Anda di halaman 1dari 16

FILSAFAT PENDIDIKAN

PANCASILA
ULLI ZAHRATI (200207028)
Table of Contents

PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA


01 PENDIDIKAN PANCASILA 03 DALAM TINJAUAN ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI

DASAR-DASAR HUBUNGAN FILSAFAT


02 PENDIDIKAN PANCASILA 04 PENDIDIKAN PANCASILA DENGAN
PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
01
PENGERTIAN FILSAFAT
PENDIDIKAN PANCASILA
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
PANCASILA

Pancasila yang dibahas secara filosofis disini adalah Pancasila yang butir-
butirnya termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang
tertulis dalam alinea ke empat. Dijelaskan bahwa Negara Indonesia
didasarkan atas Pancasila. Pernyataan tersebut menegaskan hubungan yang
erat antara eksistensi negara Indonesia dengan Pancasila. Lahir, tumbuh dan
berkembangnya negara Indonesia ditumpukan pada Pancasila sebagai
dasarnya. Secara filosofis ini dapat diinterpretasikan sebagai pernyataan
mengenai kedudukan Pancasila sebagai jati diri bangsaFilsafat Pancasila
secara umum adalah hasil berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari
bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu
(kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling
bijaksana, paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Beberapa pendapat filsafat pendidikan Pancasila :
a. Filsafat Pancasila Asli
Pancasila merupakan konsep adaptif filsafat Barat. Hal ini merujuk pidato Sukarno di
BPUPKI dan banyak pendiri bangsa merupakan alumni Universitas di Eropa, di mana
filsafat barat merupakan salah satu materi kuliah mereka. Pancasila terinspirasi
konsep humanisme, rasionalisme, universalisme, sosiodemokrasi, sosialisme Jerman,
demokrasi parlementer, dan nasionalisme.
b. Filsafat Pancasila Versi Soekarno
Pancasila kemudian dikembangkan oleh Sukarno sejak 1955 sampai berakhirnya
kekuasaannya (1965). Pada saat itu Sukarno selalu menyatakan bahwa Pancasila merupakan
filsafat asli Indonesia yang diambil dari budaya dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya
India (Hindu-Budha), Barat (Kristen), dan Arab (Islam). Menurut Sukarno “Ketuhanan” adalah
asli berasal dari Indonesia, “Keadilan Soasial” terinspirasi dari konsep Ratu Adil. Sukarno
tidak pernah menyinggung atau mempropagandakan “Persatuan”.
c. Filsafat Pancasila Versi Soeharto
Oleh Suharto filsafat Pancasila mengalami Indonesiasi. Melalui filsuf-filsuf yang disponsori
Depdikbud, semua elemen Barat disingkirkan dan diganti interpretasinya dalam budaya
Indonesia, sehingga menghasilkan “Pancasila truly Indonesia”. Semua sila dalam Pancasila
adalah asli Indonesia dan Pancasila dijabarkan menjadi lebih rinci (butir-butir Pancasila).
02DASAR-DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA
DASAR-DASAR PENDIDIKAN PANCASILA

Secara yuridis konstisional Negara Indonesia berdasarkan pancasila yang


termaksud dalam pembukaan UUD 45 alinea ke-4 Ketentuan yuridis kontisional
mengandung makna baik formal maupun fungsional menyatakan :
1) Pancasila adalah dasar Negara atau filsafat Negara
2) Pancasila adalah norma-norma dasar dan norma-norma tertinggi dalam
Negara Republik Indonesia
3) Pancasila adalah ideology Negara
4) Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional
5) Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa.
DASAR-DASAR PENDIDIKAN PANCASILA

Nilai-nilai dalam sosial budaya Indonesia :


a) Kesadaran mengakui adanya tuhan dan kepercayaan Negara
b) Kesadaran keluarga
c) Kesadaran musyawarah mufakat dalam akhlak
d) Kesadaran gotong royong, tolong menolong
e) Kesadaran tenggang rasa / tepa selera.

