Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Denok Puji Astuti

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044000405

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDU4111/Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 18 / Palembang

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Identitas nasional adalah kepribadian atau jati diri nasional yang melekat pada suatu
negara serta kelompok-kelompok masyarakat yang tinggal di dalamnya. Identitas
nasional merupakan ciri khas (karakter) yang dibanggakan dari suatu negara.
Terbentuknya identitas nasional akan menjadikan Indonesia unik dan mudah dikenali
oleh dunia. Identitas nasional tidak hanya diperlukan untuk membedakan negara satu
dengan lainnya, tetapi juga untuk mempertahankan kesatuan bangsa.
Identitas nasional yang turut menjadi ikrar pemersatu bangsa pada peristiwa Sumpah
Pemuda ada 3 yakni:
- Satu bahasa, bahasa Indonesia.
- Satu bangsa, bangsa Indonesia.
- Satu tumpah darah, tanah Indonesia.
Sumpah Pemuda ini dianggap sebagai peristiwa yang paling bersejarah sebab menjadi
awal penegasan identitas bangsa Indonesia yang perjuangannya mulai dilandasi
semangat persatuan. Sebelumnya, perjuangan bangsa mewujudkan kemerdekaan
hanya bersifat kedaerahan sehingga kekuatan tidak terpusat dan mudah dilemahkan
penjajah.

2. Pancasila mempunyai definisi sebagai dasar negara yang mempunya komposisi atau arti
bahwa semua tindakan masyarakat dan bangsa Indonesia harus patuh dengan
Pancasila. Secara pandangan historis, Pancasila diinterpretasi dari budaya bangsa
Indonesia sendiri, sehingga memiliki cakupan fungsi dan peran yang sangat luas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Ketuhanan Yang Maha Esa : Ketuhanan yang mengandung arti berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang Persatuan Indonesia, yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang
berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab : perikemanusiaan yang mengandung arti
berketuhanan Yang Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang
berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Persatuan Indonesia : persatuan yang mengandung arti berketuhanan Yang
Maha Esa yang berkemanusiaan yang adil dan beradab yang berkerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang
berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan atau
perwakilan : kewarganegaraan yang mengandung arti memiliki Tuhan Yang
Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : keadilan sosial yang mengandung arti
berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan.

3. Pandangan hidup bangsa mengandung rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup


bangsa Indonesia adalah Pancasila, seperti dikutip dari buku Spiritualisme Pancasila oleh
Fokky Fuad Wasitaatmadja. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pandangan hidup
bangsa Indonesia adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari
budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pengertian Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa adalah Pancasila menjadi pemberi petunjuk dalam mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin bagi masyarakat yang beraneka ragam
sifatnya, seperti dikutip dari Buku Ajar Pendidikan Pancasila oleh Irwan Gesmi, S.Sos.dan
M.Si, Yun Hendri, S.H., M.H.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yaitu sebagai berikut:
- Mempererat bangsa Indonesia, memelihara, dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan. Fungsi Pancasila ini penting bagi Indonesia karena Pancasila tidak hanya
ide atau perenungan satu orang saja, melainkan dirumuskan melalui kesepakatan
anak bangsa untuk seluruh bangsa Indonesia.
- Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi cita-
cita bangsa Indonesia dan menjadi sumber motivasi atau tekad perjuangan
mencapai cita-cita pembangunan nasional, yang sekaligus menjadi bentuk
pengamalan Pancasila.
- Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita yang
terkandung dalam Pancasila sendiri. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan
kritik mengenai keadaan bangsa dan negara Indonesia.
Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bangsa tersebut. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah bangsa
yang tidak memiliki jati diri atau identitas dan kepribadian, seperti dikutip dari buku
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN di Perguruan tinggi Tinggi) oleh
Sarinah, Muhtar Dahri, dan Harmaini. Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup
berisiko mudah terombang-ambing dalam menjalani kehidupannya. Terutama saat
menghadapi berbagai tantangan dan pengaruh, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam di era globalisasi. Makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
adalah Pancasila sebagai jati diri dan kepribadian bangsa yang merupakan kristalisasi
dari nilai-nilai yang hidup dan sudah lama ada, dan berkembang di akar pribadi dan
budaya bangsa Indonesia.

4. Sikap religius artinya sikap yang taat menjalankan agama sesuai keyakinan diri. Ini
bermakna religiusitas pada diri seseorang merupakan pengamalan nilai ketuhanan yang
terkandung dalam sila pertama Pancasila. Adapun sikap baik adalah pengamalan sila
kedua yang mengandung nilai dasar kemanusiaan.
» Pembahasan
Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia. Sebagai jati diri, tentunya Pancasila
melekat utuh di diri rakyat Indonesia. Dengan demikian, ke mana pun ia melangkah maka
pada dirinya ada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini terlihat dari cara berpikir dan
berperilaku seseorang dalam kesehariannya.
Dua di antara banyaknya nilai luhur dalam Pancasila adalah RELIGIUSITAS dan SIKAP
BAIK. Religiusitas dimaknai sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan agama
dan ketuhanan. Dengan demikian maka sikap ini berkaitan erat dengan sila pertama
Pancasila yang mengandung nilai dasar ketuhanan, agama dan aspek-aspek terkait
termasuk kerukunan hidup bersama dengan umat agama berbeda.
Adapun bersikap baik kepada sesama adalah wujud pengamalan sila kedua Pancasila
yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan memandang derajat
manusia sama maka kita akan bersikap baik kepada semua dengan tanpa memandang
latar belakangnya.

Anda mungkin juga menyukai