Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA KRISTEN

PANDANGAN ALKITAB KASUS “ MONEY POLITIK ” DI INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : RONY JACH JERRY

KELAS : XII MIPA 1

MATA PELAJARAN : AGAMA KRISTEN

GURU BIDANG STUDY : DANIEL SITANGGANG S.Th

SMAS TUNAS BARU JIN SEUNG

KOTA BATAM, PROVINSI KEPULAUAN RIAU


TAHUN AJARAN 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada kehadirat Allah yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, atas kemurahan-Nya serta berbagai upaya yang Dia berikan
kepada penulis, tugas makalah mata pelajaran Agama Kristen yang membahas
pandangan Alkitab mengenai kasus yang umum dan pernah didengar selaku warga
Indonesia mengenai kasus “ Money Politik “ yang ada kaitan dengan sistem
pemerintahan Indonesia yang berprinsipkan Demokrasi yang sedang berlangsung
hingga sekarang.

Sehingga penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca yang membaca makalah ini, untuk dapat menambahkan pengetahuan dan
informasi yang diperolah terutama bagi pembaca yang menganut agama nasrani yang
sedang membaca ini.

Adapun ketidaksempurnaan yang penulis buat dapat dimaklumkan


dikarenakan ada kelalaian yang mungkin dikarenaka unsur ketidaksengajaan oleh
penulis, dan penulis juga sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyusun makalah ini dengan baik dan tepat. Oleh karena
itu penulis sangat menghargai setiap kritik yang membangun dan mendukung makalah
ini dalam perkembangan kedepannya lagi makalah ini.

Batam, 02 Februari 2024

RONY JACH JERRY

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................2

DAFTAR ISI .........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................4

1,1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................4


1,2 Rumusan Masalah ....................................................................................6
1,3 Tujuan Penelitian......................................................................................6

BAB II ISI ............................................................................................................7

2.1 Pengertian “Money Politik” .....................................................................7


2.2 Dampak “Money Politik” .........................................................................8
2.3 Hubungan “Money Politik” dalam korupsi .............................................9
2.4 Cara menanggulangi “Money Politik” .....................................................10
2.5 Pandangan Alkitab Terhadap “Money Politik” ......................................11
2.6 Pandangan Penulis Terhadap “Money Politik” ......................................12

BAB III PENUTUP ..............................................................................................13

3.1 Simpulan ...................................................................................................13


3.2 Saran .........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1,1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Istilah
demokrasi ini berasal dari bahasa Yunani Kuno yang diutarakan di Athena Kuno pada
abad ke-5 SM yang terambil dari dua suku kata yakni: “demos” dan “cratos” atau
cratein”. Kata “demokrasi” sebagaimana diuraikan yang berasal dari suku kata ini,
yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos/cratein yang berarti kekuatan atau
kedaulatan. Sehingga sistem demokrasi dapat diartikan sebagai kedaulatan rakyat, dan
untuk rakyat,1 dan juga dipertegas dalam Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa kedaulatan berada
di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar.
Dalam pelaksanaanya untuk mewujudkan demokrasi tersebut maka diperlukanlah
Pemilu (pemilihan umum) yang merupakan sarana untuk mewujudkan asas kedaulatan
di tangan rakyat sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu hubungan kekuasaan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara ringkas pemilu adalah sebuah proses
politik untuk menjamin kedaulatan rakyat, dengan pemilu rakyat memilih para wakil
untuk duduk di parlemen, memilih Walikota/Bupati/Gubernur yang lebih dikenal
dengan istilah pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) dan memilih Presiden dan
Wakil presiden secara langsung, umum, bebas, dan rahasia, tanpa paksaan dari pihak
manapun. Menurut Ed Mund Burke orang-orang yang terpilih untuk menjadi bagian
dalam lembaga perwakilan, tidak hanya mewakili konstituen mereka. Mereka
memiliki tanggung jawab untuk mewakili kepentingan masyarakat luas dan bukan
segelintir pihak.2 Pemilihan dikonsepsikan sebagai instrument penting untuk
menampung aspirasi rakyat, pemilu juga merupakan metode universal yang digunakan
untuk mengisi keanggotaan lembaga perwakilan, memilih presiden dan kepala daerah.

