Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aliyyah Nur Fadillah ( NH0120004 )

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan


Semester/Kelas : I/A
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Drs. Muh. Amier.,S.Pd.,M.Pd
Hari/tanggal : Senin/9 November 2020
Waktu : 08.00 - 09.30
SOAL

1. Uraikan secara singkat sejarah perkembangan bahasa


Indonesia sebelum merdeka!
2. Tulis ranah penggunaan bahasa Indonesia ragam Ilmiah!
3. Tulis pengertian ejaan!
4. Apa fungsi ejaan?
5. Tulis pengertian kata!
6. Tulis fungsi kata!
7. Tulis kelas kata dalam bahasa Indonesia!
JAWABAN:

1. Sejarah bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia lahir pada 28


Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok
Nusantara berkumpul dalam suatu rapat dan berikrar:

1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,


2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Advertisement
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur
yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad
bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional. Nah, Bahasa Indonesia lalu
dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945
disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36 disebutkan bahwa
bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Lalu dari mana Bahasa
Indonesia berasal? Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa
Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa
berdasarkan sejarah, bahasa Indonesia mempunyai akar dari
bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sudah dipergunakan sebagai bahasa
penghubung bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan
hampir di seluruh Asia Tenggara.

Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad


ke-7. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan
Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka
tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M
(Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).
Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna.
Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya.
Di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun
832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang
juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya,
bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa
buku pelajaran agama Budha.

Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku


di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan baik pedagang antar
suku di Nusantara maupun para pedagang yang datang dari luar
Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang
belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di
Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen. Yang dimaksud
Koen-luen adalah bahasa perhubungan di Kepulauan Nusantara,
yaitu bahasa Melayu. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa
Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik
yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye
Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra pada
abad ke-16 dan abad ke-17 seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat
Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Itulah sejarah bahasa Indonesia. Semoga dengan ini, menambah


pengetahuan detikers dan rasa cinta kepada Tanah Air.
2. a. Laporan berbentuk naskah
Contoh: artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat.

b. Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3)

c. Laporan Pekerjaan yang berbentuk surat/naskah

d. Laporan pertanggung jawaban


Contoh: laporan kegiatan, keuangan, laporan, pemegang saham.

3. Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulisan


yang distandardisasikan dan mempunyai makna. Ejaan biasanya
memiliki tiga aspek yaitu: Aspek fonologis, Aspek morfologis, dan
Aspek sintaksis.

4. Secara umum adalah untuk menunjang pembakuan tata bahasa


Indonesia baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan
peristilahan. Secara khusus adalah sebagai landasan pembakuan
tata bahasa, landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, alat
penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa
Indonesia.

5. Kata adalah unit bahasa yang telah mengandung sebuah makna dan
terdiri atas satu atau lebih morfem. Secara umum terdiri atas kata
dasar dengan atau tanpa beberapa lampiran.
Dalam bahasa kata tersebut berasal dari bahasa Sanskerta, yakni
“Katha”, yang berarti percakapan, cerita, bahasa, atau dongeng.
Kata itu juga dapat didefinisikan sebagai elemen terkecil dalam
suatu bahasa yang dapat di ucapkan atau ditulis.
Bahasa yang bisa ditulis atau diucapkan dan menyadari kesatuan
perasaan atau pemikiran yang digunakan dengan sebuah bahasa
tersebut. Kumpulan dengan beberapa kata dapat membentuk
klausa, frase, dan kalimat.
6. 1. Melambangkan pemikiran atau gagasan abstrak menjadi nyata.
2. Dari berbagai struktur kalimat.
3. Memperkuat makna gagasan kalimat.
4. Bentuk frase, kausul kalimat.
5. Hal itu membentuk gaya ekspresi, mengahsilkan esai yang dapat
di pahami dan dinikmati oleh orang lain.
6. Mengekspresikan berbagai jenis ekspresi, termasuk berita,
penjelasan, argumen, pidato dan diskusi.

7. 1. Kata Kerja
2. Kata Sifat
3. Kata Keterangan
4. Kata Benda
5. Kata Ganti
6. Kata Bilangan
7. Kata Tugas
8. Kata Depan
9. Kata Penghubung
10. Kata Sandang
11.Partikel Penegas

Anda mungkin juga menyukai