Anda di halaman 1dari 13

Pemilu 2019

Sebagai Refleksi Proses Demokratisasi Di Indonesia

Oleh

I Made Arya Werdhi Sentana 20104178


Raudlatul Janah 2201010017

INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI INDONESIA


2023
Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
Rahmat-Nyalah tulisan atau makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan
makalah yang berjudul “Pemilu 2019, Sebagai Refleksi Proses Demokratisasi Di Indonesia” ini
sebagai bentuk pengabdian kami para penulis dalam mengeksplorasi serta menganalisis dampak
demokrasi terbesar di Indonesia, Yakni Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019.

Kami para penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan. Semua kritik dan
saran pembaca akan kami terima dengan seneng hati demi perbaikan makalah analisis ini lebih
lanjut.

Makalah ini tidak terlepas dari Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing serta semua pihak yang telah memberikan panduan,
saran dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.

Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan mendalam
mengenai pemilu 2019 sebagai bagian dari perjalanan panjang menuju pemerintahan yang lebih
demokratis di Indonesia. Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan kecil dalam
Pembangunan ilmu pengetahuan dan pemahaman kita tentang demokrasi di negeri ini.

Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini, dan kami sangat
menghargai kritik serta saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

Denpasar, November
2023

Raudlatul Janah I Made Arya Werdhi


Sentana
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
Pendahuluan ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 6
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................................ 6
BAB II ........................................................................................................................................ 7
Pembahasan ......................................................................................................................... 7
2.1 Perkembangan Pemilu 2019 terhadap Negara Indonesia ......................................... 7
2.2 Tantangan dan Hambatan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 yang menjadi
refleksi Demokratisasi di Indonesia. ............................................................................... 8
2.3 Dampak dari Pemilu 2019 terhadap Tatanan Negara Indonesia .............................10
BAB III ......................................................................................................................................11
PENUTUP .............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................11
3.2 Saran ..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................13
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan salah satu elemen penting dalam sistem
demokrasi yang berfungsi sebagai mekanisme untuk menentukan pemimpin dan wakil
rakyat dalam sebuah negara. Di Indonesia, Pemilu merupakan salah satu tonggak penting
dalam proses demokratisasi, dan Pemilu tahun 2019 adalah salah satu momen bersejarah
yang patut diungkap dan dianalisis sebagai refleksi atas perkembangan demokrasi di
tanah air.

Pemilu 2019 di Indonesia merupakan yang kelima kalinya sejak reformasi tahun 1998,
ketika rezim otoriter Orde Baru runtuh dan memberi jalan bagi proses demokratisasi.
Pemilu 2019 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi perkembangan demokrasi
di Indonesia, mengingat sejumlah pasal penting dalam UUD 1945 mengatur tentang
pelaksanaan pemilu dan sistem demokrasi di negara ini.

Pasal-pasal terkait Pemilu dalam UUD 1945 mencakup hal-hal seperti:

1. Pasal 22E (1) dan (2): Menjamin hak warga negara untuk memilih dan dipilih serta
mengatur hak rakyat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.

2. Pasal 28A (2): Menyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda pribadi dalam kehidupan pribadi dan
keluarganya.

3. Pasal 28B (2): Menjamin hak setiap warga negara untuk ikut serta dalam pemerintahan
dan hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum.

4. Pasal 28G (1) dan (2): Mengatur hak kebebasan berserikat dan berkumpul serta
berpendapat, serta hak atas informasi.

5. Pasal 28I (2): Menjamin hak warga negara atas keadilan dan perlindungan hukum yang
adil.

Pasal-pasal tersebut memberikan dasar hukum untuk penyelenggaraan Pemilu di


Indonesia dan menegaskan komitmen negara terhadap prinsip-prinsip demokrasi, hak
asasi manusia, dan supremasi hukum.
Selain itu, Pemilu 2019 juga dilaksanakan dalam rangka memilih presiden, wakil
presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD),
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemilu ini melibatkan jutaan pemilih dan
ratusan ribu calon dari berbagai partai politik, sehingga memiliki dampak yang signifikan
terhadap tatanan politik dan demokrasi di Indonesia.
Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi bagi bangsa Indonesia dan bagian dari
agenda politik yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Pemungutan suara Pemilu 2019
digelar pada tanggal 17 April 2019 silam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan
pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sebagai
peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Penetapan tersebut dituangkan dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor
1131/PL.02.2- KPT/06/IX/2018 tentang penetapan calon presiden dan calon wakil
presiden pemilihan umum tahun 2019 (KPU Tetapkan Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi
Sebagai Capres Cawapres, Ihsanudin, 2018).
Kasubdit Lembaga Pemerintah dan Lembaga Perwakilan Kementrian Dalam Negeri
(Kemendagri) Dedi Taryadi mengatakan, pelaksanaan pemilu serentak ini adalah pertama
kalinya dilakukan di Indonesia. Ini menjadi sejarah pemilu di Indonesia. Pemilu ini tidak
hanya akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, namun juga memilih anggota
legislatifnya. (Pemilu Serentak 2019 Pertama di Indonesia Sepanjang Sejarah, Susanti,
2018).
Namun, dibalik penyelenggaraan sebuah pemilihan, terdapat beberapa komponen
penting yang mendukung terselenggaranya pemilihan umum, yaitu para pemilih
khususnya pemilih pemula.
Pemilih pemula digambarkan sebagai pemilih yang belum memiliki jangkauan
pengetahuan tentang politik luas serta belum mengenal dunia politik. Dari definisi
tersebut, menempatkan pemilih pemula yang dimaksud adalah Pelajar, mahasiswa-
mahasiswi dan pekerja muda, yang memiliki rentang usia 17 sampai 21 tahun dan belum
pernah mencoblos dalam pemilu.
Hal ini tentu menimbulkan berbagai macam permasalahan muncul seperti Golongan
Putih atau Golput, fenomena ini muncul akibat ketidakpuasan dan kekecewaan
Masyarakat terhadap kepemimpinan yang telah dan sedang berlangsung, sehingga
fenomena ini sangat di takutkan untuk di salahgunakan oleh oknum tertentu. Namun
fenomena Golput ini juga biasa terjadi atau bisa terjadi akibat dari kurang nya pemahaman
Masyarakat terhadap masalah politik atau belum mengenal dunia politik sehingga memilih
untuk tidak berpihak kepada siapapun untuk mencari ketetangan pribadi.
Masalah ini tentunya akan menjadi sebuah dampak besar terhadap demokrasi
dalam Negara Indonesia, karena dengan angka Golput yang terus meningkat, suara-
suara yang seharusnya bisa digunakan dalam memilih pemimpin negara tidak terpakai
dan bisa menjadi penyalahgunaan hak suara akibat dari ketidakseimbangan pemungutan
suara yang sudah dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, kami bermaksud untuk meneliti bagaimana Pemilu 2019
menjadi refleksi yang baik bagi kelangsungan demokratis di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka dapat
disimpulkan menjadi rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana partisipasi Masyarakat dalam Pemilu 2019 mencerminkan tingkat


kematangan politik serta pemahaman rakyat terhadap sistem demokrasi?
2. Apa saja tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Pemilu 2019,
dan bagaimana pengaruhnya terhadap Demokratisasi di Indonesia?
3. Apa dampak dari Pemilu 2019 terhadap tatanan politik, tata pemerintahan, dan
perwakilan rakyat di Indonesia?

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penilitian ini adalah untuk memahami lebih baik
perkembangan demokrasi di Indonesia dengan mengkaji Pemilu 2019 sebagai salah
satu contoh atau elemen penting dalam proses demokratisasi.
BAB II
Pembahasan