Dalam Filsafat Pancasila terdapat banyak nilai-nilai luhur yang menjadi ciri khas
dan perekat bangsa Indonesia. Filsafat yang terkandung didalam pancasila harus
disoroti dari titik tolak pandangan yang holistic mengenai kenyataan kehidupan
bangsa yang beranekaragam. Ini menekankan pada semangat Bhineka Tunggal
Ika, semangat ini diharapkan mendasari seluruh kehidupan bangsa Indonesia.
Yaitu adanya kesatuan didalam keaneka ragaman yang ada.
03
FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DALAM TINJAUAN ONTOLOGI,
EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Tinjauan Ontologi,
Epistemologi dan Aksiologi

a. Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Tinjauan Ontologi


Ontologi adalah bagian dari filsafat yang menyelidiki tentang hakikat yang ada. Ontologi kadang-
kadang disamakan dengan metafisika, sebelum manusia menyelidiki yang lain, manusia berusaha
mengerti hakikat sesuatu (Muhammad Noor Syam,1984:24). Jadi, ontologi adalah cabang dari filsafat
yang persoalan pokoknya adalah apakah kenyataan atau realita itu.Dalam kenyataannya, Pancasila
dapat dilihat dari penghayatan dan pengalaman kehidupan sehari-hari.

b. Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Tinjauan Epistemologi


Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan (adanya) benda-benda. Epistemologi dapat juga
berarti bidang filsafat yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas
validitas, dan hakikat ilmu pengetahuan.

c. Filsafat Pendidikan Pancasila dalam Tinjauan Aksiologi


Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai-nilai (value). Nilai tdak akan timbul dengan
sendirinya. Nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-
hari. Jadi, masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai.
04
HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DENGAN PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT
HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DENGAN PENDIDIKAN

Pancasila merupakan dasar negara yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain,
sedangkan filsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran sesuatu. Sementara filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam
tentang kependidikan berdasarkan filsafat. Jika kita hubungkan fungsi Pancasila dengan
sistem pendidikan, ditinjau dari filsafat pendidikan, maka dapat kita jabarkan bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa yang menjiwai sila-silanya dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk menerapkan sila-sila Pancasila, diperlukan pemikiran yang sungguh-
sungguh mengenai bagaimana nilai-nilai pancasila itu dapat dilaksanakan. Dalam hal ini,
tentu pendidikanlah yang mempunyai peran utama. Filsafat pendidikan harus mampu
memberikan pedoman kepada para perencana pendidikan, dan orang-orang yang
berkerja dalam bidang pendidikan. Hal tersebut akan mewarnai perbuatan mereka secara
arif dan bijak, menghubungkan usaha-usaha pendidikannya dalam falsafah umum,
falsafah bangsa dan negaranya.
HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DENGAN PENDIDIKAN

Pemahaman akan filsafat pendidikan akan menjauhkan mereka dari perbuatan meraba-
raba, mencoba-coba tanpa rencana dalam menyelesaikan masalah-masalah Pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses
pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang
kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik
pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa
implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai
tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DENGAN MASYARAKAT

Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan


negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan
rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang
akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak
terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik. Hubungan masyarakat dan
PendidikanPendidikan yang maju dan modern hanya ditemukan dan modern pula,
pendidikan yang main dan modern hanya diselenggarakan oleh masyarakat yang maju
dan modern, secara teoritis disebut hubungan korelasi positif. Manusia sebagai individual,
yang menentukan sikap dan wawasannya kebijaksanaan dan strategi serta tujuan dan
sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil
berdasarkan keyakinan, motivasi dan tujuan dalam hidupnya, maka manusia sebagai
subjek individual, pendidikan adalah suatu usaha, aktifitas yang dilakukan menurut tujuan
dan kehendaknya (cita karsa) secara mandiri.
HUBUNGAN FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA
DENGAN MASYARAKAT

Bagi anak tujuan dan kehendak belajar dipenuhi oleh factor lingkungan, orang tua/
keluarga. Demikian pula dengan masyarakat, bangsa dan Negara factor luar adalah
kondisi dan tantangan zaman dan potensi-potensi yang dimiliki (sumber daya alam,
sumber daya manusia dan kebudayaan). Manusia pribadi atau masyarakat memiliki
keyakinan dan kepercayaan yang tercermin dalam tujuan (cita-cita) dan hasrat luhur atau
kehendak berdasarkan cita dan karsa memilih dan menerapkan aktifitas/fungsi
kehidupan atau usaha mendidik dirinya. Pendidikan merupakan fungsi manusia dan
masyarakat untuk mengembangkan dan meningkatkan dirinya, martabat dan
kepribadiannya. Hubungan masyarakat dengan pendidikan itu sebagai hubungan
fungsional berarti :
a) Bahwa masyarakat atau Negara secara sadar dan mandiri cita karsa atau tujuan dan
keinginan luhur akan dicapai melalui kebijakan, lembaga dan strategi tertentu.
b) Pendidikan suatu lembaga, perwujudannya secara nasional adalah system pendidikan
nasional yang bersumber dan ditentukan oleh cita karsa manusia menurut keyakinan
dan pandangan hidup dan filsafat Negara sebagai sumber nilai cita dan kepribadian
nasionalnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai