Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

LINGKUNGAN LUAR NEGERI: KEKUATAN POLITIK DAN


HUKUM

Oleh:
Anindi 200501110251

DOSEN AKADEMIK:
SETIANI,M.M

PROGRAM SARJANA EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022

KATA PENGANTAR

i
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah
memberikan limpah ramat hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “LINGKUNGAN LUAR NEGERI: KEKUATAN POLITIK DAN
HUKUM” dengan baik dan lancar.
Makalah ini akan tidak selesai tepat waktu tanpa bantuan dari keluarga dan
teman-teman yang lain. Meskipun kami telah berusaha menyelesaikan tugas Makalah
ini dengan sebaik mungkin, namun kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dalam penyajian materi di dalam Makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang
membangun tetap kami harapkan untuk kesempurnaan Makalah ini sehingga Makalah
ini bermanfaat untuk proses pembelajaran ke depan.
Dengan ini, penyusun menyatakan terimakasih banyak kepada yang terhormat:
1. Keluarga pemakalah yang selalu memberikan semangat agar makalah ini selesai.
2. UIN Maulana Malik Irahim Malang, khususnya Ibu Setiani,M.M selaku dosen
pengampu mata kuliah Bisnis Internasional yang telah memberi tanggungan
tugas kepada penulis hingga bisa mengasah kemampuan dan menyusun
makalah.
Demikian makalah ini disusun, kiranya makalah ini bisa berguna bagi pembaca
dan penulis dan memberikan sumbangan bagi semua pihak.

Malang, 13 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 3
2.1 Pengertian politik hukum.......................................................................................... 3
2.2 Pengertian dengan kekuatan ideologi juga fungsinya.............................................. 5
2.3 Peran dan fungsi politik hukum ............................................................................... 9
BAB III .......................................................................................................................... 11
PENUTUP ..................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11
3.2 Saran ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan bernegara, terdapat berbagai aturan-aturan yang harus
ditaati oleh masyarakat, memiliki badan-badan hukum dan pastinya memiliki
pemimpin supaya negara tersebut dapat berjalan dengan baik. Politik dalam
kehidupan bernegara hadir sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan tersebut,
karena itu tidak lah salah menyebut politik sebagai otak atau pusat dari suatu
negara, orang yang dapat mengendalikan kekuatan politik suatu negara dapat
dengan mudah mengubah haluan negara tersebut sesuai keinginannya.
Politik memiliki beragam macam, ada politik ekonomi, politik sosial,
politik agama dan yang lainnya yang mana hal tersebut membuktikan bahwa
politik memiliki cakupab yang luas, dan politik hukum merupakan politik yang
paling berpengaruh terhadap peratuaran peraturan di suatu negara. Di negara
indonesia sendiri, politik hukum merupakan bagian penting yang telah
menciptakan berbagai kebijakan dan peraturan yang membuat indonesia menjadi
sebuah negara demokrasi.
Setiap negara memiliki permasalahan yang kompleks.Mereka harus bisa
menyelesaikan masalah tersebut dengan baik. Salah satu masalah kompleks
tersebut adalah mengenai permintaan masyarakat akan kebutuhan yang mereka
inginkan yang tidak sesuai dengan persediaan yang ada di negara/wilayah negara
tersebut.Mereka harus mencari cara agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan
dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat dan penduduknya.Salah satunya
adalah dengan melakukan kerjasama dengan negara lain melalui perdagangan
internasional atau bisnis internasional.
Dengan besarnya peranan politik hukum bagi suatu negara, masyarakat
tentu perlu mengetahui tentang politik hukum sehingga, politik hukum negara
tersebut sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan juga tujuan masyarakatnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian politik hukum?
2. Bagaimana pengertian dengan kekuatan ideologi juga fungsinya?
3. Bagaimana peranan dan fungsi politik hukum?

1.3 Tujuan Masalah


1. Ingin mengetahui pengertian politik hukum.
2. Ingin mengetahui peranan dan fungsi politik hukum.
3. Ingin mengetahui pengertian kekuatan ideologi dan fungsinya.
4. Sebagai tugas UTS mata kuliah Bisnis Internasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Politik dan Hukum


Politik dalam kehidapan bernegara umumnya dipakai sebagai alat hukum
atau alat kekuasaan, dimana dengan politik seseoraang dapat memperoleh
kekuasaan maupun merumuskan, menetapkan, menghilangkan hukum dalam
suatu negara. Hukum sendiri dapat dimaknai sebagai seperangkat aturan-aturan
yang mengatur tingkah laku manusia dan memiliki sanksi bagi yang
melanggarnya.
Berbagai ahli politik telah mendefinisikan politik hukum berdasarkan
makna dari politik dan hukum itu sendiri, diantaranya padmo wahjono, beliau
mendifinisikan politik hukum sebagai suatu kebijakan dalam penyelenggaraan
negara mengenai apa yang digunakan sebagai kriteria dalam menghukumkan
sesuautu kebijakan seperti menentukan arah, bentuk, dan isi suatu hukum. Ahli
lainnya yaitu , Soedarto mendefinisikan politik hukum sebagai kebijakan negara
yang bertujuan mengespresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan
untuk mencapai sesuatu yang telah dicita citakan yang dikeluarkan melalui
badan-badan negara yang berwenang untuk menetapkan peraturan peraturan
yang dikehendaki sesuai waktu dan keadaan tertentu.
Teuku Muhammad Radhie juga turut mendefinisikan mengenai poitik
hukum, menurutnya politik hukum adalah kehendak penguasa negara terhadap
arah perkembangan hukum dalam kekuasaanya.3 Dari berbagai definisi yang
telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa politik hukum adalah
kebijakan kekuasaan yang memiliki hak dan wewenang atas suatu hukum.
Pengaruh kekuatan-kekuatan politik dalam membentuk hukum dibatasi
ruang geraknya dengan berlakunya sistem konstitusional berdasarkan checks and
balances, seperti yang dianut Undang-Undang dasar 1945 (UUD 1945) setelah
perubahan. Jika diteliti lebih dalam materi perubahan UUD 1945 mengenai
penyelenggaraan kekuasaan negara adalah mempertegas kekuasaan dan
wewenang masing-masing lembaga-lembaga negara, mempertegas batasbatas
kekuasaan setiap lembaga negara dan menempatkannya berdasarkan fungsi-

3
fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara. Sistem yang
demikian disebut sistem “checks and balances”, yaitu pembatasan kekuasaan
setiap lembaga negara oleh undang-undang dasar, tidak ada yang tertinggi dan
tidak ada yang rendah, semuanya sama di atur berdasarkan fungsi-fungsi
masing-masing.
Pengertian hukum yang memadai seharusnya tidak hanya memandang
hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan azas-azas yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat, tetapi harus pula mencakup lembaga
(institutions) dan proses (process) yang diperlukan untuk mewujudkan hukum
dalam kenyataan. Dari kenyataan ini disadari, adanya suatu ruang yang absah
bagi masuknya suatu proses politik melalui wadah institusi politik untuk
terbentuknya suatu produk hukum. Sehubungan dengan itu, ada dua kata kunci
yang akan diteliti lebih jauh tentang pengaruh kekuasaan dalam hukum yakni
mencakup kata “process” dan kata “institutions,” dalam mewujudkan suatu
peraturan perundang-undangan sebagai produk politik. Pengaruh itu akan
semakin nampak pada produk peraturan perundang-undang oleh suatu institusi
politik yang sangat dpengarhi oleh kekuata-kekuatan politik yang besar dalam
institusi politik. Sehubungan dengan masalah ini, Miriam Budiarjo berpendapat
bahwa kekuasaan politik diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya,
sesuai dengan pemegang kekuasaan.
Dalam proses pembentukan peraturan hukum oleh institusi politik
peranan kekuatan politik yang duduk dalam institusi politik itu adalah sangat
menentukan. Institusi politik secara resmi diberikan otoritas untuk membentuk
hukum hanyalah sebuah institusi yang vacum tanpa diisi oleh mereka diberikan
kewenangan untuk itu. karena itu institusi politik hanya alat belaka dari
kelompok pemegang kekuasaan politik. Kekuatan- kekuatan politik dapat dilihat
dari dua sisi yakni sisi kekuasaan yang dimiliki oleh kekuatan politik formal
(institusi politik) dalam hal ini yang tercermin dalam struktur kekuasaan
lembaga negara, seperti Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat dan lembaga-
lembaga negara lainnya dan sisi kekuatan politik dari infrastruktur politik adalah
seperti: partai politik, tokoh-tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan,

4
Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi profesi dan lain-lain. Dengan
demikian dapatlah disimpulkan bahwa pembentukan produk hukum adalah lahir
dari pengaruh kekuatan politik melalui proses politik dalam institusi negara yang
diberikan otoritas untuk itu.

