Anda di halaman 1dari 5

Nama : FUAD HANAFI

Nim : A310200060

Kelas : 1B/ PBSI

Mata kuliah : FILSAFAT PENDIDIKAN

TUGAS BELAJAR TM. 9

1. Tentang Filsafat Pancasila,

Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai- nilai pancasila sebagai dasar


negara dan pandangan hidup bernegara. Dalam prinsipnya, pancasila sebagai
filsafat merupakan sebuah hal perluasan manfaat dari yang bermula sebagai dasar
dan ideologi, merambah hingga pada produk filsafat (falsafah). Pancasila sebagai
produk filsafat berarti digunakan sebagai pandangan hidup dalam kegiatan praktis.
Hal ini berarti filsafat pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman
dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari baik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia
khususnya. Pancasila sebagai flsafat juga berarti bahwa pancasila mengandung
pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi pancasila.
2. Nilai- Nilai Pancasila,
 Nilai Ketuhanan
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai
ini menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan
bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan
kebebasan memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada
paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
 Nilai Kemanusiaan
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
 Nilai Persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
 Nilai Kerakyatan
Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan.
 Nilai Keadilan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang
Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya
abstrak dan Pnormatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum
dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu
dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut
adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

3. Hubungan Pancasila Dengan Pendidikan,


Peranan pancasila terhadap pendidikan indonesia ialah pancasila sebagai
dasar negara mampu memberikan acuan untuk menjadi manusia yang berkarakter
dan bermoral tinggi sehingga pancasila di percaya sebagai landasan teori untuk
menghasilkan putra bangsa yang sebagaimana mestinya sesuai dengan apa saja
yang diharap di setiap nilai-nilai dari pancasila tersebut. Dengan kata lain
Pancasila mengharapkan agar putra-putri bangsa  menjadikan pancasila sebagai
pandangan hidup, kalau lah hal ini tercapai maka dapat diketahui cita-cita yang
ingin dicapai oleh bangsa kita. Secara lebih mendalam kaitan pancasila sebagai
filsafat pendidikan haruslah di pahami bahwasanaya Pancasila memang betul-betul
ruh nya bangsa indonesia mengapa demikian karena atas dasar pemhaman inilah
indonesia berjalan hingga saat ini, maka dari itu untuk merealisasikan hal ini
diciptakan lah suatu proses yang telah kita bahas tadi di atas yaitu pendidikan,
Pancasila menjadi sumber nilai untuk mengarahkan proses pendidikan yang
menyangkut secara jelas output pendidikannya agar mampu menghasilkan
manusia indonesia yang dapat di idealkan sebagaimana yang di kehendaki, yakni
manusia yang mampu mengenali potensi kediriannya sehingga mampu
menjalankan kehidupannya dengan penuh tanggung jawab dalam semua aspek
atau dimensi kehidupannya.

4. Muatan Filsafat Dalam Pendidikan,


Pendidikan merupakan usaha sadar yang sengaja dan terencana untuk
membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi
kepentingan hidupnya sebagai individu dan sebagai warga masyarakat. Pendidikan
dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam
perkembangan anak. Dalam sejarah pendidikan, dapat dijumpai berbagai
pandangan atau teori mengenai perkembangan manusia dan hasil pendidikan, yaitu
sebagai berikut.
a.Empirisme,
Bahwa hasil pendidikan dan perkembangan itu bergantung pada
pengalaman yang diperoleh anak didik selama hidpnya. Pengalaman itu
diperolehnya di luar dirinya berdasarkan perangsang yang tersedia baginya,
John Locke berpendapat bahwa anak yang dilahirkan di dunia ini bagaikan
kertas kosong atau sebagai meja berlapis lilin (tabula rasa) yang belum ada
tulisan diatasnya.
b.Nativisme,
Teori yang dianut oleh Schopenhauer yang berpendapat bahwa bayi
lahir dengan pembawan baik dan pembawan yang buruk. Dalam
hubungannya dengan pendidikan, ia berpendapat bahwa hasil akhir
pendidikan dan perkembangan itu ditentukan oleh pembawaan yang sudah
diperolehnya sejak lahir. Aliran ini berpendapat bahwa pendidikan tidak
dapat menghasilkan tujuan yang diharapkan berhubungan dengan
perkembangan anak didik. Dengan kata lain,aliran nativisme merupakan
aliran Pesimisme dalam pendidikan, berhasil tidaknya perkembangan anak
tergantung pada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimilikinya.
c.Naturalisme,
Dipelopori oleh J.J Rousseau, ia berpendapat bahwa semua anak
yang baru lahir mempunyai pembawaan yang baik, tidak seorang anakpun
lahir dengan pembawaan buruk. Aliran ini berpendapat bahwa pendidik
hanya wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sendirinya,
diserahkan saja selanjutnya kepada alam (negativisme). Pendidikan tidak
diperlukan, yang dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam,
agar pembawaan yang baik tidak rusak oleh tangan manusia melalui proses
pendidikan.
d.Konvergensi,
Dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak
dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu
bergantung dari pembawaan dan lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai
penolong yang diberikan kepada lingkugan anak didik untuk
mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya
pembawan yang buruk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan
mempunyai peranan yang amat penting untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan kehidupan bangsa. Indonesia adalah negara yang berdasarkan
padaPancasila dan Undang-Undang dasar 1945 yang di dalamnya diatur
bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai
satu sistem pengajaran nasional.

Anda mungkin juga menyukai