DEMOKRASI INDONESIA
Disusun untuk memenuhi tugas Kewarganegaraan
Dosen pengampu:
Drs. Achmad Yasin,
M.Ag
Disusun oleh:
M. Danis Benevolensa (05010423004)
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan atas tenaga, pikiran, serta waktu kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kewarganegaraan yang
berjudul “Kedudukan dan Perkembangan Demokrasi di Indonesia” tepat pada
waktunya. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membaca makalah kami. Kami juga merasa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penyelesaian tugas makalah ini baik
secara teknis penulisan maupun materi, sejatinya kami hanyalah insan yang mengais
ilmu di Perguruan Tinggi UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh maka itu kami selaku
penulis mengharapkan saran serta kritik dari pembaca demi terciptanya tugas makalah
yang sempurna.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II KONSEP DAN TEORI DEMOKRASI...............................................................5
2.1 Definisi Demokrasi......................................................................................................5
2.2 Unsur Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi..........................................................7
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................8
3.1 Perkembangan Demokrasi di Indonesia......................................................................8
3.1.1 Periode 1945-1949................................................................................................8
3.1.2 Periode 1949-1965................................................................................................8
3.1.3 Periode 1966-1998................................................................................................8
3.1.4 Periode 1999 - Sekarang.......................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
BAB II
KONSEP DAN TEORI DEMOKRASI
• Abraham Lincoln
Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi dalam rumusannya yang sangat
terkenal yaitu “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat”, dan untuk rakyat”.
Secara filosofis, definisi ini tidak cukup operasional untuk membuktikan bahwa
rakyat memang memegang kendali penuh atas kekuasaan politik, ia lebih
dimaksudkan untuk mengungkap pemikiran ideal dari ungkapan tentang suatu
realitas yang hidup, pengalaman praktis atau kemungkinan mempraktekkannya.1
• Menurut Schumpeter
• Huntington
1
M.Abid al-Jabiri, Syuro Tradisi Partikulasi Universitas , (Yogyakarta: LKIS, 2013), h. 6.
2
Samuel P Huntington, Gelombang Demokrasi Ketiga, (Jakarta: Grafiti, 2001)., Penerjemah: Asril
Marjohan, h. 5.
5
Huntington sendiri merumuskan definisi demokrasi dengan mengikuti
pola seperti yang dibuat Schumpeter. Menurutnya, sistem politik disebut
demokratis jika para pembuat keputusan kolektif dipilih melalui pemilihan umum
yang adil, jujur dan berkala dengan di dalamnya terdapat sistem yang
memberikan kebebasan bagi para calon untuk bersaing memperoleh suara.
Perolehan suara berasal dari semua penduduk yang sudah dewasa karena mereka
sudah mempunyai hak untuk memberikan suaranya.3
persaingan.4
Demokrasi meempunyai arti penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan adanya demokrasi hak masyarakat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin.
3
Ibid., h. 5.
6
4
William Ebenstein dan Edwin Fogelman, Isme-Isme Dewasa ini, (Jakarta: Erlangga, 1994), h. 195.
5
Moh. Yasin, Civic Education.(Surabaya: 2013), hal 15
7
2.2 Unsur Unsur Pendukung Tegaknya Demokrasi
Dikutip dari Buku Civic Educaation karya Moh Yasin, Menegakkan
demokrasi tentu saja perlu adanya unsur unsur yang mendukung untuk sebuah
tatanan kehidupan kenegaraan, pemerintahan, ekonomi, sosial dan politik sangat
tergantung pada keberadaan serta peran yang dijalankan oleh unsur-unsur
penopang. Beberapa unsur penting penopang demokrasi diantaranya :
6
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani
(Jakarta: Prenada Media, 2005), 146.
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi pada masa
demokrasi terpimpin.
Pada fase ini praktik demokrasi di Indonesia bertumpu pada nilai Pancasila
dan UUD 1945. Oleh sebab itu, demokrasi pada masa sekarang ini disebut dengan
Demokrasi Pancasila. Sebab dalam demokrasi pancasila melihat kedaulatan rakyat
sebagai pokok dari demokrasi, sebab warga negara atau rakyat yang memiliki hak
yang sama guna mengarahkan dan menetapkan haknya sendiri maunya seperti
apa. Demikian pula keikutsertaan politik yang sama dengan semua rakyat. Untuk
itu pemerintah seharusnya selalu memberikan perlindungan dan jaminan bagi
warga negara dalam melaksanakan hak politik. Tetapi, Demokrasi Pancasila dalam
rezim orde baru hanya sebagai hasil ekspresi dan ide. dalam perkembangannya
juga peran presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang
lain.
3.1.4 Periode 1999 - Sekarang
Masa demokrasi Pancasila era reformasi, dengan berakar pada kekuatan
multipartai yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga
negara, antara ekskutif, legislatif dan yudikatif. Pada masa ini peran partai
politik kembali menonjol sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru.
Warga negara juga bertugas mengawasi demokrasi agar bisa terpakainya
dalam segala aspek kehidupan. Ciri demokrasi di era reformasi yaitu adanya
Pemilu yang lebih demokratis, terjadinya pergantian atau perputaran kekuasaan
dari pemerintah pusat maupun daerah.
Motif rekrumen politik terbuka untuk hak dasar warga Negara dan rekrutmen
politik untuk mengisi jabatan politik dijalankan secara terbuka. Hak-hak warga
negara terlindungi dan terjamin, dan sebagian besar hak asasi rakyat dapat
terjamin seperti kebebasan dalam menyatakanopini, kebebasan pers dan lain-lain.
1
BAB 4
KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA
Ebenstein ,William dan Fogelman, Edwin, Isme-Isme Dewasa ini. Jakarta, Erlangga,
1994.
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan
Masyarakat Madani. Jakarta, Prenada Media, 2005.