0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia, dimulai dari penggunaan istilah "Indonesia" oleh George Samuel Earl, pengakuan kata tersebut oleh Adolf Bastian, hingga penetapannya sebagai bahasa negara dalam UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia, dimulai dari penggunaan istilah "Indonesia" oleh George Samuel Earl, pengakuan kata tersebut oleh Adolf Bastian, hingga penetapannya sebagai bahasa negara dalam UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah dan perkembangan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia, dimulai dari penggunaan istilah "Indonesia" oleh George Samuel Earl, pengakuan kata tersebut oleh Adolf Bastian, hingga penetapannya sebagai bahasa negara dalam UUD 1945.
-Kata “Indonesia” pertama kali dilontarkan oleh George Samuel Earl (kebangsaan Inggris) dengan menyebut “Indunesia” untuk menamai gugusan pulau di Lautan Hindia. Akan tetapi para ilmuwan Eropa lebih sering menyebut dengan Melayunesia. -Adolf Bastian (kebangsaan Jerman) memakai kata Indonesia dalam bukunya: Indonesian Order die Inseln des Malaysichen Archipel. -Sekarang, kata Indonesia dipakai sebagai nama sebuah negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. • Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. • Saat itu para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dan mengikrarkan Sumpah Pemuda. • Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Bangsa Indonesia. • Sejak tahun 1928 itulah Bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Kedudukan sebagai Bahasa Negara • Dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 yakni saat disahkannya UUD ’45 sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. • Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia (Pasal 36, Bab XV, UUD ’45) Kongres Bahasa Indonesia
1. Kongres Bahasa Indonesia I
25-28 Juni 1938 di Surakarta 2. Kongres Bahasa Indonesia II 28 Oktober-2 November 1954 di Medan 3. Kongres Bahasa Indonesia III 28 Oktober-3 November 1978 di Jakarta 4. Kongres Bahasa Indonesia IV 21-26 November 1983 di Jakarta 5. Kongres Bahasa Indonesia V 27 Oktober- 3 November 1988 di Jakarta 6. Kongres Bahasa Indonesia VI 28 Oktober -2 November 1993 di Jakarta Lanjut..... 7. Kongres Bahasa Indonesia VII 26 Oktober-30 Oktober 1998 di Jakarta 8. Kongres Bahasa Indonesia VIII 14 Oktober-17 Oktober 2003 di Jakarta 9. Kongres Bahasa Indonesia IX, 2008 di Hotel Bidakara Jakarta 10. Kongres Bahasa Indonesia X, 2013 di Hotel Sahid Jaya Jakarta 11. Kongres Bahasa Indonesia XI, 28 Okt – 1 Nov 2018 di Jakarta MAKALAH • KBBI hlm. 546 Makalah adalah: Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dan yang sering disusun untuk diterbitkan. Karangan yang termasuk tugas pelajar selama pendidikannya di sekolah. Sistematika Makalah: 1. Pendahuluan Memuat pengantar dari suatu masalah/tema yang akan dikupas 2. Isi Memuat bagian penting atau pokok-pokok pembahasan dari masalah yang akan disajikan 3. Penutup Memuat simpulan, saran, dan lampiran daftar pustaka Ciri-ciri Makalah • Logis Keterangan, uraian, & pendapat dapat dibuktikan dan diterima secara rasio • Objektif Mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya • Sistematis Sesuatu yang disampaikan disusun secara runtut dan berkesinambungan • Jelas Pandangan/pendapat yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan • Kebenaran dapat diuji Pernyataan, pandangan dan keterangan yang dipaparkan dapat diuji sesuai kenyataan yang sesungguhnya. Dr. Hindun, M.Pd. Pedoman Penulisan Daftar Pustaka 1. Nama pengarang dibalik. Jika lebih dari dua kata maka nama bagian terakhir saja yang diletakkan di depan 2. Judul buku ditulis dengan tercetak miring atau diberi garis bawah 3. Kota terbit diikuti nama penerbit yang dibatasi tanda titik dua 4. Cetakan ke berapa buku sumber/buku rujukan itu lalu diikuti tahun penerbitan Contoh: Asshiddiqie, T.M. Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al- Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang. 1980 Badudu, J.S. dan Sutan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 1994 Penulisan Kesimpulan yakni dalam bentuk per butir Penulisan nomor halaman sebagai berikut: -jika terdapat judul pada lembaran/halaman tersebut, maka penulisan nomor halaman berada di tengah bawah -jika tidak terdapat judul pada lembaran/halaman tersebut, maka penulisan nomor halaman berada di kanan atas -daftar pustaka tidak diberi nomor halaman Untuk penulisan judul, jika memakai huruf besar, maka huruf besar semua. Tetapi jika tidak, maka huruf pertama dari kata-kata yang dijadikan judul menggunakan huruf besar, sedangkan kata penghubungnya menggunakan huruf kecil. Contoh: -KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA -Kedudukan Bahasa Indonesia -Laskar Pelangi dari Bangka Belitung