Anda di halaman 1dari 5

SOAL TUGAS INDIVIDU

Pertemuan 9

1. Jelaskan dan analisa terkait bahaya yang ditimbulkan kehidupan modern

saat ini, Pancasila sebagai way of life dan way of thinking?

Jawab:

Kehidupan modern saat ini di satu sisi memudahkan manusia, namun di sisi lain

juga menimbulkan banyak tantangan dan bahaya, di antaranya:

1. Individualisme. Gaya hidup yang serba instan dan pragmatis

menumbuhkan egoisme dan mengikis nilai kegotongroyongan.

2. Materialisme. Kecenderungan mengejar kepuasan materi yang berlebihan

dapat melemahkan nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.

3. Hedonisme. Gaya hidup yang hanya memikirkan kenikmatan sesaat tanpa

memperhatikan etika dan moral.

4. Konsumerisme. Pola konsumsi yang berlebihan dan tak terkendali yang

dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan.

Pancasila di sini dapat berperan sebagai pedoman hidup (way of life) dan cara

berpikir (way of thinking) untuk mengatasi bahaya-bahaya tersebut dengan

nilai-nilai luhurnya.

Sebagai way of life, Pancasila mendorong kita untuk selalu berbuat baik, adil,

menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan persaudaraan dalam tindakan

sehari-hari kita di tengah masyarakat modern.

Sebagai way of thinking, Pancasila membentuk pola pikir kita untuk selalu

bijaksana, toleran, demokratis dan bermartabat dalam menyikapi perubahan

zaman yang cepat.


2. Bagaimana pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

sebagai paradigma berpikir, bersikap dan berperilaku masyarakat?

Jawab:

1. Tingkatkan pemahaman seluruh lapisan masyarakat tentang nilai-nilai

dalam Pancasila. Misalnya melalui penataran rutin, seminar, sosialisasi, dll.

2. Tanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini kepada generasi muda

Indonesia, mulai dari lingkungan keluarga sampai sekolah. Ajarkan mereka

bersikap toleran, gotong royong, cinta tanah air.

3. Berikan teladan dan contoh nyata penerapan nilai-nilai Pancasila,

khususnya oleh para pemimpin di setiap level, entah itu RT/RW, kepala

desa, bupati, menteri, presiden.

4. Ciptakan program-program yang mendorong partisipasi dan interaksi

positif antar warga negara Indonesia dari beragam suku, agama, ras,

untuk memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika.

5. Berikan penghargaan/apresiasi bagi individu atau komunitas yang

konsisten menerapkan perilaku bertanggung jawab sosial dan

kemanusiaan sesuai Pancasila.

Nah dengan cara seperti itu, nilai-nilai luhur Pancasila bisa menjiwai kehidupan

sehari-hari seluruh rakyat Indonesia. Menjadi paradigma berpikir, bersikap, dan

berperilaku yang positif bagi bangsa kita.


1. Apa esensi Pancasila sbg sistem filsafat menurut pendapat mahasiswa?

Jawab:

menurut saya, pancasila disebut sebagai sistem filsafat karena kelima

silanya merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, dan saling

berkaitan satu sama lain.

● Pada sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa menegaskan pengakuan atas

keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan

segala isinya. Sila ini juga mengandung nilai-nilai religius, seperti toleransi,

kerukunan, dan saling menghormati antar umat beragama.

● Sila ke-2 Kemanusiaan yang adil dan beradab menegaskan pengakuan

atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha

Esa. Sila ini juga mengandung nilai-nilai kemanusiaan, seperti kesetaraan,

keadilan, dan persaudaraan.

● Sila ke-3 Persatuan Indonesia menegaskan pengakuan atas persatuan

dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama,

ras, dan golongan. Sila ini juga mengandung nilai-nilai kebangsaan,

seperti patriotisme, nasionalisme, dan cinta tanah air.

● Sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan menegaskan pengakuan atas kedaulatan

rakyat yang dilaksanakan melalui musyawarah dan mufakat. Sila ini juga

mengandung nilai-nilai demokrasi, seperti partisipasi, perwakilan, dan

musyawarah.

● Sila ke-5 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menegaskan upaya

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa

membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, dan status sosial. Sila ini

juga mengandung nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan

sosial.
2. Urgensi Pancasila sbg sistem Filsafat diantaranya adalah Pancasila sbg

sistem filsafat membangun alam pemikiran yg berakar dari nilai2 budaya

bangsa. Apa pendapat mahasiswa ?

Jawab:

Menurut saya, Pancasila itu seperti kumpulan nilai-nilai luhur yang sudah

lama hidup dalam budaya masyarakat Indonesia, sebelum Indonesia

merdeka. Nilai-nilai itu misalnya gotong royong, musyawarah, tenggang

rasa, kekeluargaan yang kita warisi dari nenek moyang kita sejak dulu. Nah,

Pancasila dijadikan sebagai filsafat atau pandangan hidup bangsa

Indonesia. Jadi Pancasila berperan membentuk cara berpikir atau

paradigma bagaimana orang Indonesia seharusnya bersikap dan

bermasyarakat. Paradigma itu berakar dari nilai-nilai luhur warisan leluhur

tadi. Dengan Pancasila sebagai filsafatnya, bangsa Indonesia jadi punya

pedoman untuk mengembangkan pola pikir yang sesuai dengan jati

dirinya sendiri. Bukan mengikuti pola pikir Barat atau Timur bulat-bulat,

tapi menggali kearifan lokalnya sendiri. Inilah yang sangat penting agar

bangsa Indonesia punya identitas kuat.

3. Mengapa Pancasila dianggap/ dinamakan sbg sistem filsafat ?

Jawab:

Pancasila disebut sistem filsafat karena di dalam Pancasila terkandung

pandangan hidup, cita-cita, dan nilai-nilai mendasar mengenai

kebenaran dan keadilan. Nilai-nilai dalam Pancasila bersifat luas berlaku

untuk semua manusia Indonesia.

Kelima sila dalam Pancasila seperti satu paket yang utuh, saling terkait

erat satu sama lain. Jadi bukan berdiri sendiri-sendiri. Hubungan antar

silanya membentuk satu sistem filsafat Indonesia yang bulat dan tidak

bisa dipisahkan.
Para pendiri negara kita merumuskan Pancasila melalui pemikiran filosofis

yang mendalam. Mereka merenungkan dan merespons tantangan zaman

dengan menggali nilai-nilai luhur budaya Indonesia asli. Isi Pancasila

meliputi pandangan hidup manusia Indonesia tentang banyak hal

mendasar seperti hakikat kebenaran, keadilan, pengetahuan, hubungan

sosial dan lain-lain. Jadi Pancasila bukan sekadar ideologi biasa, tapi

sistem filsafat yang menyeluruh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

mendasar kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai