Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP DAN URGENSI PANCASILA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Sri Kriswati, MM

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUKUFA MUTHOHAROH


NIM : EFGHIJKH
KELAS : EF.IE.OI
PRODI : MANAJEMEN
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
6768
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa segala rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Konsep dan Urgensi
Pancasila”. Kegiatan pembuatan makalah ini adalah salah satu tugas untuk mata kuliah Pendidikan
Pancasila, tujuan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan untuk menambah
pemahaman terhadap Pendidikan Pancasila. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu
Sri Kiswati, MM selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Depok,DD September DEDF

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... I


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. II
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................................ 2
TEORI........................................................................................................................................ 2
2.1 KONSEP PENDIDIKAN PANCASILA .......................................................................... 2
2.2 URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA ........................................................................ 4
BAB III........................................................................................................................................... 7
PENUTUP.................................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap warga
Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melanggar Pancasila sebagai
dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan
kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi hukum. Sedangkan
pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam hidup sehari-
hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya setiap manusia
Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup
dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.Jadi, jelaslah bagi kita bahwa mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai dasar
Negara Republik Indonesia mempunyai sifat imperatif memaksa.

Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa
Indonesia yang majemuk. begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara Indonesia,
Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia
seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna
kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.

1.2 Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila?

1.3 Tujuan

Y. Agar dapat mengetahui tentang Konsep dan Urgensi Pancasila


D. Agar Pancasila tidak kelam oleh waktu karena seiring zaman dan globalisasi, kalau
tidak di iringi dengan Pancasila Indonesia tidak akan satu.

1
BAB II

TEORI

2.1 KONSEP PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai


moral Pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila
diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta
membangun pemahaman masyarakat antara lain:
Y. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,
D. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
F. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional,
^. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa,
_. Kesadaran pentingnya norma-norma pergaulan,
`. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
a. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.

Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-hal tersebut sangat penting
karena apabila kesadaran tersebut tidak kembali disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diperkuat
implementasinya, maka masalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini, yaitu
musnahnya suatu bangsa (meminjam istilah dari Kenichi Ohmae, Ybb_ yaitu, the end of the nation
state).

1. Konsep Pendidikan Pancasila Dalam Beberapa Perspektif


Konsep pendidikan Pancasila dapat dipahami dari beberapa perspektif, yaitu:
• Perspektif historis, yaitu melihat latar belakang sejarah lahirnya Pancasila sebagai
hasil perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka dari penjajahan. Pancasila
merupakan rumusan nilai-nilai luhur yang menjadi jiwa dan semangat
bangsaIndonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.
• Perspektif sosiologis, yaitu melihat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang mencerminkan keberagaman suku, agama, budaya, dan adat istiadat
yang ada di Indonesia. Pancasila merupakan jembatan yang menghubungkan
berbagai perbedaan tersebut dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
• Perspektif yuridis, yaitu melihat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun Yb^_. Pancasila merupakan landasan konstitusional yang mengatur sistem

2
pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta hubungan antara negara dan
masyarakat.
• Perspektif politik, yaitu melihat Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang
menjadi acuan dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila merupakan pedoman dalam menentukan arah kebijakan, tujuan nasional,
serta sikap dan perilaku warga negara.

2. Pentingnya Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring
dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan.
Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak
terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik
nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan dating. Oleh karena itu,
diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia. Ada empat
konsep yang ditimbulkan dari digunakannya Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu:
Y. Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah
tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
D. Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
F. Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di
Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan
cara bertindak bangsa Indonesia.
^. Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia
sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

3. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan dapat


diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Pancasila bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepbribadian yang mantap dan mandiri, serta
bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Manfaat Pendidikan Pancasila bagi generasi muda mempelajari Pendidikan Pancasila


adalah untuk memahami dan memperoleh pengetahuan tentang Pancasila secara baik dan benar,
dalam arti Yuridis Konstitutional dan objektif ilmiah.

3
Y. Yuridis Konstitutional; Pancasila sebagai Dasar Negara menjadi landasan dalam
penyelenggaraan negara, termasuk melandasi tatanan perundang-undangan yang berlaku
dalam setiap tindakan dari aparat pemerintahan dan pejabat negara selalu mengingat dan
mempertimbangkan nilai-nilai luhur Pancasila, agar dapat mencerminkan kepribadian dan
karakter bangsa yang akan menjadi panutan bagi rakyatnya.
D. Objektif Ilmiah; Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan suatu nilai kerohanian,
sehingga penalaran dan penjabarannya harus secara objektif dan juga ilmiah. Objektif ;
Pancasila buksn milik subjek tertentu, tetapi milik semua masyarakat Indonesia, untuk
memahaminya melalui berbagai sudut pandang. Ilmiah ; sebagai Ilmu Pengetahuan
penalaran dan penjabarannya berdasarkan teori-teori ilmiah, yaitu sistematis, metodologis,
objektif dan berkesimpulan sebagai hasil analisis.

2.2 URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

Urgensi pendidikan Pancasila dapat dipahami dari dua pendekatan, yaitu:


• Pendekatan institusional, yaitu melihat pentingnya pendidikan Pancasila sebagai salah
satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari kurikulum nasional yang ditetapkan oleh
pemerintah melalui Undang-Undang Nomor DE Tahun DEEF tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pendidikan Pancasila juga merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar akademik.

• Pendekatan sumber daya manusia, yaitu melihat pentingnya pendidikan Pancasila


sebagai sarana untuk membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa sebagai calon
pemimpin bangsa di masa depan. Pendidikan Pancasila dimaksudkan sebagai upaya
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun Yb^_, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen
Negara Kesatuan Republik IndonesiaD. Pendidikan Pancasila juga bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta sikap toleran,
demokratis, dan berkeadilan.

Dari pendekatan-pendekatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa urgensi pendidikan Pancasila


adalah sebagai berikut:

• Pendidikan Pancasila merupakan kewajiban akademik yang harus dipenuhi oleh


mahasiswa sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.
• Pendidikan Pancasila merupakan hakikat, inti, dan hal yang pokok bagi mahasiswa
sebagai calon pemimpin bangsa yang harus memiliki pengetahuan, kepribadian, dan
keahlian yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

4
• Pendidikan Pancasila merupakan tanggung jawab moral dan sosial mahasiswa sebagai
warga negara yang harus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara yang
berdasarkan Pancasila.

1. Pancasila Sebagai Ideologi

Paul Ricoeur menegaskan bahwa bila ditinjau dari sudut pandang filsafat sosial-politik,
setidak-tidaknya dapat dibeberkan tiga fungsi ideologi dalam bermasyarakat. Pertama, secara
negative ideologi dapat berfungsi sebagai distorsi realitas sosial. Ideologi adalah pandangan yang
sangat kuat dibebani oleh kepentingan kelompok maupun golongan sehingga orang secara sadar
atau tidak sadar memalsukan fakta-fakta sosial demi kepentingan kelompoknya tersebut.

Kedua, ideologi dapat juga berfungsi sebagai legitimasi kekuasaan. Setiap kekuasaan yang
ada dalam masyarakat cenderung untuk melegitimasi kekuasaannya. Legitimasi diperlukan karena
adanya kesenjangan antara klaim kewenangan yang dibuat oleh penguasa dan kepatuhan yang bisa
ditunjukan oleh warga negara. Ideologi seringkali digunakan oleh penguasa untuk menjembatani
kesenjangan antara klaim yang dibuat oleh penguasa dan kepatuhan dari warga masyarakat.

Ketiga, fungsi positif ideologi adalah sebagai bentuk integrasi sosial. Ideologi dianggap
sebagai pandangan dengan makna simbolik yang kuat dan mendalam sehingga mampu
mempersatukan sekelompok manusia yang berbeda-beda dalam sebuah kehidupan Bersama dalam
sebuah masyarakat. Di sini ideologi dipandang sebagai sebuah sistem ajaran tentang makna
kehidupan, tentang nilai-nilai dasar yang mengarahkan cara seharusnya manusia hidup dan
bertindak. Ideologi akhirnya menjadi sumber keyakinan terdalam manusia akan kehidupan yang
dipegangnya dengan teguh. Ideologi menuntut agar orang mengesampingkan penilaiannya sendiri
dan bertindak sesuai dengan ajarannya.

Dilihat dari fungsi dari ketiga ideologi di atas, menjadi jelas bagi kita bahwa Pancasila
telah memainkan fungsinya yang terbaik sebagai ideologi yang mampu mengintegrasikan atau
mempersatukan berbagai macam kelompok, agama, etnis, dan budaya yang ada di Nusantara
dalam satu kesatuan Negara Republik Indonesia. Pancasila menjadi sumber keyakinan bersama
seluruh masyarakat Indonesia sehingga nilai-nilai tersebut menjadi sumber inspirasi kehidupa
bersama yang utuh dan harmonis.

2. Urgensi Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Masa Depan

Pendidikan Pancasila sangat penting bagi generasi muda, tidak hanya untuk mengajarkan
anak-anak muda ini untuk patuh dan taat kepada negara, tetapi juga untuk mengajarkan toleransi
dan kemandirian generasi muda lainnya. Pendidikan seperti itu harus diteruskan kepada generasi
mendatang.

5
Namun, perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat membawa banyak dampak
negatif bagi generasi muda saat ini. Begitu banyak generasi penerus kita, generasi muda kita, telah
terpapar ideologi asing, kecintaan mereka pada tanah air berkurang, dan banyak yang menjadi
pengguna narkoba. Hal ini cenderung berdampak negatif bagi penduduk Indonesia.

Oleh karena itu, dalam konteks ini seluruh rakyat Indonesia, khususnya generasi muda
masa kini, yang banyak berteman dengan teknologi haruslah pula diberi pendidikan Pancasila
untuk mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara serta memiliki sikap berkorban kepada
negaranya.

Diharap dengan adanya pendidikan Pancasila akan memungkinkan mereka menampilkan


intelektualitas dan akhlak mulia, seolah-olah mereka berdaya saing, beretika, bermoral dan santun,
serta memiliki jiwa nasionalisme terhadap negara dan negaranya. Tidak hanya menerapkan nilai-
nilai Pancasila, tetapi juga menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia terhadap sesama manusia, membangun dan memelihara persatuan Indonesia, dan
berlaku adil terhadap seluruh warga negara Indonesia.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan Pancasila sangat dibutuhkan dalam berbagai kalangan untuk mewujudkan


suatu bangsa dan negara yang mampu membanggakan Pancasila sebagai landasan utama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu dalam makalah ini semoga dapat berguna
bagi para pembaca sebagai acuan proses pembelajaran.

3.2 Saran

Dalam makalah ini mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan sehingga saya


mengharapkan kritikan dari pembaca agar makalah yang kami buat menjadi lebih baik dan
sempurna.

7
DAFTAR PUSTAKA

H. Budiyono, Kabul. DEYE. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta.

H. Syarbaini, Syahrial. DEYY. Pendidikan Pancasila (Implementasi Nilai-nilai Karakter Bangsa)


di Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kaelan. Ybbb. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Paradikma.

M. Setiadi, Elly. DEE_. Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Kaelan. DEEE. Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Wibisono, Koento. DEEE. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan.


Jakarta, Pelatihan Dosen Pendidikan Pancasila Se Indonesia

Pranarka, A.M.W, Ybi_. Sejarah Perkembangan Pemikiran tentang Pancasila sebagai Ideologi,
Dasar Negara, dan Sumber Hukum. Jakarta: CSIS

Alimul, Fadzli. DEDD. Urgensi Pendidikan Pancasila Bagi Generasi Masa Depan. Kumparan.
Diakses pada D^ September DEDF. https://kumparan.com/alimul-fadzli.

Anda mungkin juga menyukai