Ujian akhir merupakan sebuah rangakaian pengujian materi dari pembelajaran yang
sudah dilakukan. Dalam melakukan pengujian akhir tentu diperlukan soal-soal berkualitas yang
dapat mengukur pencapaian hasil kompetensi belajar siswa yang telah diajarkan guru selama
pembelajaran. Sebagaimana hadirnya soal-soal Hots dalm ujian merupakan salah satu bentuk
untuk mengukur kemampuan siswa selama proses pembalajaran yang telah dilakukannya.
Menurut Yusmanto (t,t) “Aktifitas HOTS dapat membantu siswa terampil mencari ilmu dalam
penalaran induktif dan deduktif untuk memikirkan jawaban atau mengidentifikasi dan
mengeksplorasi dari suatu pembelajaran”. Maka dari itu sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013
siswa tidak hanya bisa mengetahui, memahami dan mengaplikasikan saja tetapi siswa juga harus
bisa menganalisis, mengevaluasi, bahkan mencipta.
Soal ujian berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi. Kemampuan yang dimaksud terkait
dengan kemampuan berpikir kritis, reflektif, metakognitif, dan bepikir kreatif. Hal ini sesuai
dengan tujuan dalam kurikulum 2013 pada PP No. 17 tahun 2010, untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Menurut Ariani (2017, hlm. 33)
“Pertanyaan yang berbasis HOTS bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir siswa pada
level analisis, sintetis, evaluasi, dan bahkan sampai pada kemampuan mencipta dan
mengkreasikan.1
Dengan penerapan HOTS pada soal ujian nasional, pemerintah mengharapkan para
peserta didik mencapai berbagai kompetensi seperti berpikir kritis (criticial thinking), kreatif dan
inovasi (creativity and innovation), kemampuan berkomunikasi (communication skill),
kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence). Menurut Muhadjir
Effendy bahwasanya lima kompetensi tersebut menjadi target karakter yang harus dimiliki
peserta didik, oleh karena itu hal tersebut tentu saja melekat pada sistem evaluasi dalam ujian
nasional itu.
Hadirnya soal-soal HOTS dalam ujian akhir akan berfungsi sebagai instrumen untuk
mengarahkan peserta didik menjadi anak yang unggul, yang mampu bersaing di dunia
internasional serta menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3)
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.4 Dengan menggunakan soal hots dalam
ujian maka siswa tidak akan terfokus pada menghafal materi saja tetapi bagaimana materi yang
dihafal dapat dipahami.5
Selain itu, terdapat beberapa fungsi soal-soal HOTS dalam ujian akhir, diantaranya yaitu:
3
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Berbasis HOTS, pertama. (Tangerang: Tira Smart, 2019).
4
Fuaddilah Ali Sofyan, “Implementasi Hots Pada Kurikulum 2013,” Inventa 3, no. 1 (2019): 1–9.
5
Sahat H Pakpahan, Tips Membuat Soal HOTS IPA SMP Dan FISIKA SMA, ed. Guepedia (Guepedia, 2021).
didik merasa terpanggil untuk ikut ambil bagian untuk memecahkan berbagai
permasalahan yang timbul di daerahnya.
Umumnya soal-soal US yang disusun oleh guru selama ini, kebanyakan hanya
mengukur level 1 dan level 2 saja. Penyebab lainnya adalah belum disisipkannya soal-
soal HOTS dalam US yang menyebabkan peserta didik belum terbiasa mengerjakan soal-
soal HOTS. Di sisi lain, dalam soal-soal UN peserta didik dituntut memiliki kemampuan
mengerjakan soal-soal HOTS. Oleh karena itu, agar rerata nilai US tidak berbeda jauh
dengan rerata nilai UN, maka haruslah dibuat soal-soal HOTS didalam ujian
sekolah/US.6
6
I Wayan Widana, “Modul Penyusunan Soal HOTS” (2017).
DAFTAR PUSTAKA
Pakpahan, Sahat H. Tips Membuat Soal HOTS IPA SMP Dan FISIKA SMA. Edited by Guepedia.
Guepedia, 2021.
Sani, Ridwan Abdullah. Pembelajaran Berbasis HOTS. Pertama. Tangerang: Tira Smart, 2019.
Sofyan, Fuaddilah Ali. “Implementasi Hots Pada Kurikulum 2013.” Inventa 3, no. 1 (2019): 1–
9.
Yuliandini, Nurul, Ghullam Hamdu, and Resa Respati. “Pengembangan Soal Tes Berbasis
Higher Order Thinking Skill (HOTS) Taksonomi Bloom Revisi Di Sekolah Dasar.”
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar 6, no. 1 (2019): 37–46.
Zamzam, Ahmad, Lalu Thohir, and Edy Syahrial. “Kajian Ranah Linguistik Dan Mutu Soal
Ujian SMA Dan MA.” Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan 3, no. November (2018): 163–
170.