Anda di halaman 1dari 12

KEDUDUKAN DAN PERKEMBANGAN

DEMOKRASI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas Kewarganegaraan

Dosen pengampu:
Drs. Achmad Yasin,
M.Ag

Disusun oleh:
M. Danis Benevolensa (05010423004)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
INIVERSITAS NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil 'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan atas tenaga, pikiran, serta waktu kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kewarganegaraan yang
berjudul “Kedudukan dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia” tepat pada
waktunya. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membaca makalah kami. Kami juga merasa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas makalah ini baik
secara teknis penulisan maupun materi, sejatinya kami hanyalah insan yang mengais
ilmu di Perguruan Tinggi UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh maka itu kami selaku
penulis mengharapkan saran serta kritik dari pembaca demi terciptanya tugas makalah
yang sempurna.

Surabaya, 06 September 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II KONSEP DAN TEORI DEMOKRASI...............................................................5
2.1 Definisi Demokrasi......................................................................................................5
2.2 Unsur Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi..........................................................7
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................8
3.1 Perkembangan Demokrasi di Indonesia......................................................................8
3.1.1 Periode 1945-1949................................................................................................8
3.1.2 Periode 1949-1965................................................................................................8
3.1.3 Periode 1966-1998................................................................................................8
3.1.4 Periode 1999 - Sekarang.......................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Demokrasi merupakan tatanan hidup bernegara yang menjadi pilihan
negaranegara di dunia pada umumnya. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar para
pembaca dan mahasiswa/i memahami bagaimana kedudukan serta perkembangan
demokrasi di indonesia.
Demokrasi sendiri lahir dari tuntutan masyarakat-masyarakat barat akan
persamaan hak dan kedudukan yang sama di depan hukum. Di indonesia sendiri
demokrasi pemerintahan yang diselenggarakan didasarkan oleh kehendak dan kekuasaan
rakyat dan negara Indonesia menetapkan prinsip Demokrasi, mufakat, perwakilan
sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia untuk
tegaknya kedaulatan rakyat. Hal ini sesuai dengan sifat kehidupan masyarakat asli
Indonesia yang telah ada sejak dahulu kala. Dalam praktek kenegaraan di indonesia
sejak pada awal kemerdekaan hingga kini, terdapat beberapa model, kedudukan, serta
perkembangan demokrasi yang dijalankan di negara indonesia

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian demokrasi?


2. Apa unsur unsur pendukung demokrasi?
3. Bagaimana kedudukan dan perkembangan demokrasi yang terjadi di
indonesia?

1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui apa pengertian Demokrasi.


2. Untuk mengetahui unsur unsur pendukung demokrasi agar demokrasi dapat
bergerak secara maksimal.
3. Untuk mengetahui proses perkembangan demokrasi yang terjadi di Indonesia

4
BAB II
KONSEP DAN TEORI DEMOKRASI

2.1 Definisi Demokrasi


Demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang dinyatakan di Athena kuno pada
abad ke-5 Sebelum Masehi. Negara-Kota Athena tersebut dipercaya sebagai awalan
dari suatusistem yang berkaitan dengan hukum demokrasi modern. Namun,
maknanya dari itu berubah seiring dengan waktu dan pengertian kini sudah berubah
secara lambat sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan komposisi
demokrasi (Nihaya, 2016: 15). Adapun tokoh masyhur lainnya yang mendefinisikan
teori demokrasi sebagai berikut.

• Abraham Lincoln
Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi dalam rumusannya yang sangat
terkenal yaitu “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat”, dan untuk rakyat”.
Secara filosofis, definisi ini tidak cukup operasional untuk membuktikan bahwa
rakyat memang memegang kendali penuh atas kekuasaan politik, ia lebih
dimaksudkan untuk mengungkap pemikiran ideal dari ungkapan tentang suatu
realitas yang hidup, pengalaman praktis atau kemungkinan mempraktekkannya.1

• Menurut Schumpeter

demokrasi atau metode demokratis adalah prosedur kelembagaan dalam


mencapai keputusan politik, sehingga individu-individu yang bersangkutan
dapat memperoleh kekuasaan untuk membuat suatu keputusan melalui
perjuangan yang kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.2

• Huntington
1
M.Abid al-Jabiri, Syuro Tradisi Partikulasi Universitas , (Yogyakarta: LKIS, 2013), h. 6.
2
Samuel P Huntington, Gelombang Demokrasi Ketiga, (Jakarta: Grafiti, 2001)., Penerjemah: Asril
Marjohan, h. 5.

