Anda di halaman 1dari 2

FILSAFAT PANCASILA

Nama : wahyudi ramadhan


Nim : 020421307

1. Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan


pandangan hidup bernegara. Pancasila sebagai filsafat juga bahwa pancasila mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan
ideologi Pancasila.
Pancasila adalah adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta"pañca" berarti lima dan "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Pengertian pancasila dalam suatu system Pancasila yang terdiri atas lima sila pada
hakikatnya merupakan suatu sistem filsafat. Pancasila yang terdiri atas bagian-
bagian yaitu sila-sila Pancasila setiap sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri,
fungsi sendiri-sendiri tujuan tertentu, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Sila-sila Pancasila itu bersama-sama merupakan suatu kesatuan
dan keutuhan, setiap sila merupakan suatu unsur (bagian yang mutlak) dari kesatuan
Pancasila. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan
suatu kesatuan organik. Antara sila-sila Pancasila itu saling berkaitan, saling
berhubungan bahkan saling mengkualifikasi. Sila yang satu senantiasa dikualifikasi oleh
sila-sila lainnya. Oleh karena itu Pancasila sebagai suatu system filsafat akan
memberikan cirri-ciri yang khas, yang khusus yang tidak terdapat pada system filsafat
lainnya.

3. Kesatuan sila sila pancasila Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan mempunyai
bentuk piramidal. Dalam susunan hierarkhis dan piramidal ini, maka Ketuhanan Yang
Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, yang membangun, memelihara dan
mengembangkan persatuan Indonesia, yang berkerakyatan dan berkeadilan social
demikian selanjutnya, sehingga tiap-tiap sila didalamnya mengandung sila-sila lainnya.
Secara ontologism kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu system bersifat hierarkhis
dan berbentuk piramidal adalah sebagai berikut : bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada
karena dirinya sendiri, Tuhan sebagai causa prima. Oleh karena itu segala sesuatu yang
ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat
adanya Tuhan (Sila 1). Adapun manusia adalah sebagai subjek pendukung pokok Negara,
karena Negara adalah lembaga kemanusiaan, Negara adalah sebagai persekutuan hidup
bersama yang anggotanya adalah manusia (Sila 2). Maka Negara adalah sebagai akibat
adanya manusia yang bersatu (Sila 3). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama
yang disebut rakyat. Maka rakyat pada hakikatnya merupakan unsur Negara disamping
wilayah dan pemerintah. Rakyat adalah sebagai totalitas individu-individu dalam Negara
yang bersatu (Sila 4). Keadilan pada hakikatnya merupakan tujuan suatu keadilan dalam
hidup bersama atau dengan lain perkataan keadilan social (Sila 5) pada hakikatnya
sebagai tujuan dari lembaga hidup bersama yang disebut Negara.

4. Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau arah kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

REFERENSI :

1. Salam, H. Burhanudin, 1998. "Filsafat Pancasilaisme". Rineka Cipta, Jakarta.

2. Hatta, Mohammad (2015). Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977). Jakarta: Kompas. hlm.
309. ISBN 9789797099671.

3. http://swadiri.blogspot.com/2011/09/pancasila-sebagai-suatu-sistem-filsafat.html

Anda mungkin juga menyukai