2.1 Perkembangan Pemilu 2019 terhadap Negara Indonesia


Pada April 2019 Indonesia melaksanakan pesta demokrasi. Acara pemilihan umum
(Pemilu) atau pesta demokrasi adalah momen warga negara Indonesia yang cukup umur –
dibukkan dengan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan – diberi kesempatan untuk
memilih siapa (calon legislaf; perwakilan partai polik) yang akan mendapatkan kursi empuk
di DPR/DPD tingkat pemerintah pusat atau daerah dan siapa di antara pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden yang ada, mendapat cukup suara untuk disumpah memimpin
Negara ini. Pada akhirnya rekapitulasi mayoritas suara peserta pemilu akan menentukan
siapa yang selama sekian tahun ke depan akan diberi kesempatan menggunakan atau
menyalahgunakan kedudukan sebagai anggota MPR/DPR atau DPD atau pimpinan
Negara.
Sebagai pemilu serentak pertama yang dilaksanakan sepanjang Sejarah bangsa
Indonesia, Pemilu 2019 mencatatkan beberapa keberhasilan, satu diantara keberhasilan
itu adalah partisipasi pemilih yang meningkat cukup signifikan. Dari hasil penetapan hasil
yang dirilis oleh KPU, partisipasi pemilih mencapai angka 81%. Jika dibandingkan dengan
Pemilu 2014 yang partisipasi pemilih untuk pilegnyat tercatat di angka 75%, artinya ada
peningkatan partisipasi pemilih sebanyak 6%.
Pemilu 2019 di Indonesia juga mencerminkan sejumlah butir sila dalam Pancasila, yang
menjadi dasar dan prinsip-prinsip utama negara Indonesia. Berikut adalah pembahasan
mengenai perkembangan Pemilu 2019 dalam konteks butir-butir sila Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama):
Pemilu 2019 mencerminkan penghormatan terhadap Sila Pertama, Ketuhanan Yang
Maha Esa, dengan memberikan kebebasan kepada Masyarakat Indonesia untuk
memilih pemimpin dan wakil-wakil rakyatnya sesuai dengan keyakinan dan agama
masing-masing. Ini menegaskan toleransi dan keragaman agama yang merupakan
karakteristik fundamental dalam demokrasi Indonesia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua):
Pemilu 2019 adalah wujud dari prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam
pemilihan umum ini, semua warga negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk
berpartisipasi dan memiliki suara yang setara dalam menentukan masa depan
negara.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga):
Meskipun terdapat perbedaan politik, etnis, budaya, dan agama, Pemilu
memungkinkan rakyat Indonesia untuk bersatu dalam sebuah proses demokratisasi
yang adil dan damai. Hasil Pemilu ini mencerminkan kesepakatan Bersama dalam
menentukan pemimpin dan wakil rakyat

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (Sila Keempat):
Pemilu adalah wujud nyata dari prinsip kerakyatan, di mana warga negara memiliki
hak untuk memilih dan dipilih. Melalui pemilihan umum ini, masyarakat Indonesia
dapat mengeluarkan suara mereka dan mengemukakan pendapat dalam pemilihan
pemimpin dan wakil rakyat. Pemilu juga menunjukkan pentingnya perwakilan dalam
pengambilan keputusan politik.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima):
Pemilu 2019 adalah alat untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial dan keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Partai-partai dan calon-calon yang berpartisipasi
dalam Pemilu mengusulkan program-program sosial dan ekonomi untuk mencapai
tujuan ini, dan pemilih memiliki kekuatan untuk memilih pihak-pihak yang dianggap
mampu mewujudkan tujuan tersebut.

Pemilu 2019 di Indonesia mencerminkan komitmen negara terhadap prinsip-prinsip


Pancasila dan merupakan instrumen penting dalam proses demokratisasi. Meskipun
terdapat tantangan dan permasalahan yang harus diatasi, Pemilu tetap menjadi sarana
untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

2.2 Tantangan dan Hambatan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019


yang menjadi refleksi Demokratisasi di Indonesia.
Selain catatan
keberhasilan, pelaksanaan
Pemilu 2019 memiliki
beberapa catatan untuk di
evaluasi, sebagai bahan
refleksi untuk pelaksanaan
pemilu kedepannya. Yang
diharapkan adalah refleksi
Pemilu 2019 dapat menjadi
bahan rujukan untuk
memperbaiki regulasi
pelaksanaan pemilu yang
hampir pasti akan
dilakukan menjelang
Pemilu 2024 nanti.

Beberapa tantangan yang menjadi refleksi masalah diantara nya adalah sebagai
berikut:
1. Penyebaran Hoaks dan Disinformasi: Tantangan utama dalam Pemilu 2019
adalah penyebaran hoaks dan disinformasi melalui media social dan platform
digital. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman Masyarakat, memicu konflik, dan
merusak integrutas proses pemilu.
2. Masalah Keuangan dan Korupsi: Sudah tidak bisa dipungkiri bahwa banyak
terjadi kasus masalah keuangan atau penyalahgunaan biaya kampanye pemilu.
Keuangan yang tidak transparan atau berasal dari sumber yang meragukan dapat
memperngaruhi integritas pemilihan dan merusak demokrasi.
3. Isu Teknologi: Kemajuan teknologi memungkinkan akses yang lebih besar ke
media social dan platform digital. Namun, penggunaan teknologi ini juga
meningkatkan kerentanan terhadap serangan Cyber dan ancaman keamanan
terkait dengan Pemilu.
4. Isu Keamanan: Beberapa wilayah di Indonesia menghadapi isu keamanan,
terutama di wilayah konflik atau yang rentan terhadap terorisme. Keamanan dan
ketertiban selama pemilu menjadi perhatian penting.

Potensi pelanggaran pemilu ini


juga bersamaan dengan masih
lemahnya pengawasna dan
penegakan hukum. Maka dari itu
penyelenggara pemilu perlu
memiliki definisi ataupun konsep
mengenai kampanye di media
sosial sehingga pengawasan
kampanye di media sosial menjadi
lebih efektif, Waktu kampanye
yang cukup panjang perlu
dikurangi agar masyarakat tidak
merasa jenuh dengan kampanye
pemilu, apalagi jika durasi
kampanye digunakan untuk
menyebarkan kampanye hitam
atau berita bohong. Kemudian
perlu dilakukan digital literacy
kepada publik agar publik bisa
menyaring mana berita yang benar atau berita bohong. Platform media sosial perlu
dilibatkan untuk menurunkan konten-konten negatif dalam media social.
2.3 Dampak dari Pemilu 2019 terhadap Tatanan Negara Indonesia
Pemilu 2019 di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap tatanan politik, tata
pemerintahan, dan perwakilan rakyat di negara ini. Berikut adalah beberapa dampak utama
dari Pemilu 2019:

a) Perubahan Pemimpin dan Pemerintahan: Salah satu dampak utama dari Pemilu
2019 adalah pemilihan presiden dan wakil presiden. Joko Widodo (Jokowi) dan
Ma'ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, yang memulai masa
jabatan kedua mereka. Ini memengaruhi arah dan kebijakan pemerintahan nasional.
b) Perwakilan Rakyat yang Baru: Pemilu 2019 juga menentukan anggota DPR, DPD,
dan DPRD di seluruh tingkatan. Ini berarti adanya perubahan dalam wakil-wakil
rakyat yang duduk di lembaga-lembaga perwakilan, yang berdampak pada proses
legislasi dan pengambilan keputusan.
c) Perkembangan Partai-Partai Politik: Pemilu 2019 mengukuhkan posisi beberapa
partai politik dan mengubah keseimbangan kekuatan politik di Indonesia. Partai-
partai politik yang mendukung pemenang pemilu mendapatkan mandat untuk
berperan aktif dalam pemerintahan.
d) Agenda Kebijakan yang Berbeda: Hasil pemilu mencerminkan agenda dan prioritas
kebijakan yang berbeda. Pemerintah yang baru akan mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan visi dan program mereka, yang mungkin
berbeda dari pemerintah sebelumnya.
e) Peran Oposisi: Partai politik yang berada di luar pemerintahan atau yang
mendukung calon yang kalah akan memainkan peran sebagai oposisi. Ini penting
untuk menjaga keseimbangan dan akuntabilitas dalam sistem politik.
f) Hubungan Internasional: Dampak dari pemilihan presiden juga dapat dirasakan
dalam hubungan internasional Indonesia. Pemimpin baru dapat membentuk
kebijakan luar negeri yang berbeda dan mengubah dinamika diplomasi
internasional.
g) Perkembangan Sosial dan Ekonomi: Pemilihan umum juga dapat memengaruhi
perkembangan sosial dan ekonomi. Kebijakan pemerintah yang berbeda dalam
berbagai sektor dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, distribusi kekayaan,
kesejahteraan sosial, dan isu-isu sosial lainnya.
h) Demokrasi dan Partisipasi Rakyat: Pemilu 2019 menggarisbawahi pentingnya
demokrasi dan partisipasi rakyat dalam proses politik. Partisipasi masyarakat dalam
pemilu ini mencerminkan kesadaran politik dan komitmen rakyat terhadap sistem
demokrasi.

Dalam keseluruhan, Pemilu 2019 memiliki dampak yang luas dan signifikan terhadap
tatanan politik, tata pemerintahan, dan perwakilan rakyat di Indonesia. Hasil pemilu ini
membentuk pemerintahan dan arah politik negara, serta memengaruhi cara Indonesia
terlibat dalam isu-isu dalam dan luar negeri. Dengan demikian, pemilu adalah proses yang
penting dalam perkembangan demokrasi Indonesia
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan makalah mengenai "Pemilu 2019 Sebagai Refleksi Proses
Demokratisasi di Indonesia," dapat disimpulkan bahwa Pemilu 2019 adalah sebuah
tonggak penting dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Proses pemilihan ini
mencerminkan komitmen Indonesia terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan perwakilan
rakyat.
Pemilu 2019 menyaksikan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Jutaan warga
negara Indonesia secara aktif turut serta dalam pemilihan umum ini, mencerminkan
kesadaran politik dan keinginan rakyat untuk berpartisipasi dalam penentuan pemimpin
dan perwakilan mereka.
Proses pemilihan yang transparan dan kompetisi politik yang sehat merupakan
indikator positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Pemilu 2019 telah
menghasilkan pemilihan yang sesuai dengan aturan hukum dan prinsip-prinsip
demokrasi. Kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial telah memainkan peran
penting dalam pemilu ini, memungkinkan komunikasi yang lebih luas dan cepat. Namun,
tantangan terkait dengan penyebaran hoaks dan disinformasi juga muncul. Pemilu 2019
mencerminkan prinsip kepemimpinan yang didasarkan pada mandat rakyat. Hasil pemilu
menentukan pemimpin tertinggi negara dan perwakilan rakyat di lembaga-lembaga
perwakilan. Meskipun terdapat tantangan dan hambatan, termasuk masalah hoaks,
pembiayaan kampanye, dan ketegangan politik, Pemilu 2019 tetap menjadi sarana untuk
memperkuat nilai-nilai demokrasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019 mencerminkan tingkat kematangan politik dan
pemahaman yang kuat tentang sistem demokrasi. Masyarakat Indonesia telah
menunjukkan komitmen mereka terhadap proses demokratisasi dan pemilihan umum
sebagai cara yang sah untuk menentukan masa depan negara mereka.

Dalam kesimpulan, Pemilu 2019 adalah bukti komitmen Indonesia terhadap prinsip-
prinsip demokrasi dan perwakilan rakyat. Meskipun terdapat tantangan yang perlu diatasi,
proses ini menandai langkah maju dalam memperkuat sistem demokratisasi di Indonesia
dan memungkinkan rakyat untuk berperan aktif dalam pembangunan negara. Dengan
demikian, Pemilu 2019 adalah momen penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.
3.2 Saran
Saran dari kami untuk pemilu 2024 adalah:

• Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mengikuti pemilihan terutama


kalangan anak muda agar suaranya tidak disalahgunakan
• Memberikan Pendidikan dalam hal politik agar masyarakat lebih mengetahui hak
dan kewajibannya
• Meningkatkan transparansi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat
• Lebig memperketat keamanan dan pengawasan dalam pemilu 2024
• Meningkatkan anggaran untuk pemilu 2024
DAFTAR PUSTAKA

Berikut adalah Daftar Pustaka yang kami para penulis untuk menulis makalah ini yang
berjudul “Pemilu 2019 sebagai Refleksi Proses Demokratisasi di Indonesia”

1. Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi). “Catatan Awal


Penyelenggaraan Pemilu 2019”. Jakarta, 22 Agustus 2019.
https://perludem.org/2019/08/23/catatan-awal-penyelenggaraan-pemilu-2019/
2. UnparPress. (Edisi 2019 Kuartal III/Juli – September) “Majalah Parahyangan
(Humanum – Intergral – Transformatif). Vol. VI No.3
3. M.Yusuf Al-Qardhawy Al-Asyi, SHI, M.H., (5 September 2018) Komisioner Panwaslih
Kota Banda Aceh, penulis buku Larangan dan Sanksi Hukum Pemilu 2019.
https://bandaaceh.bawaslu.go.id/esai/larangan-dan-sanksi-hukum-pemilu-2019/
4. https://sentolo.kulonprogokab.go.id/detil/129/partisipasi-masyarakat-dalam-pemilu
5. https://www.puskapol.ui.ac.id/sports/pemilu-2019-dan-ujian-integritas-
penyelenggara.html

Anda mungkin juga menyukai