Adapun yang masuk kategori kegiatan pemilihan umum adalah pemilihan umum
presiden dan wakil presiden, pemilihan umum legislatif baik untuk anggota DPR RI,
DPRD Provinsi, DPRD Kota/ Kabupaten, dan DPD RI serta pemilahan umum kepala
derah setingkat provinsi (Gubernur) maupun setingkat Kota/Kabupaten
(Walikota/Bupati). Dan aturan yang mengatur mengenai pemilu sendiri sudah
dilakukan amandemen setiap periode sebelum dilaksanakannya pemilu kembali. Maka

4
dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwasannya aturan mengenai pemilu setiap
periodenya dilakukan pembaharuan sehingga aturan tersebut sesuai dengan
perkembangan politik dari masa ke masa.

Sedangkan dalam Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945 bahwa memilih kepala daerah haruslah dengan mekanisme
demokratis. Oleh karena itu, kebijakan pelaksanaan Pemilukada (langsung) dipahami
dan dikontruksi sebagai bagian dari cita-cita reformasi politik demokratik dalam segala
aspeknya, khususnya memperkuat jaminan kedaulatan politik rakyat di daerah, selain
untuk menata hubungan pusat dan daerah. Inilah yang kita kenal dengan kebijakan
desentralisasi politik sebagai antithesis atas praktik politik masa lalu yang sentralistik.

Pemilukada langsung merupakan salah satu respon yang nyata untuk menjalankan
amanat reformasi politik tersebut. Singkatnya, sebagaimana pemilihan presiden
langsung, Pemilukada merupakan arena untuk memberi kesempatan rakyat memilih
kepala daerah secara demokratis, sehingga diharapkan Pemilukada dapat membuka
ruang-ruang politik rakyat yang sebelummnya terasa sempit.

Dengan terbukanya ruang-ruang politik tersebut diharapkan melahirkan


penyelengaraan pemerintahan yang responsif dan bertanggung jawab terhadap
kepentingan masyarakat luas. Pengambilan keputusan pemimpin di daerah
sematamata pada kepentingan untuk mempertanggung jawabkannya kepada publik.
Demokrasi dengan demikian juga menjadi spirit dan praktik penyelengara
pemerintahan di daerah

Semua kalangan masyarakat menunggu sembari berharap akan lahirnya pemimpin-


pemimpin bangsa ini, yang mana pemimpin yang benar bekerja untuk rakyat, bekerja
untuk kemakmuran rakyat, bekerja sesuai dengan amanat Undang-Undang serta
Pancasila. Namun ada beberapa oknum yang berusaha mecalonkan diri menjadi
pemimpin dengan tujuan awal diantaranya untuk memenuhi kepentingan pribadi,
maupun golongannya, popularitas dan lainnya dengan bagaimanapun caranya agar
dapat duduk di pemerintahan. Dengan melihat kondisi dunia perpolitikan seperti ini
maka mudah rasanya untuk terjadi kecurangan di dalam sistem demokrasi hari ini salah
satu kecurangan yang terjadi adalah praktek politik uang (money politic) dimana

5
praktek kecurangan ini terjadi didalam pemilu dan pemilukada baik pemilihan
presiden, Gubernur, bupati dan walikota serta pada pemilihan legislatif.

Money politic dalam Bahasa Indonesia adalah uang sogok. Politik uang adalah
pertukaran uang dengan maksud untuk menentukan posisi seseorang, kebijakan yang
akan dikeluarkan dan keputusan politik yang mengatas namakan kepentingan rakyat
namun sesungguhnya hanya untuk kepentingaan pribadi, kelompok maupun partai
politik. Politik uang adalah upaya mempengaruhi orang lain dalam hal ini masyarakat
dengan menggunakan imbalan materi atau dapat juga diartikan jual beli suara pada
proses politik dan kekuasaan serta tindakan membagi-bagikan uang, baik milik pribadi
atau partai untuk mempengaruhi suara pemilih.