5
Huntington sendiri merumuskan definisi demokrasi dengan mengikuti
pola seperti yang dibuat Schumpeter. Menurutnya, sistem politik disebut
demokratis jika para pembuat keputusan kolektif dipilih melalui pemilihan umum
yang adil, jujur dan berkala dengan di dalamnya terdapat sistem yang
memberikan kebebasan bagi para calon untuk bersaing memperoleh suara.
Perolehan suara berasal dari semua penduduk yang sudah dewasa karena mereka
sudah mempunyai hak untuk memberikan suaranya.3

• William Ebenstein dan Edwin Fogelman


William Ebenstein dan Edwin Fogelman mendefinisikan demokrasi
sebagai suatu tertib politik yang memberikan hak bagi warga negara yang sudah
dewasa untuk dapat memilih wakil-wakilnya melalui pemilihan-pemilihan resmi
yang diadakan secara teratur dengan memungkinkan timbulnya suatu

persaingan.4
Demokrasi meempunyai arti penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan adanya demokrasi hak masyarakat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin.

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan


negara dan hukum di yunani Kuno dan dipraktekkan dalam hidup bernegara
antara anad ke-4 seebeelum Masehi sampai abad ke- 6 Masehi. Dilihat dari
peelaksanaanya demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung (direct
democracy) untuk membuat keputusan politik dijalankan langsung oleh rakyat
berdasarkan prosedur mayoritas. Sifat langsung ini dapat dilaksanakan seecara
eefeektif karena neegara kota (city state) Yunani Kuno berlangsung dalam
kondisi seederhana deengan wilayah neegara yang hanya leebih kurang 300.000
orang dalam satu negara5

3
Ibid., h. 5.

6
4
William Ebenstein dan Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa ini, (Jakarta: Erlangga, 1994), h. 195.
5
Moh. Yasin, Civic Education.(Surabaya: 2013), hal 15

7
2.2 Unsur Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi
Dikutip dari Buku Civic Educaation karya Moh Yasin, Menegakkan
demokrasi tentu saja perlu adanya unsur unsur yang mendukung untuk sebuah
tatanan kehidupan kenegaraan, pemerintahan, ekonomi, sosial dan politik sangat
tergantung pada keberadaan serta peran yang dijalankan oleh unsur-unsur
penopang. Beberapa unsur penting penopang demokrasi diantaranya :

• Negara Hukum (rechstaat atau the rule of law).


Negara hukum (rechstaat atau the rule of law) memiliki pengertian bahwa
memberi perlindungan hukum kepada warga negara melalui lembaga peradilan
yang bebas dan tidak memihak serta menjamin hak asasi manusia.

• Masyarakat Madani (Civil Society)

Masyarakat Madani (Civil Society) yakni sebuah masyarakat dengan ciri-cirinya


yang terbuka, egaliter, bebas dari dominasi dan tekanan negara. Masyarakat
madani merupakan elemen yang sangat signifikan dalam membangun
demokrasi, yaitu adanya partisipasi masyarakat dalam Proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah.

• Aliansi Kelompok Strategis

Aliansi kelompok strategis terdiri dari partai politik, kelompok gerakan,


kelompok penekan atau kelompok kepentingan termasuk di dalamnya pers yang
bebas dan bertanggung jawab.6

6
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani
(Jakarta: Prenada Media, 2005), 146.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Perkembangan demokrasi di Indonesia terdapat dua tahap yakni tahapan
sebelum atau pra kemerdekaan dan tahapan sesudah atau pasca kemerdekaan.
Sejauh ini Indonesia telah menggunakan berbagai bentuk Demokrasi, Pro dan
Kontra selalu ada di setiap masanya, Bentuk deemokrasi yang pernah digunakan
negara Indoneesia pasca keemerdekaan Diantaranya.
3.1.1 Periode 1945-1949
Masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peranan parlemen serta
partai-partai, kelemahan demokrasi parlementer ini memberi peluang untuk
dominasi partai-partai politik dan DPR. Akibatnya, persatuan yang digalang
selama perjuangan melawan musuh menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan. Koalisi ternyata juga tidak
berjalan dengan baik dan partai koalisi tidak segan untuk menarik kembali
dukungannya sewaktu-sewaktu, hingga kabinet sering jatuh karena keruntuhan
dalam koalisinya, hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi politik
oleh karena itu pemerintah tidak mendapat kesempatan menjalankan programnya
3.1.2 Periode 1949-1965
Masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek telah menyimpang
dari demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek demokrasi
rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai
politik perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsur sosial
politik semakin luas. Banyak terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap
praktik demokrasi, khususnya pada bidang eksekutif, seperti Presiden diberi
wewenang untuk terlibat di dalam bidang yudikatif. Hal demikian bisa ditemukan
dalam UU Nomor 19 Tahun 1964, legislatif, presiden bisa melakukan tindakan
politik didasarkan pada peraturan tata tertib Peraturan presiden No. 14/1960
mengenai anggota DPR yang tidak bisa mencapai. Demokrasi terpimpin Soekarno
tidaklah demokrasi yang sesungguhnya, tapi sebagai bentuk otoriter.
Bentuk demokrasi terpimpin ini tidak mencerminkan arti dari demokrasi itu
sendiri. Demokrasi terpimpin dari Soekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan 30
September PKI (G30S/PKI).
3.1.3 Periode 1966-1998
Masa demokrasi Pancasila era orde baru yang merupakan demokrasi
konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial, landasan formal periode ini
adalah Pancasila, UUD 1945 dan Ketetapan MPR/MPR dalam rangka untuk