2.2 Pengertian Dengan Kekuatan Ideologi dan Fungsinya


Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam setiap aspek kehupan bernegara.
Oleh karenanya, ideologi sangat menentukan keberadaan suatu bangsa dan negara.
Begitu pentingnya suatu ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sehingga ideologi dapat berfungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang
merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia serta kejadian-
kejadian dalam alam sekitarnya.
b. Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar, yaitu adalah membuka wawasan
sehingga memberikan rnakna dan menunjukkan tujuan di dalam kehidupan
manusia.
c. Fungsi Ideologi Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan
pegangan bagi seseorang atau masyarakat untuk melangkah dan bertindak.
d. Fungsi Ideologi Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat
untuk menemukan identitasnya.
e. Fungsi Ideologi sebagai Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong
seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
f. Pendidikan bagi seseorang ataumasyarakat untuk memahami, menghayati, dan
membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
Tidak hanya itu kekuatan ideologi tergantung kepada kualitas tiga dimensi
yang terdapat dalam ideologi tersebut, yaitu sebagai berikut:
a. Dimensi Realita
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalarn ideologi tersebut secara riil hidup di dalam
dan bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah masyarakat atau bangsanya.
b. Dimensi Idealisme

5
Nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberikan harapan
masa depan yang lebih baik melalui pengalaman di dalam praktik kebidupan sehari-
hari secara bersama-sama.
c. Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan)
Ideologi tersebut mempunyai keluwesan yang merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi yang bersangkutan tanpa
menghilangkan atau mengingkari jati diri yang tenkandung pada nilai-niai dasar
tersebut.
Kemudian setelah kita mengetahui fungsi-fungsi ideologi beserta dengan
pembagian dimensi-dimensi nya, selanjutnya ada beberapa ideologi yang dianut dari
beberapa negara di dunia ini seperti berikut :
a. Kapitalisme
• Sistem ekonomi dimana alat produksi dan distribusi sebagian besar dimiliki
dan dioperasikan oleh swasta untuk keuntungan pribadi. Pemerintah kapitalis
hanya membatasi fungsinya dengan menangani fungsi yang tidak dapat
ditangani oleh swasta seperti pertahanan nasional, polisi, pemadam kebakaran,
dan pelayanan umum lainnya.
• Perlu persetujuan pemerintah untuk kegiatan profesi dan negara bagian atau
pem lokal mengatur izin usaha dan berbagai larangan mengenai bangunan dan
wilayah.
b. Komunisme
• Komunisme yang dicetuskan Karl Marx adalah teori perubahan social yang
diarahkan kepada cita-cita masyarakat tanpa kelas. Komunis yang
dikembangkan oleh Lenin melibatkan penguasaan kekuatan melalui partai
politik, konspirasi., memelihara kekuatan dengan menekan oposisi internaldan
komitmen menuju negara komunis dunia.
• Pengambilalihan atau expropriation kepada kepemilikan asing sering dilakukan
dengan tidak memberi kompensasi secara penuh atau tidak sama sekali (disita).
• Dalam doktrin komunis, semua factor produksi utama dikuasai oleh negara
walaupun ada pengecualian. Semua produksi , serikat kerja dikendalikan oleh
pemerintah.
• Dewasa ini komunis telah hancur, akibat sistim yang terlalu menekankan pada
pemerintah atau militer dan mengabaikan kepentingan konsumsi rakyat banyak.

6
c. Sosialisme
• Paham sosialis menganjurkan kepemilikan atau pengawasan pemerintah
produksi, distribusi dan pertukaran yang pokok. Keuntungan bukan merupakan
tujuan utama.
• Contoh di Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, Jerman. Negara yang kurang
maju menjalankan faham sosialisme karena umumnya kekurangan modal,
teknologi, keahlian,
manajemen dan buruh.
d. Konservatif
• Keinginan untuk meminimalkan kegiatan pemerintah dan memaksimalkan
kepemilikan swasta dan bisnis sayap kanan posisi konservatif yang lebih extrim.
• Tetapi ada hal yang berkaitan dengan moral seperti anti aborsi disebut sebagai
kelompok konservatif. Ada pula di bekas negara komunis yang menghalangi
perubahan pada bentuk pemerintah dan pasar disebut kaum konservatif (ingin
mempertahankan status quo).
e. Liberal
• Keinginan seseorang atau sekolompok orang atas pemerintah untuk lebih
banyak terlibat dalam sebagian besar aspek kegiatan manusia (ekonomi,
kepemilikan dan pengaturan usaha.)
• Sayap kanan dan sayap kiri adalah bentuk lebih extrim dari liberal. Tetapi
relatif berubah tergantung siapa yang memerintah negara tersebut. Dan biasanya
oposisinya akan disebut berbeda.

Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa


"kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme
yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik
adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya


mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam
suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri
mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk

mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri.

7
Berdasarkan fakta sejarah, fungsi, pemerintah, apapun ideologinya, pasti
melakukan perlindungan atas kegiatan ekonomi, pertanian, pertambangan dan
sebagainya dalam wilayah kekuasaannya. Perlindungan ini dilakukan bila ada
serangan, kerusakan, perampokkan oleh teroris, bandit atau gerakan revolusioner
serta penyerbuan dari negara lain.
Selanjutnya kekuatan politik dan hukum ini juga dapat menimbulkan
resiko-resiko pada suatu negara tersebut. Risiko yang diakibatkan oleh kegiatan
politik di suatu negara biasanya berkembang secara alamiah. Akibat itu antara
lain; perang, revolusi dan kudeta. Yang penting bagi dunia bisnis adalah
perubahan yang terjadi dalam pemerintahan. Risiko lainnya yaitu masalah
ekonomi atau keuangan.
Kebencian Tradisional adalah permusuhan yang telah berlangsung lama
antara suku, ras, agama, ideologi, atau negara.
Salah satu contoh Kebencian Tradisional:
Apartheid di afrika selatan merupakan suatu konflik tentang perbedaan warna
kulit hitam danputih. Pada akhirnya warga Afrika Selaan telah memilih
pemerintahan baru yang terdiri daribanyak suku dan akhirnya apartheid pun
berakhir.Banyak Negara di dunia memberikan sanksi berupa larangan investi,
memberikan pinjaman danmelakukan hubungan dagang dengan Afrika Selatan
sebagai protes dilakukannya politik apartheid. Kini semuanya itu telah berakhir
dan Afrika Selatan yang kaya sumber daya alamdapat kembali menjadi tempat
yang makmur untuk berusaha. Itu merupakan salah satu contoh kebencian
tradisional yang membantu berkembangnya bisnisinternasional.
Komponen-komponen lain dari kekuatan politik dan hukum ini adalah
organisasi internasional. Organisasi internasional merupakan suatu kelompok
dimana didalamnya terdapat anggota dan ketua, menyeluruh ke berbagai
kawasan dan tidak terbatas. Terdapat dua cangkupan didalam organisasi
tersebut, yaitu publik dan privat. Jika didalam publik maka Negara ikut campur
dalam segala kegiatannya dan dapat pula menjadi anggota. Namun jika yang
bersifat privasi, maka Negara tidak termasuk menjadi anggota, karena biasanya
dijalankan per individu.

8
Beberapa organisasi selain PBB yang termasuk didalamnya adalah World Health
Organization yang merupakan organisasi kesehatan, kemudian ada UNICEF dan
UNESCO untuk pendidikan.
Contoh lainnya:
WHO : World Health Organization 
NATO : North Atlantic Treaty Organisation
NGO : Non-Governmental Organizations
UNICEF : United Nations International Childrens Emergency Fund
UNESCO : the United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization
UNCHR : United Nations Commission on Human Rights
UNDPR : The United Nations Division for Palestinian Rights
UNHCR : Uited Nations High Commissioner for Refugees
ASEAN : Association of Southeast Asian Nations 
OPEC : Organization of the Petroleum Exporting Countries 

2.3 Peranan dan Fungsi Politik Hukum


Di indonesia terdapat sebuah fenomena dimana konsenterasi energi
hukum selalu kalah kuat melawan konsenterasi energi politik, dalam hal tersebut
Mahfud menjelaskan bahwa konfigurasi politik berkembang melalui tarik
menarik antara yaang demokratis dan otoritarian, sedangkan karakter produk
hukum mengikutinya dalam tarik menarik antra yang responsif dan konservatif.
Konsenterasi energi hukum kalah lawan konsenterasi energi politik
karena fungsi hukum yang mengalami penurunan, hal tersebut diakibatkan
karena; penegakkan fungsi hukum melemah dengan adanya perkembangan
struktur hukum akibat konfisurasi politik yang berhasil dalam membuat
peraturan perundang-undangan dalam berbagai bidang hukum, akibat adanya
gangguan dari tindakan-tidakan politik dalam penegakkan fungsi hukum
menyebabkan ketidaksinkronan pertumbuhan antara fungsi dan struktur hukum.
Peranan penting politik hukum dalam segi penguasa yang dapat
mengatur berbagai hal mmbuat politik hukum dapat membuat hukum menjadi
dominan menguasai berbaga aspek salah satunya mengkondisikan jalannya