Dalam pelaksanaannya politik uang (money politic) terdapat beberapa bentuk yaitu
berbentuk uang dan berbentuk fasilitas umum. Uang merupakan suatu strategi paling
kuat dalam praktik politik uang (money politic), karena uang dapat mengendalikan dan
mendongkrak personal seseorang. Dan juga uang mengendalikan wacana strategis
terkait dengan sebuah kepentingan politik dan kekuasaan. Dalam bentuk fasilitas
umum politik uang digunakan sebagai bentuk pencitraan, yang mana si calon-calon
yang baru menjadikan fasilitas umum sebagai alat untuk menarik simpati masyarakat.

1,2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan penulis diatas, maka penulis


merumuskan sebuah masalah;
1. Apa pengertian “Money politik” dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa sebab dan dampak yang ditimbulkan “Money Politik” tersebut?
3. Bagaimana hubungan “Money Politik” terhadap kasus korupsi?
4. Apa cara dalam menanggulangi hal tersebut?
5. Bagaimana hubungan “Money Politik” tersebut dalam alkitab?

1,3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dibuat penulis maka,
makalah ini dibuat dengan bertujuan untuk;
1. Untuk menjelaskan kepada pembaca apa itu “Money politik”.
2. Untuk menjelaskan apa hubungan hal tersebut dengan kasus korupsi
3. Dan untuk menjelaskan cara menanggulangi kasus tersebut.

6
BAB II
ISI

2.1 Pengertian “ Money Politik “


Money politic berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yaitu money dan money
yaitu uang dan politic yaitu politik dari kedua pengertian tersebut dan disimpulkan
secara kebahasaan yaitu politik uang. Money Politic dalam Bahasa Indonesia adalah
suap, arti suap dalam buku kaus besar Bahasa Indonesia adalah uang sogok.Sedangkan
Istilah money politic (politik uang) ialah menggunakan uang untuk memengaruhi
keputusan tertentu, dalam hal ini uang dijadikan alat untuk memengaruhi seseorang
dalam menentukan keputusan.
Ada yang mengartikan money politic pengertiannya adalah suatu upaya
mempengaruhi orang lain dengan menggunakan imbalan materi atau dapat juga
diartikan jual beli suara pada proses politik dan kekuasaan dan tindakan membagi-
bagikan uang baik milik pribadi atau partai untuk mempengaruhi suara pemilih.
Menurut pakar hukum tata negara Yuzril Ihza Mahendra definisi money politic
sangat jelas, yakni mempengaruhi masa pemilu dengan imbalan materi. Sedangkan
menurut Hamdan Zoelva, money politic adalah upaya mempengaruhi perilaku pemilih
agar memilih calon tertentu dengan imbalan materi (uang atau barang). Demikian juga
money politic termasuk mempengaruhi penyelenggara dengan imbalan tertentu untuk
mencuri atau menggelembungkan suara, termasuk membeli suara dari pesertaatau
calon tertentu. Namun demikian, money politic berbeda dengan biaya politik dimana
hal itu adalah sebuah keniscayaan karena biaya politik merupakan biaya pemenangan
yang wajar dan dibenarkan oleh hukum.
Selain itu definisi dari Johny Lomulus, juga menyatakan bahwa money politic
merupakan kebijaksanaan dan atau tindakan memberikan sejumlah uang kepada
pemilih atau pimpinan partai politik agar masuk sebagai calon kepala daerah yang
definitif dan atau masyarakat pemilih memberikan suaranya kepada calon tersebut
yang memberikan bayaran atau bantuan tersebut . Selanjutnya Gary Goodpaster,
dalam studinya mendifinisikan money politic sebagai bagian dari korupsi yang terjadi
dalam proses-proses pemilu, yan meliputi pemilihan presiden, kepala daerah, dan
pemilu legislative. Gary Goodpaster, kemudian menyimpulkan bahwa money politic
merupakan transaksi suap-menyuap yang dilakukan oleh aktor untuk kepentingan
mendapatkan keuntungan suara dalam pemilihan.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan money politic adalah
semua tindakan yang disengaja memberi atau menjanjikan uang atau materi lainnya
kepada seseorang supaya memilih calon tertentu pada saat pemilihan umum ataupun
tidak menjalankan haknya untuk tidak memilih. Politik uan umumnya dilakukan untuk
menarik simpati para pemilih dalam menentukan hak suaranya tiap pemilihan umum.

