A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Sosiologis atau yang dikenal dengan sebutan sosiologi, berasal dari dua suku
kata yang berasal dari bahasa yunani yakni socius memiliki arti masyarakat
dan logos memiliki arti ilmu. Sosiologi adalah ilmu yang memfokuskan untuk
memperhatikan masyarakat yang bersifat umum dan berusahan mendapatkan
dan memahami pola-pola umum yang terjadi dan muncul dalam kehidupan
masyarakat (Soejono Soekanto). Maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi
merupakan ilmu sosial yang mempelajari setiap kehidupan masyarakat, baik
dalam hal interaksi, bersosial, mempelajari pola kehidupan manusia dalam
bermasyarakat dari berbagai golongan maupun kelompok, serta mengkaji
berbagai macam permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat.
Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama
yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan
dahulu. Misalnya, sila Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun
dalam praktik pemujaan yang beranekaragam, tetapi pengakuan tentang
adanya Tuhan sudah diakui. Dalam Encyclopedia of Philosophy disebutkan
beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada 65 kekuatan
supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual
pada objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada
Tuhan, takjub sebagai perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari
Tuhan, konsep hidup di dunia dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial
seagama dan seiman.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan
hidup yang kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah
masyarakat internasional. Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran
berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa.
D. Kesimpulan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan secara umum menjadi bagian
memori kolektif masyarakat Indonesia. Pemahaman Pancasila secara
konstitusional telah melekat di dalam Pancasila yang termaktub di dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia keempat. Pernyataan di dalam
pembukaan UUD 1945 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Batang
tubuh Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan penegasan secara
yuridis konstitusional tentang posisi Pancasila sebagai dasar negara dan
sebagai sumber kaidah hukum yang konstitusional. Oleh karena itu,
keberadaan pendidikan Pancasila di dalam sistem pendidikan nasional di
Indonesia telah meletakkan konsep dan prinsip mendasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Menurut sudut pandang kenegaraan, Pancasila memiliki kedudukan
sebagai dasar negara yang perlu diberikan penjelasan dan pengertian kepada
seluruh masyarakat melalui pendidikan. Menurut sudut pandang
kemasyarakatan, Pancasila memiliki posisi yang perlu dijabarkan sebagai
pandangan hidup dan nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat.
E. Daftar Pustaka
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/article/download/
246/196#:~:text=Selanjutnya%20terdapat%20tiga%20perspektif%20utama,konflik
%2C%20dan%20perspektif%20interaksionisme%20simbolik.
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli/
https://klc.kemenkeu.go.id/pknstan-urgensi-pendidikan-kewarganegaraan-1-aspek-
historis-dan-sosiologis/
Winataputra, Udin S. "Posisi akademik pendidikan kewarganegaraan (PKn) dan
muatan/mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dalam
konteks sistem pendidikan nasional." Jurnal moral kemasyarakatan 1.1 (2016): 15-
36.