9
pemerintahan yang bersih, dapat mendorong terjadinya pembangunan yang baik
yang sesuai dengan tujuan negara, dan yang lainnya yang mana kondisi tersebut
dapat dihasilkan oleh politik hukum. Dengan politik hukum juga dapat membuat
hukum menjadi sebuah kekuatan yang menimbulkan perbaikan sistem
pemerintah ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, ini merupakan salah satu
peranan politik hukum yang dapat mengubah kedudukan hukum yang awalnya
hanyalah alat politik.
Dari berbagai definisi mengenai politik hukum juga dengan besarnya
pengaruh yang dimiliki politik hukum, tentunya politik hukum sendiri memiliki
tujuan, beberapa tujuan tersebut ialah:

 Dalam kehidupan sosial politik hukum bertujuan untuk menanggung


keadilan di masyarakat. Pemberlakuan yang adil di setiap peraturan yang
ditetapkan bagi masyarakat, tidak adanya keberpihakan baik itu dalam UU
maupun aturan lainnya.
 Politik hukum berguna untuk memelihara kepastian hukum dengan
tujuan menciptakan rasa keamanan dan ketentraman dalam hati
masyarakat.setiap dari aturan baik itu yang baru dan akan ditetapkan semuanya
berdasarkan sumber yang pasti dan terpercaya juga logis, aturan digunakan
sebagaimana mestinya dan sesuai dengan UU.

Hubungan sektor bisnis dengan politik lebih mengacu pada konteks


ekonomi yang dipengaruhi oleh kebijakan politik, apabila kondisi politik tidak
menentu atau mengalami kekacauan (chaos) akan berdampak kepada
perekonomian terutama menyangkut sektor industri permintaan dan penawaran
tidak seimbang dan distribusi barang akan terganggu.

Apabila ini berlanjut maka akan terjadi inflasi tinggi yang ditandai
dengan kenaikan harga akibat permintaan yang menurun drastis atau bajhkan
tidak adanya permintaan. Di sisi lain,pengaruh gejolak politik  pada kegiatan
ekonomi, tidak dapat diukur dengan eksak dan laporan angka-angka. Para 
pengamat hanya dapat menganalisa kualitas dampaknya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Disetiap tempat ataupun negara terdapat Hukum dan Politik berbeda – beda
yang berlaku. Baik dari sisi ideologi ataupun sisi lainnya. Juga kebijakan pemerintah
mereka dalam menetapkan perlindungan dalam berbagai aspek yang terjadi di dalam
daerah kekuasaannya. Dibanyak aspek seperti ekonomi ataupun pertaniannya.

Dan tentang stabilitas pemerintahan yang diberlakukan di suatu negara juga


berbeda – beda . tedapat pula konflik – konflik yang terjadi di suatu negara yang sering
disebut juga kebencian tradisional. Dan pengaruh – pengaruh organisasi internasional
dalam perkembangan suatu negara.

Risiko politik umumnya berkaitan erat dengan  pemerintahan serta situasi politik
dan keamanan di suatu negara. Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik,
kecuali organisasi charity atau sosial. Faktor-faktor tersebut menentukan kelancaran
berlangsungnya suatu bisnis. Oleh karena itu, jika situasi politik mendukung, maka
bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar.

3.2 Saran
Harapannya dari makalah ini bisa membantu para pembaca untuk lebih mengetahui
cara memanfaatkan modal yang dimiliki agar menjadi sesuatu yang bermanfaat
seperti halnya berbisnis dan juga hal tersebut disarankan di dalam Islam. Dan juga
para pembaca bisa lebih memahami tentang hukum-hukum dalam Islam yang berlaku
dalam bisnis.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/32164844/PERUSAHAAN-INTERNASIONAL
yang diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.41

http://koffieenco.blogspot.com/2013/02/macam-macam-organisasi-
internasional.html yang diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.50

http://bisnisinternas.blogspot.com/2012/11/kekuatan-politik-dalam-bisnis.html
yang diunggah pada tanggal 15 November 2013 pada pukul 12.35

Soekanto, 1983, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Jakarta:


Rajawali.

Rahardjo, Satjipto, 1983, Masalah Penegakan Hukum, Jakarta: Sinar Baru

12

Anda mungkin juga menyukai