Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Octavian Yunus Mangindaan

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044179782

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109 / Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 84 / Manado

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban

1. Persatuan Indonesia mengandung pengertian kesadaran adanya perbedaan-perbedaan


sebagai keadaaan yang biasa di dalam masyarakat dan bangsa. Kesadaran untuk menghidup-
hidupkan perbedaan yang mempunyai daya penarik kearah kerjasama dan kesatuan dalam
suatu resultan. Dalam halnya sebagai identitas nasional, Persatuan Indonesia merupakan
bentuk perwujudan semangat rakyat Indonesia untuk dapat hidup sebagai sebuah bangsa
yang utuh dengan keberagaman serta perbedaan yang ada dalam satu bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

2. Dalam berpikir secara holistik, sesuatu dilihat berdasarkan keutuhannya, dan tidak melihat
sesuatu tersebut secara parsial atau dari bagian-bagiannya. Sedangkan berpikir yang
terintegrasi berarti saling terkait. Jadi, bentuk pemikiran ini menunjukkan suatu keutuhan dan
keterkaitan antara satu sama lain. Yang dimaksud dengan kerangka berpikir yang holistik dan
terintegrasi adalah kerangka berpikir yang melihat sesuatu secara menyeluruh, tidak terpecah,
dan menimbang seluruh aspek yang mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia. Dalam
susunan hierarkhis dan berbentuk piramidal, maka Ketuhanan yang Maha Esa menjadi basis
kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan dan keadilan sosial. Sebaliknya Ketuhanan
yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan, yang membangun, memelihara dan
mengembangkan persatuan Indonesia, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial, demikian
selanjutnya, sehingga tiaptiap sila di dalamnya mengandung sila-sila yang lain. Kemudian
susunan Pancasila dalam hierarkhis pyramidal dapat dirumuskan dalam hubungannya saling
mengisi dan saling mengkualifikasi. Tiap-tiap sila mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi
oleh empat sila lainnya. Rumusannya sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
3. Persatuan Indonesia adalah persatuan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusywaratan/perwakilan adalah kerakyatan berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia yang berkeadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

3. Pancasila adalah lima asas atau lima prinsip yang disusun berdasarkan nilai-nilai luhur
kehidupan yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Dapat pula dikatakan bahwa Pancasila
sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya bersumber pada nilai
budaya dan keagamaan yang dimiliki ileh bangsa Indonesia. Kesesuaianantara Pancasila
dengan nilai-nilai luhur kehidupan yang berkembang di masyarakat tersebut menjadi alasan
yang kuat untuk mengatakan bahwa Pancasila adalah identitas nasional yang paling
fundamental bagi bangsa Indonesia. Kenyataan bahwa nilai-nilai Pancasila telah lama hidup
dan mewarnaikehidupan masyarakat Indonesia sejak lama menunjukan bahwa nilai-nilai
Pancasila tersebut telah sejak lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Indonesia. Oleh
karenanya sudah menjadi keharusan apabila nilai-nilai Pancasila kemudian dijadikan sebagai
landasan dan acuan bagi setiap warga di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

4. Pancasila telah lama dikenal sebagai Ideologi bangsa Indonesia. Pancasila juga menjadi
pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, hal inilah
yang membentuk norma-norma dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Sikap religius
masyarakat Indonesia menggambarkan pengamalan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang mana dalam setiap agama yang ada di Indonesia selalu mengajarkan
untuk bersikap baik terhadap sesama tanpa memandang suku, ras maupun agama. Hal itu juga
sesuai dengan arti sila kedua Pancasila yakni Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, sehingga
pengamalan Pancasila yang benar tersebut menghasilkan masyarakat Indonesia yang religius
dan baik.

Sumber : MKDU4111 Modul 4-6 Pendidikan Kewarganegaraan dengan penambahan

Anda mungkin juga menyukai