7
Diindonesia “Money Politik” kerap sekali terjadi dikarenakan masyarakat
Indonesia menganggap hal ini sangat lumrah. Hal tersebut menjadi suatu pandangan
masyarakat Indonesia menjadi suatu hal yang sangat penting terutama dalam menapaki
dunia perpolitikan diindonesia, bahkan mereka pun menganggap hal itu merupak hal
yang sangat penting dalam proses persaingan antara para calon pemimpin lainya.
Diindonesia suatu lembaga yang mengawasi hal tersebut disebut adalah Bawaslu
RI ( badan pengawasan pemilu Republik Indonesia). Badan pengawasan ini dibentuk
untuk mengawasi perpolitikan diindonesia, terkhusus dalam keberlangsungan
pemilihan umum. Bawaslu selaku badan pengawasan pemilu mengatakan pada tahun
2023 indonesia kerap terkena kasus Money politik. bahkan masyarakat kita
menganggap hal itu merupakan suatu poin penting dalam pemilihan yang sedang
berlangsung bahkan mereka menganggap bahwa duit yang lebih besar menjadi faktor
utama terpilihnya pelaku tersebut dalam pemilihan tersebut. Bawaslu juga
mengeluarkan beberapa kabupaten atau kota yang memiliki kasus politik yang tinggi.
Berikut data yang dikeluarkan Bawslu tahun 2023 indeks kabupaten atau kota yang
rentan terhadap Money Politik.

Gambar 2.1 20 kabupaten/kota tertinggi money poitik

2.2 Dampak “ Money Politik”


Terdapat beberapa dampak yang dihasilkan dari Money Politik yang terjadi dalam
pemilu yang terjadi yaitu;
1. Sumber dana yang berpotensi berasal dari dana pusat yang digunaka dalam
kepentingan pribadi.
2. Pemimpin yang terpilih dengan cara Money politik kemungkinan tidak
memiliki kemampuan yang tidak sesuia dengan kategori pemimpin.

8
2.3 Hubungan Money Politik dalam korupsi
Salah satu dampak negatif yang paling mencolok dari money politik adalah distorsi
dalam proses demokrasi. Ketika uang memainkan peran dominan dalam politik, suara
rakyat menjadi terpinggirkan. Calon atau partai politik yang kaya memiliki
keunggulan dalam mempengaruhi pemilih melalui kampanye yang mahal, sementara
calon yang berkualitas tetapi kurang mendapatkan dukungan finansial sering kali
tertinggal.

Politik uang juga memicu korupsi dan praktik politik yang tidak etis. Para politisi
yang mencari pendanaan besar-besaran sering kali terjebak dalam jaringan korupsi dan
menawarkan konsesi yang tidak bermanfaat bagi kepentingan publik hanya untuk
mendapatkan dukungan finansial.

Selain itu, politik uang juga menciptakan ketidakadilan sosial. Kesenjangan antara
politisi yang kaya dan masyarakat biasa semakin memperdalam kesenjangan sosial
dan ekonomi. Masyarakat yang kurang mampu sering kali tidak memiliki akses yang
sama ke perwakilan politik yang berkualitas, karena calon yang miskin memiliki
keterbatasan dalam mengumpulkan dana kampanye. Ketergantungan pada politik
uang juga mengganggu kebijakan publik yang seharusnya berorientasi pada
kepentingan rakyat. Politisi yang terikat dengan pendanaan khusus cenderung
membuat keputusan yang menguntungkan kepentingan kelompok yang membiayai
mereka,