9
meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa
demokrasi terpimpin.
Pada fase ini praktik demokrasi di Indonesia bertumpu pada nilai Pancasila
dan UUD 1945. Oleh sebab itu, demokrasi pada masa sekarang ini disebut dengan
Demokrasi Pancasila. Sebab dalam demokrasi pancasila melihat kedaulatan rakyat
sebagai pokok dari demokrasi, sebab warga negara atau rakyat yang memiliki hak
yang sama guna mengarahkan dan menetapkan haknya sendiri maunya seperti
apa. Demikian pula keikutsertaan politik yang sama dengan semua rakyat. Untuk
itu pemerintah seharusnya selalu memberikan perlindungan dan jaminan bagi
warga negara dalam melaksanakan hak politik. Tetapi, Demokrasi Pancasila dalam
rezim orde baru hanya sebagai hasil ekspresi dan ide. dalam perkembangannya
juga peran presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang
lain.
3.1.4 Periode 1999 - Sekarang
Masa demokrasi Pancasila era reformasi, dengan berakar pada kekuatan
multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga
negara, antara ekskutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai
politik kembali menonjol sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru.
Warga negara juga bertugas mengawasi demokrasi agar bisa terpakainya
dalam segala aspek kehidupan. Ciri demokrasi di era reformasi yaitu adanya
Pemilu yang lebih demokratis, terjadinya pergantian atau perputaran kekuasaan
dari pemerintah pusat maupun daerah.
Motif rekrumen politik terbuka untuk hak dasar warga Negara dan rekrutmen
politik untuk mengisi jabatan politik dijalankan secara terbuka. Hak-hak warga
negara terlindungi dan terjamin, dan sebagian besar hak asasi rakyat dapat
terjamin seperti kebebasan dalam menyatakanopini, kebebasan pers dan lain-lain.

1
BAB 4
KESIMPULAN

Penerapan demokrasi di Indonesia berkembang selaras dengan pergejolakan


politik yang terjadi pasca kemerdekaan. Perubahan pola demokrasi terjadi mulai
dari demokrasi terpimpin sampai pada era reformasi. Pro dan kontra selalu ada di
tiap selipan masa. Demokrasi di eera reformasi merupakan bentuk dari
permasalahan permasalahan yang sebelumnya pernah tejadi pada era era
sebelumnya.
Dapat disimpulkan bahwasanya Demokrasi ini digadang gadang oleh
sebagian besar sebagai demokrasi yang paling relevan dengan kondisi serta corak
kehidupan di negara kita Indonesia saat ini.
Demokrasi, tentunya membenarkan keberadaan partai politik sebagai pilar
dari demokrasi atau pelaksanaan kedaulatan rakyat itu. Hal ini didasari pada
pelaksanaan demokrasi secara tidak langsung dilaksanakan melalui pemilihan
umum dalam rangka menduduki kursi kepemimpinan suatu pemerintahan yang
keberadaan partai politik sebagai peserta pemilihan umum. Partai politik pada
pokoknya memiliki kedudukan (status) dan peranan (role) yang sentral dan penting
dalam setiap sistem demokrasi karena memainkan peran yang penting sebagai
penghubung antara pemerintahan negara dengan warganegaranya

1
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jabiri, M.Abid, Syuro Tradisi Partikulasi Universitas. Yogyakarta, LKIS, 2013.

Ebenstein ,William dan Fogelman, Edwin, Isme-Isme Dewasa ini. Jakarta, Erlangga,
1994.

Huntington, Samuel P, Gelombang Demokrasi Ketiga, Jakarta, Grafiti, 2001.


Penerjemah: Asril Marjohan.

Yasin, Moh. Civic Education, Surabaya, IAIN SA Prees 2013.

Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan
Masyarakat Madani. Jakarta, Prenada Media, 2005.

Anda mungkin juga menyukai