Pertemuan 9
Jawab:
Kehidupan modern saat ini di satu sisi memudahkan manusia, namun di sisi lain
Pancasila di sini dapat berperan sebagai pedoman hidup (way of life) dan cara
nilai-nilai luhurnya.
Sebagai way of life, Pancasila mendorong kita untuk selalu berbuat baik, adil,
Sebagai way of thinking, Pancasila membentuk pola pikir kita untuk selalu
Jawab:
khususnya oleh para pemimpin di setiap level, entah itu RT/RW, kepala
positif antar warga negara Indonesia dari beragam suku, agama, ras,
Nah dengan cara seperti itu, nilai-nilai luhur Pancasila bisa menjiwai kehidupan
Jawab:
silanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, dan saling
● Pada sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan pengakuan atas
keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan
segala isinya. Sila ini juga mengandung nilai-nilai religius, seperti toleransi,
atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama,
rakyat yang dilaksanakan melalui musyawarah dan mufakat. Sila ini juga
musyawarah.
● Sila ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menegaskan upaya
membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, dan status sosial. Sila ini
sosial.
2. Urgensi Pancasila sbg sistem Filsafat diantaranya adalah Pancasila sbg
Jawab:
Menurut saya, Pancasila itu seperti kumpulan nilai-nilai luhur yang sudah
rasa, kekeluargaan yang kita warisi dari nenek moyang kita sejak dulu. Nah,
dirinya sendiri. Bukan mengikuti pola pikir Barat atau Timur bulat-bulat,
tapi menggali kearifan lokalnya sendiri. Inilah yang sangat penting agar
Jawab:
Kelima sila dalam Pancasila seperti satu paket yang utuh, saling terkait
erat satu sama lain. Jadi bukan berdiri sendiri-sendiri. Hubungan antar
silanya membentuk satu sistem filsafat Indonesia yang bulat dan tidak
bisa dipisahkan.
Para pendiri negara kita merumuskan Pancasila melalui pemikiran filosofis
sosial dan lain-lain. Jadi Pancasila bukan sekadar ideologi biasa, tapi
mendasar kehidupan.