Dalam konteks global, politik uang juga dapat menghancurkan hubungan


internasional. Negara-negara yang terlibat dalam politik uang untuk mencapai
kepentingan politiknya sering kali menciptakan ketegangan dan konflik dengan
negara-negara lain. Hal ini mengganggu stabilitas global dan menghalangi kerja sama
antarnegara. Penting untuk menyadari bahwa politik uang bukanlah fenomena yang
terbatas pada negara-negara tertentu, tetapi merajalela di banyak negara di seluruh
dunia. Ini menjadi tantangan bagi demokrasi dan mengancam integritas politik di
dunia.
Untuk mengatasi kessaran politik akibat politik uang, langkah-langkah perlu
diambil. Reformasi politik yang membatasi pengaruh uang dalam politik dan

9
meningkatkan transparansi pendanaan kampanye adalah langkah awal yang penting.
Pendidikan politik juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami dampak
negatif money politik dan menghargai pentingnya partisipasi aktif dalam proses
politik.

Dampak akibat politik uang harus dilihat sebagai ancaman serius bagi demokrasi
dan keadilan sosial. Hanya melalui upaya bersama dari masyarakat sipil, politisi, dan
lembaga pemerintahan, kita dapat mengatasi masalah ini dan mengembalikan
integritas politik sesungguhnya yang berorientasi pada kepentingan publik dan
masyarakat luas.

2.4 Cara Menanggulangi “Money Politik”


Ada beberapa cara yang dilakukan dalam mencegah strategi perpolitikan ini yaitu ;
1. Memperkuat Aturan Hukum Melalui Sanksi Pidana dan Administratif
Peraturan terkait politik uang dan mahar politik yaitu UU Nomor 10 Tahun 2016,
dan UU Nomor 1 Tahun 2015 mengatur bahwa partai politik atau gabungan partai
politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun dalam proses pencalonan
Gubernur, Walikota ataupun Bupati. Peraturan pada undang-undang Pilkada tidak
hanya memberikan sanksi pidana kepada orang yang melakukan mahar, tapi juga
administrastif. Pelanggar dilarang mengajukan calon kepala/wakil kepala daerah untuk
periode berikutnya. Sanksi lain adalah pembatalan atas penetapan calon terpilih,
kepala daerah yang dilantik. Berbeda dengan itu, undang-undang Pemilu nomor 7
Tahun 2017, sanksi hanya sebatas pelarangan terhadap partai politik untuk
mengajukan calon presiden pada periode berikutnya. Aturan itu tidak menyebutkan
mengenai pembatalan pasangan calon, calon terpilih atau perberhentian Presiden atau
Wakil Presiden yang telah dilantik. (Rose-Ackerman, 2016) Peraturan KPU nomor 22
Tahun 2018 tidak mengatur lebih lanjut tentang mahar. Seharusnya Undang-undang
Pemilu dapat segera direvisi menyesuaikan dengan undang-undang Pilkada,
setidaknya jika undangundang tidak terbentuk, peraturan pemerintah bisa mengatur
peraturan ini secara rinci. Aturan hukum harus direvisi untuk memperjelas sanksi
hukum dan sanksi administrasi jika terjadi pelanggaran mengenai mahar politik
ataupun politik uang. Aturan ini juga harus lebih mempermudah pengawas untuk
membuat alat bukti. Sesuai teori Von Feurbach, kriminalisasi yang disertai ancaman
hukuman yang berat memberikan efek psikologis yang mencegah seseorang
melakukan kejahatan yang sama. (KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, 2013)

2. Meningkatkan Kapasitas dan Efektifitas Lembaga Pemerintahan (Infrastruktur


dan Suprastruktur)

10
Pertama, Dewan Perwakilan Rakyat harus membuat aturan terkait yang jelas
sanksi atas pelanggaran. Memberikan sanksi yang jelas, tegas dan tidak pandang bulu
bagi pelaku politik uang dan mahar politik.
Kedua, Lembaga Yudikatif, menetapkan efektifitas penerapan hukum melalui
peningkatan keterpaduan kerja antar penegak hukum, peningkatan kemampuan kerja
antar aparat penegak hukum, peningkatan kemampuan penguasaan hukum,
keterampilan yuridis, peningkatan integritas moral, profesionalisme, sarana dan
prasarana yang diperlukan. Melaksanakan eksekusi hukuman secara efektif melalui
pengawasan oleh pengadilan.
Ketiga, meningkatkan efektifitas fungsi pers. Mengembalikan peran pers sebagai
media yang memuat informasi yang benar, akurat dan seimbang yang tidak memihak
dan mengkritisi setiap temuan politik uang dan mahar politik sehingga informasi yang
ada dilapangan bisa cepat diketahui.
Keempat, Meningkatkan peran Universitas dalam pendidikan politik. Universitas
bisa menjadi sarana untuk pendidikan moral dan politik, sehingga masyarakat bisa
membangun ideologi yang tepat, tidak terpengaruh dengan mahar politik dan politik
uang. Selain itu, perlu adanya penyempurnaan sistem pendidikan profesi dengan
memprioritaskan kurikulum yang menunjang penguasaan materi hukum dan
keterampilan teknis yuridis, peningkatan integritas moral, peningkatan
prfoseionalisme, serta menunjang komitmen dan disiplin.

2.5 Pandangan Alkitab Terhadap”Money Politik”


Salah satu musuh utama dalam setiap penyelenggaraan pesta demokrasi, baik
nasional maupun lokal di Indonesia adalah praktek politik uang (money politik).
Seperti sudah menjadi kebiasaan dalam setiap pemilu, para calon peserta pilpres
maupun pileg mengandalkan kekuatan modal dengan cara membagi-bagikan sejumlah
uang kepada timses maupun rakyat sebagai pemilih. Selalu
ada demand dan supply amplop-amplop untuk "Serangan Fajar" menjelang hari
pencoblosan seperti proyek 5 tahunan pada setiap pemilu. Masyarakat yang memiliki
hak pilih digoda dan tergoda dengan suap serangan fajar. Ini adalah fenomena yang
lazim mewarnai pemilihan umum sejak lampau. Politik perlu biaya, bahkan secara
umum hidup perlu biaya. Uang, memang pada dirinya tidak mengandung dosa, karena
dengan uang orang juga bisa dapat berbuat kebaikan (bandingkan Lukas 8:3; 16:9),
Namun "cinta akan uang" adalah akar dari segala kejahatan.
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat
dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan, karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (1
Timotius 6:9-10). Maka, jika masyarakat ingin memiliki pemimpin yang bersih, jika
Anda ingin menjadi pemimpin yang bersih. Jangan menjadikan uang sebagai senjata

11
untuk kemenangan, besarnya biaya yang ditebar untuk biaya kampanye yang besar dan
politik uang "serangan fajar" dan sejenisnya perlu pengembalian, dan apabila biayanya
tidak wajar dan membebani sang calon pemimpin, maka apabila dia menjadi
pemimpin, dia akan menjadi pemimpin yang korup untuk pengembalian biaya yang
telah dia keluarkan. Betapa banyak kasus korupsi yang dilakukan kepala daerah
ditandai dengan deretan penangkapan terhadap beberapa kepala daerah. Maraknya
korupsi kepala2 daerah karena mahalnya biaya politik guna menduduki jabatan
tersebut. Hal inilah yang memicu korupsi. Mereka menduduki jabatan bukan untuk
mengabdi tapi hanya status guna mencari keuntungan atau ganti biaya yang sudah
dikeluarkan sebelumnya.
zaman dahulu pun Alkitab sudah mengajarkan beberapa larangan untuk tidak
suap seperti dalam kitab *Keluaran23:8 Suap janganlah kauterima, sebab suap
membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-
orang yang benar. Dalam Alkitab ada banyak peringatan agar tidak menyuap,
memberi hadiah (karena imbalan/ harapan tertentu). Di dunia ini ada banyak sekali
kegagalan melaksanakan keadilan karena adanya suap, sehingga terjadi
penyimpangan. Dalam pengadilan pun ada banyak suap, dan suap dapat membutakan
seorang hakim dan mencegahnya melaksanakan keadilan secara tidak berat sebelah.
Alkitab jelas menasehati "suap membuat buta mata orang-orang yang melihat"
(Keluaran 23:8) "Suap membutakan mata orang yang berhikmat" (Ulangan 16:19).
Sehingga Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa tindakan pemimpin yang
menggunakan uang sebagai senjatanya itu merupakan suatu hal yang sangat terlarang
dalam perintah Tuhan.

2.6 Pandangan Penulis Terhadap “ Money Politik”


Money Politik atau sering disebut dengan Politik Uang merupakan suatu hal yang
lumrah terdengar dikalangan kita, alih-alih membeli suara dengan segemgam uang.
Seperti itulah tips politik uang tersebut. Politik uang ini adalah suatu strategi yang
sering digunakan para calon-calon pemimpin tersebut dalam menarik simpatisasi
masyrakat dalam menentukan keterpihakan orang kepada sipelaku dengan cara
memang dikatakan suata hal yang kotor.
Cara ini merupakan suatu hal yang tidak lazim dalam pemilihan ini karena sifat
atau karateristik orang yang unggul tertutupi seseorang yang kurang dalam
kemampuannya dengan uang yang dia miliki. Sehingga orang cenderung merasa salah
dalam memilih pemimpin mereka karena dibutakan oleh orang yang menggunakan
strategi tersebut.
Sehingga kita selaku pemegang suara haruslah bijak dalam memilih pilihan yang
disediakan dengan kriteria kepemimpinan yang baik dan tepat dan tidak tergoda
dengan strategi licik yang ada.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Money Politik atau yang disebut politik uang merupakan suatu strategi yang
dimiliki para calon-calon pemimpin yang bisa dikatakan dengan membeli suara
dengan uang yang dimilikinya, strategi tersebut merupakan suatu hal yang sangat kotor
dalam upaya mendapatkan suara untuk kekuasaan yang didapatkan saat terpilih nanti.
Politik uang ini tentu membutakan para pemilih suara dengan uang yang
dimilikinya dalam memilih calon-calon yang memiliki kepemimpinan yang baik
namun ditutupi dengan uang tersebut sehingga itu menjadi suatu hal yang perlu
diperhatikan khusus karena cara tersebut dapat menjadi suatu batu sandungan dalam
memilih pemimpin yang dia pilih kedepannya.

3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat ini, semoga para pembaca dapat memahami
isi dari makalah ini dan berguna dalam menambahkan pengetahuan dan sedikit
informasi mengenai “Money politik” ini. Penulis memohon maaf apabila jika ada
kesalahan dalam pengertian dan kalimat yang tidak sesuai berkenan dihati pembaca
untuk bisa dimaklumi kembali.
Sekian penutup akhir dari makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dengan
pembaca seklian dan penulis sangat mengucapkan banyak terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/Pedoman_Penulisan_Makala
h_SLI-2023.pdf
https://www.google.com/search?q=pembuatan+cover+makalah&oq=PEMBUATAN
+COVER+&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUqBwgBEAAYgAQyCggAEEUYFhgeGDkyBw
gBEAAYgAQyBwgCEAAYgAQyBwgDEAAYgAQyBwgEEAAYgAQyCggFEAA
YDxgWGB4yCAgGEAAYFhgeMggIBxAAGBYYHjIICAgQABgWGB4yCAgJEA
AYFhge0gEINjQzMmowajeoAgCwAgA&sourceid=chrome&ie=UTF-
8#vhid=dNWNReNWFcYOAM&vssid=l
https://jateng.nu.or.id/opini/kehancuran-politik-akibat-politik-uang-sebuah-refleksi-
KN1mP
file:///C:/Users/HP/Downloads/2821-8344-1-PB.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/338-Dokumen%20Artikel%20Utama-1309-1-10-
20190628%20(1).pdf
https://www.sarapanpagi.org/politik-uang-suap-seputar-pemilu-vt10309

14

Anda mungkin juga menyukai