PENDAHULUAN
oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran bayi, atau selama
3 sampai 5 tahun dari kehidupan seorang anak. kerusakan otak ini juga dapat
Menurut Nur (2013) Prevalensi CP secara global berkisar antara 1-1,5 per
negara maju, prevalensi CP dilaporkan sebesar 2-2,5 kasus per 1.000 kelahiran
hidup, sedangkan di negara berkembang berkisar antara 1,5-5,6 kasus per 1.000
(CP) antara 1,5 sampai 4 : 1000 kelahiran bayi hidup. Bayi lahir dengan Cerebral
Indonesia, jumlah penderita Cerebral Palsy (CP) mencapai 1000 anak per
1
2
Palsy, dari 162 total keseluruhan anak kebutuhan khusus yang ada di BP2KLK
Muscle Tone, Reflexes and Reaction, Motor Development and Movement, Range
(Reed, 2001).
gangguan pada komposisi tubuh yang tidak ideal. Permasalahan pada kontrol
postural ini saat berpengaruh pada kehidupna sehari-hari terutama saat posisi
duduk, rotasi tulang pungung, pola berjalan terutama pada pola gerakan ekstensi ,
Okupasi Terapi untuk pasien cerebral palsy dapat menyokong dengan positif
Kasus yang akan diangkat pada karya tulis ilmiah ini adalah anak dengan
diagnosis cerebral palsy. Anak mengalami masalah pada 3 area okupasi terapi
yaitu ADL (Activity of Daily Living), Productivity, dan leisure-nya. Anak dengan
kondisi cerebral palsy juga mengalami masalah pada gerakan yang disebabkan
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka studi kasus ini akan
Manfaat studi kasus ini terdiri dari manfaat teoritis dan praktis
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari studi kasus ini adalah untuk menambah dan
postural dengan aktivitas bermain pada anak cerebral palsy dan memberikan
2. Manfaat praktis