai cita-cita
harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran
yang secara bersama merupakan suatu
orientasi yang bersifat dasariah bagi
semua tindakan dalam hidup kenegaraan.
Ideologi membimbing bangsa dan negara
untuk mencapai tujuannya melalui
berbagai realisasi pembangunan, hal ini
desebabkan karena dalam ideologi
terkandung suatu orientasi praksis.
Keberadaan Pancasila
Pancasila sebaga jiwa Bangsa Ind.
Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia